Paparan Pedoman APBD TA 2024-Kemendikbud
Paparan Pedoman APBD TA 2024-Kemendikbud
APBD TA 2024
PERAN KEMENDAGRI DALAM K
eb M
en
KEUANGAN Semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka
a
ja
W ur
la
ot
m
DAERAH
t i / e rn
ng
ik
su in dinilai dengan uang serta segala bentuk kekayaan yang
al
b
Gu
ng
an dapat dijadikan milik Daerah berhubung dengan hak dan
PEMERINTAH DAERAH
pa
Bu
kewajiban Daerah tersebut.
Poros
Pemerintahan
POROS Pemerintahan & Politik
Be
Politik Dalam
so
Negeri
rl a
a
en isip
nd
Dalam Negeri
i tm art
om P
a
AZAZ UMUM APBD
K a&
sk
am
an
• Disusun sesuai kebutuhan dan penyelenggaraan
rs
UU NO.23 TAHUN 2014
Be
Tentang Pemerintah Daerah
APBD
pemerintah daerah berdasarkan kewenangan
daerah
Menteri Dalam
Menteri Dalam Negeri
Negeri melakukan
melakukan pembinaan
pembinaan dan
dan pengawasan
pengawasan umum
umum • Berpedoman pada RKPD dalam rangka
penyelenggaraan pemda secara nasional
penyelenggaraan pemda secara nasional Mewujudkan Pelayanan Kepada Masyarakat.
SASARAN PEMERINTAHAN DAERAH YG • Mempunyai fungsi Otorisasi, perencanaan,
BERSIH, EFEKTIF DAN DEMOKRATIS
UU NO.23 TAHUN 2014 Pasal 373 pengawasan, alokasi, distribusi, dan stabilisasi
• Dikelola secara tertib, taat, efisien, ekonomis, Pasal 3 ayat (3) PP 12/2019
•• Pemerintah
Pemerintah Pusat
Pusat melakukan
melakukan pembinaan
pembinaan dan dan pengawasan
pengawasan terhadap
terhadap • pelayanan & pemberdayaan masyarkat efektif, transparan dan bertanggungjawab. Dasar bagi Pemerintah Daerah untuk
penyelenggaraan Pemerintahan Daerah provinsi.
penyelenggaraan Pemerintahan Daerah provinsi. • pembangunan daerah • Ditetapkan dengan PERDA melakukan Penerimaan dan
• Demokrasi Pengeluaran Daerah.
•• Gubernur
Gubernur sebagai
sebagai wakil
wakil Pemerintah
Pemerintah Pusat
Pusat melakukan
melakukan pembinaan
pembinaan dandan
• penegakan hukum dan
pengawasan
pengawasan terhadap
terhadap penyelenggaraan
penyelenggaraan Pemerintahan
Pemerintahan Daerah
Daerah kabupaten/kota.
kabupaten/kota. • kesatuan bangsa
•• Pembinaan
Pembinaan dandan pengawasan
pengawasan sebagaimana
sebagaimana dimaksud
dimaksud pada
pada ayat
ayat (1)
(1) secara
secara
nasional dikoordinasikan oleh Menteri.
nasional dikoordinasikan oleh Menteri.
PASAL 17 ayat (2) 17/2003 PASAL 18 ayat (1) 17/2003 PASAL 18 ayat (3) 17/2003 PASAL 25 ayat (2) 25/2004 PASAL 89 ayat (1) PP 12/2019
Penyusunan RAPBD berpedoman Pemerintah Daerah menyampaikan Berdasarkan KUA yang telah RKPD menjadi pedoman Kepala Daerah menyusun
pada RKPD dalam rangka KUA tahun anggaran berikutnya disepakati dengan DPRD, penyusunan RAPBD. rancangan KUA dan rancangan
mewujudkan tercapainya tujuan sejalan dengan RKPD, sebagai Pemerintah Daerah bersama DPRD PPAS berdasarkan RKPD dengan
bernegara. landasan penyusunan RAPBD membahas PPAS untuk dijadikan mengacu pada pedoman
kepada DPRD selambat-lambatnya acuan bagi setiap SKPD. penyusunan APBD.
pertengahan Juni tahun berjalan.
UU 17/2003
Pasal 65 ayat (2) huruf (d)
PP 12/2019
Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah menegaskan bahwa
Pemegang kekuasaan Pengelolaan Keuangan Daerah
mempunyai kewenangan antara lain mengambil
tindakan tertentu dalam keadaan mendesak terkait
Pengelolaan Keuangan Daerah yang sangat dibutuhkan
oleh Daerah dan/atau masyarakat.
