SPM Dalam Permendagri 100 Tahun 2018 (Dki)
SPM Dalam Permendagri 100 Tahun 2018 (Dki)
(SPM)
DALAM PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI
NOMOR 100 TAHUN 2018 TENTANG PENERAPAN SPM
1
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMBANGUNAN DAERAH
3
4
STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM)
Latarbelakang, Pengertian Dan Jenis
Jenis SPM
(Pasal 4 Ayat 1 PP 2 Tahun 2018 )
6
BAB I KETENTUAN UMUM (Pasal 1)
1. Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagai unsur
penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin
pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan
daerah otonom.
2. Urusan Pemerintahan Wajib adalah Urusan Pemerintahan yang
wajib diselenggarakan oleh semua Daerah.
3. Pelayanan Dasar adalah pelayanan publik untuk memenuhi
kebutuhan dasar warga negara.
4. Standar Pelayanan Minimal yang selanjutnya disingkat SPM adalah
ketentuan mengenai jenis dan mutu Pelayanan Dasar yang
merupakan Urusan Pemerintahan Wajib yang berhak diperoleh
setiap warga negara secara minimal.
5. Penerapan SPM adalah pelaksanaan SPM yang dimulai dari
tahapan pengumpulan data, penghitungan kebutuhan pemenuhan
Pelayanan Dasar, penyusunan rencana pemenuhan Pelayanan
Dasar dan pelaksanaan pemenuhan Pelayanan Dasar 7
BAB I KETENTUAN UMUM (Pasal 1)
6. Kebutuhan Dasar Warga Negara adalah barang dan/atau jasa
dengan kualitas dan jumlah tertentu yang berhak diperoleh oleh
setiap individu agar dapat hidup secara layak.
10
JENIS PELAYANAN DASAR UNTUK DAERAH PROVINSI
Pasal 3 Ayat (1)
LANJUTAN :
11
JENIS PELAYANAN DASAR UNTUK DAERAH KAB./KOTA
Pasal 3 Ayat (2)
NO BIDANG JENIS STANDAR PELAYANAN MINIMAL
URUSAN
1. PENDIDIKAN 1. Pendidikan Anak Usia Dini
2. Pendidikan Dasar; dan
3. Pendidikan Kesetaraan
2. KESEHATAN 1. pelayanan kesehatan ibu hamil;
2. pelayanan kesehatan ibu bersalin;
3. pelayanan kesehatan bayi baru lahir;
4. pelayanan kesehatan balita;
5. pelayanan kesehatan pada usia pendidikan dasar;
6. pelayanan kesehatan pada usia produktif;
7. pelayanan kesehatan pada usia lanjut;
8. pelayanan kesehatan penderita hipertensi;
9. pelayanan kesehatan penderita diabetes melitus;
10. pelayanan kesehatan orang dengan gangguan jiwa berat;
11. pelayanan kesehatan orang terduga tuberkulosis;
12. pelayanan kesehatan orang dengan risiko terinfeksi
virus yang melemahkan daya tahan tubuh manusia
(Human Immunodeficiency Virus);
12
JENIS PELAYANAN DASAR UNTUK DAERAH KAB./KOTA
Pasal 3 Ayat (2)
Ketentuan mengenai Mutu Pelayanan Dasar sesuai dengan Standar Teknis yang diatur
oleh menteri teknis yang menyelenggarakan Urusan Pemerintahan Wajib yang
berkaitan dengan PelayananDasar setelah berkoordinasi dengan Menteri melalui
Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah. (Pasal 3 Ayat (3).
TAHAPAN PENERAPAN SPM (Pasal 4)
1. Pengumpulan Data
2. Penghitungan Kebutuhan
Pemenuhan Pelayanan Dasar
3. Penyusunan Rencana
Pemenuhan Pelayanan Dasar
4. Pelaksanaan Pemenuhan
Pelayanan Dasar
NO PENGUMPULAN DATA
(Pasal 5 Ayat (1), (2), (3), & (4)
1. Pengumpulanb Data Mencakup :
a. jumlah dan identitas lengkap Warga Negara yang berhak memperoleh
barang dan/atau jasa kebutuhan dasar secara minimal sesuai dengan
Jenis Pelayanan Dasar dan Mutu Pelayanan Dasarnya serta khusus
pengumpulan data untuk penerapan SPM pendidikan Daerah
kabupaten/kota mencakup jumlah dan identitas lengkap seluruh Warga
Negara yang berhak emperoleh barang dan/atau jasa kebutuhan dasar
secara minimal;
b. jumlah barang dan/atau jasa yang tersedia, termasuk jumlah sarana
dan prasarana yang tersedia.
