Anda di halaman 1dari 26

HISTOGRAM

IRMA AMELIA DEWI.,S.Kom.,MT


 Histogram citra adalah grafik yang
menggambarkan penyebaran nilai-nilai intensitas
pixel dari suatu citra atau bagian tertentu di dalam
citra.
 Dari sebuah histogram dapat diketahui frekuensi
kemunculan nisbi (relative) dari intensitas pada
PENGERTIAN citra tersebut.
HISTOGRAM  Histogram juga dapat menunjukkan banyak hal
tentang kecerahan (brightness) dan kontas
(contrast) dari sebuah gambar.
 Karena itu, histogram adalah alat bantu yang
berharga dalam pekerjaan pengolahan citra baik
secara kualitatif maupun kuantitatif.
 Misalkan citra digital memiliki L derajat keabuan,
yaitu dari nilai 0 sampai L – 1 (misalnya pada citra
dengan kuantisasi derajat keabuan 8-bit, nilai
derajat keabuan dari 0 sampai 255). Secara
matematis histogram citra dihitung dengan rumus:

MEMBUAT
HISTOGRAM

Keterangan:
ni = jumlah pixel yang memiliki derajat keabuan i
n = jumlah seluruh pixel di dalam citra
 Misalkan citra digital berukuran 8 x 8 pixel dengan
derajat keabuan L adalah 16 level. Tentukan
histogramnya!
 Puncak histogram menunjukkan intensitas pixel
yang menonjol.
 Lebar dari puncak menunjukkan rentang kontras
dari gambar.
 Citra yang mempunyai kontras terlalu terang
(overexposed) atau terlalu gelap (underexposed)
memiliki histogram yang sempit.
 Citra yang baik memiliki histogram yang mengisi
daerah derajat keabuan secara penuh dengan
distribusi yang merata pada setiap nilai intensitas
pixel
 histogram citra memberikan informasi tentang
penyebaran intensitas pixel-pixel di dalam citra.
 Agar memperoleh citra yang baik, maka
penyebaran nilai intensitas harus diubah.
PERATAAN  Teknik yang biasa digunakan adalah perataan
HISTOGRAM histogram (histogram equalization).
 Tujuan dari perataan histogram adalah untuk
memperoleh penyebaran histogram yang merata,
sedemikian sehingga setiap derajat keabuan
memiliki jumlah pixel yang relatif sama.
 Karena histogram menyatakan peluang pixel
dengan derajat keabuan tertentu, maka rumus
menghitung histogram ditulis kembali sebagai
fungsi peluang,

PERATAAN dimana:
HISTOGRAM

yang artinya, derajat keabuan (k) dinormalkan


terhadap derajat keabuan terbesar (L – 1). Nilai rk = 0
menyatakan hitam, dan rk = 1 menyatakan putih
dalam skala keabuan yang didefinisikan
 perataan histogram adalah mengubah derajat
keabuan suatu pixel ( r) dengan derajat keabuan
yang baru ( s) dengan suatu fungsi transformasi T,
yang dalam hal ini
s = T(r).
PERATAAN  Dalam bentuk diskrit, nilai-nilai s diperoleh dengan
persamaan berikut:
HISTOGRAM
(1)

 yang dalam hal ini, 0 ≤ rk ≤ 1, k = 0, 1, 2, …, L – 1


Misalkan terdapat citra yang berukuran 64 × 64
dengan jumlah derajat keabuan (L) = 8. tentukan
perataan histogramnya:
 jumlah seluruh pixel (n) = 64 × 64 = 4096

PERATAAN
HISTOGRAM
(2)
 Histogram sebelum dilakuakn perataan

PERATAAN
HISTOGRAM
(3) Dilakukan perataan histogram sbb:

Cari S3-S7!
 Karena pada citra ini hanya ada 8 nilai intensitas,
maka nilai-nilai sk harus dibulatkan ke nilai-nilai r
yang terdekat: s0 = 0.19 lebih dekat ke nilai 1/7 ( =
0.14), maka s0 = 1/7 s1 = 0.44 lebih dekat ke nilai 3/7
( = 0.43), maka s1 = 3/7 s2 = 0.65 lebih dekat ke nilai
PERATAAN 5/7 ( = 0.71), maka s2 = 5/7 s3 = 0.81 lebih dekat ke
nilai 6/7 ( = 0.86), maka s3 = 6/7 s4 = 0.89 lebih
HISTOGRAM dekat ke nilai 6/7 ( = 0.86), maka s4 = 6/7 s5 = 0.95
lebih dekat ke nilai 7/7 ( = 1.00), maka s5 = 7/7 s6 =
(4) 0.98 lebih dekat ke nilai 7/7 ( = 1.00), maka s6 = 7/7
s7 = 1.00 lebih dekat ke nilai 7/7 ( = 1.00), maka s7 =
7/7
 Notasi untuk tiap hasil transformasi didefinisi ulang
menjadi: s0 = 1/7, s1 = 3/7, s2 = 5/7, s3 = 6/7, s4 = 1
 Jumlah pixel hasil transformasi diringkas pada tabel
di bawah ini:
PERATAAN Berikut ini histogram hasil perataan
HISTOGRAM
(5)
Contoh image sebelum perataan histogram

PERATAAN
HISTOGRAM  Citra setelah perataan histogram

(6)
k nk
0 825
1 548
2 425
3 450
4 618
5 202
TUGAS!! 6 350
7 218
N=64x64 8 107
L=4bit 9 58
10 85
11 80
12 25
13 30
14 25
15 50
 Metode spesifikasi histogram (histogram
spesification) memberikan cara menghasilkan
histogram yang ditentukan oleh pengguna.
 Cara pembentukan histogramnya memanfaatkan
sifat pada perataan histogram.
 Bila fungsi transformasi pada perataan histogram
SPESIFIKASI menghasilkan histogram semula menjadi
HISTOGRAM histogram yang seragam, maka fungsi balikannya
(inverse) memetakan histogram yang seragam
(1) menjadi histogram semula.
 Tinjau kembali citra yang berukuran 64 × 64
dengan jumlah derajat keabuan (L) = 8 dan jumlah
seluruh pixel (n) = 64 × 64 = 4096. Tabel histogram
citra semula dan tabel histogram yang diinginkan
adalah sebagai berikut:

SPESIFIKASI
HISTOGRAM
(2)
Langkah-langkah pembentukan histogram adalah
sebagai berikut:
Langkah 1: Hasil perataan histogram terhadap citra
semula,

SPESIFIKASI
HISTOGRAM
(3)
Langkah 2:Lakukan perataan terhadap histogram
yang diinginkan, Pz(z), dengan persamaan

Hasilnya adalah sbb:

SPESIFIKASI
HISTOGRAM v0 = G(z0) = 0.00 v4 = G(z4) = 0.35

(4) v1 = G(z1) = 0.00


v2 = G(z2) = 0.00
v5 = G(z5) = 0.65
v6 = G(z6) = 0.85
v3 = G(z3) = 0.15 v7 = G(z7) = 1.00
 Langkah 3: Gunakan transformasi z = G-1(s) untuk memperoleh nilai z dari nilai s hasil
perataan histogram.

SPESIFIKASI
HISTOGRAM
(5)
 Diperoleh pemetaan langsung sebagai berikut:

r0 = 0 → z3 = 3/7 r4 = 4/7 → z6 = 6/7


r1 = 1/7 → z4 = 4/7 r5 = 5/7 → z7 = 1
r2 = 2/7 → z5 = 5/7 r6 = 6/7 → z7 = 1
r3 = 3/7 → z6 = 6/7 r7 = 1 → z7 = 1
Penyebaran pixel:
 Karena r0 = 0 dipetakan ke z3 = 3/7, maka terdapat 790
pixel hasil transformasi yang memiliki nilai intensitas
3/7.
 Karena r1 = 1/7 dipetakan ke z4 = 4/7, maka terdapat
1023 pixel hasil transformasi yang memiliki nilai
intensitas 4/7.
SPESIFIKASI  Karena r2 = 2/7 dipetakan ke z5 = 5/7, maka terdapat
HISTOGRAM 850 pixel hasil transformasi yang memiliki nilai
intensitas 5/7.
(6)  Karena r4 = 3/7, r5= 4/7, dipetakan ke z6 = 6/7, terdapat
245 + 122 + 81 = 448 pixel hasil transformasi yang
memiliki nilai intensitas 1.
 Karena r5 = 5/7, r6= 6/7, r7= 7/7 dipetakan ke z7 = 7/7,
terdapat 656+329= 985 pixel
 Selanjutnya, tidak ada pixel yang mempunyai intensitas
z0 = 0, z1 = 1/7, dan z2 = 2/7, karena tidak ada rk yang
dipetakan ke nilai-nilai z tersebut.
 Tabel hasil histogram spesifikasi

SPESIFIKASI  Histogram yang terbentuk


HISTOGRAM
(7)
 Gonzales, Rafael C, Digital Image
Processing, Addison-Wisley
 Ballard,Dana,H, Computer
DAFTAR Vision,Printece Hall,1982
PUSTAKA
 Munir, Rinaldi, Pengolahan Citra
Digital,Informatika,2004

Anda mungkin juga menyukai