Reduksibiasanya cukup dengan tarikan dan supinasi, tetapi karena garis patah tulangmiring reposisi yang dicapai biasanya tetap tidak stabil sehingga kadangpembedahan akan lebih baik hasilnya. Epalsiolisis harus diusahakan untuk reposisi secara anatomis mungkin agar tidak terjadi gangguan pertumbuhan. Halini dapat dilakukan secara tertutup, kadang secara terbuka. Dengan atau tanpareposisi operatif dapat dipakai kawat K yang kecil yang cukup kuat untuk fiksasiintern sehingga fiksasi dapat dicapai tanpa merusak cakram epiflsis.1 De Jong, Wim. Buku ajar ilmu bedah. Edisi ke-II. Jakarta: EGC; 2005. pxxx