Anda di halaman 1dari 5

Perencanaan Kawasan Industri

I. Latar Belakang

Indonesia merupakan negara berkembang, dan negara berkembang masih memerlukan bantuan dari negara lain dalam memenuhi barang-barang kebutuhan masyarakatnya (ekspor). Masyarakat Indonesia terlampau hidup ingin serba ada padahal hanya sedikit yang mampu memenuhinya. Tak bisa sabar dan selalu boros. Indonesia memiliki SDA yang sangat cukup, namun sayang, SDM Indonesia masih terlampau sangat kurang dalam keterampilan mengolah SDA tersebut.

II. Jenis Industri

Perancang memilih untuk menyibukkan diri didalam perusahaan manufaktur, dimana sangat cocok untuk Indonesia. Manufaktur adalah proses keindustrian untuk membuat suatu barang dari suatu bahan baku melalui proses

teknologi. Arti manufaktur sendiri asalnya adalah membuat barang dengan tangan (manual). Jadi manufaktur itu bukanlah sekedar ilmu, tapi sekaligus menyangkut laku (practice).

Perusahaan Manufaktur merakit atau membentuk suatu bahan baku menjadi berguna dan terlihat lebih indah untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Indonesia memiliki perusahaan manufaktur yang terlampau masih banyak karena masih belum mengenal teknologi lebih dalam, tetapi hanya dapat memanfaatkannya untuk merakit bahan baku yang diimpor dari luar negeri. Dalam manufaktur berlaku ilmu tanpa laku : kosong (science without practice : no fruit) tetapi laku tanpa ilmu : kerdil (practice without science : no root). Laku dalam manufaktur cepat kadaluwarsa dan cepat berubah karena berkembangnya ilmu pengetahuan, yang berarti juga berkembangnya teknologi. Sekalipun pada prinsipnya tetap meliputi proses-proses material (forming, shaping, cutting), namun produk-produk manufaktur akan selalu berubah sifat/spesifikasi yang harus dipenuhinya, sesuai dengan perkembangan kebutuhan pemakaian. Pemakaian untuk apapun adalah manusia yang menginginkannya, dan manusia akan selalu meningkat tuntutannya.

III. Nama Perusahaan

Perancang akan bergerak di salah satu jenis perusahaan yang merupakan bagian dari perusahaan manufaktur, yaitu perusahaan mobil. Nama perusahaan mobil ini ialah Rouderz.

IV. Produk

Perusahaan ini akan bergerak dalam bidang perakitan mobil, dimana bahan bakunya diimpor dari berbagai belahan dunia, tapi difokuskan dari negara-negara yang mampu menciptakan alat-alat otomotif dengan harga yang cukup kompetitif seperti Cina dan Jepang. Dimana dengan kompetitifnya harga bahan baku, dapat menekan biaya produksi sehingga ketika diterjunkan ke pasar dapat diterima dengan ramah oleh konsumen mengingat rendahnya harga yang ditawarkan oleh perusahaan ini dibangingkan dengan perusahaan lain.

V. Sasaran Pemasaran

Sasaran pemasaran dari produk perusahaan ini adalah seluruh kawasan di Indonesia dan kawasan Asia Tenggara, yaitu ; Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand, Laos, Kamboja, Vietnam, Brunei Darussalam, dan Myanmar. Kawasan Asia Tenggara dipilih karena memiliki tingkat ekonomi yang tidak berbeda jauh dengan Indonesia sehingga diharapkan produk ini dapat diterima dengan baik dikawasan Asia Tenggara pula.

VI. Harga Produk

Harga yang mahal dan tidak dapat dijangkau oleh sasaran konsumen dipastikan produk tersebut tidak akan laku keras dan dengan waktu yang tidak lama perusahaan tersebut dapat bertahan. Harga yang mahal dan kualitas barang yang tinggi memang bisa dimaklumi, namun, dalam kenyataannya, konsumen

lebih memilih harga murah namun kualitas juga rendah tapi terlihat sama seperti yang kualitasnya lebih tinggi.

Perancang memilih untuk memasarkan dengan harga yang bisa dijangkau. Harga kisaran $25,000 USD - $45,000 USD dalam harga awal pembukaan dengan melihat kondisi perekonomian dunia pada saat ini dan tentunya akan berkembang seiring dengan kondisi perekonomian yang terus berubah.

VII. Peta Industri

Pabrik ini akan ditempatkan di Kawasan Industri Pulo Gadung yang secara tata ruang kota memang diperuntukkan bagi kawasan industri dari segi geografis yang dekat dengan Kawasan Pelabuhan Tanjung Priok.

Anda mungkin juga menyukai