Anda di halaman 1dari 8

HAK KEWARGANEGARAAN DALAM KEPERAWATAN TENTANG

HAK SIPIL POLITIK KASUS PENYALAHGUNAAN NARKOBA


PADA ANAK

DISUSUN OLEH:
KURNIA FARIZ ALDAFA 22320079

Disusun Untuk Memenuhi Tugas MandiriDosen Pengampu : Aditia


Arief P, SH., MH
A. PENGERTIAN DAN GOLONGAN NARKOBA DI
INDONESIA

 Perkembangan peredaran gelap dan penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika dan Obat- obatan
Berbahaya (Narkoba), telah menimbulkan masalah dan keprihatinan bangsa dan masyarakat
dunia. United Nations International Drug Control Programme (UNDCP) mengeluarkan data
bahwa lebih dari 200.000.000 (dua ratus juta) orang penduduk dunia telah terlibat dalam
penyalahgunaan Narkoba,1 dengan menggunakan berbagai bentuk dan cara penyalahgunaan,
serta jenis Narkoba yang disalahgunakannya.
B. HAK SIPIL POLITIK DAN UNDANG UNDANG TENTANG
PENYALAHGUNAAN NARKOBA PADA ANAK

 Hak anak adalah bagian dari hak asasi manusia yang wajib dijamin, dilindungi, dan dipenuhi
oleh orang tua, keluarga, masyarakat, negara, pemerintah, dan pemerintah daerah sebagaimana
tercantum dalam Pasal 1 ayat 12 Undang-Undang No. 35 Tahun 2014 sebagai pengganti dari
Undang-Undang No.23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Dalam Undang Undang
tersebut, pada Pasal 65 juga disebutkan pentingnya perlindungan khusus bagi anak dari
kelompok minoritas dan terisolasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 59 ayat (2) huruf c
yang dilakukan melalui penyediaan prasarana dan sarana agar mereka dapat menikmati
budayanya, mengakui dan melaksanakan ajaran agamanya, dan menggunakan bahasanya
sendiri
C. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ANAK
SEBAGAI PELAKU PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA

 1. Yang Ingin Mengalami (the experience seekers), yang memperoleh pengalaman baru yang
sensasional, bahwa narkoba bisa mengakibatkan sensasi yang bisa diketahui menurut teman
dekat atau sahabat , film, surat kabar. Ia ingin turut mengalami dampak- dampak akibat
narkotika dengan banyak alasan diantaranya : menghilangkan kerumitan hayati yang dialami;
menggunakan maksud agar diketahui orang tuanya, supaya terkejut, panik & memberikan
perhatian terhadapnya (bagi anak-anak yang kurang menerima perhatian lebih dari orangtua);

 2. Yang Ingin Menjauhi Realitas atau phenomenom atau fenomena (the oblivion seekers),
yang mengalami kegagalan pada empiris hidupnya, menganggap dirinya akan selalu
mengalami tekanantekanan yang tiba menurut fenomena-fenomena hayati, mencari pelarian
pada global khayal dengan memakai narkoba.

3. Yang Ingin Merubah Kepribadiannya (personality change), yang tidak percaya
diri yang merasa dirinya kurang menurut yang lain, dan merasa memalukan atau
takut untuk berhubungan dengan yang lain terutama dengan yang berlainan jenis,
atau menghadapi sekelompok orang.
D. PROSES PERADILAN TERHADAP ANAK SEBAGAI
PELAKU TINDAK PIDANA PENYALAHGUNAAN
NARKOTIKA
 Berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 memiliki 4 tahapan yaitu : Tahap
penyidikan, tahap penuntutan penuntut umum, tahap persidangan, tahap pembinaan di LPKA
(Lembaga Pembinaan Khusus Anak) atau lembaga atau tempat Anak menjalani masa
pidananya. Hal ini juga ditegaskan pada Pasal 3 Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor
18 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pembinaan Khusus Anak, LPKA
mempunyai tugas melaksanakan pembinaan anak didik permasyarakatan (lbhbali.or.id,
2020).Pada Putusan No.1/Pid.Sus-Anak/2017/PN Smg telah dijelaskan dengan rinci mengenai
Identitas terdakwa, hasil dari penyidikan, dakwaan primer maupun subsider, tuntutan, fakta-
fakta persidangan yang menjelaskan mengenai barang bukti, keterangan saksi- saksi yang
diajukan dalam persidangan, dan keterangan terdakwa, dasar-dasar pertimbangan hakim,
putusan, analisis kasus, dan kesimpulan.
E. . BENTUK PERLINDUNGAN HUKUM BAGI ANAK
PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA

 Cara preventif yang dilaksanakan oleh pemerintah yang bekerjasama dengan berbagai pihak
antara lainnya kampanye penyalahgunaan narkoba, penyuluhan detail tentang narkotika,
pelatihan berkelompok sebaya, mengawasi dan mengatur produksi serta penyaluran narkoba di
masyarakat. Kegiatan ini bertujuan untuk menekan serta menurunkan angka penyalahguna
narkotika dikalangan anak dibawah umur sejak dini.Sanksi sebagaimana dijelaskan oleh
beberapa ahli bahwa sanksi adalah penderitaan yang ditujukan kepada seseorang yang terbukti
bersalah dan melakukan suatu perbuatan yang tidak diperbolehkan menurut peraturan
perundang-undangan bahwa sanksi tersebut harus8ditaati dan ditaati.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai