Disusun Oleh:
APRI HERI ISWANTO, S.Hut, M.Si
NIP. 132 303 844
DEPARTEMEN KEHUTANAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2008
KATA PENGANTAR
Puji syukur pada Allah SWT atas segala nikmat dan karunia-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan karya tulis mengenai Manajemen Pemeliharaan
Mesin-Mesin Produksi .
Tulisan ini berisi tentang gambaran umum secara singkat mengenai sistem
manajemen dan pemeliharaan (maintenance). Penulis berharap semoga karya tulis ini
dapat memberikan tambahan informasi dibidang manajemen pemeliharaan terutama
pada alat-alat produksi.
Akhirnya penulis tetap membuka diri terhadap kritik dan saran yang
membangun dengan tujuan untuk menyempurnakan karya tulis ini.
Nopember, 2008
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ......................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR........................................................................................iii
PENDAHULUAN ............................................................................................1
MANAJEMEN .................................................................................................2
A. Definisi Manajemen ...........................................................................2
B. Fungsi Manajemen.............................................................................3
PEMELIHARAAN (MAINTENANCE)............................................................5
A. Definisi pEMELIHARAAN...............................................................5
B. Tujuan pemeliharaan .........................................................................6
C. Jenis Pemeliharaan.............................................................................6
D. Organisasi Pemeliharaan ....................................................................9
E. Tugas dan Kegiatan Pemeliharaan......................................................11
F. Prosedur Pemeliharaan........................................................................12
G. Biaya Pemeliharaan ............................................................................14
H. Produktivitas dan Efisiensi Pemeliharaan ..........................................14
REFERENSI .....................................................................................................16
DAFTAR GAMBAR
No
1
Keterangan
Hubungan Antara Berbagai Bentuk Pemeliharaan
Halaman
8
PENDAHULUAN
Perkembangan peradaban manusia telah memacu peningkatan kebutuhan dan
keinginan baik dalam jumlah, variasi jenis, dan tingkat mutu. Perkembangan ini
menimbulkan tantangan untuk dapat memenuhi keinginan tersebut dengan cara
meningkatkan
kemampuan
menyediakan
dan
menghasilkannya.
Peningkatan
kemampuan penyediaan atau produksi barang merupakan usaha yang harus dilakukan
oleh perusahaan untuk dapat memenuhi kebutuhan secara efektif dan efisien. Usaha ini
dilakukan agar dicapai tingkat keuntungan yang diharapkan demi menjamin
kelangsungan perusahaan.
Dalam
mencapai
tujuan
dan
sasaran
secara
efektif
dan
efisien,
MANAJEMEN
A. Definisi Manajemen
Pengertian manajemen begitu luas, sehingga dalam kenyataannya tidak ada
defenisi yang digunakan secara konsisten oleh semua orang. Berikut ini beberapa
defenisi manajeman yang dikemukakan oleh para ahli dalam Handoko (1989).
1.
2.
B. Fungsi Manajemen
Menurut Manullang (2002), fungsi manajemen dapat didefenisikan sebagai
aktivitas-aktivitas yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan. Bila dilihat dari
sudut proses atau urutan pelaksanaan aktivitas tersebut, maka fungsi-fungsi
manajemen itu dibedakan menjadi perencanaan, pengorganisasian, penyusunan,
pengarahan dan pengawasan.
1. Perencanaan (planning)
Perencanaan merupakan fungsi menyusun serangkaian tindakan yang
ditentukan sebelumnya agar tercapai tujuan-tujuan organisasi. Perencanaan
dilakukan untuk menghindari pekerjaan rutin supaya kejadian mendadak dapat
diperkecil.
