Anda di halaman 1dari 7

7/28/2010

Sambungan Pelat dan Balok Interior (desin akhir)


sambungan pelat-balok tepi (exterior), Tumpuan pada pelat diatas balok precast direncanakan sebagai simple beam diatas 2 tumpuan yang pada bagian ujungnya tertahan oleh bagian pelat lainnya.

Sambungan Pelat dan Pelat (desain awal)


sambungan pelat-pelat, Sebagaimana tipe sambungan pelat-balok, pada sambungan antara pelatpelat ini juga digunakan dry joint dengan memanfaatkan sambungan las. Pada bagian pelat pracetak dipasang pelat siku (6x50x50)mm yang ditanam didalam beton pracetak, sedangkan untuk menyambungnya digunakan pelat baja (6x90x90)mm yang dipasang diatas bagian yang telah dipasang pelat siku.Kemudian pada bagian atas pelat siku dilakukan pengelasan sepanjang perimeter plat baja yang telah dipasang diatas pelat siku setebal 5mm.

Sambungan Pelat dan Pelat (desain akhir)


sambungan pelat-pelat, Desain akhir sambungan antar pelat digunakan sambungan tipe dry joint dengan memanfaatkan sambungan las. Pada bagian pelat pracetak dipasang pelat siku (6x50x50)mm yang di angkur didalam beton pracetak, sedangkan untuk menyambungnya digunakan sambungan jenis qucik lay joint menggunakan pelat baja (60x90x6)mm yang di Las pada bagian yang telah dipasang pelat siku.

Detail Sambungan Pelat dan Pelat

Bekisting Pelat
Bekisting pelat, Untuk bekisting pelat digunakan pelat baja (t=4mm), yang diberikan lubang pada bagian ujung nya untuk mementuk hollow core plate.

Bekisting Pelat
Bekisting Hollow pelat, Untuk membentuk lubang pada bagian dalam pelat, digunakan bekisting pelat baja (t=4mm) yang di potong menjadi 4 bagian dan pada salah satu bagiannya diberikan gap selebar 10 mm yang kemudian ditutup dengan styrofoam. Untuk mempertahankan bentuk hollow pada saat pengecoran, di bagian tengah bekiting di ganjal dengan kayu pengunci.

7/28/2010

Tipe tipe pelat precast


Tipe - tipe pelat precast, Pelat precast yang digunakan terdapat beberapa macam tipe . Bentuk dasar yang digunakan adalah pelat dengan ukuran 300x96x15 cm. Penyesuaian beberapa cm dilakukan pada bagian panjang atau lebarnya sesuai dengan kebutuhan ruangan.

Pendahuluan
BACK

Wilayah Indonesia yang berada di atas pertemuan tiga lempeng bumi, yaitu Lempeng Eurasia, Lempeng Pasifik, dan Lempeng India Australia. menyebabkan sering terjadinya gempa bumi dengan intensitas yang ringan sampai besar.

TINJAUAN PUSTAKA

Tujuan Penelitian
Dari penelitian yang akan dilakukan ini diharapkan dapat diketahui bentuk desain pelat lantai pracetak yang optimum dalam mendukung struktur bangunan rumah cepat tahan gempa secara keseluruhan
BACK

Rumah Tinggal Pengertian rumah tinggal menurut kamus besar bahasa Indonesia karangan Peter Salim (1992) adalah bangunan yang digunakan sebagai tempat tinggal pada umumnya. Sedangkan menurut UU No.4/1992 Pasal 1 ayat 1 adalah suatu bangunan yang berfungsi sebagai tempat yang digunakan oleh manusia untuk berlindung dari gangguan iklim dan makhluk hidup lainnya Rumah Sederhana : Rumah yang memiliki luas bangunan 36 95 m2 dan mengikuti harga satuan rumah dinas tipe C, D, dan E Rumah Menengah : Rumah yang memiliki luas bangunan 96 - 185 m2 dan mengikuti harga satuan rumah dinas tipe B Rumah Mewah : Rumah yang memiliki luas bangunan 186 m2 keatas dan mengikuti harga satuan rumah dinas tipe A

TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA

Rumah Sederhana :
Rumah sederhana adalah bangunan rumah layak huni yang bagian huniannya berada langsung di atas permukaan tanah, berupa rumah tunggal, rumah kopel dan rumah deret. Harganya terjangkau oleh masyarakat berpenghasilan rendah dan sedang. Luas lantai bangunan tidak lebih dari 70 m2, yang dibangun di atas tanah dengan luas kaveling 54 m2 sampai dengan 200 m2. (Direktorat Jenderal Cipta Karya - Departemen Pekerjaan Umum)

