Anda di halaman 1dari 14

Kelompok II

KEBIJAKAN
SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
Elmi Astrabel
Verani Alendra
Dwiyumelia Johan
Gusty Isyraq Aditya
Fitri Rahayu
Latar belakang
Pentingnya kebijakan Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan tergambar dalam peran
sentral sektor kesehatan dalam menjamin kesejahteraan masyarakat. Dengan tenaga kesehatan
sebagai kunci utama penyedia layanan berkualitas, diperlukan kebijakan untuk mengatur
manajemen SDM di bidang kesehatan.
Setiap negara, termasuk Indonesia, menghadapi tantangan unik seperti pertumbuhan populasi,
teknologi kesehatan, dan dinamika sosial-ekonomi yang memerlukan kebijakan cerdas. Krisis
kekurangan tenaga kesehatan, ketidakmerataan distribusi, dan ketidakpuasan tenaga
kesehatan menjadi pemicu kebijakan untuk meningkatkan jumlah, kualitas, dan distribusi
tenaga kesehatan. Globalisasi dan perkembangan ilmu pengetahuan menambah kompleksitas,
membutuhkan kebijakan responsif dan inovatif.
Fokus keberlanjutan akses kesehatan merata dan berkualitas mendorong kebijakan yang tidak
hanya memenuhi kebutuhan SDM, tetapi juga meningkatkan kualitas pelayanan, mendukung
riset, dan menciptakan lingkungan kerja profesional. Dalam konteks global, kerjasama
internasional dan pertukaran praktik terbaik menjadi penting, mencerminkan tekad mencapai
tujuan kesehatan inklusif dan berkelanjutan bagi seluruh masyarakat.
Sehatnegeriku, 2013
Kebijakan SDM Kesehatan adalah kerangka strategis yang merinci
perencanaan kebutuhan, pengembangan, dan manajemen tenaga
Pengertian Kebijakan
kesehatan untuk optimalitas layanan, mencakup aspek karir, pelatihan, SDM Kesehatan
pemantauan kinerja, dan peningkatan kondisi kerja demi keberlanjutan
dan mutu pelayanan kesehatan yang optimal.

Kompasia.com, 2024
Kebijakan SDM Kesehatan harus mencakup seluruh proses pengadaan (perekrutan, seleksi, dan
penempatan) serta pendayagunaan (alokasi tugas, monitoring kinerja, pengembangan
kompetensi) tenaga kesehatan, dengan tujuan mencapai keseimbangan optimal antara
ketersediaan yang memadai dan pemanfaatan efisien guna mendukung layanan kesehatan
berkualitas

Badan Kebijakan Sistem Ketahanan Kesehatan


Hal ini saKebijakan SDM Kesehatan melibatkan pemberdayaan melalui pelatihan dan pengembangan, serta pembinaan mutu
dengan standar tinggi untuk menjamin pelayanan kesehatan optimal bagi masyarakat.ngat berguna untuk menjangkau audiens yang
lebih luas dibandingkan acara satu kali.

Kesimpulan
Kebijakan SDM Kesehatan mencakup strategi perencanaan, rekrutmen,
dan manajemen untuk meningkatkan mutu layanan kesehatan dengan
memperhatikan peningkatan kinerja tenaga kesehatan dan memastikan
standar kualitas yang tinggi.
Permasalahan
Permasalahan utama dalam SDM Kesehatan melibatkan ketersediaan yang kurang optimal, menyebabkan kekurangan
tenaga kesehatan, ketidaksetaraan akses, dan tekanan tambahan pada daerah-daerah tertentu. Disparitas kualitas layanan
kesehatan antar daerah menjadi permasalahan kedua, memerlukan kebijakan pemerataan melalui insentif penempatan dan
peningkatan infrastruktur. Permasalahan ketiga terkait dengan pemberdayaan SDM Kesehatan yang belum optimal,
memerlukan kebijakan dukungan pelatihan, akses pengetahuan medis, dan lingkungan kerja yang mendukung pertumbuhan
dan kesejahteraan tenaga kesehatan.
Permasalahan
SDM dan Tujuan Tujuan
Pengeloaan SDM Tujuan pengelolaan SDM Kesehatan melibatkan peningkatan ketersediaan tenaga kesehatan, mengatasi kekurangan di
daerah terpencil melalui kebijakan distribusi merata dan rekrutmen efektif. Selanjutnya, pemerataan SDM Kesehatan di
Kesehatan Indonesia diupayakan melalui insentif penempatan dan peningkatan infrastruktur kesehatan, bertujuan mengurangi
disparitas akses dan mutu pelayanan di seluruh nusantara. Terakhir, pemberdayaan SDM Kesehatan dilakukan dengan
meningkatkan kompetensi dan keterampilan tenaga kesehatan melalui pelatihan dan pengembangan karir, untuk
kontribusi maksimal dalam penyelenggaraan layanan kesehatan yang adaptif dan inovatif.