2. Organisasi (organizing)
Defenisi organisasi dapat dibedakan menjadi dua, tergantung dari sudut
pandangnya. Organisasi dalam arti badan adalah sekelompok orang yang bekerja
sama untuk mencapai suatu atau beberapa tujuan tertentu, sementara itu dalam arti
bagan atau struktur, organisasi merupakan gambaran secara skematis tentang
hubungan-hubungan, kerjasama dari orang-orang yang terdapat dalam rangka usaha
mencapai suatu tujuan.
3. Penyusunan (staffing)
tugas-tugas
memperoleh
pegawai,
memajukan
pegawai,
dan
memanfaatkan pegawai. Fungsi ini adalah fungsi setiap manajer yang berhubungan
dengan para pegawai di lingkungan pimpinannya agar para pegawai terdorong
untuk melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya untuk merealisasikan tujuan
perusahaan atau tujuan aktivitas yang dipimpinnya.
4. Pengarahan (directing)
Bila rencana pekerjaan sudah tersusun, struktur organisasi sudah ditetapkan
dan posisi atau jabatan dalam struktur organisasi tersebut sudah diisi, maka kegiatan
yang harus dilakukan pimpinan selanjutnya adalah menggerakkan bawahan,
mengkoordinasi agar apa yang menjadi tujuan perusahaan dapat diwujudkan.
Menggerakkan bawahan inilah yang dimaksud dengan mengarahkan (directing)
bawahan.
5. Pengawasan (controlling)
Pengawasan dapat diartikan sebagai suatu proses untuk menerapkan
pekerjaan apa yang sudah dilaksanakan, menilainya, dan bila perlu mengkoreksi
dengan maksud supaya pelaksanaan sesuai dengan rencana semula.
Menurut Reksohadiprodjo dan Gitosudarmo (1992), fungsi pengawasan
kegiatan produksi dapat dibagi dalam:
a.
b.
c.
Koreksi, berusaha untuk menghilangkan kesulitan-kesulitan/penyimpanganpenyimpangan baik pekerjaan maupun merubah rencana yang terlalu
berlebihan.
PEMELIHARAAN (MAINTENANCE)
A. Defenisi Pemeliharaan
Pemeliharaan merupakan fungsi yang penting dalam suatu pabrik. Sebagai
suatu usaha menggunakan fasilitas/peralatan produksi agar kontinuitas produksi
dapat terjamin dan menciptakan suatu keadaan operasi produksi yang memuaskan
sesuai dengan rencana. Selain itu, fasilitas/peralatan produksi tersebut tidak
(maintenance),
menurut
The
American
Management
Association, Inc. (1971), adalah kegiatan rutin, pekerjaan berulang yang dilakukan
untuk menjaga kondisi fasilitas produksi agar dapat dipergunakan sesuai dengan
fungsi dan kapasitas sebenarnya secara efisien. Ini berbeda dengan perbaikan.
Pemeliharaan (maintenance) juga didefenisikan sebagai suatu kombinasi dari
berbagai tindakan yang dilakukan untuk menjaga suatu barang dalam, atau
memperbaikinya sampai suatu kondisi yang bisa diterima (BS3811, 1974 dalam
Corder, 1992).
Di Indonesia, istilah pemeliharaan itu sendiri telah dimodifikasi oleh
Kementerian Teknologi (sekarang Departemen Perdagangan dan Industri) pada
bulan April 1970, menjadi teroteknologi. Kata teroteknologi ini diambil dari bahasa
Yunani terein yang berarti merawat, memelihara, dan menjaga. Teroteknologi
adalah kombinasi dari manajemen, keuangan, perekayasaan dan kegiatan lain yang
diterapkan bagi aset fisik untuk mendapatkan biaya siklus hidup ekonomis. Hal ini
berhubungan dengan spesifikasi dan rancangan untuk keandalan serta mampupelihara dari pabrik, mesin-mesin, peralatan, bangunan dan struktur, dan
instalasinya, pengetesan, pemeliharaan, modifikasi dan penggantian, dengan umpan
balik informasi untuk rancangan, unjuk kerja dan biaya (Corder, 1992).