2. Pengumpulan dan pendataan sesuai dengan Standar Teknis SPM ditujukan
untuk pencapaian target 100% (seratus persen) dari Target dan Indikator
penerima layanan setiap tahun
3. Target dan Indikator penerima layanan setiap tahun dari masing-masing
urusan SPM tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
4. Hasil pendataan yang dilakukan oleh Perangkat Daerah diintegrasikan
dengan Sistem Informasi Pembangunan Daerah sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
PENGHITUNGAN KEBUTUHAN PEMENUHAN PELAYANAN DASAR
Pasal 6
Perangkat Daerah Menghitung :
1. Selisih Ketersediaan Barang dengan Warga Negara Penerima Layanan Dasar
2. Selisih Ketersediaan Jasa dengan Warga Negara Penerima Layanan Dasar
3. Selisih Ketersediaan Sarana dengan Warga Negara Penerima Layanan Dasar
4. Selisih Ketersediaan Prasarana dengan Warga Negara Penerima Layanan Dasar
Mutu Pelayanan Dasar Sesuai dengan Standar Teknis SPM
RPJMD
pemenuhan pelayanan dasar sesuai
dengan penghitungan kebutuhan
PEMDA
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat
(3) dan Pasal 7 ayat (1) yang dimuat dalam
dokumen Perencanaan Daerah
RKPD
PD
penghitungan kebutuhan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) ke dalam
Renstra PD dan Renja PD sesuai dengan RENJA
tugas dan fungsi
Pasal 36 (1)
.
Kepala daerah, wakil kepala daerah, anggota DPRD, dan daerah yang melakukan
pelanggaran administratif dalam penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
dijatuhi sanksi administratif
Pasal 36 (2)
Pelanggaran administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:
.
a. kepala daerah dan/atau wakil kepala daerah tidak melaksanakan program
strategis nasional;
b. kepala daerah tidak menyampaikan laporan penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah dan ringkasan laporan penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
dalam waktu 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun paling lambat 3 (tiga)
bulan setelah tahun anggaran berakhir kepada : 1. Presiden melalui Menteri
untuk daerah Provinsi, 2. Menteri melalui Gubernur untuk daerah
Kabupaten/Kota.
SANKSI ADMINISTRATIF BERDASARKAN PP NO 12 TAHUN 2017.
PASAL 36, DAN 37
Pasal 36 (2)
LANJUTAN
Pelanggaran
.
administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:
p. kepala daerah tidak mengumumkan informasi tentang pelayanan
publik kepada masyarakat melalui media dan tempat yang dapat diakses
oleh masyarakat luas;
q. kepala daerah tidak memberikan pelayanan perizinan sesuai engan
ketentuan peraturan perundang-undangan;
r. kepala daerah tidak melaksanakan rekomendasi Ombudsman sebagai
tindak lanjut pengaduan masyarakat atas:
1. penyelenggara Pemerintahan Daerah yang tidak melaksanakan kewajiban
dan/atau melanggar larangan sebagaimana dimaksud dalam
ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai pelayanan
publik; dan
2. pelaksana yang memberi pelayanan yang tidak sesuai dengan standar
pelayanan sebagaimana dimaksud dalam ketentuan peraturan
perundang-undangan mengenai pelayanan publik;
SANKSI ADMINISTRATIF BERDASARKAN PP NO 12 TAHUN 2017.
PASAL 36, DAN 37
Pasal 37 (1)
.
Kepala daerah, wakil kepala daerah, anggota DPRD, dan daerah yang
melakukan pelanggaran administratif sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 36 ayat (2) ijatuhi sanksi administratif oleh Presiden, Menteri, dan
gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat sesuai dengan
kewenangannya setelah dilakukan verifikasi dan/atau pemeriksaan
secara teliti, objektif, dan didukung dengan data, informasi, dan/atau
dokumen lainnya yang berkaitan dengan dugaan pelanggaran
dimaksud
SANKSI ADMINISTRATIF BERDASARKAN PP NO 12 TAHUN 2017.
PASAL 36, DAN 37
Pasal 37 (4)
Sanksi
. administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:
a. teguran tertulis;
b. tidak dibayarkan hak keuangan selama 3 (tiga) bulan;
c. tidak dibayarkan hak keuangan selama 6 (enam) bulan;
d. penundaan evaluasi rancangan peraturan daerah;
e. pengambilalihan kewenangan perizinan;
f. penundaan atau pemotongan dana alokasi umum dan/atau dana
bagi hasil;
g. mengikuti program pembinaan khusus pendalaman bidang
pemerintahan;
h. Pemberhentian sementara selama 3 (tiga) bulan
i. Pemberhentian
SU M AT ER A KA LIM A N TAN
IR IAN JAYA
JAVA
TERIMA KASIH
49