Anda di halaman 1dari 17

BAB I KASUS

IDENTITAS KORBAN: Nama Jenis kelamin Umur Bangsa Agama Pekerjaan Alamat : Tidak dikenal. : Laki-laki. : tahun. : : ... : ... : ...

RIWAYAT KASUS Mayat laki-laki tidak dikenal ini dikirim oleh petugas Kepolisian Sektor Metro Penjaringan pada tanggal 11 April 2011 dengan surat permintaan visum bernomor : 45/VER/IV/2011/SEK.PENJ, tertanggal 11 April 2011. Dalam surat tersebut dijelaskan bahwa mayat ditemukan di pintu keluar Jl. Tol Kel. Kapuk Muara, Kec. Penjaringan, Jakarta Utara (PIK) pada hari Senin 11 April 2011, pukul 05.00 WIB. Pemeriksaan luar mayat dilakukan pada tanggal 11 April 2011, pukul 10.10 WIB dan pemeriksaan bedah mayat dilakukan pada tanggal 25 April 211, pukul 08.00 WIB.

Departemen Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo
Jl. Salemba Raya No. 6, Jakarta 10430

Nomor Perihal Lampiran

: 359/SK.II/IV/2011. : Hasil bedah mayat atas mayat Tidak dikenal. : -.VISUM ET REPERTUM

Jakarta, 5 Mei 2011

PRO JUSTITIA

Yang bertanda tangan dibawah ini, dr. Ade Maryani, dokter pada Departemen Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia - Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo di Jakarta, atas permintaan tertulis dari Kepala Kepolisian Sektor Metro Penjaringan tertanggal 11 April 2011, No. Pol.: 45/VER/IV/ 2011/SEK.PENJ, dengan ini menerangkan bahwa pada tanggal sebelas April tahun dua ribu sebelas, pukul sepuluh lewat sepuluh menit Waktu Indonesia Barat telah melakukan pemeriksaan luar mayat yang dilanjutkan dengan pemeriksaan bedah mayat pada tanggal dua puluh lima April tahun dua ribu sebelas, pukul delapan Waktu Indonesia Barat, bertempat di ruang bedah mayat Departemen Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia - Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo, atas mayat dengan keterangan sebagai berikut:-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------Nama : Tidak dikenal.----------------------------------------------------------------------------Jenis kelamin : Laki-laki.----------------------------------------------------------------------------------Umur : tahun.----------------------------------------------------------------------------------Bangsa : ----------------------------------------------------------------------------------Agama : ...-----------------------------------------------------------------------------------Pekerjaan : ...-----------------------------------------------------------------------------------Alamat : ...-----------------------------------------------------------------------------------Mayat sudah diidentifikasi dengan sehelai label, terbuat dari karton berwarna kuning yang diikat pada ibu jari kaki kanan dan tidak disegel.------------------------------------------------------------------------------------------------------------------ HASIL PEMERIKSAAN ----------------------------------------PEMERIKSAAN LUAR :---------------------------------------------------------------------------------------------1. Tutup mayat: tidak ada.---------------------------------------------------------------------------------------2. Perhiasan mayat: tidak ada.-----------------------------------------------------------------------------------3. Pakaian mayat : --------------------------------------------------------------------------------------------------a. Sebuah kaos tanpa kerah (oblong), warna hitam, bahan kaos, merk MIROTA BUTIK, ukuran XL, terdapat dua buah gambar bermotif abstrak warna coklat keemasan dan coklat tua serta tulisan YOGYAKARTA warna coklat tua.---------------------------------------b. Sebuah kaos singlet, warna putih, merk SCUBA, ukuran XL.--------------------------------c. Sebuah celana panjang, bahan katun, warna krem, terdapat dua buah kantong di bagian depan, dua kantong di belakang dan pada bagian samping masing-masing terdapat sebuah kantong, seluruh kantong tidak berisi apa-apa. Pada kantong samping kanan terdapat kain bertuliskan THAIMERLAND warna coklat muda.-----------------------d. Sebuah celana dalam

