F
Out F A
1 1 1 1 1 0
B C D E
Out F A 2 3 45
D 4
E 5
6
1
Out A
F -6
5 Membutuhkah 7
karakter state Sedikit step homoplasi
4 1 2 3
6 Clade F, E, dan D berdekatan C, kemudian group tsb berdekatan B dan akhirnya membentuk clade B,C,D, E dan F
Taksa 1 2 3 4 5 6
Out A B C D E 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
3
4 5
0 --- > 1
0 --- > 1 0 --- > 1
1 1 1 1 1 0
Indeks konsistensi
Out A
E
5 4
F -6
Berikut ini cladogram yang berasal dari data sebelumnya. Pohon silsilah tsb membutuhkan 7 perubahan keadaan karakter Panjang = 7 Indek konsistensi = 6/7 x 100 = 85,7
1 2 3 4 5 6
Perubahan state pada data 0 --- > 1 0 --- > 1 0 --- > 1 0 --- > 1 0 --- > 1 0 --- > 1 -- > 0
C
D E F
1 1 1 0 0 1
1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0
Indeks retensi
Perubahan karakter state pada pohon totalnya 7 karena karakter 6 kembali pada state 0 di induk cabang E dan F. Indek konsistensi = 6/7x100= 85,7 CI pada kedua data tersebut sama, meskipun datanya tidak identik Data 1, karakter homoplasi (# 6) kembali pada state 0 hanya pada satu cabang terminal, sedangkan data 2 homoplasi membentuk clade pada 2 cabang terminal. Tambahan informasi tersebut diukur dengan indek retensi
1 2 3 4 5 6
Perubahan state pada data 0 --- > 1 0 --- > 1 0 --- > 1 0 --- > 1 0 --- > 1 0 --- > 1 -- > 0
Indeks retensi
Indeks retensi diukur dengan formula berikut
RI = jumlah maksimum step pada pohon jumlah state berubah di pohon x 100 jumlah maksimum step pada pohon jumlah state berubah di data
Jumlah maksumum step pada pohon adalah jumlah total taksa pada state 1 atau 0 (tergantung mana yang yang lebih sedikit), dijumlah untuk seluruh karakter
DATA 1 Karakter Taksa 1 2 3 4 5 6
Out A 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 karakter Maks step 1 2 1 2
B
C D E F
1 1 0 0 0 1
1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0
3
4 5 6
3
3 2 2
RI = 13 7 x 100= 85,7 13 - 6
Indeks retensi
Pada data 2, RI lebih tinggi daripada CI
DATA2 Karakter Taksa 1 2 3 4 5 6 Out A B 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 karakter Maks step 1 2 3 1 2 3 RI = 14 7 x 100= 87,5 14 - 6
C
D E F
1 1 1 0 0 1
1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0
4
5 6
3
2 3
B
C D
0 1 0 0 1 0 1
0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1
B
CD
0 1 0 0 1 0 1
0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 4 step
B
D
0 1 0 0 1 0 1
0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 3 step
D
0000001
0000000
Penempelan A
A C 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 A D 1 1 1 4 step
BC
1
A BCD
1 1 1
4 step
1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0
1 1 1 1
5 step
1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 3 step
A B
1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 4 step
B
2 4 6 5
1 5 7
A
6
D
4
C
3 6
A 1 6
4 7 5
B
-4 2
Panjang = 9 step
Karakter Taksa A B C 1 2 3 4 5 6 7 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0
D
A 6 5
0 0 0 1 0 0 1
D 1 4 7 B 5 -4 2 C 3 6
-7
10 step
A B C -7 3 2 1 6 -4 6 5 5 74 D
10 step
A C B -4 1 3 2 6 7 6 7 5 4 D
11 step
A 6 5 D 1 4 B -5 -4 2 7 C 3 6
-7
11 step
10 step
11 step
Karakter
Taksa A B C
1 2 3 4 5 6 7 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0
D
C 3 6
0 0 0 1 0 0 1
B A 6 2 1 -4 5 5 D
10 step
B 2 5 7 C A -7 1 3 5 6 4
10 step
C 3 D A 1 6 7 4 B -4
10 step
7
4 A B 1 2 -4 6 4 5 7
C 3 6
D -5
9 step
9 step
10 step
Karakter
Taksa A B C
1 2 3 4 5 6 7 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0
C A 3 16 6 -7
B 2 -4
0 0 0 1 0 0 1
11 step
D C B A 2 1 3 5 6 5 6 -7 4 4 7
10 step kemungkungkinan menghasilkan 2 pohon paling parsimonis dibandingkan prosedur Wagner step by step.
Sayangnya, metode tersebut hanya mungkin bila karakternya kurang dari 11
11 step
10 step
A
B C D
1 0 0 1 1 1 1
0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1
Kita ketahui parsimonis batas atas 10 atau kurang 2. Dipilih 2 taksa sembarang, hubungkan dengan outgroup
B Out
Out
0 0 0 0 0 0 0
Karakter
Taksa A B C
1 2 3 4 5 6 7 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0
D
Out
0 0 0 1 0 0 1
0 0 0 0 0 0 0
B 7 5 2
Out 4 6 3 C 7 1 5 A
B 2
Out
7 3 5 6 4 C 1 4 6 A
9 step
9 step
Karakter
Taksa A B C
1 2 3 4 5 6 7 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0
D
Out
0 0 0 1 0 0 1
0 0 0 0 0 0 0
10 step
11 step
Out 5 2 7 4 6 3 C 1 -7 5 A
9 step
Karakter
Taksa A B C
1 2 3 4 5 6 7 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0
D
Out
0 0 0 1 0 0 1
0 0 0 0 0 0 0
4 C 6 1 3 -7 6 5 A
10 step
B 2
10 step
Out
7 3 5 6 4 C 1 4 6 A
D -5 Out 4 2 7 3 -4 6 1 5 C 6 A
B 2 -4 7 5 16
Out 6 3 D C
9 step
A 9 step
10 step
10 step
9 step
9 step
Monofili
Sasaran utama sistematik menghasilkan pohon yang dikonversikan pada susunan klasifikasi hirarki linaeus Setiap group yang memiliki kesamaan leluhur membentuk taksa monofiletik atau clade.
D E G C B A Taksa 1 (monopiletik) F H J I K D E G H J C B A Taksa 2 (parapiletik) F I K D E G C B A Taksa 3 (Polipiletik) F H J I K
Cladogram ikan memperlihatkan kemungkinan hubungan kelompok utama taksa monofiletik ikan
Agnatha
Placoderm Chondricthyes Acanthodii Osteichthyes
Agnatha
Ikan
Gnatostomata
Tetrapoda
Luas
Vertebrata Sempit
Grafik representasi dari pohon silsilah ikan, yang menunjukkan garis evolusi kelompok utama sepanjang waktu