Anda di halaman 1dari 14

PENGARUH SENAM STROKE TERHADAP TEKANAN DARAH

PADA LANSIA DI YAYASAN PANTI JOMPO


TRUE LOVE BATAM TAHUN 2021

LILIS KARLINA HASIBUAN


NIM: 1715103109012

PEMBIMBING :
1. Elvina S.ST.,M.K.M.
2. Yulvina Kurniasih. M.Pd

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN (S-1)


STIKES KARIMUN BATAM
Latar Belakang
Kelompok umur pada manusia yang memasuki tahapan
akhir dari fase kehidupannya.

Di Indonesia mengalami peningkatan jumlah penduduk lansia dari 18 juta jiwa


(7,56%) pada tahun 2010, menjadi 25,9 juta jiwa (9,7%) pada tahun 2019, dan
dapat diperkirakan akan terus meningkat dimana tahun 2035 menjadi 48,2 juta
jiwa (15,77%).

Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau tahun 2013, jumlah lansia yang di
bina sebesar 59.142 jiwa atau 94% dari seluruh populasi lansia yang jumlahnya
mencapai 62.862.
Dinas Kesehatan Kota Batam tahun 2017, kasus kejadian stroke di Kota Batam
tahun 2014 sebanyak 62 orang yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 37 orang
dan perempuan sebanyak 25 0rang sedangkan di tahun 2015 sebanyak 87 orang
yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 55 orang dan perempuan sebanyak 32
orang dan data tahun 2016 sebanyak 150 orang yang berjenis kelamin laki-laki
sebanyak 74 orang dan perempuan sebanyak 76 orang.
Dari data tersebut diatas jumlah penderita penyakit stroke dari tahun ketahun
terjadi peningkatan angka penderita stroke setiap tahunnya
Hasil Survei Awal:

Dari hasil pengamatan penulis melakukan


observasi di Yayasan Panti Jompo True Love
Batam. lansia yang ada di Yayasan berjumlah
30 lansia ada 15 orang tua yang mengindap
penyakit stroke, setiap pagi peneliti
menganjurkan para orang tua untuk berjemur
dibawah terik matahari dan sambil
menganjurkan para orang tua untuk melakukan
gerakan seperti perenggangan bagian tubuh
secara teratur dan berkala dan berjalan kaki
agar sirkulasi darah lancar, mengurangi otot
yang kaku dan memberikan efekrelaksi.
Lansia
 Lansia sebagai mana diatur pada pasal 1
angka 2 UU Nomor 13 tahun 1998 tentang
kesejahteraan lansia adalah seseorang yang
telah mencapai usia 60 tahun keatas

Karakteristik  Usia
 Jenis Kelamin
 Status Perkawinan
 Pekerjaan
 Pendidikan Terakhir
 Kondisi Kesehatan
Stroke
Suatu keadaan yang timbul karena terjadi
gangguan peredaran darah di otak yang
menyebabkan terjadinya kematian
jaringan otak sehingga mengakibatkan
seseorang menderita kelumpuhan

Faktor risiko  Usia


yang tidak Faktor risiko  Hipertensi
 Jenis Kelamin
dapat diubah yang dapat  Diabetes
 Ras/suku
diubah  Kelainan jantung
 Riwayat keluarga  Merokok
 Dislipidemia
 Olah raga
 Obesitas
 Konsultasi kepada dokter
Senam Stroke
Senam stroke ditengarai mampu mencegah
terjadinnya stroke dan meningkatkan
kebugaran pada lansia

Manfaat Senam Stroke 1. Mempelancar degenerasi karena perubahan usia.

2. Mempermudah untuk menyesuaikan kesehatan jasmani

dalam kehidupan (adaptasi)

3. Fungsi melindungi, yaitu memperbaiki tenaga cadagan

dalam fungsinya terhadap bertambahnya tuntutan, misalnya

sakit.
Tekanan Darah
Daya dorong daerah keseluruhan dinding pembuluh
darah pada permukaan yang tertutup.tekanan darah
timbul dari adanya tekanan arteri yaitu tekanan yang
terjadi pada dinding arteri

Tekanan darah pada lanjut usia (lansia ) cenderung lebih tinggi,


yaitu,<150 mmHg untuk tekanan sistolik dan >90 mmHg untuk
tekanan diastolik. Hal ini disebabkan pembuluh darah pada lansia
cenderung lebih kaku, sehingga jantung memerlukan tekanan
darah tinggi untuk memompa darah keseluruh tubuh
Kerangka Konsep
DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL
Hasil Univariat
Lansia Yang Mengalami Stroke
Frekuensi Persentase (%)
Ya 16 53,3
Tidak 14 46,7
Total 30 100,0

Sebelum Senam
Frekuensi Persentase (%)
Rendah 1 3,3
Normal 9 30,0
Tinggi 20 66,7
Total 30 100,0
Sesudah Senam
Frekuensi Persentase (%)
Normal 25 83,3
Tinggi 5 16,7
Total 30 100,0

Hasil Bivariat
Variabel Mean Min - Max P-value α

Sebelum Senam
150 90-180 0,007 5%

Sesudah Senam
140 130-160
Kesimpulan
1. Hasil penelitian di dapatkan hasil terdapat 15 orang (50%) yang mengalami stroke.
2. Berdasarkan tabel 4.2 diatas menunjukkan bahwa sebelum diberikan perlakuan,
setengah dari responden memiliki tekanan darah tinggi sebanyak 20 responden (80%).
3. Berdasarkan tabel 4.3 diatas diketahui bahwa sesudah diberikan perlakuan senam
selama 1 minggu full dengan waktu 15-30 menit, hampir semua dari responden
mengalami penurunan tekanan darah sebanyak 15 responden 50% mengalami
penurunan tekanan darah
4. Berdasarkan 4.4 tabel diatasdiketahui bahwa sesudah diberikan perlakuan selama 1
minggu full hasil penelitian dapat diketahui bahwa terjadi penurunan kategori pada
tekanan darah sebelum perlakuan senam yang mengalami tekanan darah tinggi
sebanyak 20 responden (80%) menjadi 5 responden (15%), tekanan darah normal
sebanyak 7 responden (10%) menjadi 25 responden (85%), sedangkan tekanan darah
rendahnya sebanyak 3 responden (10%) menjadi 0 responden (0%).
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai