Pengajar : Bu Murtiningsih M. Pd
Alfred Wegener yang merupakan seorang ahli meteorology dan geofisika dari Jerman, pada
tahun 1915 mengemukakan teori tentang hanyutan benua (continental drift). Teori ini ditulis dalam
bukunya yaitu The Origin of Continent and Oceans atau Asal Mula Benua dan Samudra. Menurutnya
bahwa dahulu di bumi ini hanya ada satu superbenua yang disebut dengan Pangaea. Sekitar 200 juta
tahun yang lalu, kemudian benua tersebut pecah menjadi benua-benua yang lebih kecil. Adapun pada
masa Mesozoic terbagi atas dua bagian besar yaitu Gondwana di belahan bumi selatan dan Laurasia
di belahan bumi utara. Pada masa kini bumi terbagi atas beberapa benua yaitu Afrika, Amerika, Asia,
Eropa dan Australia.
1. Letak dan Luas Benua Asia.
Asia adalah benua terluas. Luasnya mencapai 33% dari seluruh
daratan di muka bumi, yakni 44.444.100 km2. Benua Asia
berada di bagian timur bumi, dan hampir semua wilayahnya
berada di belahan bumi bagian utara (kecuali sebagian wilayah
Indonesia).
A. Letak Astronomis.
Secara astronomis, Asia terletak antara 26° BT - 170° BT
dan
11° LS - 80° LU.
B. Letak Geografis.
Sebelah utara : samudra arktik dan selat bering. Sebelah
selatan : samudra hindia. Sebelah barat : pegunungan ural,
laut kaspia, pegunungan kaukasus, laut hitam, laut tengah,
dan laut merah. Sebelah timur : samudra pasifik.
C. Pembagian Wilayah Benua Asia.
Benua Asia terbagi menjadi beberapa wilayah atau region
yaitu Asia Barat atau Asia Barat Daya, Asia Tengah,
Asia Timur, Asia Selatan, Asia Tenggara dan Rusia.
2. Benua Amerika.
A. Letak Astronomis.
Secara astronomis benua Amerika terletak antara 170° BT -
35° BB dan 83° LU - 55° LS.
B. Letak Geografis.
Sebelah utara : samudra arktik. Sebelah timur : samudra
atlantik. Sebelah selatan : selat drake. Sebelah barat :
samudra pasifik.
C. Pembagian Wilayah Benua Amerika.
Benua Amerika terbagi menjadi beberapa wilayah yaitu
Amerika Utara, Amerika Tengah dan Amerika Selatan.
3. Benua Eropa.
A. Letak Astronomis.
Posisi astronomis benua Eropa adalah antara 9° BB - 60°
BT
dan 35° LU - 80° LS.
B. Letak Geografis.
Sebelah utara : laut barent, dan laut norwegia. Sebelah timur :
benua Asia dan laut kaspia. Sebelah selatan : laut hitam dan
laut tengah. Sebelah barat : samudra Atlantik.
C. Pembagian Wilayah Benua Eropa.
Benua Eropa terbagi menjadi 4 wilayah yakni Eropa Utara,
Eropa Timur, Eropa Selatan dan Eropa Barat.
4. Benua Afrika.
A. Luas Astronomis.
Letak astronomis benua Afrika adalah 17° BB - 520
BT
dan 350 LU - 34° LS.
B. Letak Geografis.
Sebelah utara : laut tengah dan benua Eropa. Sebelah
timur : laut merah dan samudera Hindia. Sebelah
selatan :
samudera Hindia. Sebelah barat samudera Atlantik.
C. Pembagian Wilayah Benua Afrika.
Benua Afrika terbagi menjadi beberapa kawasan yaitu
Afrika Utara, Afrika Timur, Afrika Barat, Afrika Tengah dan
Afrika Selatan.
B. Kondisi Alam Negara-negara di Dunia.
1. Jepang.
A. Lokasi.
Secara astronomis Jepang terletak antara 30°LU - 47°LU dan 128°BT - 146° BT.
B. Iklim.
Jepang memiliki iklim sedang (subtropis) dengan empat musim yaitu musim semi, panas,
gugur dan dingin.
C. Bentuk Bumi.
Jepang memiliki lebih dari 3.000 pulau yang terletak di pesisir lautan pasifik di timur benua Asia.
D. Geologi.
Hasil tambang yang di miliki jepang yaitu batubara, minyak bumi, unsur logam seperti emas, perak
mangan timah dan seng. Serta unsur non logam seperti belerang, antimon dan grafit.