5
DIREKTORAT JENDERAL BINA KEUANGAN DAERAH
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
untuk keadaan darurat termasuk keperluan a. Dana dari hasil penjadwalan ulang capaian
Program dan Kegiatan lainnya serta
mendesak serta pengembalian atas
pengeluaran Pembiayaan dalam tahun
kelebihan pembayaran atas Penerimaan
anggaran berjalan; dan/atau
Daerah tahun-tahun sebelumnya b. Memanfaatkan kas yang tersedia.
@ditjenbinakeuda keuda.kemendagri.go.id
6
DIREKTORAT JENDERAL BINA KEUANGAN DAERAH
KEMENTERIAN DALAM NEGERI DASAR KEBIJAKAN KEADAAN DARURAT
DAN MENDESAK
PP 12/2019
Keadaan darurat meliputi: Pasal 69 Ayat (1)
• bencana alam, bencana non-alam, bencana sosial dan/atau kejadian luar biasa;
• pelaksanaan operasi pencarian dan pertolongan; dan/atau
• kerusakan sarana/prasarana yang dapat mengganggu kegiatan pelayanan publik.
@ditjenbinakeuda keuda.kemendagri.go.id
7
DIREKTORAT JENDERAL BINA KEUANGAN DAERAH
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
TATA CARA PENGGUNAAN BELANJA TIDAK TERDUGA (BTT) UNTUK KEPERLUAN MENDESAK
RKA-SKPD/ Keterangan :
DPPA Perkada : Peraturan Kepala MEKANISME PERGESERAN ANGGARAN
Daerah
RKA : Rencana Kerja Anggaran
RKA-SKPD dan/atau Perubahan DPA-SKPD menjadi dasar:
DPA : Daftar Pelaksanaan
• Dalam melakukan perubahan Peraturan Kepala Daerah (Perkada) tentang Penjabaran
PERKADA PERUBAHAN
Anggaran APBD untuk selanjutnya ditampung dalam Perda tentang Perubahan APBD;
PENJABARAN APBD
SKPD : Satuan Kerja Perangkat • atau dituangkan dalam Laporan Realisasi Anggaran (LRA) bagi Pemda yang tidak
Daerah
melakukan Perubahan APBD atau telah melakukan perubahan APBD
DPPA : Daftar Pelaksanaan
Perubahan Anggaran
DPA
8
DIREKTORAT JENDERAL BINA KEUANGAN DAERAH
KEMENTERIAN DALAM NEGERI MEKANISME PEMBEBANAN ANGGARAN
DARI BELANJA TIDAK TERDUGA
TATA CARA PENGGUNAAN BELANJA TIDAK TERDUGA (BTT) Berdasarkan Bab II Butir D.4.J Lampiran Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 tentang
UNTUK KEADAAN DARURAT
Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Daerah
(ditetapkan 30 Desember 2020).
Sumber:
Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Daerah
9
DIREKTORAT JENDERAL BINA KEUANGAN DAERAH
KEMENTERIAN DALAM NEGERI MEKANISME PERGESERAN ANGGARAN
DARI BELANJA TIDAK TERDUGA (BTT)
TATA CARA PENGGUNAAN BELANJA TIDAK TERDUGA (BTT)
Berdasarkan Pasal 69 ayat (6) Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun
UNTUK KEPERLUAN MENDESAK 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (ditetapkan 6 Maret 2019)
dan Bab II Butir D.4.k Lampiran Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan
Keuangan Daerah (ditetapkan 30 Desember 2020).
• Pengeluaran untuk mendanai keperluan mendesak yang belum tersedia
anggarannya dan/atau tidak cukup tersedia anggarannya, diformulasikan terlebih
dahulu dalam RKA-SKPD dan/atau Perubahan DPA-PD.
• Tata cara penggunaan belanja tidak terduga untuk mendanai keperluan mendesak
dilakukan melalui pergeseran anggaran dari belanja tidak terduga kepada belanja
Perangkat Daerah/Unit Perangkat Daerah yang membidangi, dengan tahapan:
a. Dalam hal anggaran belum tersedia, penggunaan Belanja Tidak
Terduga (BTT) terlebih dahulu diformulasikan dalam RKA-PD
yang membidangi keuangan daerah;
b. Dalam hal anggaran belum tercukupi, penggunaan belanja
tidak terduga terlebih dahulu diformulasikan dalam
Perubahan DPA-PD; dan
c. RKA-SKPD dan/atau Perubahan DPA-PD sebagaimana dimaksud
dalam huruf a dan huruf b menjadi dasar dalam melakukan
• Kepala Daerah dan TAPD menetapkan pengeluaran yang akan dilakukan sebagai keperluan mendesak; perubahan Perkada tentang Penjabaran APBD untuk
• BTT digunakan untuk mendanai keperluan mendesak melalui pergeseran anggaran dari BTT kepada Perangkat Daerah selanjutnya ditampung dalam Peraturan Daerah tentang
(PD) Terkait. Perubahan APBD atau dituangkan dalam Laporan Realisasi
• Perangkat Daerah (PD) terkait menyusun RKA/DPA-PD untuk diverifikasi oleh TAPD dan review oleh APIP. Anggaran bagi pemerintah daerah yang tidak melakukan
• RKA/DPA-PD yang telah diverifikasi oleh TAPD menjadi dasar dalam melakukan perubahan Perkada tentang perubahan APBD atau telah melakukan perubahan APBD.