Departemen Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal FKUI RSCM


Lanjutan Visum et Repertum
Nomor : 359/SK.II/IV/2011. Halaman ke 2 dari 8 halaman. d. Sebuah celana dalam, warna coklat tua, bahan kaos, merk LUXCOZI 90 CM.-----------4. Benda disampng mayat: tidak ada.--------------------------------------------------------------------------5. Kaku mayat terdapat pada seluruh tubuh, sukar dilawan. -------------------------------------------Lebam mayat terdapat pada seluruh punggung, seluruh bokong, tubuh bagian samping kiri dan kanan, kedua telapak tangan, warna merah keunguan dan hilang pada penekanan.----6. Mayat adalah seorang laki-laki, ras kaukasoid (India/Arab), berumur antara empat puluh sampai lima puluh tahun, warna kulit kecoklatan, gizi baik, panjang tubuh seratus tujuh puluh lima sentimeter, berat tubuh seratus delapan kilogram, zakar disunat.--------------------7. Identifikasi khusus:-----------------------------------------------------------------------------------------------a. Pada lengan atas kanan sisi luar, dua puluh tiga sentimeter di bawah puncak bahu, terdapat tahi lalat, warna coklat kehitaman, ukuran nol koma tiga sentimeter kali nol koma tiga sentimeter.---------------------------------------------------------------------------------------b. Pada lengan atas kiri sisi luar, dua puluh empat sentimeter di bawah puncak bahu, terdapat jaringan parut, ukuran dua sentimeter kali satu koma lima sentimeter.------------8. Rambut berwarna hitam beruban, tumbuhnya ikal, panjang lima koma lima sentimeter.------Alis mata berwarna hitam, tumbuhnya tebal, panjang satu koma tiga sentimeter.--------------Bulu mata berwarna hitam, tumbuhnya lentik, panjang nol koma delapan sentimeter.---------Kumis berwarna hitam beruban, tercukur rapi, panjang nol koma satu sentimeter.-------------Jenggot berwarna hitam beruban, tercukur rapi, panjang nol koma satu sentimeter.-----------9. Kelopak mata kanan dan kiri tertutup, selaput bening mata agak keruh, teleng mata bulat, diameter nol koma tiga sentimeter, warna tirai mata coklat, selaput bola mata terdapat pelebaran pembuluh darah dan bercak perdarahan di bawah selaput bola mata, selaput kelopak mata terdapat bercak perdarahan.----------------------------------------------------------------10. Hidung berbentuk mancung.-----------------------------------------------------------------------------------Telinga berbentuk oval. ----------------------------------------------------------------------------------------Mulut terbuka satu koma satu sentimeter, lidah terjulur dan tergigit nol koma sembilan sentimeter dari ujung lidah.------------------------------------------------------------------------------------11. Gigi-geligi lengkap dan utuh sebanyak tiga puluh dua buah.------------------------------------------12. Dari lubang mulut tidak keluar apa-apa.-------------------------------------------------------------------Dari lubang hidung keluar lendir warna putih dan busa halus.----------------------------------------Dari lubang telinga kanan dan kiri tidak keluar apa-apa.-----------------------------------------------Dari lubang kemaluan tidak keluar apa-apa.--------------------------------------------------------------Dari lubang pelepasan tidak keluar apa-apa.--------------------------------------------------------------13. Luka-luka:-----------------------------------------------------------------------------------------------------------a. Pada leher terdapat jejas berupa luka lecet tekan, perabaan kaku, warna kecoklatan, berjalan mendatar melingkari leher dengan deskripsi sebagai berikut:------------------------1. Pada leher sisi depan, tepat di garis pertengahan depan, dua sentimeter di atas jakun, terdapat jejas dengan lebar satu sentimeter yang berjalan ke kanan dan kiri membentuk satu kesatuan.---------------------------------------------------------------------------2. Jejas yang berjalan ke arah.

Departemen Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal FKUI RSCM


Lanjutan Visum et Repertum
Nomor : 359/SK.II/IV/2011. Halaman ke 3 dari 8 halaman.

b.

c.

d.

e.

f. g.

h.

i.

2. Jejas yang berjalan ke arah leher sisi kanan, pada dua belas sentimeter dari garis pertengahan depan, sebelas sentimeter di bawah liang telinga, selebar nol koma tujuh sentimeter.-----------------------------------------------------------------------------------------3. Jejas yang berjalan ke arah leher sisi kiri, pada dua belas sentimeter dari garis pertengahan depan, sembilan koma lima sentimeter di bawah liang telinga, lebar nol koma empat sentimeter.-------------------------------------------------------------------------------4. Pada leher sisi belakang, tepat di garis pertengahan belakang, jelas yang berjalan dari sisi kanan selebar nol koma lima sentimeter pada tiga sentimeter di bawah batas tumbuh rambut belakang dan menghilang pada leher sisi belakang kiri, empat sentimeter di bawah batas tumbuh rambut belakang, tujuh sentimeter dari garis pertengahan belakang. Jejas yang berjalan dari leher sisi kiri, tepat pada garis pertengahan belakang, satu sentimeter di bawah batas tumbuh rambut belakang selebar nol koma lima sentimeter dan berakhir pada leher sisi belakang kanan, lima sentimeter dari garis pertengahan belakang, tepat di garis pertengahan belakang.--Pada kelopak bawah mata kiri, tiga koma lima sentimeter dari garis pertengahan depan, terdapat memar, warna kehitaman, ukuran empat koma lima sentimeter kali satu sentimeter.-----------------------------------------------------------------------------------------------------Pada pipi kiri, sembilan koma lima sentimeter dari garis pertengahan depan, dua sentimeter di bawah sudut luar mata, terdapat memar, warna kehitaman, ukuran sepuluh koma lima sentimeter kali tiga sentimeter.-------------------------------------------------Pada pipi kanan, sebelas koma lima sentimeter dari garis pertengahan depan, lima sentimeter di bawah sudut luar mata kanan terdapat memar, warna ungu kehitaman, ukuran lima koma lima sentimeter kali dua sentimeter.--------------------------------------------Pada bagian luar bibir atas sisi kiri, satu koma tiga sentimeter dari garis pertengahan depan, terdapat luka lecet, ukuran nol koma lima sentimeter kali nol koma dua sentimeter.-----------------------------------------------------------------------------------------------------Pada sisi luar bibir bawah sisi kiri, satu sentimeter dari garis pertengahan depan, terdapat luka lecet, ukuran nol koma tujuh sentimeter kali nol koma dua sentimeter.-----Pada leher sisi depan, tiga sentimeter dari garis pertengahan depan, terdapat dua buah luka lecet masing-masing berukuran nol koma satu sentimeter kali nol koma satu sentimeter dan nol koma satu sentimeter kali nol koma satu sentimeter.--------------------Pada dada sisi kiri, dua sentimeter dari garis pertengahan depan, sembilan sentimeter di bawah jakun, terdapat memar, warna merah keunguan, ukuran tiga koma lima sentimeter kali nol koma lima sentimeter.-------------------------------------------------------------Pada leher sisi kanan, lima sentimeter dari garis pertengahan depan, satu sentimeter di bawah jakun, terdapat memar, warna merah keunguan, ukuran satu koma lima sentimeter kali nol koma dua sentimeter.--------------------------------------------------------------j. Pada leher sisi kanan..

