Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN PRAKTEK

ROUTING DINAMIS MENGGUNAKAN 3 ROUTER


MATA KULIAH TEKNIK JARINGAN KOMPUTER II

DISUSUN OLEH : HENDY SEPTIANTO 4.35.11.1.11 JRK - 2BC

PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI KONSENTRASI TEKNIK BROADCASTING JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI SEMARANG (POLINES) 2013

A. TUJUAN 1. Mahasiswa dapat mengerti bagaimana cara merouting dengan benar menggunakan 3 router dan DHCP. 2. Mahasiswa diharapkan mengerti tentang cara kerja routing mengirimkan packet. 3. Mahasiswa diharapkan dapat menyetting static dinamik dalam software packet tracer. 4. Mahasiswa dapat menyetting router menggunakan konfigurasi router rip. B. DASAR TEORI IP dinamis yaitu IP yang didapatkan oleh computer/router lain dari sistem DHCP nya, IP yang didapatkan oleh PC ini bisa berubah-ubah. Alamat IP dinamik diberikan oleh ISPuntuk node yang tidak permanen terhubung ke Internet, seperti komputer di rumah,komputer yang menggunakan sambungan dial-up. Alamat IP dinamik diberi secara otomatis menggunakan protokol Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP), atauPoint-to-Point Protocol (PPP), bergantung pada tipe sambungan Internet. Node yang menggunakan DHCP terlebih dulu meminta alamat IP dari jaringan, dan otomatis mengkonfigurasi antar muka jaringannya. Alamat IP bisa diberi secara acak dari sebuah kumpulanalamat IP dari ISP anda, atau mungkin diberi menurut sebuah kebijakan.Alamat IP yang diberi oleh DHCP berlaku untuk waktu yang ditetapkan (dikenal sebagai waktu sewa / leased time). Node harus memperbarui sewa DHCP sebelum waktu sewa berakhir. Segera setelah memulai lagi, node mungkin menerima alamat IP yang sama atau yang berbeda dari kumpulanalamat IP yang tersedia. Alamat IP dinamik cukup populer diantara Internet Servis Provider, karena memungkinkan mereka memakai lebih sedikit alamat IP daripada jumlah total pelanggan mereka. Mereka hanya memerlukan alamat bagi masing-masing pelanggan yang aktif di suatu saat. Alamat IP yang dapat di routing secara global membutuhkan biaya, dapat dihancurkan secara global IP berharga uang, dan beberapa authoritas untuk alokasi alamat (seperti RIPE, RIR dari Europa) sangat keras dalam penggunaanalamat IP untuk ISP.

DHCP
DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) adalah protokol yang berbasis arsitektur client/server yang dipakai untuk memudahkan pengalokasianalamat IP dalam satu jaringan. Sebuah jaringan lokal yang tidak menggunakan DHCP harus memberikan alamat IP kepada semua komputer secara manual. Jika DHCP dipasang di jaringan lokal, maka semua komputer yang tersambung di jaringan akan mendapatkan alamat IP secara otomatis dari server DHCP. Selain alamat IP, banyak parameter jaringan yang dapat diberikan oleh DHCP, seperti default gateway dan DNS server.

ROUTING Routing adalah proses untuk memilih jalur (path) yang harus dilalui oleh paket. Jalur yang baik tergantung pada beban jaringan, panjang datagram, type of service requested dan pola trafik. Pada umumnya skema routing hanya mempertimbangkan jalur terpendek (the shortest path).Terdapat 2 bentuk routing, yaitu: 1. Direct Routing (direct delivery) Paket dikirimkan dari satu mesin ke mesin lain secara langsung (host berada pada jaringan fisik yang sama) sehingga tidak perlu melalui mesin lain atau gateway. 2. Indirect Routing (indirect delivery) Paket dikirimkan dari suatu mesin ke mesin yang lain yang tidak terhubung langsung (berbeda jaringan) sehingga paket akan melewati satu atau lebih gateway atau network yang lain sebelum sampai ke mesin yang dituju.

IP ROUTING PROTOCOL
Ada beberapa routing dinamic untuk IP. dibawah ini adalah dinamik routing yang sering digunakan: 1. Routing Information Protocol (RIP) Kelebihan : RIP menggunakan metode Triggered Update. RIP memiliki timer untuk mengetahui kapan router harus kembali memberikan informasi routing. Jika terjadi perubahan pada jaringan, sementara timer belum habis, router tetap harus mengirimkan informasi routing karena dipicu oleh perubahan tersebut (triggered update) Mengatur routing menggunakan RIP tidak rumit dan memberikan hasil yang cukup dapat diterima, terlebih jika jarang terjadi kegagalan link jaringan Kekurangan Jumlah host Terbatas. RIP tidak memiliki informasi tentang subnet setiap route. RIP tidak mendukung Variable Length Subnet Masking (VLSM). Ketika pertama kali dijalankan hanya mengetahui cara routing ke dirinya sendiri (informasi lokal) dan tidak mengetahui topologi jaringan tempatnya berada 2. Interior Gateway Routing Protocol (IGRP) Kelebihan: support = 255 hop count Kekurangan: Jumlah Host terbatas

3.Open Shortest Path First (OSPF) Kelebihan Tidak menghasilkan routing loop mendukung penggunaan beberapa metrik sekaligus dapat menghasilkan banyak jalur ke sebuah tujuan membagi jaringan yang besar mejadi beberapa area. Waktu yang diperlukan untuk konvergen lebih cepat Kekurangan Membutuhkan basis data yang besar,Lebih rumit 4. Enchanced Interior Gatway Routing Protocil (EIGRP) Kelebihan melakukan konvergensi secara tepat ketika menghindari loop. Memerlukan lebih sedikit memori dan proses. Memerlukan fitur loop avoidance Kekurangan Hanya untuk Router Cisco 5. Exiterior Gateway Protocol (EGP) Kelebihan Sangat sederhana dalam instalasi Kekurangan Sangat terbatas dalam mempergunakan topologi

C. ALAT DAN BAHAN


1. Seperangkat PC (Personal Komputer). 2. Software cisco packet tricer.

D. HASIL PERCOBAAN
Didalam praktek kali ini saya akan membuat routing dinamis dengan 3 router menggunakan DHCP (Server) dan switch. Langkah-langkahnya sebagai berikut : 1. Pertama siapkan 3 buah PC, 3 buah switch, 3 buah server (DHCP), 3 buah router, 3 buah access point dan 6 buah laptop.

2. Sebelum memulai sebaiknya gantilah terlebih dahulu modul yang ada di masingmasing router menggunakan NM-2FE2W dan ganti juga pada modul pada laptop menggukanakan NM-1W.

3. Karena di sini ada 3 router maka saya akan membaginya dengan 3 daerah yaitu Semarang, Jogjakarta, dan Jakarta, lalu berilah nama-nama di masing-masing perangkat sesuai daerah yang sudah ditentukan dan sambungkan peralatan tersebut dengan menggunakan kabel Copper Straight-Through dan kabel Cooper Cross-Over untuk menyambungkan antar router.

4. Langkah berikutnya setting-lah IP pada DHCP (server) saja karena di sini saya menggunakan konfigurasi IP dinamik jadinya kita hanya menyetting 1 IP saja yang lainnya akan di tentutak oleh DHCP (server). Dengan cara klik SVR-Semarang kemudian pilih Desktop > IP Configuration.

Dan setting juga default gateway dan start IP address pada server dengan cara Config > DHCP.

Jika sudah kita sudah setting IP di DHCP-nya kita hanya perlu menge-klik DHCP pada masing-masing peralatan, maka IP otomatis akan terisi dengan sendirinya. Seperti gambar di bawah ini :

5. Kemudian setting juga pada daerah Jakarta dan Jogjakarta seperti langkah di Semarang.

Jakarta

Jogjakarta

6. Langkah selanjutnya adalah penyettingan router agar router dapat terhubung antara daerah satu dengan daerah yang lainnya menggunkan CLI.Sebelum melakukan configurasi (mengisikan) IP untuk menghubungkan antara router dengan switch da router dengan router, lampu masih berwarna merah.