Penjabaran APBD untuk selanjutnya ditampung dalam Perda tentang Perubahan APBD atau dituangkan dalam LRA
bagi Pemerintah Daerah yang tidak melakukan Perubahan APBD atau telah melakukan perubahan APBD.
Sumber:
Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Daerah
SINKRONISASI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH
DENGAN KEBIJAKAN PEMERINTAH PUSAT
Dalam rangka peningkatan pelayanan di bidang kesehatan, Pemerintah Daerah secara konsisten dan
berkesinambungan harus mengalokasikan anggaran Kesehatan secara memadai sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pemerintah Daerah mengalokasikan belanja infrastruktur pelayanan publik paling rendah 40% (empat puluh
persen) dari total belanja daerah diluar belanja bagi hasil dan/atau transfer kepada daerah dan/atau desa.
Belanja bagi hasil dan/atau transfer kepada daerah/desa dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pemerintah Daerah melaksanakan dukungan pendanaan Pemilihan Umum dan Pemilihan Gubernur dan
Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati Serta Wali Kota dan Wakil Wali Kota serentak Tahun 2024 sesuai
dengan tahapan dan jadwal sebagaimana diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan
Pemerintah daerah menyediakan alokasi anggaran untuk transportasi jemaah haji dari daerah asal ke
embarkasi dan/atau dari debarkasi ke daerah asal yang menjadi tanggung jawab Pemerintah Daerah serta
biaya operasional Petugas Haji Daerah, sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 8
Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah
SUBSTANSI BARU DALAM PEDOMAN APBD
TA 2024
Mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi Dewan Kerajinan Nasional Daerah (DEKRANASDA)
provinsi/kabupaten/kota yang dianggarkan dalam APBD TA 2024 melalui program, kegiatan dan sub
kegiatan pada SKPD terkait dengan berpedoman pada klasifikasi, kodefikasi dan nomenklatur perencanaan
pembangunan dan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Dalam rangka mewujudkan pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional terutama untuk percepatan
pemulihan ekonomi Nasional, Pemerintah Daerah untuk menyediakan alokasi anggaran terkait dukungan
percepatan pengembangan ekonomi syariah di daerah antara lain mendorong percepatan pembentukan
Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS), penyusunan Perda terkait pengembangan
Ekonomi Syariah, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Dalam rangka mendorong pelaksanaan penyelenggaraan jaminan produk halal, pemerintah daerah dapat
menyediakan alokasi anggaran fasilitasi biaya sertifikasi halal bagi pelaku usaha mikro dan kecil,
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Dalam rangka percepatan pelaksanaan program penggunaan kendaraan bermotor listrik berbasis
baterai (battery electric vehicle) sebagai kendaraan dinas operasional dan/atau kendaraan perorangan dinas
instansi pemerintahan daerah sebagaimana amanat Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2022 tentang
Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) Sebagai Kendaraan
Dinas Operasional dan/atau Kendaraan Perorangan Dinas Instansi Pemerintah Pusat dan Pemerintahan
Daerah, Pemerintah Daerah melakukan langkah-langkah percepatan pelaksanaan program dimaksud.
SUBSTANSI BARU DALAM PEDOMAN APBD
TA 2024
Dalam rangka kerjasama antara TNI dan Pemerintah Daerah guna percepatan
pembangunan di wilayah yang sulit terjangkau, sebagaimana amanat Pasal 7 ayat (2)
Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI, pemerintah daerah:
1. Provinsi menganggarkan dalam APBD TA 2024 untuk penyelenggaraan Tentara
Manunggal Membangun Desa (TMMD) Skala Besar.
2. kabupaten/kota menganggarkan pada APBD untuk penyelenggaraan program TMMD
pada SKPD berkenaan.