E. Flora dan Fauna.
Jenis flora (tumbuhan) khas Jepang seperti : sakura, petasites japonicas, cinnamomum champhora,
dan chrysanthemum. Jenis fauna (hewan) khas Jepang seperti : kelinci amami, spider crab (kepting
laba-laba), salamander raksasa Jepang, hiu goblin, kera saju, ayam pagar hijau (green pheasant) dan
tanuki atau anjing rakun.
F. Kondisi Penduduk.
Penduduk asli Jepang adalah suku bangsa Ainu.
2. Amerika Serikat.
A. Lokasi.
Secara astronomis Amerika serikat terletak antara 20 LU - 48 LU dan 68° BB - 124° BB.
B. Iklim.
Sebagai negara yang memiliki wilayah daratan yang luas, Amerika Serikat memiliki berbagai variasi ikim
yaitu iklim laut sedang, iklim continental (daratan), iklim sub tropis, iklim mediteran, dan iklim dingin.
C. Bentuk Bumi.
Tampak secara fisik wilayah Amerika Serikat terdiri atas dua rangkaian pegunungan besar yaitu pegunu
rocky (rocky mountain) di bagian barat dan pegunungan appalachia di bagian timur. Pegunungan rocky
memiliki beberapa puncak yang umumnya tidak terlalu tinggi. Pegunungan appalachia di bagian timur
membentang hampir sejajar samudera Atlantik sejauh 2.400 km.
D. Geologi.
Hasil tambang yang dimiliki Amerika Serikat yaitu minyak bumi, batu bara, besi, tembaga dan timah hit
E. Flora dan Fauna.
Jenis flora (tumbuhan) khas Amerika Serikat seperti : starr (agrostis sandwicensis), pinus balfouriana (trinit
alps), trifolium thomsonii, cvarkia rubicunda dan calchorus aurycarpus. Jenis fauna (hewan) khas Amerika
Serikat seperti : bald eagle, buaya amerika, biskn Amerika, rusa besar, elk, rakun dan skunk bergaris.
F. Kondisi Penduduk.
Penduduk asli benua Amerika adalah suku Indian.
3. Inggris.
A. Lokasi.
Secara astronomis Inggris terletak antara 50°LU - 61°LU dan 8º°BB - 2°BB.
B. Iklim.
Inggris beriklim laut sedang yang sejuk dan basah.
C. Bentuk Bumi.
Bentuk wilayah Inggris merupakan kepulauan yang terbagi dua bagian yaitu wilayah yang bergunung
gunung di bagian utara dan daratan rendah yang bergelombang di timur dan selatan.
D. Geologi.
Hasil tambang yang dimiliki oleh Inggris yaitu minyak bumi, gas, bijih besi, timah hitam dan batu bara.
E. Flora dan Fauna.
Jenis flora (tumbuhan) khas Inggris seperti : pohon ek atau oak, pohon elm dan pohon horse chesnut.
Jenis fauna (hewan) khas Inggris seperti : belibis merah, rusa merah dan rajawali emas.
F. Kondisi Penduduk.
Penduduk asli Inggris yaitu bangsa kelt dan bangsa Jerman.
4. Australia.
A. Lokasi.
Secara astronomis Australia terletak antara 11 LS - 44°LS dan 115°BT - 153°BT.
B. Iklim.
Australia memiliki 3 Iklim yaitu Iklim tropis di bagian utara, iklim subtropis di bagian selatan, dan iklim
sedang di bagian barat.
C. Bentuk Bumi.
Bentuk wilayah Australia terdiri plato (dataran tinggi) dan juga dataran rendah.
D. Geologi.
Hasil tambang yang dimiliki oleh Australia yaitu emas, nikel, batu bara, tembaga, besi, minyak bumi,
gas alam dan timbal.
E. Flora dan Fauna.
Jenis flora (tumbuhan) khas Australia seperti : cabbage palm/palem sabal, grass tree/xanthorrhea,
gymea lily, old man banksia/banksia serrata dan waratah/telopea. Jenis fauna (hewan) khas Australia
seperti : kanguru merah, walabi rawa/walabi hitam, short-beaked echidna/ekidna moncong pendek,
koala, platipus, tawny frogmouth/burung paruh kata dan burung superb lyrebird.
F. Kondisi Penduduk.
Penduduk asli Australia adalah suku Aborigin.
5. Mesir.
A. Lokasi.
Secara astronomis Mesir berada 22°LU - 30°LU dan 25°BT - 36°BT.
B. Iklim.
Mesir beriklim subtropis kontinental yaitu musim panas dan musim dingin (hujan).
C. Bentuk Bumi.
Mesir berwilayah gumuk pasir (sand dunes) atau bergurun pasir.
D. Geologi.
Hasil tambang utama negara Mesir adalah minyak bumi dan gas alam. Namun juga ada pertambangan
seperti bijih besi, fosfat, mangan, lempung, gypsum, talk, asbes, timah, emas dan zinc.
E. Flora dan Fauna.
Jenis flora (tumbuhan) khas Mesir seperti : bunga lili, melati (jasmine), terate, akasia, papirus, pohon
kurma, palma, kayu putih dan cemara. Jenis fauna (hewan) seperti : hiena, lynx, luwak, kambing hutan
dan babi liar.
F. Kondisi Penduduk.
Penduduk asli Mesir adalah suku bangsa Hamit.
C. Dinamika Penduduk Benua-benua di Dunia.
1. Pengertian Dinamika Penduduk.
Dinamika penduduk ialah suatu perubahan keadaan penduduk yang terjadi karena perkembangan
jumlah
penduduk suatu negara atau wilayah yang dapat diketahui melalui registrasi dan survey penduduk.
2. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Dinamika Penduduk.
a. Angka kelahiran (natalis), ialah angka yang menunjukkan bayi yang lahir 1.000 penduduk per
tahun.
b. Angka kematian (mortalitas), yakni angka yang menunjukkan jumlah kematian dari 1.000
penduduk
pertahun.
c. Perpindahan penduduk (migrasi), yakni suatu perpindahan penduduk dari suatu wilayah ke wilayah
lain.
3. Dinamika Penduduk Benua Asia.
Berdasarkan data World Population Data Sheet (WPDS), pada tahun 2005 jumlah penduduk Asia
mencapai 3.921.000.000 jiwa. Jumlah tersebut bertambah menjadi 4.397.000.000 pada tahun 2015.
Penduduk Asia tersebar secara tidak merata, beberapa negara di Asia merupakan negara dengan
penduduk terbesar didunia, seperti China, India, dan Indonesia. Wilayah dengan jumlah dan kepadatan
penduduk tinggi terlihat di Asia Timur, Asia Tenggara, dan Asia Selatan.
4. Dinamika Penduduk Benua Amerika.
Penduduk benua Amerika pada tahun 2005 mencapai angka 888.000.000 jiwa sedangkan pada tahun 2015
mencapai 987.000.000 jiwa. Ini berarti terjadi pertambahan penduduk sebesar 99.000.000 jiwa dalam kurun
waktu 10 tahun. Laju pertumbuhan penduduk benua Amerika tergolong rendah, yakni 0,9% per tahun.
Konsentrasi penduduk Amerika berada di bagian timur dan barat Amerika Serikat, Amerika Tengah, dan
Karibia, serta bagian barat dan timur Amerika Selatan.
5. Dinamika Penduduk Benua Eropa.
Pada tahun 2005 jumlah penduduk Eropa mencapai 730.000.000 jiwa. Pada tahun 2016, jumlah penduduk
Eropa 742.000.000 jiwa. Ini berarti terjadi penambahan sebesar 12.000.000 jiwa dalam kurun waktu 11 tahun.
Penambahan tersebut lebih rendah dari Asia dan Amerika. Laju pertumbuhan penduduk Eropa sangat rendah
bahkan kurang dari 1%, yaitu hanya 0,2% per tahun.
6. Dinamika Penduduk Benua Afrika.
Pada tahun 2015, jumlah penduduk Afrika mencapai 1.171.000.000 jiwa (WPDS, 2015). Angka tersebut
bertambah sebesar 265.000.000 jiwa dan jumlah penduduk tahun 2005 yang berjumlah 906.000.000 jiwa.
Angka kelahiran mencapai angka 36 tiap 1.000 penduduk. Angka kematian penduduk mencapai 10 jiwa tiap
1.000 penduduk. Laju pertumbuhan penduduk Afrika yaitu 2,5% per tahun. Sebaran penduduk benua Afrika
juga tidak merata. Wilayah tertentu hampir tidak berpenghuni yaitu di wilayah gurun. Wilayah dengan
kepadatan tinggi terdapat di bagian utara Afrika Utara, sebagian Afrika Barat, bagian timur Afrika Selatan,
sepanjang lembah sungai nil dan seterusnya. Wilayah dengan kepadatan rendah terdapat di gurun sahara
dan bagian tengah Afrika Tengah.
D. Pengaruh Perubahan Ruang dan Interaksi Antarruang.
Interaksi antarruang adalah cara mengelola ruang-ruang berdasarkan potensi dan permasalahannya serta
keterkaitan suatu ruang dengan ruang-ruang yang ada di sekitarnya. Interaksi antarruang dapat berupa
pergerakan orang, barang, atau informasi dari daerah asal menuju daerah tujuan atau suatu daerah ke
daerah lain.
Quotes :