Departemen Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal FKUI RSCM


Lanjutan Visum et Repertum
Nomor : 359/SK.II/IV/2011. Halaman ke 4 dari 8 halaman.

j.

k.

l.

m. n.

o.

p.

q.

r. s.

t.

u.

v.

w.

Pada leher sisi kanan, satu koma lima sentimeter dari garis pertengahan depan, dua koma lima sentimeter di bawah jakun, terdapat memar, warna merah keunguan, ukuran satu sentimeter kali nol koma dua sentimeter.-------------------------------------------------------Pada dada kanan, satu koma lima sentimeter dari garis pertengahan depan, lima koma lima sentimeter di bawah jakun, terdapat memar, warna merah keunguan, ukuran sembilan sentimeter kali satu koma empat sentimeter.--------------------------------------------Pada punggung tangan kanan, tiga sentimeter di bawah pergelangan tangan, terdapat memar, warna merah keunguan, ukuran nol koma tiga sentimeter kali nol koma dua sentimeter.-----------------------------------------------------------------------------------------------------Pada punggung tangan kanan, tiga sentimeter di bawah pergelangan tangan, terdapat luka lecet, ukura nol koma tiga sentimeter kali nol koma dua lima sentimeter.--------------Pada punggung tangan kiri, delapan koma lima sentimeter di bawah pergelangan tangan, terdapat luka lecet tekan, bentuk tidak beraturan, ukuran nol koma sembilan sentimeter kali nol koma tiga sentimeter.--------------------------------------------------------------Pada punggung tangan kiri, sebelas koma lima sentimeter di bawah pergelangan tangan, terdapat dua buah luka lecet tekan, bentuk tidak teratur, masing-masing berukuran satu sentimeter kali nol koma lima sentimeter dan satu koma dua sentimeter kali nol koma tujuh sentimeter.---------------------------------------------------------------------------Pada perut sisi kiri, sembilan koma lima sentimeter dari garis pertengahan depan, dua belas koma lima sentimeter di atas taju atas depan tulang usus, terdapat memar, warna merah keunguan, ukuran dua belas sentimeter kali tujuh sentimeter.-------------------------Pada punggung tangan kanan, tujuh sentimeter di bawah pergelangan, terdapat dua buah memar, warna biru keunguan, masing-masing berukuran dua sentimeter kali dua sentimeter dan satu sentimeter kali satu sentimeter.-----------------------------------------------Pada sisi punggung ruas ke tiga jari kedua kaki kanan, terdapat luka lecet, ukuran nol koma empat sentimeter kali nol koma dua sentimeter.--------------------------------------------Pada punggung kaki kanan, sembilan koma lima sentimeter di bawah pergelangan kaki, terdapat memar, warna kehijauan, ukuran dua koma lima sentimeter kali dua sentimeter.-----------------------------------------------------------------------------------------------------Tepat pada sisi luar pergelangan kaki kanan , terdapat jejas berbentuk memar warna merah keunguan, bentuk setengah lingkaran mulai dari sisi depan berjalan ke arah sisi luar dan berakhir di sisi belakang, ukuran lima belas sentimeter kali satu sentimeter.---Pada tungkai bawah kanan sisi luar terdapat jejas berbentuk memar warna merah keunguan, berjalan dari sisi depan ke arah sisi luar dan berakhir pada sisi belakang, ukuran tiga belas sentimeter kali satu koma lima sentimeter.-----------------------------------Tepat pada sisi luar pergelangan kaki kiri, terdapat jejas berbentuk memar warna merah keunguan, bentuk setengah lingkaran yang berjalan dari sisi depan ke arah sisi luar dan berakhir di sisi belakang, ukuran empat belas sentimeter kali dua sentimeter.--------------Pada punggung kaki kiri, enam koma lima sentimeter di bawah pergelangan kaki, terdapat luka lecet tekan geser, bentuk seperti persegi dengan arah dari atas ke bawah, ukuran satu koma tujuh sentimeter kali nol koma sembilan sentimeter.----------------------x. Pada punggung ruas pertama..