3. dalam hal belum dialokasikan pada APBD TA 2024, Pemerintah Daerah dapat melakukan
penyesuaian mendahului perubahan APBD, dengan cara menetapkan perubahan Perkada
Penjabaran tentang APBD dan diberitahukan kepada Pimpinan DPRD;
4. melaksanakan kegiatan dimaksud dengan memprioritaskan melalui mekanisme swakelola
padat karya.
Pemanfaatan Modul SIPD Kapitasi Pengelolaan Dana Kapitasi JKN pada FKTP Non BLUD
Milik Pemerintah Daerah
Dalam rangka pengembangan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) menjadi destinasi yang
berkelanjutan dan berkualitas, maka diperlukan dukungan alokasi anggaran guna percepatan pengembangan
5 (lima) DPSP. Dukungan alokasi anggaran tersebut untuk Tahun Anggaran 2024 dikategorikan menjadi 4
(empat) kelompok sesuai tujuannya yaitu kelembagaan, infrastruktur dan penataan kawasan, perekonomian
lokal/masyarakat, dan peningkatan investasi.
PENDANAAN PENDIDIKAN LAMPIRAN UU 23 TAHUN 2014
Dasar Hukum Pembagian Urusan Pemerintahan Bidang Pendidikan
Pasal 83 ayat 2:
Pemerintah Daerah dapat memberikan dukung dana Pendidikan Tinggi yang dialokasikan
dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.
No. 011/PUU.III/2005, mencabut penjelasan Pasal 49 ayat (1 ) UU 20 Tahun 2003 mengenai pengalokasian
secara bertahap dan pendidikan kurang dari 20%; dan
No. 024/PUU.V/2007, menyatakan gaji pendidik pada pasal 49 (1) Inskonstitusional. Dengan demikian Dana
Pendidikan selain biaya pendidikan kedinasan dan minimal 20% dari APBD.
SPM
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.32 Tahun 2018
Tentang Standar Teknis Pelayanan Minimal Pendidikan
PERDA APBD-P
Peraturan Menteri Sosial Nomor 9 Tahun 2018 SASARAN TARGET
Tentang Standar Teknis Pelayanan Dasar Pada Standar Pelayanan Minimal bidang Sosial di PENJABARAN APBD
Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota
CONTOH PEMETAAN
SPM PENDIDIKAN
@ditjenbinakeuda keuda.kemendagri.go.id
18
KEBIJAKAN PENGATURAN STANDAR PELAYANAN
MINIMAL
BIDANG PENDIDIKAN TA 2024
TERIMA KASIH
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
URUSAN PENDIDIKAN
TAHUN ANGGARAN 2023
URUSAN PENDIDIKAN
APBD PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA TA 2023
triliun rupiah PROVINSI & KABUPATEN/KOTA
1,278.1
1,500.00 5
25.56%
1,000.00
500.00 326.71
0.00
TOTAL URUSAN URUSAN PENDIDIKAN PERSENTASE
11,099.99
10,453.74
25,000.00
9,793.02
9,643.47
9,359.02
9,224.56
8,766.30
8,548.68
7,510.11
6,779.56
6,671.92
6,646.41
5,958.73
5,471.37
5,295.10
20,000.00
4,648.44
4,599.50
4,125.09
3,885.37
3,366.38
3,183.41
2,978.45
2,679.31
2,528.55
2,463.82
2,266.42
2,152.16
2,046.77
2,000.06
1,901.35
1,699.05
1,543.04
15,000.00
10,000.00
5,000.00
0.00
10,000.00
20,000.00
30,000.00
40,000.00
50,000.00
60,000.00
70,000.00
0.00
2,193.14 42.91%
1,069.50 35.88%
2,256.34 33.23%
1,132.87 32.43%
3,419.37 30.82%
8,125.11 30.36%
2,991.52 29.93%
1,788.17 29.84%
10,059.29 29.65%
876.25 29.58%
602.36 28.93%
URUSAN PENDIDIKAN
1,403.64 28.57%
837.50 28.13%
516.26 27.84%
8,538.64 27.44%
3,120.45 26.50%
1,569.10 26.15%
1,633.78 26.01%
3,667.88 25.70%
2,646.51 25.18%
2,487.43 24.52%
1,829.30 24.32%
APBD PROVINSI TA 2023
17,692.85 23.71%
RASIO URUSAN PENDIDIKAN
1,708.89 23.15%
964.80 22.74%
1,165.97 22.50%
908.95 21.89%
624.09 20.82%
3,372.48 19.80%
445.77 18.99%
1,273.76 18.78%
Sumber Data: 546 Daerah, Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD), Ditjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, 2023.
