Anda di halaman 1dari 23

Oleh : Drs. Jisman M. Lubis, MM.

Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Darma Agung Medan 2012

Pengertian Bank
Berdasarkan UU No.10 Tahun 1998, bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan (funding) dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit (lending) dan atau bentuk-jasa lainnya (fee based) dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak

Fungsi Bank
1. Menghimpun Dana dari Masyarakat (Funding)

Menghimpun dana berarti mengumpulkan atau mencari dana dengan cara membeli dari masyarakat luas dalam bentuk simpanan giro, tabungan dan deposito. Kegiatan menghimpun dana ini disebut funding. Strategi bank dalam menghimpun dana adalah dengan memberikan rangsangan berupa imbalan jasa berupa bunga bagi bank konvensional dan prinsip jual beli atau bagi hasil bagi bank syariah, selain itu juga berupa hadiah, pelayanan yang menarik dan lain-lain.
2. Menyalurkan Dana pada Masyarakat

Menyalurkan dana berarti melempar kembali dana yang telah dihimpun melalui simpanan giro, tabungan dan deposito kepada masyarakat dalam bentuk pinjaman (loanable fund) bagi bank konvensional dan pembiayaan bagi bank syariah. Bagi bank konvensional dalam memberikan pinjaman dikenakan bunga dan jasa pinjaman lain dalam bentuk biaya administrasi, biaya provisi dan komisi. Sedangkan bank syariah didasarkan pada jual beli dan bagi hasil.

Lembaga Keuangan ( financial intermediary)


Adalah suatu badan/perusahaan yang kegiatannya di bidang keuangan untuk melakukan penghimpunan dan penyaluran dana kepada masyarakat terutama guna membiayai investasi perusahaan/konsumsi dan distribusi barang dan jasa. (SK Menkeu No. 792 tahun 1990)

Otoritas Moneter ( Bank Sentral )


Adalah suatu lembaga yang menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter yang efektif dan efisien melalui sistem keuangan yang sehat dan transparan, mengatur dan mengawasi bank serta menjaga kestabilan rupiah dan kelancaran sistem devisa (UU No. 23 tahun 1999)
2

Tugas Bank Indonesia


1. Menetapkan dan Melaksanakan Kebijakan Moneter Menetapkan sasaran-sasaran moneter dengan memperhatikan sasaran laju inflasi yang ditetapkannya. Melakukan pengendalian moneter dengan menggunakan cara-cara yang termasuk, tetapi tidak terbatas pada: a. Operasi pasar terbuka di pasar uang b. Penetapan tingkat diskonto c. penetapan cadangan wajib minimum d. pengaturan kredit atau pembiayaan e. Memberikan kredit atau pembiayaan berdasarkan prinsip syariah, paling lama 90 hari kepada bank untuk mengatasi kesulitan pendanaan jangka pendek bank yang bersangkuitan
3

f. Melaksanakan kebijakan nilai tukar berdasarkan sistem nilai tukar yang telah ditetapkan g. Mengelola cadangan devisa h. Menyelenggarakan survei secara berkala atau sewaktu-waktu diperlukan yang dapat bersifat makro dan mikro

2. Mengatur dan Menjaga Kelancaran Sistem Pembayaran a. Melaksanakan dan memberikan persetujuan dan izin atas penyelenggaraan jasa sistem pembayaran b. Mewajibkan penyelenggara jasa sistem pembayaran untuk menyampaikan laporan kegiatannya c. Menetapkan penggunaan alat pembayaran d. Mengatur sistem kliring antar bank e. Menyelenggarakan penyelesaian akhir transaksi pembayaran antar bank f. Menetapkan macam, harga, ciri uang yang akan dikeluarkan, bahan yang digunakan dan tanggal mulai berlakunya sebagai alat pembayaran yang sah g. Mengeluarkan dan mengedarkan uang rupiah serta mencabut, menarik dan memusnahkan uang dari peredaran, termasuk memberikan penggantian dengan nilai yang sama.