Departemen Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal FKUI RSCM


Lanjutan Visum et Repertum
Nomor : 359/SK.II/IV/2011. Halaman ke 5 dari 8 halaman.

x. Pada punggung ruas pertama ibu jari kaki kiri, terdapat dua buah luka lecet masingmasing berukuran nol koma dua sentimeter kali nol koma satu sentimeter dan nol koma dua sentimeter kali nol koma satu sentimeter.-------------------------------------------------------y. Pada punggung ruas kedua punggung jari ke dua, tiga dan empat kaki kiri masingmasing terdapat luka lecet berukuran satu koma tujuh sentimeter kali nol koma sembilan sentimeter, nol koma sembilan sentimeter kali nol koma lima sentimeter dan nol koma tujuh sentimeter kali satu sentimeter.------------------------------------------------------14. Patah tulang : tidak terlihat dan tidak teraba.--------------------------------------------------------------15. Lain-lain:------------------------------------------------------------------------------------------------------------a. Daerah leher dan wajah tampak berwarna lebih gelap dibandingkan bagian tubuh sekitarnya.-----------------------------------------------------------------------------------------------------b. Pada lengan atas kanan, dada samping kanan dan punggung terdapat bintik-bintik perdarahan.---------------------------------------------------------------------------------------------------c. Jaringan di bawah kuku jari-jari kaki dan tangan berwarna keunguan.------------------------d. Golongan darah = A.----------------------------------------------------------------------------------------e. Rambut-rambut disekitar kemaluan tercukur rapi.---------------------------------------------------PEMERIKSAAN DALAM:--------------------------------------------------------------------------------------------16. Jaringan lemak bawah kulit daerah dada dan daerah perut berwarna kuning, tebal pada daerah dada satu koma tiga sentimeter dan daerah perut dua sentimeter. Otot-otot berwarna coklat kemerahan, cukup tebal.------------------------------------------------------------------Sekat rongga badan kanan setinggi iga ke empat dan kiri setinggi iga ke empat.--------------Tulang dada dan iga-iga utuh.--------------------------------------------------------------------------------Dalam rongga dada kanan dan kiri tidak terdapat darah/cairan.-------------------------------------Kandung jantung tampak dua jari diantara kedua paru, tidak berisi darah/cairan.---------------17. Otot leher di depan tulang rawan gondok terdapat resapan darah seluas dua koma lima sentimeter kali satu koma lima sentimeter dan pada satu koma lima sentimeter disebelah kanan resapan darah pertama terdapat resapan darah seluas nol koma delapan sentimeter kali nol koma tiga sentimeter.----------------------------------------------------------------------------------18. Selaput dinding perut berwarna kelabu mengkilat.-------------------------------------------------------Otot dinding perut tampak tebal, berwarna coklat kemerahan.---------------------------------------Dalam rongga perut tidak terdapat cairan.-----------------------------------------------------------------19. Lidah berwarna coklat kelabu, penampang berwarna coklat kelabu.-------------------------------Pada permukaan bagian ujung lidah terdapat jejas gigi.-----------------------------------------------Tulang lidah, rawan gondok, rawan cincin utuh.----------------------------------------------------------Kelenjar gondok berwarna merah keunguan, perabaan kenyal, penampang berwarna merah keunguan, berat sepuluh gram.----------------------------------------------------------------------Kerongkongan tidak berisi apa-apa, selaput lendir warna kemerahan.-----------------------------Batang tenggorok berisi busa dan lendir warna kecoklatan, selaput lendir warna kemerahan dan terdapat pelebaran pembuluh darah.------------------------------------------------------------------20. Jantung berukuran sebesar satu.

Departemen Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal FKUI RSCM


Lanjutan Visum et Repertum
Nomor : 359/SK.II/IV/2011. Halaman ke 6 dari 8 halaman.

20. Jantung berukuran sebesar satu kali tinju kanan mayat, warna kuning kecoklatan, perabaan kenyal. Ukuran lingkaran katub serambi kanan tiga belas koma lima sentimeter, kiri sepuluh koma lima sentimeter, pembuluh nadi paru delapan koma lima sentimeter dan batang nadi enam sentimeter. Tebal otot bilik kanan nol koma empat sentimeter dan kiri satu koma lima sentimeter. Pembuluh nadi jantung terdapat penyempitan lubang sekitar sepuluh persen, sekat jantung terdapat daerah yang berwarna putih menyerupai alur-alur seperti benang, berat jantung tiga ratus gram.---------------------------------------------------------------------------------21. Paru kanan terdiri atas tiga baga, berwarna merah kehitaman, perabaan seperti spons kenyal, penampang berwarna merah keunguan, pada pemijatan keluar darah dan busa, berat paru kanan enam ratus sepuluh gram.-------------------------------------------------------------Pada tepi baga tengah paru kananteraba derik udara.-------------------------------------------------Paru kiri terdiri atas dua baga, berwarna merah keunguan, perabaan seperti spons kenyal, penampang berwarna merah keunguan, pada pemijatan keluar darah dan busa, berat paru kiri lima ratus lima puluh gram.--------------------------------------------------------------------------------22. Limpa berwaran ungu kelabu, permukaan keriput, perabaan kenyal, penampang berwarna ungu kehitaman, gambaran limpa tidak jelas, pada pengikisan jaringan terikut, berat seratus tujuh puluh gram.-------------------------------------------------------------------------------------------------23. Hati berwarna merah kecoklatan, permukaan terdapat pelebaran pembuluh darah, tepi tajam, perabaan kenyal, penampang berwarna kelabu kecoklatan, gambaran hati tidak jelas, berat seribu empat ratus tiga puluh gram.----------------------------------------------------------24. Kandung empedu berisi cairan warna kehijauan, selaput lendir seperti beludru, saluran empedu tidak tersumbat.----------------------------------------------------------------------------------------25. Kelenjar liur perut berwarna coklat, permukaan berbaga-baga, perabaan kenyal, penampang berwarna coklat, gambaran kelenjar tidak jelas, berat seratus dua puluh gram.26. Lambung berisi sisa makanan setengah tercerna berupa nasi dan lendir warna kecoklatan, selaput lendir warna putih kehitaman, terdapat pelebaran pembuluh darah dan bintik-bintik perdarahan.--------------------------------------------------------------------------------------------------------Usus dua belas jari berisi makanan setengah tercerna berupa butir-butir nasi.------------------Usus halus berisi lendir warna coklat kekuningan, permukaan usus halus pada bagian atas terdapat darah berwarna merah disertai pelebaran pembuluh darah.------------------------------Usus besar berisi massa lunak warna kuning kehijauan.----------------------------------------------27. Kelenjar anak ginjal kanan dan kiri bentuk tidak beraturan, warna kuning, penampang berlapis.-------------------------------------------------------------------------------------------------------------28. Ginjal kanan dan kiri simpai lemak tebal, simpai ginjal mudah dilepas, permukaan ginjal licin dan terdapat pelebaran pembuluh darah, warna ginjal merah keunguan, penampang berwarna merah keunguan, gambaran ginjal jelas, piala ginjal kosong dan terdapat bintikbintik perdarahan, saluran kemih tidak tersumbat, berat ginjal kanan seratus tiga puluh gram dan ginjal kiri seratus dua puluh gram.--------------------------------------------------------------29. Kandung kemih kosong, selaput lendir warna coklat kelabu dan terdapat sedikit pelebaran pembuluh darah.--------------------------------------------------------------------------------------------------30. Kulit kepala bagian dalam..

Departemen Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal FKUI RSCM


Lanjutan Visum et Repertum
Nomor : 359/SK.II/IV/2011. Halaman ke 7 dari 8 halaman.

30. Kulit kepala bagian dalam terdapat bintik-bintik perdarahan pada seluruh permukaan.-------Otot pelipis kiri, sembilan sentimeter dari garis pertengahan, sepuluh koma lima sentimeter di atas batas tumbuh rambut depan, terdapat resapan darah seluas delapan sentimeter kali delapan sentimeter.----------------------------------------------------------------------------------------------Otot pelipis kiri, delapan sentimeter dari garis pertengahan depan, tujuh sentimeter dari liang telinga, terdapat resapan darah seluas lima sentimeter kali lima sentimeter.--------------Otot pelipis kanan, sebelas koma lima sentimeter dari garis pertengahan depan, tujuh sentimeter di atas liang telinga, terdapat resapan darah seluas enam sentimeter kali empat koma lima sentimeter.-------------------------------------------------------------------------------------------Tulang tengkorak utuh.------------------------------------------------------------------------------------------Pada bagian kiri selaput keras otak terdapat perdarahan.--------------------------------------------Selaput lunak otak utuh, tidak terdapat perdarahan.----------------------------------------------------Otak besar dan otak kecil terdapat pelebaran pembuluh darah pada permukaannya, pada penampang otak, batas antara daerah abu-abu dan daerah putih tampak jelas.----------------Batang otak terdapat pelebaran pembuluh darah pada permukaannya.---------------------------Bilik otak kosong.-------------------------------------------------------------------------------------------------Berat otak seribu empat ratus delapan puluh gram.-----------------------------------------------------27. Pemeriksaan laboratorium:------------------------------------------------------------------------------------a. Hasil pemeriksaan kualitatif NAPZA dari sediaan urine menggunakan kit test merk ACON :-----------------------------------------------------------------------------------------------------1. Morfin, lot MOP0050007, exp: 2012-04 hasil : negatif.------------------2. THC, lot THC0060018, exp: 2012-06 hasil : negatif.------------------3. Benzodiazepin, lot BZO 00100007, exp: 2012-09 hasil : negatif.------------------4. Kokain, lot COC 9110006, exp: 2011-11 hasil : negatif.------------------5. MDMA, Lot MDMA 0060005, exp: 2012-03 hasil : negatif.------------------6. Amphetamine, lot AMP 0060010 exp: 2012-05 hasil : negatif.------------------KESIMPULAN :--------------------------------------------------------------------------------------------------------Pada pemeriksaan mayat laki-laki yang berumur antara empat puluh sampai lima puluh tahun, golongan darah A dengan ras kaukasoid (India/Arab) ini, ditemukan luka lecet tekan / jejas berjalan mendatar melingkari leher yang berdasarkan gambaran dan pola lukanya sesuai dengan luka lecet tekan pada kasus penjeratan.--------------------------------------------------------------Pada kedua pergelangan kaki ditemukan memar berupa jejas yang mengelilingi kedua pergelangan kaki yang sesuai dengan memar akibat ikatan.---------------------------------------------Selanjutnya ditemukan luka lecet pada wajah, kedu alengan dan kaki kiri serta memar-memar pada wajah, leher, dada, tangan kanan dan kedua tungkai akibat kekerasan tumpul.--------------Pada pemeriksaan dalam ditemukan resapan darah pada otot pelipis kanan dan kiri serta pada otot leher. Ditemukan pula bintik-bintik perdarahan pada piala ginjal dan tanda-tanda perbendungan.-------------------------------------------------------------------------------------------------------Sebab kematian orang ini..

Departemen Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal FKUI RSCM


Lanjutan Visum et Repertum
Nomor : 359/SK.II/IV/2011. Halaman ke 8 dari 8 halaman.

Sebab kematian orang ini adalah kekekerasan tumpul/jeratan pada leher yang mengakibatkan terhalangnya pernapasan bagian atas sehingga terjadi mati lemas (asfiksia).------------------------Demikianlah visum et repertum ini dibuat dengan sebenarnya dengan menggunakan keilmuan yang sebaik-baiknya, mengingat sumpah sesuai dengan Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana.-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------Dokter tersebut diatas,

Dr. Ade Maryani NIM. 207.315.120

BAB II PEMBAHASAN KASUS

Prosedur Medikolegal Pemeriksaan medik untuk tujuan membantu penegakan hukum antara lain adalah pembuatan visum et repertum terhadap seseorang yang dikirim oleh polisi (penyidik) kepada seorang ahli kedokteran kehakiman atau dokter karena diduga sebagai korban tindak pidana, baik dalam peristiwa kecelakaan lalu lintas, kecelakaan kerja, penganiayaan, pembunuhan, perkosaan, maupun korban meninggal yang pada pemeriksaan pertama polisi terdapat kecurigaan akan kemungkinan adanya tindak pidana. Oleh sebab itu, penyidik mengajukan permintaan keterangan ahli kepada ahli kedokteran kehakiman dalam hal ini bagian forensik FKUI/RSCM. Adapun permintaan pembuatan visum et repertum ini dilakukan berdasarkan pasal 133 KUHAP yang menyatakan : (1) Dalam hal penyidik untuk kepentingan peradilan menangani seorang korban baik luka, keracunan, ataupun mati yang diduga karena peristiwa yang merupakan tindak pidana, ia berwenang mengajukan permintaan keterangan ahli kepada ahli kedokteran kehakiman atau dokter dan atau ahli lainnya. (2) Permintaan keterangan ahli sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan secara tertulis, yang dalam surat itu disebutkan dengan tegas untuk pemeriksaan luka atau pemeriksaan mayat dan atau pemeriksaan bedah mayat. Korban pada kasus ini ditemukan di tepi jalan pintu keluar Jl. Tok Pantai Indah Kapuk, Kel. Kapuk Muara, Kec. Penjaringan, Jakarta Utara pada tanggal 11 April 2011, pukul 05.00 WIB. Kematian korban diduga kematian korban akibat tindak pidana sehingga penyidik dari Kepolisian Sektor Metro Penjaringan menerbitkan surat permintaan visum bernomor :

45/VER/IV/2011/SEK.PEN, tanggal 11 April 2011. Mayat dikirim disertai label yang diikat pada ibu jari kaki kanan dan tidak disegel.

Pemeriksaan terhadap mayat: Pemeriksaan luar dilakukan pada tanggal 11 April 2011, pukul 10.10 WIB, pada pemeriksaan mayat masih berpakaian (menggunakan kaos oblong, kaos singlet, celana panjang dan celana dalam), tidak ditemukan perhiasan serta benda disamping mayat. Ditemukan tanda-tanda tanatologis berupa lebam mayat yang berwarna merah keunguan pada bagian belakang tubuh yang hilang pada penekanan. Lebam mayat (livor