Kesimpulan
Pengelolaan SDM Kesehatan di Indonesia memerlukan perhatian dan upaya bersama untuk mengatasi tantangan ketersediaan
yang kurang optimal, distribusi tenaga kesehatan yang tidak merata, dan pemberdayaan yang belum maksimal. Langkah-langkah
kebijakan strategis, seperti peningkatan rekrutmen, distribusi, insentif, pelatihan, dan pengembangan profesional, diharapkan
dapat meningkatkan pengelolaan SDM Kesehatan secara holistik, menciptakan sistem kesehatan yang adaptif dan optimal bagi
seluruh masyarakat Indonesia.
Faktor – faktor yang mempengaruhi pengelolaan
SDM kesehatan

Pertama Kedua Ketiga


Kompetensi SDM Kesehatan, termasuk usaha dan persepsi terhadap faktor lingkungan kerja, termasuk
pengetahuan, keterampilan, dan sikap, peran/tugas serta manajemen waktu kondisi fisik, peralatan, dan pelatihan,
menentukan kualitas pelayanan kesehatan menjadi penentu penting dalam
yang efektif juga berkontribusi
pada pengelolaan SDM Kesehatan meningkatkan kinerja tenaga
kesehatan dan memberikan dukungan
untuk layanan kesehatan berkualitas
Sumber - sumber
utama SDM Kesehatan

Sumber-sumber utama SDM Kesehatan terdiri dari


pengembangan, pemberdayaan, dan manajemen, membentuk
fondasi integral bagi upaya meningkatkan kualitas layanan
kesehatan dan mencapai tujuan pembangunan kesehatan nasional.
Integrasi yang kokoh antara pengelolaan SDM yang efektif,
pengembangan keterampilan, dan pemberdayaan diharapkan
dapat menjadi dasar yang kuat bagi penyelenggaraan layanan
kesehatan yang efisien dan berkualitas.
Prinsip - prinsip pengelolaan SDM kesehatan

• Prinsip Kesesuaian Kompetensi Personal dengan Penempatan


• Prinsip More Pay for More Prestige
• Prinsip Kepuasan Kerja
• Prinsip Pengembangan dan Pemeliharaan SDM Terlatih, Loyal, dan Bermotivasi
Tinggi
• Prinsip Pelatihan dan Pengembangan Berkelanjutan

prinsip-prinsip ini membentuk dasar yang kokoh dalam manajemen SDM Kesehatan, mencakup aspek
penempatan yang sesuai, insentif prestasi, kepuasan kerja, pengembangan SDM terlatih dan loyal, serta
pelatihan berkelanjutan. Implementasi prinsip-prinsip ini dapat menciptakan lingkungan kerja yang
produktif dan memberikan kontribusi positif terhadap kualitas layanan kesehatan
Pengaruh Beban Penyakit
(DALYs) terhadap SDM
Kesehatan

DALYs sebagai ukuran beban penyakit memainkan


peran kunci dalam memahami dampak kesehatan
masyarakat, terutama terkait dengan SDM Kesehatan.
Upaya pengendalian faktor risiko kesehatan, khususnya
PTM, menjadi penting untuk mencegah peningkatan
beban penyakit. Selain itu, manajemen SDM Kesehatan
harus mempertimbangkan berbagai faktor lain seperti
kompetensi, pendidikan, usaha, role/task perception,
waktu, dan lingkungan kerja untuk meningkatkan
kinerja dan kualitas layanan tenaga kesehatan secara
menyeluruh
Dimensi penting SDM kesehatan Kebijakan SDM di
SDM Kesehatan menuntut perhatian terhadap pengembangan,
pemberdayaan, dan manajemen sebagai elemen krusial untuk
bidang kesehatan
meningkatkan sistem kesehatan.