Gempa Gempa adalah getaran bumi yang terasa di permukaan, akibat terjadinya pelepasan energi yang cepat, karena adanya pergeseran pada kerak bumi (Mulyanto, 2006 ) Bangunan Tahan Gempa Suatu bangunan dikatakan bangunan tahan gempa bila mengikuti filosofi bangunan tahan gempa : Bila terjadi Gempa Ringan, bangunan tidak boleh mengalami kerusakan baik pada komponen non-struktural Bila terjadi Gempa Sedang, bangunan boleh mengalami kerusakan pada komponen non-strukturalnya akan tetapi komponen struktural tidak boleh rusak Bila terjadi Gempa Besar, bangunan boleh mengalami kerusakan baik pada komponen non-struktural maupun komponen strukturalnya, akan tetapi tidak sampai mengalami keruntuhan

7/28/2010

TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA

Definisi beton pracetak : Menurut SNI 2847-2002, beton pracetak merupakan eleman atau komponen beton tanpa atau dengan tulangan yang dicetak terlebih dahulu sebelum dirakit. beberapa kelebihan yang diperoleh dari penggunaan beton pracetak : Kontrol kualitas lebih baik, Keawetan (durability) ; Beton dengan kualitas yang ideal memiliki kepadatan dan kekedapan air yang lebih tinggi sehingga beton pracetak lebih tahan korosi dan cuaca , Tanpa perancah , Penyediaan mudah , Ekonomis, Ramah lingkungan

Dasar Tori Pelat : Sebuah pelat beton bertulang merupakan sebuah bidang datar yang lebar, biasanya mempunyai arah horizontal, dengan permukaan atas dan bawahnya sejajar atau mendekati sejajar. Pelat biasanya ditumpu oleh gelagar , dinding pasangan batu atau dinding beton bertulang, oleh batang-batang struktur baja, secara langsung oleh kolom-kolom, atau tertumpu secara menerus oleh tanah.(Winter dan Nilson,1993).

Jenis Jenis Pelat


One way slab ; Plat dapat tertumpu hanya pada kedua sisi yang berlawanan saja, seperti yang terlihat pada gambar , dimana pada keadaan ini aksi structural dari pelat tersebut umumnya bersifat satu arah (one way).

Jenis Jenis Pelat


Two way Slab ; Pelat dapat juga ditumpu pada ke empat sisinya seperti halnya gambar (b), sehingga disini terdapat aksi pelat dua arah (two-way slab). Apabila perbandingan panjang terhadap lebar sebuah panel pelat lebih besar dari 2, maka sebagian besar beban akan ditahan oleh pelat dalam arah pendek terhadap gelagargelagar penunjang dan sebagai akibatnya disini akan diperoleh aksi pelat satu arah

Jenis Jenis Pelat


Flat Plate ; Dalam beberapa kasus tertentu pelat beton ditumpu secara langsung oleh kolom-kolom, seperti terlihat dalam gambar(d), tanpa memakai gelagar atau girder. umumnya dipakai apabila panjang bentang tidak terlalu besar dan beban yang bekerja bukan merupakan beban yang berat

Jenis Jenis Pelat


Flat Plate ; Dalam beberapa kasus tertentu pelat beton ditumpu secara langsung oleh kolom-kolom, seperti terlihat dalam gambar(d), tanpa memakai gelagar atau girder. umumnya dipakai apabila panjang bentang tidak terlalu besar dan beban yang bekerja bukan merupakan beban yang berat

7/28/2010

Jenis Jenis Pelat


Flat Plate (dengan drop panel) ; Konstruksi pelat datar, (flat plates) yang seperti terlihat pada gambar (e) juga tidak menggunakan gelagar, tetapi disini bagian pelat yang bearada didekat kolom mempunyai ketebalan yang lebih besar dibandingkan dengan tebal pelat bagian lainnya, dan bagian pelat yang tebal ini seringkali berfungsi sebagai kepala kolom.

Jenis Jenis Pelat


Grid slab ; seperti terlihat pada gambar (f), untuk mengurangi beban mati dari konstruksi pelat penuh, dibentuk rongga-rongga dengan pola yang menyerupai garis lurus dengan jalan menyelipkan baja, kayu atau lembaran lembaran papan pada pelat tersebut

Desain Rumah Tinggal


Untuk rumah tipe 36 dengan 1 lantai mempunyai : Panjang bangunan : 6 m ; Lebar bangunan : 6 m Denah rumah tipe 36 ( 1 lantai )

Desain Rumah Tinggal


Untuk rumah tipe 36 dengan 1 lantai mempunyai : Panjang bangunan : 6 m; Lebar bangunan : 6 m Denah rumah tipe 36 ( 1 lantai )

Desain Rumah Tinggal


Untuk rumah tipe 66 dengan 2 lantai mempunyai : Panjang bangunan Tinggi antar lantai : 6 m , Lebar bangunan : 6 m : 3.2 m , Denah rumah tipe 66 ( 2 lantai )

Desain Rumah Tinggal


Untuk rumah tipe 66 dengan 2 lantai mempunyai : Panjang bangunan Tinggi antar lantai : 6 m , Lebar bangunan : 6 m : 3.2 m , Denah rumah tipe 66 ( 2 lantai )

