Anda di halaman 1dari 16

Biaya Overhead

Pabrik
Pengertian :

• Merupakan biaya produksi selain biaya bahan baku


(BBB) dan biaya tenaga kerja langsung (BTKL).
• Dapat dibankan ke biaya produksi dengan cara
langsung (metode proses/ process costing), maupun tak
langsung ( metode pesanan/job costing)
Penggolongan BOP

BOP dapat digolongkan dg 3 cara penggolongan, yaitu :


a. Penggolongan BOP berdasarkan sifatnya
b. Penggolongan BOP menurut perilakunya dalam
hubungannya dg perubahan volume kegiatan
c. Penggolongan BOP menurut hubungannya dengan
departemen.
BOP MENURUT SIFATNYA:
1. Biaya Bahan Pembantu. (BBP)
2. Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung. (BTKTL)
3. Tambahan Gaji Tenaga kerja Langsung.
4. Biaya Produksi Karena Berlalunya Waktu
5. Biaya Produksi Langsung membutuhkan Pengeluaran Kas.
(jarum;kapur;listrik;gas;gunting dll)
MENURUT PERILAKUNYA DALAM HUBUNGANNYA
DENGAN PERUBAHAN VOLUME PRODUKSI

• Biaya pabrik tetap


• Biaya pabrik variabel
• Untuk keperluan penentuan tarif biaya semivariabel
dipecah menjadi dua unsur yaitu biaya tetap dan biaya
variabel.
MENURUT HUBUNGANNYA DENGAN
DEPARTEMEN

• Biaya overhead pabrik langsung (direct departemental


overhead expenses)
• Biaya overhead pabrik tidak langsung departemen
( indirect departemental overhead expenses)
Perlakuan akuntansi:
• Untuk Bahan pembantu:
1. Transaksi terjadi: Pembelian dan Pemakaian, retur Pembelian dan Retur Pemakaian.
2. Bukti transaksi:
- untuk pembelian adalah bukti masuk bahan yg dibuat bagian gudang bahan dan nota pembelian diterima dari
suplier.
- Untuk pemakaian adalah bukti pemakaian bahan dibuat gudang bahan.
- Untuk retur pembelian, bukti transaksinya berupa bukti memo dibuat bagian pembelian.
- Untuk retur produksi, bukti transaksinya berupa bukti memo dibuat bagian produksi.
3. Akuntansi bahan pembantu sama dengan akuntansi bahan baku.
4. Metode mencatat persediaan yaitu prepetual dan pisik.
5. Metode penilaian meliputi FIFO; LIFO; Rata-rata Bergerak, dan identifikasi khusus.
Perlakuan akuntansi selanjutnya:
• Untuk Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung dan Tambahan gaji
Tenaga Kerja langsung.
1.Akuntansi sama seperti Akuntansi Tenaga Kerja Langsung (TKL), dengan
tarip per jam kerja dan tarip per unit hasil produksi.
2.Bukti transaksi umumnya dibuat bagian personalia, atau administrasi
produksi. (kartu jam kerja dan daftar gaji)
Contoh: Biaya Overhead Pabrik (BOP)

Kelompok BOP Jenis BOP


1. Benang
2. Kancing
BAHAN PEMBANTU 3. Label
4. Kain keras
5. mote
1. Manajer Produksi
2. Kepala Potong
BIAYA TENAGA KERJA TIDAK LANGSUNG 3. Kepala Jahit
(BTK-TL) 4. Administrasi produksi
5. Planning & Production Control
6. Petugas Angkut
1. Uang makan
2. Lembur
TAMBAHAN GAJI TENAGA KERJA LANGSUNG
3. Premi Hadir
4. bonus
1. Depresiasi mesin, bangunan pabrik
BIAYA PRODUKSI BERLALUNYA WAKTU
2. Biaya Asuransi Kebakaran, mesin
1. Pembelian perlatan produksi (jarum, gunting, pisau
potong)
BIAYA PRODUKSI PENGELUARAN KAS LANGSUNG 2. Biaya Servise (mesin potong,, jahit, obras)
3. Biaya Listrik
4. Biaya gas
LANGKAH-LANGKAH PENENTUAN
TARIF BOP

