Anda di halaman 1dari 18

ANALISIS KUANTITATIF & KUALITATIF

(PPT RANCANGAN PENELITIAN)

Dosen : Dr. Juharsah, SE.,M.Si

Asran Abdullah/G3IMN23042

Program Doktor Ilmu Manajemen


Program Pascasarjana
Universitas Halu Oleo
Kendari - 2024
RANCANGAN PENELITIAN

• Judul Penelitian
Pengaruh Manajemen Pengetahuan, Praktek Sumber daya manusia

Terhadap Inovasi Organisasi yang di mediasi Perencanaan Strategik


Permasalahan pada lokasi penelitian
Data Rekap Bumdes Provinsi Sulawesi Tenggara
Desember Tahun 2019
Status
Jumlah Jumlah Bumdes Penyertaan Modal
Kode kab. Kabupaten
Desa BUMDes Bersama
Aktif Tidak Aktif
2015-2018
100 93 7 15,125,046,104
7401 Kolaka 100
294 233 38 23,141,910,400
7402 Konawe 271
7403 Muna 124 83 72 11 4,427,900,300
7404 Buton 83 75 39 36 6,216,294,596

336 232 48 16,231,833,578


7405 Konawe Selatan 280
7406 Bombana 121 94 63 31 6,061,394,800
7407 Wakatobi 75 49 37 12 765,833,100
7408 Kolaka Utara 127 119 86 33 7,366,108,666

159 152 4 16,249,270,000


7409 Konawe Utara 156
78 67 10 1,368,295,200
7410 Buton Utara 77
117 116 1 15,898,444,000
7411 Kolaka Timur 117
7412 Konkep 89 89 74 15 8,733,879,900
7413 Muna Barat 81 54 32 22 3,319,835,800

67 48 18 2,754,416,800
7414 Buton Tengah 66
60 52 7 6,891,849,900
7415 Buton Selatan 59
Total 1911 1689 0 1396 293 134,552,313,144

Sumber: DPMD Provinsi Sulawesi Tenggara Desember Tahun 2019


Kabupaten Buton merupakan salah satu kabupaten di Provinsi

Sulawesi Tenggara dengan jumlah desa sebanyak 83 dari jumlah

tersebut Kabupaten Buton sudah memiliki 75 BUMdes. Numun dari

jumlah 75 BUMdes tersebut yang dinyatakan masih aktif yakni

sebanyak 39 sedangkan sebanyak 36 BUMDes dinyatakan tidak aktif.

Namun dari 39 BUMdes yang aktif baru sebagian kecil yang produktif.

Pembentukan BUMDes dari beberapa desa yang ada di Sulawesi

Tenggara juga mengalami beberapa kendala. Kendala yang paling

utama adalah keterbatasan sumber daya manusia yang memiliki

kemampuan mumpuni di bidang pengelolaan BUMDes. Di samping itu

adanya dana penyertaan BUMDes dalam Dana Desa selama ini

terkesan masih ada interfensi oleh kepala desa, seperti dilansir

Sulawesi ekspress (2019). Kabupaten Buton sebagai bagian dari

Provinsi Sulawesi Tenggara juga mengalami hal ini, dimana BUMdes

telah terbentuk 39 namun ada sebagian kecil yang tidak produktif dan

36 BUMdes yang tidak aktif.

Berdasarkan gambaran singkat permasalahan di atas, hal yang

menarik untuk menelusuri lebih mendalami mengenai 39 BUMdes aktif

namun sebagian kecil yang produktif dan ketidakaktifan 36 BUMdes di

Kabupaten Buton, dengan mempertanyakan apakah ketidak produktifan

dan ketiadakaktifan terkait dengan manajemen pengetahuan dan

lemahnya praktek sumber daya manusia.


Rumusan Masalah

1) Apakah Manajemen Pengetahuan berpengaruh terhadap

perencanaan strategik?

2) Apakah praktek sumber daya manusia berpengaruh terhadap

perencanaan strategik?

3) Apakah manajemen pengetahuan berpengaruh terhadap Inovasi

Organisasi?

4) Apakah manajemen pengetahuan berpengaruh terhadap inovasi

organisasi yang di mediasi perencanaan strategik?

5) Apakah praktek sumber daya manusia berpengaruh terhadap inovasi

organisasi?

6) Apakah praktek sumber daya manusia berpengaruh terhadap inovasi

organisasi yang di mediasi perencanaan strategik?


Manfaat Penelitian

1. Bagi pemerintah daerah, hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi acuan
kebijakan dalam upaya peningkatan kinerja organisasi di masa depan.
2. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi peneliti selanjutnya
bagi pengembangan keilmuan pada masa yang akan datang khususnya berkaitan
dengan inovasi pengelolaan organisasi.
Tinjauan Pustaka
dan Kerangka Konseptual
Landasan Teori
• Teori Berbasis Pengetahuan (Knowledge-
Based Theory)
• Teori Berbasis Sumberdaya
• Konsep Knowledge Management
• Praktik Sumber Daya Manusia
• Perencanaan Strategik
• Inovasi Organisasi
• Penelitian Terdahulu
Penjelasan Kerangka Konseptual :

Kerangka konseptual yang digunakan dalam penelitian ini

merupakan kajian yang mendalam, baik berdasarkan teori maupun kajian

empiris hubungan antara knowledge management, praktek sumber daya

manusia dan inovasi organisasi yang di mediasi perencanaan strategik.

Kerangka konseptual dijabarkan dari perumusan masalah yang telah

diuraikan sebelumnya serta penjelasan tiap-tiap variabel dan pola

hubungan yang dibentuk oleh variabel tersebut. Beberapa penelitian

terdahulu menunjukkan bahwa knowlege management, praktek sumber

daya merupakan variabel penting dalam inovasi organisasi.


Inovasi merupakan masalah penting dalam pengelolaan bisnis.

Inovasi organisasi telah diakui sebagai instrumen penting bagi organisasi

untuk bersaing dalam lingkungan kompetitif. Oleh karena itu, maka untuk

mengembangkan pengeloaan BUMDes sebagai lokomotif perekonomian

nasional pada umumnya dan ekonomi desa pada khususnya, maka salah

satu cara yang harus dilakukan adalah harus mampu mengubah model

pengelolaan bisnis yang dilakukan selama ini menjadi lebih professional

dan padat pengetahuan. Hal ini bermaksud untuk mendorong BUMDes

dalam kegiatan yang bernilai tambah seperti, mengembangkan produk,

proses, dan layanan baru, untuk bisa meningkatkan daya saing. Oleh

karena itu, maka salah satu cara untuk meningkatkan inovasi organisasi

adalah melalui praktek sumber daya dan manajemen pengetahuan yang

efektif.
Berdasarkan uraian di atas, dalam penelitian ini yang dimasud

dengan:

1. Manajemen Pengetahuan (Variabel Independen), meliputi :

a. Perolehan pengetahuan

b. Berbagi pengetahuan

c. Cerita pengetahuan

d. Penerapan pengetahuan

2. Praktek sumber daya manusia (Variabel Independen) :

a. Performance appraisa

b. Career management

c. Trainning

d. Reward system

e. Recruitmen

3. Inovasi Organisasi (Variabel Dependen) meliputi :

a. Inovasi produk

b. Inovasi proses

c. Inovasi Administrasi

4. Perencanaan strategic (Variabel Mediasi) meliputi :

a. Formulasi strategi

b. Implementasi strategi

c. Evaluasi strategi
Metode Penelitian
 Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Buton Provinsi Sulawesi

Tenggara dengan fokus kajian pada seluruh (39) Badan Usaha Milik

Desa (BUMDes) yang aktif dengan jangka waktu penelitian ini

direcanakan selama 6 (enam) bulan.

 Pendekatan Penelitian

Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif.

 Jenis Penelitian

Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai dan sifat hubungan antar

variabel maka penelitian ini termasuk penelitian eksplanatory yaitu

suatu penelitian yang bertujuan untuk menemukan penjelasan

tentang hubungan fungsional atau pengaruh hubungan antar variabel

dengan variabel lain, dan melakukan pengujian hipotesis

(Singarimbun dan Efendi, 1995)


 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi penelitian ini adalah seluruh pengelola BUMDes yang

berada pada 39 Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang aktif di

Kabupaten Buton Propinsi Sulawesi Tenggara. Pengambilan sampel

dilakukan dengan menggunakan total sampling, yaitu pengambilan

sampel secara keseluruhan atau semua populasi menjadi sampel

penelitian yang menjadi syarat penggunaan model analisis Partial

Least Square (PLS).

 Variabel Penelitian

Pada penelitian ini independen variabel adalah (1) Knowledge

Management, (2) Praktek sumber daya manusia. Variabel dependent

inovasi organisasi sedangkan Variabel mediasi adalah perencanaan

strategik.

 Definisi Operasional Variabel

Dalam penelitian ini terdapat empat variabel yang diteliti yakni:

knowledge management, praktek sumber daya manusia,

perencanaan stretagik dan inovasi organisasi, yang masing-masing

akan dioperasionalkan.
Jenis Data dan Sumber Data Penelitian
 Jenis Data
Penelitian ini menggunakan dua jenis data, yaitu sebagai

berikut:

a. Data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dengan

melakukan penyebaran kuesioner kepada pengelola Badan Usaha

Milik Desa di Kabuaten Buton Propinsi Sulawesi Tenggara.

b. Data sekunder, merupakan data yang berasal dari sumber lain

yang mendukung penelitian. Data tersebut diperoleh dari sumber

internal yaitu yang berasal dari desa (Kepala Desa, Pengelola

BUMDes dan Pendamping desa) yang berhubungan dengan

pengelolaan BUMDes.

 Tehnik Pengumpulan Data

Data primer dan data sekunder yang dipergunakan dalam

penelitian ini diperoleh dengan dua cara:

a. Kuesioner, diberikan kepada pengelola BUMDes untuk

memberikan tanggapan dan persepsi mereka terhadap

pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan konstruk

penelitian.
a. Wawancara; dilakukan kepada Pengelola BUMDes, Kepala Desa,

Pendamping desa serta pihak-pihak lain yang dianggap memiliki

keterkaitan dengan pengambangan BUMDes, dalam hal ini yang

ditunjuk sebagai responden guna mendapatkan informasi untuk

memperluas wawasan objek studi, mengidentifikasi

permasalahan, dan mengkonfirmasi hasil analisis/pembahasan.

 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan

data adalah angket atau kuesioner dan wawancara mendalam (in-

dept).

 Uji Instrumen Penelitian

1) Uji Validitas

Langkah-langkah dalam pengujian validitas yang diberikan

oleh Ancok dalam Singarimbun dan Effendi (Ed, 2001) adalah:

a. Mendefenisikan secara operasional konsep yang akan diukur.


a. Melakukan uji coba skala pengukur (skala dikotomi pada

kuisioner) pada sejumlah responden

b. Disarankan jumlah responden yang diuji coba sebesar 30

responden diambil secara acak.

c. Mempersiapkan tabel tabulasi jawaban

d. Menghitung korelasi antara masing-masing pertanyaan dengan

skor total dengan menggunakan rumus teknik korelasi product

moment, yaitu:

N  XY    X Y 
Y 

N X 2
 ( X ) 2
 N  Y   Y 
2 2

di mana :
X = Skor pertanyaan tertentu
Y = Skor total
XY = Skor pertanyaan tertentu dikaitkan skor total
N = Jumlah responden untuk uji coba
r = Korelasi product moment

Angka korelasi yang diperoleh harus dibandingkan

dengan angka kritik tabel korelasi nilai r. Bila jumlah responden

untuk uji coba adalah 30, maka derajat kebebasan (degree of

freedom) adalah 28 (N-2). Pada tabel korelasi nilai r, untuk taraf

signifikansi 5% angka kritik adalah 0,396. Hasil uji validitas

instrumen merupakan hasil uji atas hipotesis: Ho = Tidak

terdapat korelasi antara sebuah pertanyaan dengan pertanyaan

lain yang mendukung sebuah konsep. Penolakan terhadap Ho

dapat dilakukan dengan 2 cara:


a. Nilai korelasi product moment > angka kritis (0,396).

b. Probabilitas kesalahan menolak Ho (p) ≤ taraf signifikansi (α

= 0,05)

Dalam penelitian ini peneliti menguji validitas dengan tehnik


korelasi sederhana dengan SPSS.

1) Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah ukuran yang menunjukkan sejah mana

suatu kuesioner mampu mengukur suatu variabel dengan secara

tetap (konsisten). Alat ukur yang demikian dapat dikatakan

sebagai alat ukur yang handal atau reliabel, Solimun (2017).

Dengan kata lain reliabilitas menunjukkan konsistensi suatu alat

pengukur di dalam mengukur gejala yang sama.

Uji reliabilitas instrumen penelitian ini menghasilkan alpha

yang telah dibakukan (standardized item alpha) dan nilai alpha ini

harus lebih besar dari reliabilitas yang diijinkan, dengan metode

yang digunakan adalah alpha cronbach. Instrumen dapat

dikatakan andal (reliabel) jika memiliki koefisen keandalan

reliabilitas sebesar 0,6 atau lebih (Arikunto, 2006). Untuk

memudahkan dan mempercepat perhitungan dalam penelitian ini,

peneliti menguji reliabilitas dengan SPSS.


 Teknik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan dua macam analisis, metode

statistik deskriptif dan metode statistik inferensial terhadap data yang

diperoleh di lapangan. Metode deskriptif digunakan untuk

mendeskripsikan secara lebih mendalam terhadap masing-masing

variabel penelitian. Sedangkan metode inferensial digunakan untuk

melihat kuat lemahnya pengaruh antar variabel bebas dengan

variabel terikat, yaitu dengan cara menganalisis terhadap data yang

telah diberi skor sesuai dengan skala pengukuran yang telah

ditetapkan, melalui suatu formula-formula statistik.

 Pengujian Hipotesis

Dalam penelitian ini, pengujian hipotesis digunakan pengujian

pengaruh langsung dan pengaruh tidak langsung

Anda mungkin juga menyukai