B. Tujuan Pemeliharaan
Menurut
Corder
(1992),
tujuan
pemeliharaan
yang
utama
dapat
Memperpanjang usia kegunaan aset (yaitu setiap bagian dari suatu tempat
kerja, bangunan, dan isinya).
2.
3.
4.
C. Jenis Pemeliharaan
Corder (1992) membagi kegiatan pemeliharaan ke dalam dua bentuk, yaitu
pemeliharaan terencana (planned maintenance) dan pemeliharaan tak terencana
(unplanned maintenance), dalam bentuk pemeliharaan darurat (breakdown
maintenance). Pemeliharaan terencana (planned maintenance) merupakan kegiatan
perawatan
yang
dilaksanakan
berdasarkan
perencanaan
terlebih
dahulu.
jam sekali, dan seterusnya. Kegiatan periodic maintenance ini jauh lebih berat dari
routine maintenance (Assauri, 2004).
C.2. Pemeliharaan korektif (corrective maintenance)
Menurut
Prawirosentono
(2000),
pemeliharaan
korektif
(corrective
sebelumnya,
selain
preventive
maintenance
dan
corrective
Pemeliharaan
Pemeliharaan
terencana
Pemeliharaan
pencegahan
Pemeriksaan
termasuk
penyetelan
dan pelumasan
Pemeliharaan
tak terencana
Pemeliharaan
korektif
Penggantian
komponen
minor, yaitu
pekerjaan
yang timbul
langsung dari
pemeriksaan
Reparasi
minor yang
tidak
ditemukan
waktu
pemeriksaan
Pemeliharaan
darurat
Overhaul
terencana
Lihat,
dengar,
rasakan
Pemeliharaan
waktu berjalan
Pemeliharaan
waktu berhenti
D. Organisasi Pemeliharaan
Menurut Taylor dalam Suharto (1991), organisasi adalah pengintegrasian
sumber-sumber, seperti persoalan teknik, kondisi alam, serta keterlibatan personal.
Untuk mendukung aktivitas produksi agar lebih berhasil dan berdaya guna, maka
keberadaan suatu organisasi perawatan mesin cukup dibutuhkan. Pada dasarnya
organisasi perawatan mesin yang baik ialah bila tetap memperhatikan problemproblem setempat dengan memperhatikan jenis operasi, kontinuitas operasi, situasi
geografis, ukuran pabrik, lingkup perawatan mesin, dan kondisi tenaga kerja.
1. Organisasi lini
Pengalaman menunjukkan bahwa tipe organisasi ini digunakan untuk organisasi
yang masih kecil dengan jumlah karyawan sedikit dan produk yang dihasilkan
tidak bervariasi. Pengetahuan dan keterampilan yang dituntut dari para
anggotanya dalam rangka penyelesaian tugas pekerjaan belum spesifik serta
masih dimungkinkan hubungan langsung antara pimpinan dengan bawahannya.
2. Organisasi lini dan staf
Organisasi tipe ini sering pula dikenal dengan istilah birokrasi mesin. Tipe ini
cocok digunakan untuk organisasi besar yang memiliki jumlah karyawan banyak
dengan produk yang dihasilkan bervariasi di mana para anggota organisasi sudah
dituntut memiliki pengetahuan dan keterampilan yang spesialistik. Pada
organisasi tipe lini dan staf ini telah terdapat stratifikasi dalam hubungan atasan
dan bawahan.
3. Organisasi fungsional
Nama lain untuk tipe ini adalah birokrasi profesional atau teknokrasi. Penyebab
timbulnya tipe ini adalah karena tuntutan tugas yang semakin spesialistik yang
pada gilirannya memerlukan tenaga pelaksana yang memahani segi teknologikal
penyelesaian pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya. Ciri utama organisasi
fungsional adalah kompleksitas yang tinggi disertai oleh standarisasi pekerjaan
dengan pola penyebaran (desentralisasi) dalam pengambilan keputusan.