mortis) merupakan salah satu tanda pasti kematian. Biasanya lebam mayat mulai tampak 2030 menit pasca mati, intensitasnya makin lama bertambah dan menjadi lengkap dan menetap setelah 8-12 jam. Sebelum waktu ini, lebam mayat masih hilang (memucat) pada penekanan. Lebam mayat terjadi karena setelah mati klinis, eritrosit akan menempati tempat terbawah akibat gaya gravitasi, mengisi vena dan venula, membentuk bercak warna merah ungu (livide) pada bagian terbawah tubuh, kecuali pada bagian tubuh yang tertekan alas keras. Kaku mayat terdapat pada seluruh tubuh dan sukar dilawan. Kaku mayat merupakan tanda pasti kematian. Kaku mayat terjadi akibat cadangan glikogen dalam otot habis, maka energi tidak dapat terbentuk lagi, aktin dan miosin menggumpal dan otot menjadi kaku. Kaku mayat mulai tampak 2 jam setelah mati klinis, menjadi lengkap setelah 12 jam, dipertahankan selama 12 jam dan kemudian menghilang dengan urutan yang sama. Dari tanda-tanda tanatologis berupa lebam mayat dan kaku mayat diperkirakan kematian korban kurang dari 12 jam sebelum pemeriksaan. Mayat adalah seorang laki-laki dengan ras kaukasoid (India/Arab), berumur antara 40 50 tahun, warna kulit kecoklatan, gizi baik dengan panjang tubuh 175 cm dan berat 108 kg, zakar disunat, berhidung mancung serta terdapat identifikasi khusus berupa tahi lalat warna coklat kehitaman, berukuran 0.3 cm x 0,3 cm di lengan atas kanan sisi luar dan jaringan parut pada lengan atas kiri sisi luar, ukuran 2 cm x 1,5 cm. Ditemukan luka lecet tekan berupa jejas dengan perabaan keras, mengelilingi leher dengan arah mendatar, berdasarkan ciri dan pola lukanya, luka ini sesuai dengan luka lecet tekan pada kasus penjeratan. Penjeratan adalah penekanan benda asing yang melingkari atau mengikat leher yang makin lama makin kuat sehingga saluran pernapasan tertutup. Ditemukan pula memar berupa jejas yang mengelilingi kedua pergelangan kaki yang sesuai dengan memar akibat ikatan. Selanjutnya ditemukan luka lecet dan memar pada daerah wajah, leher, dada, perut dan ke empat anggota gerak yang diakibatkan oleh kekerasan tumpul. Pada pemeriksaan dalam ditemukan kelainan pada leher berupa memar yang luas pada jaringan ikat bawah kulit daerah leher dan otot leher serta pada jaringan ikat disekitar batang tenggorok, kerongkongan, sekitar tulang lidah dan rawan gondok dan jaringan ikat kelenjar gondok sisi kanan bagian atas yang memberikan petunjuk terjadinya kekerasan tumpul yang cukup kuat pada daerah leher. Memar yang luas pada tulang lidah dan rawan gondok dapat terjadi akibat pencekikan. Adanya memar pada tulang dada setinggi iga ke tiga, otot dada bagian atas dan

permukaan depan kandung jantung terjadi akibat kekerasan tumpul pada daerah dada.

Pemeriksaan dalam dilakukan pada tanggal 25 April 2011, pukul 08.00 WIB hal ini sesuai dengan ketentuan dari pasal 134 ayat 3 KUHAP yang menyatakan bahwa apabila dalam waktu dua hari tidak ada tanggapan apapun dari keluarga atau pihak yang perlu diberitahu tidak diketemukan, penyidik segera melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 133 ayat (3) undang-undang ini. Pada pemeriksaan dalam tampak organ organ dalam menunjukkan gambaran perbendungan dan terdapat tanda-tanda asfiksia berupa bintik-bintik perdarahan pada piala ginjal. Asfiksia adalah suatu keadaan yang ditandai dengan terjadinya gangguan pertukaran udara pernapasan, mengakibatkan oksigen darah berkurang (hipoksia) disertai dengan

peningkatan karbon dioksida (hiperkapnea). Sehingga organ tubuh mengalami kekurangan oksigen (hipoksia hipoksik) dan terjadi kematian. Berbagai mekanisme kematian yang bertanggung jawab terhadap pembunuhan atau bunuh diri karena asfiksia yang mengalami gangguan serius dengan aliran darah dari dan ke otak setara dengan yang mengalami pembatasan atau penyumbatan aliran udara. Gangguan hemodinamik otak sama atau lebih berbahaya dari penyempitan saluran pernafasan. Jika terjadi penekanan pada leher dengan tali atau tangan, gangguan pada aliran darah carotis dan jugularis potensial atau benar-benar menimbulkan hal yang fatal, melebihi kerusakan yang ditimbulkan dengan menghambat pertukaran udara. Pada orang yang mengalami asfiksia akan timbul gejala sebagai akibat autointoksikasi (keracunan) oleh karbondioksida yang terkumpul di dalam tubuh karena terjadi sumbatan pada saluran nafas, yang dapat dibedakan dalam tiga fase, yaitu : 1. Fase Dispneu, gejala yang timbul berhubungan dengan kebutuhan akan oksigen dan penimbunan karbondioksida yang akan merangsang pusat pernafasan dimedula oblongata. Sebagai akibarnya terjadi pernafasan yang cepat dan dalam, denyut nadi meningkat, tekanan darah meningkat, mulai tampak tanda-tanda sianosis pada muka, tangan dan kuku-kuku jari. 2. Fase Konvulsif. Kejang timbul akibat rangsangan terhadapsusunan saraf pusat karena peningkatankadar karbondioksida. Sianosis menjadi lebih dalam,pupil dilatasi. Timbul bintik-bintik perdarahan pada organ, terutama di rongga dada, yang disebabkan karena pecahnya pembuluh kapiler akibat tekanan intrakapiler yang meningkat. Korban menjadi tidak sadar. 3. Fase Apnoe. Pada fase ini terjadi paralisis susunan saraf. Pernafasan menjadi dangkal dan gasping, yang semakin lambat sampai akhirnya meninggal. Jantung masih berdenyut

