Anda di halaman 1dari 6

BAB I LAPORAN KASUS Perempuan 43 tahun dengan Pterigium Primer Grade I Bilateral

I.

Identitas Nama Pasien Umur Jenis Kelamin Alamat Pekerjaan Agama Suku Tanggal pemeriksaan No RM : Ny. N. : 43 tahun : Perempuan : Jati Salam Jantiharjo : Petani : Islam : Jawa : 16 Oktober 2012 : 255189

II.

Anamnesis A. Keluhan Utama Mata kanan dan kiri terasa mengganjal.

B. Riwayat Penyakit Sekarang Pasien datang ke poli mata RSUD Karanganyar dengan keluhan mata kanan dan kiri terasa mengganjal sejak 1 tahun yang lalu. Keluhan dirasakan lebih berat pada mata kiri. Pasien mengeluh silau jika melihat cahaya dan terkadang mata berair/nrocos. Pasien tidak mengeluhkan adanya mata merah, gatal, nyeri, dan tidak ada gangguan penglihatan. Pasien belum pernah mendapat pengobatan sebelumnya.

C. Riwayat Penyakit Dahulu


-

Riwayat keluhan serupa disangkal Riwayat pernah operasi sebelumnya disangkal

Riwayat hipertensi disangkal Riwayat diabetes melitus disangkal

D. Riwayat Keluarga
-

Riwayat keluhan serupa disangkal Riwayat hipertensi disangkal Riwayat diabetes melitus disangkal

III.

Pemeriksaan Fisik A. Status Generalis Keadaan Umum Vital Sign : Baik, Compos Mentis : Tekanan Darah 130/90 mmHg

B. Status Oftalmologis Yang dinilai Visus Palpebra 6/6 Edema (-), tonjolan (-) Mata Kanan 6/6 Edema (-), tonjolan (-) Konjungtiva tarsal danfornik : Hiperemis (-), tonjolan (-), sekret (-) Konjungtiva bulbi : Tampak selaput tipis berbentuk segitiga tumbuh kearah kornea. Tampak selaput tipis berbentuk segitiga dengan puncak melewati limbus 1mm. Dalam, jernih Bulat, central, diameter 3 mm, RC direct/indirect (+/+) Jernih Mata Kiri

Konjungtiva Konjungtiva tarsal dan fornik : hiperemis (-), tonjolan (-), sekret (-) Konjungtiva bulbi : Tampak selaput tipis berbentuk segitiga tumbuh kearah kornea. Kornea Tampak selaput tipis berbentuk segitiga dengan puncak di tepi limbus. COA Iris/Pupil Dalam, jernih Bulat, central, diameter 3 mm, RC direct/indirect (+/+) Lensa Jernih

Fundus Media Makula Papil N II

Jernih

Jernih

Reflek cemerlang Batas tegas CD ratio 0,3 a/v (2:3)

Reflek cemerlang Batas tegas, CD ratio 0,3 a/v (2:3) Dalam batas normal Normal

Retina TIO

Dalam batas normal Normal

IV.

Resume Anamnesis
-

Mata kanan dan kiri pasien terasa mengganjal sejak 1 tahun yang lalu. Keluhan dirasakan lebih berat pada mata kiri. Pasien mengeluh silau jika melihat cahaya dan terkadang mata berair/ nrocos.

Tidak ada keluhan pandangan kabur. Tidak ada riwayat operasi sebelumnya.

V.

Resume Pemeriksaan Fisik


-

VODS 6/6 Konjungtiva bulbi OD tampak selaput tipis berbentuk segitiga dengan puncak di tepi limbus.

Konjungtiva bulbi OS tampak selaput tipis berbentuk segitiga dengan puncak melewati limbus 1mm.

VI.

Diagnosis Kerja Pterigium Primer Grade I Bilateral

VII.

Terapi Tatalaksana Nonmedikamentosa : Kurangi pajanan debu dan sinar matahari Kontrol

Tatalaksana Medikamentosa :
-

Lubrikan okuler : Cendolyteers 4 x1 tetes ODS

VIII.

Prognosis Ad Vitam Ad Visam Ad Functionam Ad Cosmeticam : ad Bonam : ad Bonam : ad Bonam : dubia ad Bonam

BAB II PEMBAHASAN

Pada pasien ini didapatkan resume masalah sebagai berikut : Resume anamnesis
-

Mata kanan dan kiri pasien terasa mengganjal sejak 1 tahun yang lalu. Keluhan dirasakan lebih berat pada mata kiri. Pasien mengeluh silau jika melihat cahaya dan terkadang mata berair/ nrocos. Tidak ada keluhan pandangan kabur. Tidak ada riwayat operasi sebelumnya.

Resume pemeriksaan fisik


-

VODS 6/6 Konjungtiva bulbi OD tampak selaput tipis berbentuk segitiga dengan puncak di tepi limbus.

Konjungtiva bulbi OS tampak selaput tipis berbentuk segitiga dengan puncak melewati limbus 1mm.

Berdasarkan resume masalah diatas didapatkan diagnosis Pterigium Primer Grade I Bilateral. Pterigium adalah adalah kelainan pada konjungtiva bulbi, pertumbuhan fibrovaskular konjungtiva yang bersifat degeneratif dan invasif. Pertumbuhan ini biasanya terdapat pada celah kelopak bagian nasal ataupun temporal konjungtiva yang meluas ke daerah kornea. Pterigium berbentuk segitiga dengan puncak di bagian sentral atau di daerah kornea. Pterigium mudah meradang dan bila terjadi iritasi, maka bagian pterigium akan berwarna merah. Pterigium sering mengenai kedua mata. Paparan sinar matahari merupakan faktor yang penting dalam perkembangan terjadinya pterigium. Faktor lainnya yang berperan dalam terbentuknya pterigium adalah alergen, bahan kimia berbahaya, dan bahan iritan (angin, debu, polutan). Pterigium dapat tidak memberikan keluhan atau akan memberikan keluhan mata iritatif, gatal, merah, sensasi benda asing dan mungkin menimbulkan

astigmat atau obstruksi aksis visual yang akan memberikan keluhan gangguan penglihatan. Karena munculnya pterigium akibat paparan lingkungan, maka pasien pada kasus ini diberikan terapi lubrikan okuler : Cendolyteers 4 x1 tetes ODS dan edukasi menghindari daerah yang berasap, berdebu, serta terpapar sinar matahari.

Anda mungkin juga menyukai