7/28/2010

PENENTUAN TIPE PELAT LANTAI

PENENTUAN TIPE PELAT LANTAI

Type Pelat : Pelat lantai yang akan dianalisa adalah sebagai berikut : Pelat hollow core dengan ukuran : 96 cm x 300 cm x 15 cm Pelat hollow core dengan ukuran : 96 cm x 300 cm x 12 cm Pelat hollow core dengan ukuran : 96 cm x 300 cm x 10 cm Masing- masing pelat akan direncanakan dengan dua jenis tulangan yang berbeda antara tulangan tekan dan tulangan tariknya, kemudian di analisa dengan menggunakan program Xtrac untuk mengetahui daktilitas penampangnya berkaitan dengan pemakaian tulangan dan beban aksial yang berbeda.

Type Pelat I:

Pelat hollow core dengan ukuran : 960 mm x 3000mm x 150 mm

PENENTUAN TIPE PELAT LANTAI

PENENTUAN TIPE PELAT LANTAI

Type Pelat II:

Type Pelat III:

Pelat hollow core dengan ukuran : 960mm x 3000mm x 120 mm

Pelat hollow core dengan ukuran : 960mm x 3000mm x 100 mm

PEMBEBANAN PELAT LANTAI

Beban Mati : - Berat sendiri beton bertulang - Adukan finishing /1 cm - Tegel - Plafond - Penggantung Beban Hidup - Lantai

: : : : : :

2400 Kg/m3 21 Kg/m2 24 Kg/m2 7 11 200 Kg/m2. Kg/m2. Kg/m2

Pembebanan akibar beban mati + hidup

BACK

7/28/2010

GAYA GESER DASAR (V) AKIBAT GEMPA

Untuk perencanaan gaya gempa statik dipergunakan peraturan SNI 031726-2002. Total gaya geser dasar yang bekerja pada pelat lantai :

Dimana: V C1 I R Wt = gaya geser dasar = nilai faktor respon gempa yang didapat dari spektrum respon gempa = faktor keutamanan gedung = factor reduksi gempa = berat total gedung

GAYA GESER DASAR (V) AKIBAT GEMPA

KONTROL KEKUATAN PELAT PRACETAK


1. Desain tulangan Pelat Type I

KONTROL KEMAMPUAN LAYAN PELAT


2. Kontrol Lebar Retak Pelat Type I

Dari perhitungan pembebanan diatas didapat : Mult = 776.18 kg.m = 7761800 N.mm Data Material pelat : b h fc 1 fy = 960 mm = 150 mm = 20 Mpa = 0,85 = 320 Mpa dtul. bagi dtul. utama cu Es = 6 mm = 8 mm = 0,003 = 200.000 MPa

Perumusan lebar retak adalah sebagai berikut :

dengan menggunakan rumusan diatas didapatkan hasil perhitungan lebar retak untuk pelat tipe I :

Cc (selimut beton) = 20 mm

Mmax = 76359723.4 Nmm Mn max > Mn perlu = 9702225 Nmm Penampang pelat Ok ..!

BACK

KONTROL LENDUTAN PELAT

KONTROL LENDUTAN PELAT

Persyaratan kontrol lendutan balok maupun pelat satu arah harus memenuhi peraturan SNI 2847-2002 tabel 9 mengenai defleksi yang diizinkan pada berbagai kondisi struktural Dengan memperhitungkan bahwa lantai pracetak nantinya akan disatukan atau menahan komponen nonstructural yang mungkin rusak oleh lendutan yang besar, maka lendutan ijin untuk komponen lantai ini ditetapkan sebesar 1/480 L. Dengan panjang bentang pelat lantai 3000 mm, maka : ijin = 3000/480 = 6.25 mm

7/28/2010

KONTROL DAKTILITAS PELAT

Selain menerima beban vertical akibat beban garvitasi, pelat lantai juga dapat berfungsi sebagai diafragma yang menyalurkan beban lateral ke struktur utama (balok dan kolom). Dalam penelitian ini, diasumsikan beban lateral yang akan bekerja pada elemen pelat adalah sebesar beban mati yang di kalikan degan koefisien gaya geser akibat gempa sesuai dengan wilayah Gempa 4 dan 6 Kurvatur adalah gradien kemiringan dari diagram regangan. Nilai kurvatur akan bervariasi sepanjang batang dikarenakan adanya perubahan posisi kedalaman garis netral dan regangan antara daerah retak. Nilai daktilitas kurvatur balok didapatkan dari hasil running program bantuan XTRACT.

Hasil running program XTRACT

HASIL RUNNING PROGRAM XTRACT

Hasil running program XTRACT


Dengan = u/y = 0.257/0,01435 = 17,92 daktilitas kurvatur penampang > 16, hal ini sesuai dengan syarat SNI 1726, untuk menjamin penampang cukup daktil.

HASIL RUNNING PROGRAM XTRACT

HASIL RUNNING PROGRAM XTRACT

Anda mungkin juga menyukai