Urgensi Manajemen Kesehatan


Pentingnya manajemen SDM kesehatan, seperti yang
ditekankan oleh Tampubulon (2016), terlihat dalam perannya
untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan
memperkuat fondasi pembangunan kesehatan nasional.

Fokus pada Pengembangan Keterampilan dan


Pemberdayaan
Konsep manajemen SDM di layanan kesehatan, seperti disoroti oleh
Febriyanty (2019), menekankan perlunya SDM terlatih, loyal, dan
bermotivasi tinggi dengan fokus pada pengembangan keterampilan,
pemberdayaan, dan manajemen yang efektif untuk meningkatkan
kualitas layanan kesehatan.
Perbedaan Fokus Kebijakan SDM Kesehatan:
• Indonesia: Memusatkan perhatian pada peningkatan ketersediaan, pemerataan, dan
kualitas tenaga kesehatan dengan langkah-langkah strategis seperti identifikasi
Perbedaan Kebijakan kebutuhan, rekrutmen optimal, peningkatan kualitas pendidikan, dan pelatihan tenaga
kesehatan.
Pengelolaan SDM di Bidang • Malaysia: Menekankan pada pengembangan dan pemberdayaan SDM kesehatan sebagai
fokus utama, dengan upaya terus menerus untuk mengatasi tantangan memenuhi
Kesehatan antara Indonesia kebutuhan SDM kesehatan.

dan Negara Tetangga Implementasi Kebijakan SDM Kesehatan:


(Malaysia dan Singapura) • Indonesia: Membentuk Tim Koordinasi dan Fasilitasi Pengembangan Tenaga Kesehatan
(KFPTK) sebagai wadah penanggulangan permasalahan kompleks SDM kesehatan.
• Malaysia: Berupaya terus menerus untuk mengimplementasikan langkah-langkah yang dapat
memperbaiki situasi terkait dengan pengembangan dan pemberdayaan SDM kesehatan.

Kerangka Acuan dan Kejelasan Kebijakan:


• Singapura: Dikenal memiliki kebijakan yang mendukung pengembangan dan pemberdayaan
SDM kesehatan, dengan kejelasan implementasi dan kerangka acuan yang solid. Pendekatan
ini membantu Singapura mencapai ketersediaan dan kualitas SDM kesehatan yang tinggi.
Jurnal Sinta 2
Jurnal Sinta 2
Permasalahan:
• Prevalensi hipertensi meningkat di Indonesia, termasuk di
Provinsi Jambi.
• Penyakit hipertensi memerlukan terapi rutin dengan biaya
yang relatif tinggi. Metode
• Dampak katastropik bagi perekonomian rumah tangga
penderita hipertensi. • Metode penyuluhan, sosialisasi, dan brainstorming.
• Melibatkan Puskesmas Talang Bakung dan mitra penderita
hipertensi.
• Penggunaan instrumen seperti lembar kehadiran, pre-test,
post-test, dan poster.

Tujuan
• Menurunkan angka kejadian hipertensi.
• Mencari solusi untuk mengurangi pengeluaran kesehatan
akibat hipertensi.
• Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang penyakit
hipertensi dan dampaknya.
Jurnal Sinta 2
Landasan Teori dan Regulasi Terkait
• WHO mendefinisikan hipertensi dengan tekanan sistolik
≥140 mmHg atau tekanan diastolik ≥90 mmHg.
• Hipertensi sebagai penyakit katastropik dengan dampak
serius terhadap individu dan perekonomian rumah tangga. Rekomendasi
• WHO menetapkan ambang batas pengeluaran kesehatan
untuk menghindari dampak katastropik. • Memberikan edukasi tentang penyakit hipertensi dan
pengendaliannya.
• Melakukan sosialisasi tentang bahaya katastropik akibat
pengeluaran kesehatan.
• Memberikan informasi tentang program yang dapat
membantu menghemat biaya kesehatan.

Hasil:
• Peningkatan pemahaman peserta setelah kegiatan PPM.
• Distribusi skor post-test menunjukkan peningkatan
pengetahuan.
Terima kasih!

Anda mungkin juga menyukai