Kekuatan tipe ini terletak pada tersedianya tenaga-tenaga berkemampuan
teknologikal tinggi dalam pelaksanaan tugas berkat pendidikan dan pelatihan
yang telah ditempuh dan memungkinkan mereka menampilkan kinerja yang
memuaskan asal diberi kebebasan untuk bertindak.
4. Organisasi matriks
Organisasi tipe matriks merupakan penggabungan fungsi dan produk suatu
organisasi. Keunggulan tipe ini ialah: 1) penempatan tenaga yang memiliki
pengetahuan dan keterampilan yang spesialistik dalam suatu unit kerja, 2)
dimungkinkannya pemanfaatan bidang-bidang spesialisasi tertentu untuk
kepentingan lintas produk, 3) mudah untuk melakukan koordinasi untuk kegiatan
yang bersifat kompleks dan interdependen, dan 4) komunikasi lebih lancar.
5. Kepanitiaan atau adhokrasi.
dengan
kegiatan
atau
kejadian-kejadian
yang
penting
dari
bagian
pemeliharaan.
5. Pemeliharaan Bangunan (House Keeping)
Kegiatan pemeliharaan bangunan merupakan kegiatan untuk menjaga agar
bangunan tetap terpelihara dan terjamin kebersihannya.
F. Prosedur Pemeliharaan
Sebelum melakukan pemeliharaan terhadap aset atau fasilitas yang
digunakan dalam produksi, sebaiknya terlebih dahulu telah disusun rencana akan
hal-hal atau kegiatan apa saja yang akan dilakukan terhadap mesin tertentu. Corder
(1992) memaparkan prosedur yang harus dilalui dalam melakukan kegiatan
pemeliharaan, antara lain:
1. Menentukan apa yang akan dipelihara. Hal ini meliputi pembuatan daftar sarana,
penyusunan bahan-bahan yang menyangkut pembiayaan, karena ini merupakan
aset fisik yang memerlukan pemeliharaan dan merupakan satu-satunya alasan
yang bisa dipertanggungjawabkan dalam meminta pengeluaran biaya.
2. Menentukan bagaimana aset atau sarana tersebut dipelihara. Membuat jadwal
pemeliharaan bagi setiap mesin atau peralatan yang telah ditentukan. Sistem ini
dapat dimulai dengan melakukan pemeliharaan terencana bagi beberapa mesin
kunci dan kemudian diikuti oleh mesin lain sampai tercapai tingkat
pemeliharaan ekonomis yang optimum.
3. Setelah mempersiapkan jadwal pemeliharaan, selanjutnya adalah menyusun
spesifikasi pekerjaan yang dihimpun dari jadwal pemeliharaan. Spesifikasi ini
dipersiapkan terpisah untuk masing-masing kegiatan dan frekuensi pemeriksaan.
4. Membuat perencanaan mingguan. Rencana ini dibuat bersama-sama dengan
bagian produksi, biasanya dengan seksi perencanaan dan kemajuan produksi.
Pengaturan pemberhentian pabrik untuk pemeriksaan pemeliharaan pencegahan
terencana dan reparasi adalah persyaratan dasar yang mutlak.
5. Membuat dan mengisi blangko laporan pemerikasaan yang diikutkan bersama
spesifikasi perkerjaan pemeliharaan. Setelah pemeliharaan selesai, blangko ini
dikembalikan ke mandor pemeliharaan untuk diperikasa dan ditandatangan
sebelum akhirnya dikembalikan ke kantor perencana pemeriksaan.
Apri Heri Iswanto : Manajemen Pemeliharaan Mesin-Mesin Produksi, 2008
USU e-Repository 2008
maintenance),
2)
pemeliharaan
jaringan
listrik
(electrical
REFERENSI
American Management
Management. Bombay.
Association,
Inc.
1971.
Modern
Maintenance