Terapi Cairan Dan Transfusi DIAZ
Terapi Cairan Dan Transfusi DIAZ
Pendahuluan
Terapi cairan adalah tindakan untuk memelihara, mengganti cairan tubuh dalam batas-batas fisiologis dengan cairan kristaloid (elektrolit) atau koloid (plasma ekspander) secara intravena. Tujuan utama terapi cairan perioperatif adalah untuk mengganti defisit pra bedah, selama pembedahan dan pasca bedah
Cairan tubuh
Elektrolit
Kation ( Na,K,Ca,Mg)
Anion (Cl,HCo3,HPo4,SO4)
Natrium
Kation utama ekstrasel Kadar Na plasma : 135-145 mEq/L Intake : 100 mEq/hari (6-15gram) Ekskresi urin : 100 mEq/L/hari,feces : 35 mEq/L/hari, keringat 58 mEq/L/hari Diregulasi oleh GFR dan RAA
Kalium
Kation utama intrasel Sebagian besar ada di dalam sel (150 mEq/L) Fungsi : merangsang saraf otot, menghantarkan impuls listrik Konsentrasi K dalam infus sebaiknya <40 mEq/L Pengaruh kuat terhadap jantung dan ginjal hati-hati dalam pemberian
Kalsium
Didapat dari makanan dan minuman (susu) 80-90% dikeluarkan melalui feaces, 20% melalui urin Metabolismenya dipengaruhi kel.tiroid, paratiroid, dan hipofisis
Klorida
Banyak terdapat di ekstrasel Berfungsi membantu proses keseimbangan natrium Sumber ion klorida terbanyak dari garam dapur
mEq/l Kation Na K Ca Mg Anion Cl HCO3 HPO4 SO4 Asam organik Protein Total
RAA
Cairan intravaskuler renin angiotensin 1 angiotensin 2 (vasokonstriktor kuat ) stimulasi korteks adrenal aldosteronreabsorbsi air dan Na
Non-osmoler
Semua respon hemodinamik akan mempengaruhi reflek kardiovaskuler, yang juga akan mengatur volume cairan dan pengeluaran urin
Pergerakan air
Cara rehidrasi : A.Nilai status rehidrasi (sesuai tabel di atas), banyak cairan yang diberikan (D) = derajatdehidrasi (%) x BB x 1000 cc B.Hitung cairan rumatan (M) yang diperlukan C.Pemberian cairan : 6 jam I = D + M atau 8 jam I = D + M 18 jam II = D + M atau 16 jam II = D + M
Cairan Kristaloid
Ringer Laktat Cairan Fisiologis Replacement therapy pada shock hipovolemik,luka bakar, diare,trauma Laktat di metabolisme di hati menjadi bikarbonat NaCl 0,9% Replacement therapy pada : kadar Na rendah, RL tidak cocok ( alkalosis,retensi kalium),trauma kepala, Mengencerkan sel darah merah
Cairan kristaloid
Dextrose 5% dan 10% Maintenance pada pembatasan intake Na Penggunaan perioperatif untuk : berlangusngnya metabolisme, menyediakan air,mencegah hipoglikemia Ringer Komposisinya mendekati fisiologis Mirip RL tapi memiliki kekurangan : kadar Cl terlalu tinggi,tidak memiliki laktat Dapat digunakan pada keadaan dehidrasi dengan hiperkloremia, muntahmuntah
Cairan Koloid
Alami Fraksi protein plasma dan albumin Dibuat dengan memanaskan plasma atau plasenta 60C selama 10 jam untuk membunuh virus Sintetis Dextran 40 dan 70 Hidroxylethyl starch (Hes) Gelatin
2.
3.Kehilangan Cairan Saat Pembedahan Secara teoritis perdarahan dapat diukur dari suction pump dan kasa yang digunakan
Evaporasi dan translokasi cairan internal. Kehilangan cairan akibat penguapan (evaporasi) akan lebih banyak pada pembedahan dengan luka pembedahan yang luas dan lama. Sedangkan perpindahan cairan atau lebih dikenal istilah perpindahan ke ruang ketiga atau sequestrasi secara masif dapat berakibat terjadi defisit cairan intravaskuler
Nilai perdarahan dari suction pump dan kasa yang dipakai Berdasar berat-ringannya perdarahan :
Perdarahan ringan, perdarahan sampai 10% EBV, 10 15%, cukup diganti dengan normal saline. Perdarahan sedang, perdarahan 10 20% EBV, 15 30%, dapat diganti dengan cairan kristaloid dan koloid. Perdarahan berat, perdarahan 20 50% EBV, > 30%, harus diganti dengan transfusi darah.
Kesimpulan
Inti dari terapi cairan perioperatif adalah untuk menyediakan jumlah cairan yang cukup untuk mempertahankan volume intravaskuler yang adekuat agar sistem kardiovaskular dalam keadaan yang optimal,yaitu dapat menghasilkan aliran darah yang adekuat ke organ-organ vital,dan ke jaringan yang mengalami trauma dan efektif untuk penyembuhan luka