PERSENTASE TERHADAP TOTAL URUSAN
1,017.72 18.50%
1,415.11 18.31%
207.89 12.85%
212.90 10.95%
224.22 7.93%
327.30 5.94%
161.46 4.62%
24
0 .0 0 %
-2 0 .0 0 %
-1 0 .0 0 %
1 0 .0 0 %
2 0 .0 0 %
3 0 .0 0 %
4 0 .0 0 %
5 0 .0 0 %
RASIO URUSAN PENDIDIKAN
APBD KABUPATEN/KOTA TA 2023
41.88%
miliar rupiah
40.10%
39.47%
39.08%
39.04%
38.72%
38.23%
38.13%
37.89%
37.45%
8,000.00 4 8 .0 0 %
7,000.00 3 8 .0 0 %
6,000.00
11.73%
10.64%
2 8 .0 0 %
10.11%
5,000.00 488 KABUPATEN/KOTA
9.90%
9.77%
9.71%
9.58%
7.97%
7.96%
5.99%
4,000.00 LAINNYA 1 8 .0 0 %
1,340.99
1,304.17
1,102.69
1,080.39
1,041.60
1,006.90
3,000.00
991.92
792.75
579.13
8 .0 0 %
502.21
2,000.00
185.17
173.10
169.19
156.37
136.67
125.14
110.67
107.44
96.57
87.69
-2 .0 0 %
1,000.00
0.00 -1 2 .0 0 %
17,692.85
miliar rupiah Total = 94.488,58
Rata-Rata = 2.486,54
20,000.00
18,000.00
10,059.29
16,000.00 8,538.64
14,000.00 8,125.11
12,000.00 3,667.88
10,000.00 3,419.37
3,372.48
3,120.45
2,991.52
2,646.51
2,487.43
2,256.34
2,193.14
1,829.30
1,788.17
1,708.89
1,633.78
1,569.10
1,415.11
8,000.00
1,403.64
1,273.76
1,165.97
1,132.87
1,069.50
1,017.72
964.80
6,000.00
908.95
876.25
837.50
624.09
602.36
516.26
445.77
327.30
224.22
212.90
207.89
161.46
4,000.00
2,000.00
0.00
2,519.01
miliar rupiah Total = 232.218,84
Rata-Rata = 457,12
2,050.08
2,004.58
3,000.00
1,794.88
1,737.41
1,707.48
1,664.54
1,539.64
1,535.22
1,516.99
2,500.00
2,000.00 488 KABUPATEN/KOTA
LAINNYA
1,500.00
114.00
110.67
108.34
107.44
103.31
101.78
100.76
1,000.00
96.57
87.69
85.13
500.00
0.00
2,519.01
miliar rupiah Total = 194.210,56
Rata-Rata = 467,98
2,004.58
3,000.00
1,794.88
1,664.54
1,539.64
1,535.22
1,516.99
1,430.07
1,408.69
1,359.65
2,500.00
2,000.00 395 KABUPATEN/KOTA
LAINNYA
1,500.00
125.14
124.65
119.41
117.10
114.00
110.67
107.44
1,000.00
96.57
87.69
85.13
500.00
0.00
2,050.08
miliar rupiah Total = 38.008,28
Rata-Rata = 408,69
1,737.41
1,707.48
2,500.00
1,254.63
1,214.14
1,130.86
1,074.86
2,000.00
938.79
892.50
808.09
1,500.00 73 KABUPATEN/KOTA
LAINNYA
1,000.00
136.85
134.02
128.89
127.88
125.46
117.64
108.34
103.31
101.78
100.76
500.00
0.00
1 2 3 4 5=4/3
I Prov Aceh 11.093,86 3.419,37 30,82%
1 Kab. Aceh Barat Daya 957,38 190,63 19,91%
2 Kab. Aceh Barat 1.334,94 273,21 20,47%
3 Kab. Aceh Besar 1.755,80 368,98 21,01%
4 Kab. Aceh Jaya 820,57 173,72 21,17%
5 Kab. Aceh Selatan 1.523,59 348,04 22,84%
6 Kab. Aceh Singkil 791,31 178,21 22,52%
7 Kab. Aceh Tamiang 1.206,01 286,32 23,74%
8 Kab. Aceh Tengah 1.251,59 293,30 23,43%
9 Kab. Aceh Tenggara 1.227,87 273,87 22,30%
10 Kab. Aceh Timur 1.742,38 426,48 24,48%
11 Kab. Aceh Utara 2.520,77 738,87 29,31%
12 Kab. Bener Meriah 909,09 197,38 21,71%
13 Kab. Bireun 1.861,17 454,22 24,41%
14 Kab. Gayo Lues 816,74 125,25 15,34%
15 Kab. Nagan Raya 1.118,94 219,39 19,61%
16 Kab. Pidie Jaya 897,27 171,76 19,14%
17 Kab. Pidie 2.047,81 461,30 22,53%
18 Kab. Simeulue 879,57 197,21 22,42%
19 Kota Langsa 842,77 153,86 18,26%
20 Kota Banda Aceh 1.262,48 274,73 21,76%
21 Kota Lhokseumawe 777,44 188,71 24,27%
22 Kota Sabang 608,64 100,76 16,56%
23 Kota Subulussalam 661,33 127,88 19,34%
Sumber Data: 546 Daerah, Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD), Ditjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, 2023.
33
DATA DUKUNG URUSAN PENDIDIKAN
APBD PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA TA 2023 miliar rupiah
1 2 3 4 5=4/3
II Prov. Sumatera Utara 14.273,52 3.667,88 25,70%
24 Kab. Asahan 1.699,10 466,81 27,47%
25 Kab. Batubara 1.344,97 335,21 24,92%
26 Kab. Dairi 1.235,97 364,60 29,50%
27 Kab. Deli Serdang 4.356,75 1.359,65 31,21%
28 Kab. Humbang Hasundutan 1.072,10 277,61 25,89%
29 Kab. Karo 1.378,00 371,45 26,96%
30 Kab. Labuhanbatu 1.452,48 376,46 25,92%
31 Kab. Labuhanbatu Selatan 974,96 266,27 27,31%
32 Kab. Labuhanbatu Utara 1.152,11 341,25 29,62%
33 Kab. Langkat 1.990,22 678,03 34,07%
34 Kab. Mandailing Natal 1.742,02 586,70 33,68%
35 Kab. Nias 948,05 206,65 21,80%
36 Kab. Nias Barat 728,70 184,23 25,28%
37 Kab. Nias Selatan 1.500,58 328,44 21,89%
38 Kab. Nias Utara 972,51 221,94 22,82%
39 Kab. Padang Lawas 1.124,66 278,44 24,76%
40 Kab. Padang Lawas Utara 1.170,18 284,00 24,27%
41 Kab. Pakpak Bharat 598,20 114,00 19,06%
42 Kab. Samosir 892,72 219,31 24,57%
43 Kab. Simalungun 2.464,57 752,34 30,53%
44 Kab. Tapanuli Selatan 1.668,55 390,60 23,41%
45 Kab. Tapanuli Tengah 1.194,37 361,47 30,26%
46 Kab. Tapanuli Utara 1.459,05 450,67 30,89%
47 Kab. Toba Samosir 1.192,19 317,20 26,61%
48 Kab. Serdang Bedagai 1.677,98 497,27 29,63%
49 Kota Binjai 1.010,60 260,85 25,81%
50 Kota Gunung Sitoli 763,48 219,03 28,69%
51 Kota Medan 7.868,87 1.214,14 15,43%
52 Kota Padang Sidempuan 962,16 238,19 24,76%
53 Kota Pematang Siantar 1.010,07 240,80 23,84%
54 Kota Sibolga 692,73 128,89 18,61%
55 Kota Tanjung Balai 692,11 155,85 22,52%
56 Kota Tebing Tinggi 740,96 186,46 25,16%
Sumber Data: 546 Daerah, Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD), Ditjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, 2023.
34
DATA DUKUNG URUSAN PENDIDIKAN
APBD PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA TA 2023
miliar rupiah
Sumber Data: 546 Daerah, Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD), Ditjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, 2023.
35
DATA DUKUNG URUSAN PENDIDIKAN
APBD PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA TA 2023
miliar rupiah
Sumber Data: 546 Daerah, Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD), Ditjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, 2023.
36
DATA DUKUNG URUSAN PENDIDIKAN
APBD PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA TA 2023
miliar rupiah
Sumber Data: 546 Daerah, Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD), Ditjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, 2023.
37
DATA DUKUNG URUSAN PENDIDIKAN
APBD PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA TA 2023
miliar rupiah
Sumber Data: 546 Daerah, Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD), Ditjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, 2023.
38
DATA DUKUNG URUSAN PENDIDIKAN
APBD PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA TA 2023
miliar rupiah
1 2 3 4 5=4/3
IX Prov. Bangka Belitung 2.962,29 876,25 29,58%
133 Kab. Bangka 1.474,56 348,79 23,65%
134 Kab. Bangka Barat 1.022,16 263,15 25,74%
135 Kab. Bangka Selatan 1.077,79 241,63 22,42%
136 Kab. Bangka Tengah 963,27 281,13 29,19%
137 Kab. Belitung 1.102,15 227,25 20,62%
138 Kab. Belitung Timur 955,02 221,73 23,22%
139 Kota Pangkalpinang 969,68 219,38 22,62%
X Prov. Lampung 7.381,76 1.708,89 23,15%
140 Kab. Lampung Barat 980,34 284,30 29,00%
141 Kab. Lampung Selatan 2.230,33 660,26 29,60%
142 Kab. Lampung Tengah 2.690,03 1.041,60 38,72%
143 Kab. Lampung Timur 2.247,35 803,46 35,75%
144 Kab. Lampung Utara 1.744,61 527,86 30,26%
145 Kab. Mesuji 871,79 242,17 27,78%
146 Kab. Pesawaran 1.329,44 408,12 30,70%
147 Kab. Pesisir Barat 890,79 196,90 22,10%
148 Kab. Pringsewu 1.214,51 381,92 31,45%
149 Kab. Tanggamus 1.869,94 638,44 34,14%
150 Kab. Tulang Bawang 1.417,15 376,07 26,54%
151 Kab. Tulang Bawang Barat 835,01 252,47 30,24%
152 Kab. Way Kanan 1.336,77 427,72 32,00%
153 Kota Bandar Lampung 2.364,85 649,02 27,44%
154 Kota Metro 913,31 167,10 18,30%
Sumber Data: 546 Daerah, Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD), Ditjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, 2023.
39
DATA DUKUNG URUSAN PENDIDIKAN
APBD PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA TA 2023 miliar rupiah
1 2 3 4 5=4/3
XI Prov. DKI Jakarta 74.613,76 17.692,85 23,71%
XII Prov. Jawa Barat 33.931,47 10.059,29 29,65%
155 Kab. Bandung 5.364,89 1.273,94 23,75%
156 Kab. Bandung Barat 3.364,84 1.139,45 33,86%
157 Kab. Bekasi 6.876,80 2.004,58 29,15%
158 Kab. Bogor 9.192,81 2.519,01 27,40%
159 Kab. Ciamis 2.567,41 879,73 34,27%
160 Kab. Cianjur 4.480,31 1.516,99 33,86%
161 Kab. Cirebon 3.580,35 1.135,24 31,71%
162 Kab. Garut 4.549,52 1.664,54 36,59%
163 Kab. Indramayu 3.641,78 1.033,27 28,37%
164 Kab. Karawang 5.321,24 1.539,64 28,93%
165 Kab. Kuningan 2.826,27 1.080,39 38,23%
166 Kab. Majalengka 3.392,72 995,08 29,33%
167 Kab. Pangandaran 983,51 207,10 21,06%
168 Kab. Purwakarta 2.552,80 681,30 26,69%
169 Kab. Subang 2.941,32 855,00 29,07%
170 Kab. Sukabumi 4.168,28 1.321,75 31,71%
171 Kab. Sumedang 2.795,32 951,08 34,02%
172 Kab. Tasikmalaya 3.252,56 1.304,17 40,10%
173 Kota Bandung 7.202,86 1.737,41 24,12%
174 Kota Banjar 748,20 158,85 21,23%
175 Kota Bekasi 5.933,77 1.707,48 28,78%
176 Kota Bogor 3.110,73 699,29 22,48%
177 Kota Cimahi 1.493,13 375,84 25,17%
178 Kota Cirebon 1.407,81 321,95 22,87%
179 Kota Depok 3.861,13 803,80 20,82%
180 Kota Sukabumi 1.156,86 262,92 22,73%
181 Kota Tasikmalaya 1.645,30 513,39 31,20%
Sumber Data: 546 Daerah, Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD), Ditjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, 2023.
40
DATA DUKUNG URUSAN PENDIDIKAN
APBD PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA TA 2023 miliar rupiah
1 2 3 4 5=4/3
XIII Prov. Banten 11.774,65 3.120,45 26,50%
182 Kab. Lebak 2.710,79 1.008,12 37,19%
183 Kab. Pandeglang 2.551,10 1.006,90 39,47%
184 Kab. Serang 3.353,76 1.124,55 33,53%
185 Kab. Tangerang 7.116,31 1.794,88 25,22%
186 Kota Cilegon 2.390,10 501,19 20,97%
187 Kota Serang 1.488,16 481,18 32,33%
188 Kota Tangerang 5.101,41 1.254,63 24,59%
189 Kota Tangerang Selatan 4.296,96 808,09 18,81%
XV Prov. Daerah Istimewa Yogyakarta 6.000,06 1.569,10 26,15%
225 Kab. Bantul 2.406,38 696,32 28,94%
226 Kab. Gunung Kidul 2.032,74 641,42 31,55%
227 Kab. Kulon Progo 1.623,40 455,92 28,08%
228 Kab. Sleman 3.078,43 782,72 25,43%
229 Kota Yogyakarta 1.911,19 454,02 23,76%
XXVIII Prov. Bali 7.522,39 1.829,30 24,32%
405 Kab. Badung 6.060,47 1.159,44 19,13%
406 Kab. Bangli 1.355,71 294,19 21,70%
407 Kab. Buleleng 2.223,39 722,27 32,48%
408 Kab. Gianyar 2.559,51 475,91 18,59%
409 Kab. Jembrana 1.130,86 258,93 22,90%
410 Kab. Karang Asem 1.566,79 554,10 35,37%
411 Kab. Klungkung 1.391,01 276,77 19,90%
412 Kab. Tabanan 2.037,49 475,94 23,36%
413 Kota Denpasar 2.360,00 625,07 26,49%
Sumber Data: 546 Daerah, Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD), Ditjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, 2023.
41
DATA DUKUNG URUSAN PENDIDIKAN
APBD PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA TA 2023 miliar rupiah
Sumber Data: 546 Daerah, Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD), Ditjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, 2023.
46
DATA DUKUNG URUSAN PENDIDIKAN
APBD PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA TA 2023
miliar rupiah
Sumber Data: 546 Daerah, Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD), Ditjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, 2023.
47
DATA DUKUNG URUSAN PENDIDIKAN
APBD PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA TA 2023 miliar rupiah
Sumber Data: 546 Daerah, Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD), Ditjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, 2023.
48
DATA DUKUNG URUSAN PENDIDIKAN
APBD PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA TA 2023 miliar rupiah
NO DAERAH URUSAN DAERAH URUSAN PENDIDIKAN Rasio(%)
1 2 3 4 5=4/3
XXVII Prov. Sulawesi Tenggara 4.912,17 1.403,64 28,57%
388 Kab. Bombana 1.069,97 230,40 21,53%
389 Kab. Buton 728,04 183,12 25,15%
390 Kab. Buton Utara 795,59 180,66 22,71%
391 Kab. Kolaka 1.669,70 279,64 16,75%
392 Kab. Kolaka Timur 842,87 191,89 22,77%
393 Kab. Kolaka Utara 956,80 210,52 22,00%
394 Kab. Konawe 1.653,42 348,12 21,05%
395 Kab. Konawe Kepulauan 533,95 85,13 15,94%
396 Kab. Konawe Selatan 1.778,56 370,00 20,80%
397 Kab. Konawe Utara 1.611,10 156,37 9,71%
398 Kab. Muna 1.260,79 367,42 29,14%
399 Kab. Wakatobi 931,63 205,67 22,08%
400 Kota Bau-Bau 987,71 232,61 23,55%
401 Kota Kendari 1.495,18 355,00 23,74%
402 Kab. Buton Selatan 625,58 181,05 28,94%
403 Kab. Buton Tengah 763,87 169,69 22,21%
XXIX Prov. Nusa Tenggara Barat 5.991,98 1.788,17 29,84%
414 Kab. Bima 1.903,26 598,76 31,46%
415 Kab. Dompu 1.161,44 309,14 26,62%
416 Kab. Lombok Barat 1.771,64 562,55 31,75%
417 Kab. Lombok Timur 2.841,04 1.026,26 36,12%
418 Kab. Lombok Utara 959,92 260,31 27,12%
419 Kab. Sumbawa 2.040,59 602,23 29,51%
420 Kab. Sumbawa Barat 1.113,80 266,55 23,93%
421 Kab. Lombok Tengah 2.294,97 800,93 34,90%
422 Kota Bima 838,92 193,40 23,05%
423 Kota Mataram 1.584,30 371,26 23,43%
Sumber Data: 546 Daerah, Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD), Ditjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, 2023.
49
DATA DUKUNG URUSAN PENDIDIKAN
APBD PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA TA 2023
miliar rupiah
Sumber Data: 546 Daerah, Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD), Ditjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, 2023.
50
DATA DUKUNG URUSAN PENDIDIKAN
APBD PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA TA 2023
miliar rupiah
Sumber Data: 546 Daerah, Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD), Ditjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, 2023.
51
DATA DUKUNG URUSAN PENDIDIKAN
APBD PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA TA 2023 miliar rupiah
Sumber Data: 546 Daerah, Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD), Ditjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, 2023.
52
DATA DUKUNG URUSAN PENDIDIKAN
APBD PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA TA 2023
miliar rupiah