• Menyusun anggaran biaya overhead pabrik


• memilih dasar pembebanan biaya overhead pabrik kepada
produk
• Menghitung tarif biaya overhead pabrik
Dasar Alokasi/Pembebanan BOP
Taksiran BOP
 tarif BOP per satuan
Taksiran jml satuan produk yg dihasilkan
Jika Overhead pabrik di estimasikan sebesar Rp. 300.000,- dan persh. Bermaksud memproduksi 250.000
unit selama periode mendatang. Jika pesanan yang terselesaikan 1.000 unit, Berapa biaya overhead ?
Estimasi overhead pabrik per unit: Rp. 300.000/Rp. 250.000 = Rp. 1,20
Jadi Biaya Overhead (1.000 unit): Rp. 1,20 X Rp. 1.000,-= Rp. 1.200,-
Dasar Alokasi/Pembebanan BOP untuk BB

b. Biaya Bahan Baku


Taksiran BOP
x100%  % BOP dr BB yg dipakai
Taksiran BBB yang dipakai

Jika Overhead pabrik di estimasikan sebesar Rp. 300.000,- dan estimasi biaya bahan baku
sebesar Rp. 250.000 selama periode mendatang. Jika bahan baku untuk pesanan Rp.
5.000 , Berapa biaya overhead yang dibebankan ?
Estimasi overhead pabrik per unit:
(Rp. 300.000/Rp. 250.000) X 100 % = 120 %

Jadi tambahan Biaya Overhead : 120 % X Rp. 5.000,-= Rp. 6.000,-


Dasar Pembebanan BOP untuk BTK
c. Biaya Tenaga Kerja

Taksiran BOP
x100%  % BOP dr BTKL
Taksiran BTKL

Jika Overhead pabrik di estimasikan sebesar Rp. 300.000,- dan total biaya tenaga kerja
langsung diestimasikan sebesar Rp. 500.000 selama periode mendatang. Jika produk atau
pesanan dengan biaya tenaga kerja langsung Rp. 12.000 , Berapa biaya overhead ?

Estimasi overhead pabrik per unit:


(Rp. 300.000/Rp. 500.000) X 100 % = 60 % dari BTKL

Jadi tambahan Biaya Overhead : 60 % X Rp. 12.000,-= Rp. 7.200,-


Dasar Pembebanan BOP Jam Kerja
d. Jam Tenaga Kerja Langsung
Taksiran BOP
 BOP per jam TKL
Taksiran jam TKL
Jika Overhead pabrik di estimasikan sebesar Rp. 300.000,- dan total jam kerja langsung
diestimasikan sebesar 60.000 jam selama periode mendatang. Jika produk atau pesanan
memerlukan 800 jam tenaga kerja langsung, Berapa biaya overhead yang dibebankan ?

Estimasi overhead pabrik per unit:


Rp. 300.000/ 60.000 = Rp 5 per jam TKL

Jadi tambahan Biaya Overhead : 5 X Rp. 800,- = Rp. 4.000,-


Dasar Pembebanan BOP Jam Mesin

e. Jam Mesin
Taksiran BOP
 BOP per jam me sin
Taksiran jam me sin

Jika Overhead pabrik di estimasikan sebesar Rp. 300.000,- dan total jam mesin
diestimasikan sebesar 20.000 jam selama periode mendatang. Jika produk atau pesanan
menggunakan 120 jam mesin, Berapa biaya overhead yang dibebankan ?
Estimasi overhead pabrik per unit:
Rp. 300.000/ 20.000 = Rp 15 per jam mesin

Jadi tambahan Biaya Overhead : 15 X 120,- = Rp. 1.800,-


THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai