1/15/13
Fasilitator: Dra Betty Fitriyasti Msi Ketua : Riko Hakiki Sekretaris : Mutia Denairi M. Adel Anggota : Putri Mega indah Ali Ardani Rini Karlina Bianda Indah Fadilah Sari Shelvi M
1/15/13
Step 1:
Spirometri : pengukuran kapasitas paru Obstruksi :penyumbatan Asma : ganguan saluran pernafasan yang ditandai dgn sesak nafas dimna inspirasi, Lebih murah dibanding dengan ekpirasi. Bersin
1/15/13
ada
Step 2 :
1.
Apa penyebab dan faktor2 yang menyebabkan terjadinya obstruksi saluran nafas ? Mekanisme bersin Bagaiman pencegahan obstruksi saluran nafas Apa masalah yang terjadi saat penggunaan spirometri Patofisiologi saluran nafas
2. 3.
4.
5.
1/15/13
Step 3 :
1.
Penyabab obstruksi
2.
udara keluar hidung karna respon dari ringga hidung/membran hidung terhadap bakteri debu dll secara otomatis maka tertutup karena saraf 1/15/13 hidung dan mata saling berikatan
siapkan alat hidupkan masukan data data masukan mount piece kedalam mulut dan tutup hidung dgn penjepit hidung sebelum pernafasan maksimal pasien diperintahkan untuk mempersiapkan star tunggu alat2 dari alat untuk ekprsi maksimal
Step 4
1/15/13
step 5 :
1. 2.
defenisi gejala kelainan penatalaksana stadium obtruksi beserta tindakan yang harus di lakukan
b)
c)
d)
e)
3.
1/15/13
Keadaan rina
1. .
Udara masuk(inspirasi) epiglottis dan pita suara tertutup untuk menjebak udara didalam paru-paru Benda/zat asing pada saluran pernafasan merangsang terjadinya kontraksi yang sangat kuat pada otot perut dan diagpragma dan otot respirasi lain menyebabkan tekanan udara dalam paruparu meningkat
pita suara dan epiglottis terbuka mengakibatkan ledakan udara keluar 1/15/13
Refleksi Bersin
Mekanisme :
bersin terjadi karena ada iritasi pada dinding nad cavih akibat ada partikel yang dianggap toksik glottis tertutup ketika paru-paru dipenuhi oleh udara otot perut dan otot internal intercostal berkontraksi mendadak akibat menciptakan tekanan yang mendukung udara keluar saluran pernafasan Ketika epiglottis terbuka, udara yang keluar membawa mucus dan partikel asing keluar melalui hidung.
1/15/13
2.
Definisi : Penyumbatan yang terjadi pada saluran nafas dapat disebabkan oleh beberapa factor. Gejala2 umum obstruksi saluran pernafasan
b)
Serak (disfoni) sampai foni Sesak Nafas (dipnea) Stridor (nafas berbunyi) yang terdengar waktu inspirasi. Cekungan yang terdapat pada waktu inspirasi di suprasternal epigastrium, supra clavicula dari interavista cekungan ini terjadi sebagai upaya dari otot pernafasan
1/15/13
c)
Kelainan pada saluran nafas atas Kelainan congenital hidung atau laring
1.
Atresia Choanae Stenosis supraglotis, glottis dan infraglotis Kista diktus tiroglossus Kista brankiogen yang besar. Voinig laringokel yang besar Ingesti kaustik
2.
Trauma
1/15/13
3.
Tumor
Laringotrakeitis Epiglotitis Hipertropiatonsiler Limfoma Papiloma Laring rekurren Tumor ganas tiroid Laringotrakeitis Epiglotitis Ludwig
4.
Infeksi Akut
Angina 1/15/13
d)
PENATALAKSANA
Beberapa pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan untuk mengetahui letak sumbatan, diantaranya adalah :
)
Laringoskop. Dilakukan bila terdapat sumbatan pada laring. Laringoskop dapat dilakukan secara direk dan indirek. Nasoendoskopi
) )
X-ray. Dilakukan pada foto torak yang mencakup saluran nafas bagian 1/15/13
Dapat menyumbat total atau sebagian, di satu sisi atau dua sisi akibat kegagalan abrsorbsi membrane mukofaringeal. Gejalanya, sulit bernafasa dan keluar secret hidung terus menerus. Diagnosis, timbulnya sianosis pada waktu diam yang menghiang waktu menangis dan melihat sumbatan di belakang rongga hidung, Terapi, dengan pembedahan Pita suara terbentuk dari membran horizontal premordial yang terbelah pada garis tengah.Kegagalan pemisahan menimbulkan 1/15/13 kelainan. Timbulnya web sampai atresia total
Stenosis Glotis
Angina Ludwig
Selulitif didasar mulut dan leher akut yang invasive menyebabkan udem hebat di leher atas dan menyebabkan sumbatan saluran nafas. Kuman penyebab biasanya streptokokus dan stapilokokus.Infeksi berasal dari karsinoma rongga mulut. Diagnosis, berdasarkan gejala klinis dibantu dengan biakan dan uji kepekaan kuman dari nanah.
1/15/13
e)
Stadium I: Adanya retraksi di suprasternal dan stridor. Pasien tampak tenang Stadium II: Retraksi pada waktu inspirasi di daerah suprasternal makin dalam,ditambah lagi dengan timbulnya retraksi di daerah epigastrium. Pasien sudahmulai gelisah.
1/15/13
Tindakan pada Obstruksi Saluran Napas Pada prinsipnya penanggulangan pada obstruksi atau obstruksi salurannapas atas diusahakan supaya jalan napas lancar kembali.
1)
Tindakan konservatif: Pemberian antiinflamasi, antialergi, antibiotika serta pemberian oksigen intermiten, yang dilakukan padaobstruksi laring stadium I yang disebabkan oleh peradangan. Tindakan operatif/resusitasi:
2)
1/15/13
3.
Rina hanya menderita asma, dan penyebab asma rina bukan karna obstruksi, tetapi karena ayahnya juga penderita asma, dan asma merupakan penyakit generatif.
1/15/13
kesimpulan
Batuk dan bersin merupakan salah satu refleks fisiologis yg dilakukan oleh tubuh untuk melindungi traktus respiratory, saluran pernafasan dapat mengalami obstruksi , bisa dikarenakan oleh benda asing , infeksi , udema , dll.
1/15/13