Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN TUGAS PRAKTIKUM FISIOLOGI KEDOKTERAN

Disusun oleh : Kelompok : A-08 1. Muhammad julpian (1102008162) 2. Akmal Nugraha (1102009018) 3. Ananda Indrawan Prabowo (1102009027) 4. Desri Wahyuni (1102009073) 5. Annisa Dienda amanda P.S (1102010028) 6. Annisha Kartika (1102010029) 7. Annishya Sariparmana (1102010030) 8. Farah farhana Maren (1102010094) 9. Faris Wanandi (1102010095) 10.Fathan Ihtifazhuddin (1102010096) 11.Indah kusumo wardani puteri (1102010129) 12. Ines soraya (1102010130)

PRAKTIKUM DIURESIS HOMEOSTATIS DAN IMBANGAN CAIRAN

Tujuan Pada akhir percobaan ini, mahasiswa diharaokan dapat mendefinisikan dan memahami : 1. Konsep homeostatis dan imbangan cairan 2. Mekanisme umpan balik negative yang mendasari homeostatis 3. Pengaturan hubungan cairn yang diatur oleh ADH ( mencakup rangsangan -> reseptor -> jaras aferein -> pusat -> jaras eferen -> efektor -> efek )

ALAT YANG DIPERLUKAN 1. Air 1 liter 2. Air the 300 cc 3. Air gula 300 cc 4. Gelas plastic penampung urine ukuran 250 cc 5. Gelas ukur 6. Multistix 7. Jam 8. Timbangan badan 9. Stigmomanometer air raksa 10. Tisu, sarung tangan 11. Ergometer sepeda ( monark ) 12. Stopwatch 13. Heart rate monitor 14. Pakaian dan sepatu olahraga ( khusus untuk perlakuan D )

TATA KERJA 1. Golongan A/B masing-masing dibagi menjadi 10 kelompok ( 8 kelompok perlakuan dan 2 kelompok control ). Mahasiswa akan melaksanakan 4 macam perlakuan, masing-masing perlakuan dilaksanakan oleh 2 kelompok. Setiap kelompok menentukan satu orang percobaan ( O.P) dengan criteria jenis kelamin laki-laki , sehat, berat badan, usia dan keadaan hidrasi kisaran rata-rata golongan ( A/B) ilmu faal. 4. 5. Pukul 12.00 O.P ditimbang berat badannya. Kemudian O.P buang air kecil ( B.A.K) dan menampung urinnya. Selanjutnya O.P menjalani rangkain pemeriksaan berupa : Penimbangan berat badan ( usahakan O.P menggunakan pakaian dan sepatu yang sama selama percobaan berlangsung) Pengukuran tekanan darah lengan kanan dalam posisi duduk. Pengukuran volume urine menggunakan gelas ukur.
Pengukuran berat jenis ( BJ ), pH dan kadar glukosa dengan mengunakan multistix. ( cara

2.

3. Pagi hari O.P minum air sekitar 2-3 gelas. Pkl 11.00 O.P makan siang +minum di bagian

menggunakan multistix dapat dilihat pada petunjuk botol multistix) Hasil pemeriksaan dicatat pada formulir laporan baris U-pra. 6. Pukul 13.00 O.P buang air kecil dan menjalani rangkaian pemeriksaaan yang sama dengan no 5. Hasil pemeriksaan dicatat pada formulir laporan baris U-). 7. O.P menjalani salah satu perlakuan A/B/C/D, sesuai tata cara ( lihat lembar berikutnya )

8. Setelah perlakuan , O.P buang air kecil dan menjalani rangkaian pemeriksaan sesuai no 5pada menit ke 30, menit ke-60, menit ke -90 dan menit ke -120. Hasil pemeriksaan dicatat pada formulir laporn baris U-30, U-60 , U-90 dan U-120. 9. Setelah menjalanimasing-masing perlakuan O.P tidak diperkenankan makan dan minum , serta aktivitas fisik minimal saja. P-Diur 1. Mengapa aktifitas fisik O.P dibatasi minimal?

PERLAKUAN A MINUM AIR 1. Setelah menampung U-pra dan U-0 O.P minum 1 liter air dalam waktu kurang dari 10 menit.

P-diur 2. Apa maksud pemberian minum 1 liter air ?

Jawab :

2.

Tiga puluh menit setelah minum , O.P buang air kecil dan melakukan pemeriksaan sesuai tata cara yang telah dijelaskan pada tata kerja no. 8.

P-Diur 3. Apa efek yang diharapkan terjadi ?

PERLAKUAN B MINUM AIR TEH 1. Setelah menampung U-pra, dan U-o, O.P minum 300 cc air the, dalam waktu kurang dari 10 menit. pemeriksaan sesuai tata cara yang telah dijelaskan pada tata kerja nomor 8.

2. Tiga puluh menit setelah selesai minum, O.P buang air kecil dan melakukan rangkaian

P-Diur 4. Apa efek yang diharapkan terjadi ?

PERLAKUAN C MINUM AIR GULA 1. 2. Setelah menampung U-pra, dan U-o, O.P minum 300 cc air the, dalam waktu kurang dari 10 menit. Tiga puluh menit setelah selesai minum, O.P buang air kecil dan melakukan rangkaian pemeriksaan sesuai tata cara yang telah dijelaskan pada tata kerja nomor 8.

P-Diur 5. Apa efek yang diharapkan terjadi ?

PERLAKUAN D ANAEROBIC EXERCISE ( OLAHRAGA ANEROBIK)

1.

Setelah menampung U-pra dan U-0 O.P minum 300 cc air, dalam waktu kutrang dari 10 menit. Kemudian dilakukan pengukuran ekanan darah dan denyut nadi menggunakan ( heart rate monitor ) 30 kayuhan mksimal dengan beban dan istirahat 30 ( pemberian beban dilakukan oleh pebimbing ). Pemansan dilakukan sampai denyut nadi O.P mencapai +/- 150/menit. Denyut nadi pemanasan dicatat.

2. O.P melakukan pemanasan mengayuh sepeda selama 5 10 menit dengan cara selang seling

3. 4.

Setelah selesai pemansan O.P istirhat 3-5 menit O.P mulai mengayuh hingga mencapai kecepatan maksimal, setelah itu anaerobc exercise dimulai dengan cara meningkatkan beban hingga maksimal sambil tetap mempertahankan kayuhan maksimal ( dibutuhkan hingga 3-4 detik ubtuk mencapai kecepatan dan beban maksimal ). Kemudian O.P mengayuh dengan beban san kecepatan maksimal selama 30 detik. Setelah selesai anaerobic exercise , dilakukan pencatatan denyut nadi. Pendinginan dilakukan dengan cara mengayuh sepeda kecepatan dan beban rendah selama 2-3 menit. Tiga puluh menit setelah anaerobic exercise, O.P buang air kecil dan melakukan rangkain pemeriksaan sesuai tata cara yang telah dijelaskan pada tata kerja nomor 8

5. 6.

P-Diur 6. Apa efek yang diharapkan terjadi ?

Tata cara melakukan anaerobic exercise

E. KONTROL 1. Setelah manampung U-pra, dan U-O, o.p. tidak menjalani perlakuan apapun.

2. Tiga puluh menit setelah b.a.k untuk U-O, o.p. buang air kecil dan melakukan rangkaian pemeriksaan sesuai tata cara yang telah dijelaskan pada tata kerja nomor 8.

Anda mungkin juga menyukai