3. Mengatur dan Mengawasi Bank a. Menetapkan ketentuan perbankan yang memuat prinsip kehati-hatian b. Memberikan dan mencabut izin usaha bank c. Memberikan izin pembukaan, penutupan dan pemindahan kantor bank d. Memberikan izin atas kepemilikan dan kepengurusan bank e. Memberikan izin kepada bank untuk menjalankan kegiatan usaha tertentu f. Mewajibkan bank untuk menyampaikan laporan, keterangan dan penjelasan sesuai dengan tata cara yang ditetapkan Bank Indonesia g. Melakukan pemeriksaan terhadap bank h. Memerintahkan bank untuk menghentikan sementara sebagian atau keseluruhan kegiatan apabila diduga merupakan tindak pidana

Bank Indonesia sebagai Bank Sentral


Pengertian Bank Sentral Bank Sentral merupakan lembaga negara yang mempunyai wewenang untuk mengeluarkan alat pembayaran yang sah di suatu negara, merumuskan dan melaksanakan kebijakan moneter, mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, mengatur dan mengawasi perbankan, serta menjalankan fungsi sebagai Lender of Last Resort. Bank Sentral di Indonesia adalah Bank Indonesia, Bank Sentral sebagai bank milik pemerintah tidak bertujuan memaksimumkan profit tetapi untuk mencapai tujuan tertentu.

Tujuan Bank Indonesia Berdasarkan UU No.23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia adalah untuk mencapai dan memelihara kestabilan Rupiah. Kestabilan Rupiah yang diinginkan adalah : a. Kestabilan nilai Rupiah terhadap barang dan jasa yang dapat diukur dengan atau tercermin dari perkembangan laju inflasi b. Kestabilan nilai Rupiah terhadap mata uang negara lain.

Tujuan & Tugas Bank Indonesia Tujuan BI Untuk mencapai dan memelihara kestabilan Nilai Rupiah. Tugas BI Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter. Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran
Mengatur dan mengawasi bank. Membantu pemerintah perihal akuntabilitas, hubungan international dan anggaran

membantu perbankan nasional yang mengalami kesulitan keuangan bila berdampak sistemik terhadap perekonomian nasional ( Lender of Last Resort ) Lembaga yang mengeluarkan dan mengedarkan uang rupiah, serta mencabut dan memusnahkan uang yang telah ditarik dari peredaran.
Bertindak sebagai kas pemerintah

Otoritas Moneter & Dewan Gubernur Bank Indonesia


Menurut UU No. 23 Tahun 1999 Dewan Gubernur terdiri dari : 1 Gubernur BI 2. Deputi Gubernur Senior 3. Deputi Gubernur Pengangkatan Dewan Gubernur diusulkan dan diangkat oleh Presiden dengan persetujuan DPR dengan masa jabatan 5 tahun dan dapat diangkat kembali dalam jabatan yang sama maksimal 1 kali. Menurut UU No. 23 Tahun 1999 Dewan Gubernur terdiri dari : 1 Gubernur BI 2. Deputi Gubernur senior 3. Deputi Gubernur Pengangkatan Dewan Gubernur diusulkan dan diangkat oleh Presiden dengan persetujuan DPR dengan masa jabatan 5 tahun dan dapat diangkat kembali dalam jabatan yang sama maksimal 1 kali.

Kantor Pusat Bank Indonesia

Logo Bank

Pengertian Kredit
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 7 Tahun 1992 pasal 1 tentang perbankan, sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang No. 10 Tahun 1998, pengertian kredit adalah sebagai berikut :

Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.

Tujuan Pemberian Kredit


Bagi Bank PROFITABILITY ; Ada keuntungan yang diperoleh secara wajar. SAFETY; Harus aman dengan resiko yang minimal.

usaha.

Bagi Nasabah

Memberikan manfaat yang positif bagi masyarakat luas dan meningkatkan produktifitas

Bagi Masyarakat Umum

Dapat menunjang pertumbuhan ekonomi nasional dan meningkatkan kesempatan kerja. Kolektibilitas Kredit
1. Lancar (0%) 2. Perhatian Khusus (25%) 3. Kurang Lancar/Sub Standar (50%) 4. Diragukan/Doubtfull (75%) 5. Macet/Loss (100%)

ATMR Asset Tertimbang Menurut Resiko CAR Capital Adequacy Ratio Prinsip Perkreditan: PRINSIP 5 C CHARACTER CAPACITY CAPITAL COLLATERAL CONDITION OF ECONOMY

Filosofi Perkreditan:
1. Financing as Needed Sesuai kebutuhan, bukan keinginan, dan harus lunas sesuai waktu yang diperjanjikan. 2. First and Second Way Out a. First Way Out (FWO) Sumber pengembalian berasal dari kelayakan usaha. b. Second Way Out (SWO) Adanya jaminan aktiva yang likuid dan marketable. 3. Interest Rate vs Risk Tingkat suku bunga yang tinggi berkaitan dengan meningkatnya resiko atas kreditnya.

How To Make A Good Credit ?


Berikan sesuai kebutuhannya, baik jenisnya, jumlahnya, dan jangka waktunya.

Jenis Kredit:
1. Cash Loan

Modal kerja, investasi, KPR, kartu kredit. 2. Non Cash Loan Bank garansi, Letter of Credit (LC).

Sejarah Perbankan Indonesia


Perbankan Indonesia tidak lepas dari penjajahan Belanda:

De Javasche NV ( Bank Sentral tahun 1951) De Algemene Volk Crediet ( BRI tahun 1946) De Escompto Bank NV ( BDN tahun 1960 ) Nederlandsch Indische Handles Bank ( BBD tahun 1968) De Post Paar Bank ( BTN tahun 1950 ) Bank Timur NV di Semarang ganti dengan Bank Gemari merger dgn BCA tahun 1949

Sejarah Bank Pemerintah


Bank Sentral ( Bank Indonesia ) berdasarkan UU No.13 Tahun 1968 dan UU No.23

Tahun 1999
BRI membidangi sektor unit desa UU No.21 Tahun 1968 Bank Eksim membidangi sektor ekspor impor UU No.22 Tahun 1968 BNI membidangi sektor Ekonomi UU No.17 Tahun 1968 BDN membidangi sektor pertambangan UU. No.18 Tahun 1968 BAPINDO membidangi sektor Industri UU No.21 Tahun 1960 BPD untuk daerah tkt I UU No.13 Tahun 1962 BTN membidangi Pos dan Perumahan UU No.20 Tahun 1968 Bank Mandiri merger dari 4 Bank tahun 1999 Bank Mutiara diambil alih oleh pemerintah (LPS) tahun 2008

Sejarah Bank Syariah


Kerjasama dengan skema bagi hasil baik untung maupun rugi dengan konsep Islam

Dimulai di Pakistan dan Malaysia tahun 1940 Di Mesir, Islamic Rural Bank tahun 1963 Di Arab, Dubai Islamic Bank tahun 1975 Di Kuwait, Kuwait Finance House tahun 1977 Di Indonesia, Bank Muamalat Indonesia tahun 1991 (di prakarsai oleh MUI) Bank Syariah Mandiri tahun 2004 ( Ex. Bank Susila Bhakti )

Penilaian Tingkat Kesehatan Bank


Pengertian : Kesehatan bank dapat diartikan sebagai kemampuan suatu bank untuk melakukan kegiatan operasional perbankan secara normal dan mampu memenuhi semua kewajibannya sesuai ketentuan berlaku. Penilaian kesehatan bank dapat dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif setelah mempertimbangkan unsur judgment perekonomian nasional. seperti kondisi industri perbankan dan

10

Dasar hukum penilaian tingkat kesehatan bank oleh Bank Indonesia Dasar Hukum I UU No. 10 Tahun 1998, Undang-Undang Perbankan. Dasar Hukum II UU No. 3 Tahun 2004, Undang-Undang Bank Sentral.

Tehnik/Prinsip Penilaian Kinerja Bank:

CAMEL Capital, Asset, Management, Earning, Liquidity EAGLES Earning Ability, Asset Quality, Growth, Liquidity, Equity,
and Strategic Management

Faktor & Komponen Penilaian Tingkat Kesehatan Bank


Faktor yang dinilai Permodalan (Capital) Kualitas aktifa produktif (Asset) - Rasio modal - Rasio aktifa produktif yg diklasifikasikan terhadap aktifa produktif (25%) - Cadangan penghapusan terhadap aktifa yg diklasifikasikan (5%) - Manajemen modal (2,5%) Manajemen (Management) - Manajemen aktifa (5%) - Manajemen umum (12,5%) - Manajemen rentabilitas (2,5%) - Manajemen likuiditas (2,5%) Komponen Bobot

25%

30%

25%

11

Rentabilitas (Earnings) Likuiditas (Liquidity)

- Rasio laba sebelum pajak terhadap total aset (5%) - Rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (5%) - Rasio pinjaman terhadap dana pihak ketiga (5%) - Rasio call money terhadap aktifa lancar (5%)

10%

10%

Capital, digunakan untuk menghitung rasio kecukupan modal.


Perhitungan nilai kredit 0 s/d max 100, bobot 25% Rumus yang digunakan :

CAR

Modal Aktiva Tertimbang Menurut Resiko

100 %

Modal (modal inti + modal pelengkap) Aktiva tertimbang menurut resiko : (ATMR Neraca + ATMR Administratif) Perhitungan nilai kredit: Untuk CAR = 0% atau negatif, nilai kredit = 0 Setiap kenaikan 0,1% nilai kredit ditambah 1 dengan maksimum 100

Asset, digunakan untuk menilai rasio-rasio kualitas aktiva produktif


Perhitungan nilai kredit max 100 Rasio yang digunakan : BDR (Bad Debt Rasio) dan CAD (Cadangan Aktiva yang Diklasifikasikan)

12

BDR

Aktiva Produktif yg Diklasifikasikan Total Aktiva Produktif

x 100 %

BDR 15,5%, nilai kredit 0 Untuk penurunan 0,15% nilai kredit ditambah 1 dan max 100

CAD

: Cadangan yang dibentuk untuk mengatasi kemungkinan terjadinya penurunan

kualitas aktifa produktif. Perhitungan nilai kredit: Untuk rasio 0 nilai kredit = 0 Untuk kenaikan sebesar 1% nilai kredit ditambah 1 dengan maksimum 100. Perhitungan cadangan sbb:

Kategori Kredit Lancar Perhatian Khusus Kurang lancar Diragukan Macet APYD

Cadangan Wajib Dibentuk 0% X Besar rekening tersebut 5% X Besar rekening tersebut 15% X Besar rekening tersebut 50% X Besar rekening tersebut 100% X Besar rekening tersebut Jumlah dari seluruh nilai diatas

Management, digunakan untuk menilai kualitas management.


Perhitungan nilai kredit total maximal 100. BI menyediakan 250 pertanyaan kepada bank sebagai indikator yg akan digunakan BI untuk menilai tingkat kesehatan bank. Setiap pertanyaan yang dijawab ya akan memperoleh nilai kredit 0,4. Bobot untuk penilaian management adalah 25%.

13

Earning/rentabilitas, kemampuan dalam menghasilkan laba.


Nilai kredit max 100 Rasio yang digunakan :ROA dan BOPO

ROA =

Laba Sebelum Pajak Total Aktiva

x 100%

Perhitungan nilai kredit : ROA sebesar 100%, nilai kredit = 0 Setiap kenaikan 0,015%,nilai kredit ditambah 1 dan max 100.

BOPO =

Beban Operasional Pendapatan Operasional

x 100%

Untuk rasio 100% atau lebih, nilai kredit 0. Setiap penurunan sebesar 0,08% nilai kredit ditambah dengan 1 dengan maksimal 100. Bobot untuk ROA dan BPOP masing-masing 5%

Liquidity, digunakan untuk menilai kemampuan bank dalam menjaga likuiditas.


Rasio yang digunakan LDR dan NCM to CA

LDR

Jumlah kredit yang diberikan Dana pihak ketiga + KLBI + Modal inti

x 100%

Untuk rasio 110%, nilai kredit 0. Untuk rasio < 110%, nilai kredit 100

Sistem Penilaian Perbankan di Indonesia


Kondisi Keuangan Bank Likuiditas, Rentabilitas, Solvabilitas.

14

Kualitas Aktiva Produktif Kredit, Surat berharga, Penempatan Dana antar Bank, Penyertaan. Tata kerja serta kepatuhan bank terhadap peraturan-peraturan.

CAMEL Plus (Penilaian Tingkat Kesehatan Bank di Indonesia) Hasil Penilaian Kuantitatif Nilai Kredit 81 100 66 - < 81 51 - < 66 0 - < 51
Jenis & Fungsi Bank: Jenis :

Predikat Sehat Cukup Sehat Kurang Sehat Tidak Sehat

1. Bank Umum ( Commercial Bank )


2. BPR (tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran )

Fungsi :

1. Agent of Trust

2. Agent of Development 3. Agent of Services

Kriteria Bank yang Sehat: Kecukupan Modal Kualitas Asset Kualitas Manajemen Likuiditas Rentabilitas

15

Solvabilitas Melakukan kegiatan usaha dengan prinsip kehati-hatian Tidak merugikan bank dan nasabah

Kepemilikan dan Status Bank: 1. Kepemilikan : 2. Status : Devisa Non Devisa Bank Pemerintah ( BUMN) Bank Milik Pemerintah Daerah (BPD) Bank Swasta Nasional Bank Milik Koperasi Bank Swasta Asing

Arsitektur Perbankan Indonesia (API)


Latar belakang:
Sejak tahun 1990-an terdapat pertumbuhan bank di Indonesia yang cukup pesat hingga mencapai sekitar 242 bank di Indonesia. Namun dalam prakteknya tidak menerapkan prinsip kehati hatian (prudential banking) hingga banyak bank yang dilikuidasi terutama setelah krisis ekonomi yang menimpa Indonesia sekitar tahun 1997.

Visi API:
Untuk menciptakan perbankan yang sehat, kuat dan efisien demi kestabilan keuangan dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Sistematika Arsitektur Perbankan Indonesia


16

Derelugasi Perbankan 1980

Kebutuhan Stabilitas Keuangan Internasional

Krisis Ekonomi 1997

Basel Committee

Upaya Penyehatan Perbankan Nasional

AP I

Basel Principles 1997

Sistem Perbankan Yang Sehat, Kuat dan Efisien

Kestabila n Sistem Keuanga n

Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Enam Pilar API

17

Struktur Perbankan yang Kuat

Sistem Pengaturan yang Efektif

Industri Perbankan yang Kuat dan Memiliki Daya Saing yang Tinggi

Tata Kelola yang Baik ( Good Corporate Governance )

Infrastruktur Pendukung yang Mencukupi

Perlindungan Konsumen

Tantangan dan Permasahan yang Dihadapi Perbankan Nasional Pertumbuhan kredit yang masih rendah Struktur perbankan yang belum optimal Kebutuhan layanan perbankan yang masih kurang Pengawasan bank yang perlu ditingkatkan Corporate governance yang masih lemah Profitabilitas dan efisiensi bank yang tidak mampu bertahan Perlindungan nasabah yang masih harus ditingkatkan
Perkembangan teknologi Informasi

Jadi Nomor 1 Terdepan di era persaingan


18

Jangan mengeluh dan berobsesi jadi pemenang Asalah empati Being recoqnized : tidak cukup dengan kerja baik Investasilah diri sendiri Feeling in Action Bacalah.....!!! SPIRIT & SMART Berubahlah....!!! Character Building Bergaullah.... !!!

Kegiatan dan Layanan Bank: 1. Menghimpun Dana (Funding)

Simpanan Giro ( Demand Deposits ) Tabungan ( Savings Deposits ) Deposito ( Time Deposits ) Deposito On Call (DOC) Certificate deposits

2. Menyalurkan Dana ( Lending) Kredit Modal Kerja Kredit Perdagangan Kredit Perdagangan dan Jasa Kredit Konsumtif, dll

3. Jasa Bank Lainnya Transfer & Inkaso Kliring & RTGS Safe Deposits Box Bank Notes Bank Garansi Bank Referensi
19

Bank Draft Letter of Credit (L/C) Travellers Cheque Agents surat berharga Setoran Pajak, Telepon PLN, Air, Listrik, Uang Kuliah Pembayaran Gaji (payroll), Pensiun dll Kartu Kredit. Penjamin (guarantor) dll

Rahasia Bank
UU No. 7 Tahun 1992 Rahasia Bank adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan keuangan dan hal hal lain dari nasabah bank yang menurut kelaziman dunia perbankan wajib dirahasiakan
UU No. 10 Tahun 1998

Rahasia Bank adalah segala sesuatu yang berhubungan keterangan mengenai nasabah penyimpan dan simpanannya.