sampai beberapa saat setelah pernafasan berhenti. Terjadi relaksasi sfingter, sehingga dapat keluar urin, feses atau cairan sperma. 4. Fase akhir. Terjadi paralisis pusat pernapasan yang lengkap. Pernapasan berhenti setelah kontraksi otomatis otot pernapasan kecil pada leher. Jantung masih berdenyut beberapa saat setelah pernapasan berhenti. Karena adanya perbedaan daya tahan sel otak terhadap hipoksia, kerusakan otak akibat asfiksia tidak terjadi secara simultan diseluruh otak. Pusat korteks yang lebih tinggi merupakan bagian yang pertama kali menderita akibat hipoksia otak, diikuti dengan basal ganglia dan akhirnya pusat vegetatif. Hal ini menjelaskan sebab mengapa kematian pada korban asfiksia mekanik timbul lebih lambat. Adanya resapan darah pada otot leher di depan tulang rawan gondok dan pada sisi kanan tulang rawan gondok serta pada otot pelipis kanan dan kiri merupakan akibat dari kekerasan tumpul pada daerah tersebut. Selanjutnya tidak ditemukan adanya kerusakan/kelainan pada organ-organ dalam akibat cedera.

BAB III KESIMPULAN

1. Dokter yang dimintai keterangan ahli oleh penyidik yang berwenang wajib memberikan keterangan ahli, termasuk dalam bentuk visum et repertum, atas dasar pemeriksaan medik terhadap korban di dibuat secara obyektif. 2. Prosedur medikolegal pada kasus ini sudah terpenuhi sesuai dengan KUHAP pasal 133 ayat 1 dan 2 serta pasal 134 ayat 3, dikarenakan adanya surat perintah Visum et Repertum (SPV) dari penyidik kepada dokter pemeriksa yang dengan jelas menyebutkan permohonan dilakukan pemeriksaan bedah mayat, serta pelaksanaan bedah mayat dilakukan setelah lebih dari 2 x 24 jam setelah mayat diterima di RS. 3. Kelalaian penyidik yang menangani kasus ini adalah tidak menyegel label yang diikat pada ibujari kaki kanan mayat sesuai dengan ketentuan dari ayat 3 pasal 133 KUHAP. 4. Sebab kematian orang ini adalah kekekerasan tumpul/jeratan pada leher yang mengakibatkan terhalangnya pernapasan bagian atas sehingga terjadi mati lemas (asfiksia).

HUKUM Kasus ini merupakan kasus pembunuhan, dalam KUHP dan pasal yang berkaitan dengan kasus ini adalah : 1. Pasal 338 KUHP: Barangsiapa dengan sengaja merampas nyawa oranglain, diancam karena pembunuhan, dengan pidana penjara paling lama lima belas tahun 2. Pasal 339 KUHP: pembunuhan yang diikuti, disertai atau didahului oleh suatu perbuatan pidana, yang dilakukan dengan maksud untuk mempersiapkan atau mempermudah pelaksanaannya, atau untuk melepaskan diri sendiri maupun peserta lainnya dari pidana dalam hal tertangkap tangan, ataupun untuk memastikan penguasaan barang yang diperolehnya secara melawan hukum, diancam dengan pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu paling lama dua puluh tahun. 3. Pasal 340 KUHP: Barangsiapa dengan sengaja dan dengan rencana lebih dahulu merampas nyawa orang lain, diancam karena pembunuhan dengan rencana (moord) dengan pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu, paling lama dua puluh lima tahun.

DAFTAR PUSTAKA
1. Bagian Ilmu Kedokteran Forensik FKUI, Kematian Akibat Asfiksia Mekanik, Ilmu Kedokteran Forensik, Bagian Ilmu Kedokteran Forensik FKUI, Edisi Pertama, Halaman 5560, Jakarta, 1997. 2. Bagian Ilmu Kedokteran Forensik FKUI, Prosedur Medikolegal, Peraturan Perundangundangan Bidang Kedokteran, Bagian Ilmu Kedokteran Forensik FKUI, Edisi Pertama, Halaman 11-12, Jakarta, 1994. 3. Bagian Kedokteran Forensik FKUI, Autopsi Kasus Kematian Akibat Asfiksi Mekanik, Teknik Autopsi Forensik, Staf Pengajar Bagian Kedokteran Forensik FKUI, Edisi Pertama, Halaman 62-63, Penerbit Bagian Kedokteran Forensik FKUI, Jakarta, 2000. 4. Idries A. M., Penjeratan, Pedoman Ilmu Kedokteran Forensik. Edisi I, Halaman 192-198 Penerbit Binarupa Aksara Jakarta. 1997.

Naskah Ujian Kasus Patologi Forensik

VISUM ET REPERTUM KASUS PENJERATAN

Disusun oleh : ADE MARYANI NIM. 207.315.120

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN FORENSIK DAN MEDIKOLEGAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA RUMAH SAKIT Dr. CIPTO MANGUNKUSUMO JAKARTA, 2011

Anda mungkin juga menyukai