Router Semarang Router > enable Router # config terminal Router (config) # hostname Semarang Router (config) # interface fa0/0 Router (config-if) # ip address 192.168.2.1 255.255.255.0 Router (config-if) # no shut Router (config-if) # exit

Router (config) # interface fa0/1 Router (config-if) # ip address 192.168.11.1 255.255.255.0 Router (config-if) # no shut Router (config-if) # exit

Router (config) # interface fa1/0 Router (config-if) # ip address 192.168.12.2 255.255.255.0 Router (config-if) # no shut Router (config-if) # exit

Router Jakarta Router > enable Router # config terminal Router (config) # hostname Jakarta Router (config) # interface fa0/0 Router (config-if) # ip address 192.168.11.2 255.255.255.0 Router (config-if) # no shut Router (config-if) # exit

Router (config) # interface fa0/1 Router (config-if) # ip address 192.168.10.1 255.255.255.0 Router (config-if) # no shut Router (config-if) # exit

Router (config) # interface fa1/0 Router (config-if) # ip address 192.168.1.1 255.255.255.0 Router (config-if) # no shut Router (config-if) # exit

Router Jogjakarta Router > enable Router # config terminal Router (config) # hostname Jogjakarta Router (config) # interface fa0/0 Router (config-if) # ip address 192.168.10.2 255.255.255.0 Router (config-if) # no shut Router (config-if) # exit

Router (config) # interface fa0/1 Router (config-if) # ip address 192.168.12.1 255.255.255.0 Router (config-if) # no shut Router (config-if) # exit

Router (config) # interface fa1/0 Router (config-if) # ip address 192.168.0.4 255.255.255.0 Router (config-if) # no shut Router (config-if) # exit

7. Kemudian jika setelah semua router sudah diberi IP maka lampu yang tadinya menyala berwarna merah sekarang berwarna hijau.

8. Jika kita sudah mengisikan IP di masing-masing router, langkah berikutnya adalah menghubungkan masing-masing router pada daerah yang berbeda agar dapat terhubung ( dapat melakukan pengiriman dan penerimaan data/informasi). Semarang Semarang > enable Semarang # config terminal Semarang (config) # router rip Semarang (config-router) # network 192.168.2.0 Semarang (config-router) # network 192.168.11.0 Semarang (config-router) # network 192.168.12.0 Semarang (config-router) # end Semarang # copy run Semarang # copy running-config s Semarang # copy running-config startup-config [ok]

Jakarta Jakarta > enable Jakarta # config terminal Jakarta (config) # router rip Jakarta (config-router) # network 192.168.1.0 Jakarta (config-router) # network 192.168.10.0 Jakarta (config-router) # network 192.168.11.0 Jakarta (config-router) # end Jakarta # copy run Jakarta # copy running-config s Jakarta # copy running-config startup-config [ok]

Jogjakarta Jogjakarta > enable Jogjakarta # config terminal Jogjakarta (config) # router rip Jogjakarta (config-router) # network 192.168.0.0 Jogjakarta (config-router) # network 192.168.10.0 Jogjakarta (config-router) # network 192.168.12.0 Jogjakarta (config-router) # end Jogjakarta # copy run Jogjakarta # copy running-config s Jogjakarta # copy running-config startup-config [ok]

9. Yang terakhir adalah kita melakukan test ke berbeda daerah untuk mengetahui apakah router yang kita konfigurasikan sudah terhubung dengan daerah lain atau belum. Dengan cara melakukan ping di Desktop > Command Prompt. Seperti pada gambar di bawah ini : Daerah Semarang ke Jakarta

Daerah Jakarta ke Jogjakarta

Daerah Jogjakarta ke Semarang

Anda mungkin juga menyukai