Pengecualian Rahasia Bank: Kepentingan perpajakan Penyelesaian Piutang ke BPULN Kepentingan peradilan dalam perkara pidana
Tukar menukar informasi bank Dalam hal nasabah meninggal dunia

Sanksi Pelanggaran Rahasia Bank


UU No. 10 Tahun 1998

Diancam pidana penjara sekurang kurangnya 2 ( dua) tahun dan paling lama 4 (empat) tahun atau denda sekurang kurangnya Rp.2 Milyar dan maksimal Rp.8 Milyar. Fungsi & Klasifikasi Uang Defenisi :

20

Uang adalah sebagai alat pembayaran yang sah dan juga sebagai alat tukar yang dapat diterima secara umum Klasifikasi: 1. Narrow money (Uang Kartal & Giral )
2. Broad money (saving deposits & time deposits)

Fungsi Uang: 1. Alat tukar menukar


2. Alat pengukur nilai

3. Standar pembayaran 4. Alat penimbun kekayaan atau daya beli Perbedaan Uang Kartal & Giral:
Uang Kartal :

Uang yang diterbitkan oleh Bank Sentral baik uang logam maupun uang kertas.
Uang Giral :

Uang yang diterbitkan oleh bank umum seperti Cek, Bilyet Giro, Traveller Cheque, dan Credit Card.
Uang kartal dijamin oleh pemerintah sedangkan uang giral dijamin oleh bank yang

mengeluarkan saja.

Jenis Mata Uang

Sumber Dana Bank: 1. Modal Sendiri


21

Setoran modal dari pemegang saham Cadangan laba yang di tahan dan belum dibagikan

2. Dana dari lembaga lainnya]

Kredit Likuiditas Bank Indonesia Pinjaman antar bank ( call money ) Pinjaman bank luar negeri Surat Berharga Pasar Uang

3. Dana Pihak Ke III (Dana Masyarakat) Giro, Tabungan, Deposito

Simpanan GIRO

UU Perbankan No. 10 Tahun 1998

Simpanan Giro adalah simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan Cek, Bilyet Giro, sarana perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pemindah bukuan.

Cek (Cheque) & Bilyet Giro


Cek (Cheque) merupakan surat perintah tanpa syarat dari nasabah kepada bank yang memelihara rekening giro nasabah tersebut. Syarat hukum Cek diatur dalam KUHD pasal 178 dengan syarat sbb :

Harus tertulis perkataan CEK Harus berisi perintah tak bersyarat untuk membayar sejumlah uang tertentu Nama bank yang harus membayar (tertarik) Penyebutan tanggal dan tempat cek dikeluarkan Tanda tangan penarik

Jenis Cek
Cek atas Nama Cek atas Unjuk Cek Silang Cek Mundur
22

Cek Kosong

Bilyet Giro
Bilyet Giro adalah surat perintah dari nasabah Bilyet Giro tersebut pada saat jatuh tempo.
Masa berlaku Bilyet Giro adalah 70 hari dari tanggal penarikannya. Kecuali dilakukan

kepada bank yang memelihara

rekening Giro tersebut untuk memindah bukuan sejumlah uang yang tertera di dalam

nazegling di kantor pos (dimeteraikan kembali)

Perbedaan Cek & Bilyet Giro


No 1 Keterangan Identitas Cheque - Atas Nama - Atas Unjuk 2 3 4 Sifat Tanggal Dasar Hukum - Tunai dan Non Tunai - Hanya Satu Tanggal - KUHD Pasal 178 - Non Tunai - Ada Dua Tanggal - Peraturan Bank Indonesia Bilyet Giro - Atas Nama

23

Anda mungkin juga menyukai