Anda di halaman 1dari 3

Manoeuvres for Beningn Paroxysmal Positional Vertigo

1. BPPV adalah masalah pada telinga tengah yang merupakan akibat dari degenerasi normal dari otolith di dalam kanalis semisirkularis. Otolith (spt karang / Kristal di dalam telinga) dibuat dari Calsium carbonat dan merupakan komponen normal dari telingan dalam. Otolith terbentuk untuk menanggapi gaya berat (gravitasi) dan reseptor terhadap perubahan posisi di dalam utriculus dan sacculus. Otolith diperbarui secara terus menerus. Otolith di eliminasi/dikeluarkan di epitel terluar dari kanalis dan saccus endolimfatik. Otolith muncul dari debris-debris yang gagal/batal dialirkan dalam kanalis semisirkularis posterior. Singkatnya, ini adalah jalur yang salah. Sensor untuk rotasi ini menjadi sensitive terhadap gravitasi ketika pasien berbaring di tempat tidur. 2. Otolith Adalah Kristal calcium carbonat berukuran mikroskopik (ukuran sel darah merah: 5-50 ) yang merupakan komponen normal dari telinga dalam. Keberadaannya digunakan untuk memperkirakan gerakan linear kepala. Dibawah ini isi/komponen di dalam telinga dalam; vestibular labirin pada posisi pasien supinasi, berbaring, kepala berputar ke sisi yang benar. Otolith dari utrikulus yang terjebak berpindah selama malam hari dan terdeposit di dalam kanalis semisirkularis posterior dan/atau dalam cupula dari canalis semisircularis posterior. BPPV adalah gangguan yang sudah umum/banyak dikenali yang menyerang 1 dari 20 orang (perempuan : laki-laki = 2:1). Khususnya ketika berputar di atas tempat tidur, debris dari otolith secara abnormal menstimulasi kanalis semisirkularis sehingga muncul BPPV. Sampai sekarang tidak ada terapi medikamentosa yang berhasil menyembuhkan/atau mencegah BPPV. Satusatunya terapi yang digunakan sampai saat ini adalah maneuver yang mengikuti pemeriksa untuk memindah debris2 otolith dari canalis semisircularis. Terapi ini berhasil untuk vertigo rotasional tetapi sayangnya tidak dapat mencegah kekambuhan.

3. Dalam hal ini vertigo yang diterapi bukan perasaan imbalance (tidak seimbang). Adalah hal biasa merasa tidak stabil terutama ketika bangun dari tempat tidur seperti yang terjadi pada syndrome de debarquement (ketika melabuh/turun dari perahu). Selama satu atau dua hari setelah maneuver terapeutik umumnya gejala ini hilang secara spontan. Jika gejala tersebut muncul secara terus-menerus, diperlukan terapi rehabilitasi vestibular secara cepat. Jika vertigo muncul terus menerus apabila kepala digerakkan/saat kepala bergerak, terutama saat berputar di atas tempat tidur, kemungkinan maneuver gagal atau terjadi rekurensi (kekambuhan). Apabila hal ini terjadi, disarankan untuk melakukan eksekusi maneuver terapi lagi. Anda perlu membedakan antara maneuver untuk mendiagnosis dengan maneuver terapeutik. 4. Kupulolithiasis Terkumpulnya otolith dalam cupula atau kanalis semisirkularis 5. Kanalolithiasis Terkumpulnya secara berputar (otolith) dalam canalis semisircularis. Anda dapat memprovokasi timbulnya BPPV dengan cara menyuruh pasien berbaring dan memutar kepala pasien dengan sudut 450 ke satu sisi misalnya, sisi kanan. Dengan demikian kanalis semisirkularis posterior saat ini dalam posisi vertical dan otolith dapat berpindah sehingga timbul gejala vertigo klasik dan nystagmus paroksismal.

Manuver untuk Diagnosis BPPV posterior Pada orang normal tanpa keluhan vertigo nystagmus dapat dipicu dengan merebahkan pasien ke satu sisi tempat tidur kemudian ke sisi yang lainnya. Saat pasien duduk ditengah-tengah meja pemeriksaan, pasien disuruh untuk memegang erat lengan dan jari tangan dokter atau pemeriksa. Kemudian pasien dijatuhkan ke satu sisi, kepala pasien direbahkan mencapai sudut 45 derajat. Pemeriksa melihat ke mata pasien. Ibu jari pemeriksa yang kanan harus siap membuka kelopak mata pasien yang takut akan terjadi serangan vertigo dank karena itu dia menutup

matanya dalam beberapa waktu. Hasil dari gerakan (latihan pada posisi) ini dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Kemudian pemeriksa mengangkat kepala pasien sehingga pasien kembali dalam posisi tegak. Dengan tangan kirinya, pemeriksa mengangkat pasien yang memegangi lengan pemeriksa dengan kedua lengannya. Sedangkan tangan pemeriksa yang kanan memegangi kaki pasien. Saat pasien kembali dalam posisi duduk kembali lihat mata pasien dan perintahkan pasien untuk focus (memperhatikan mata pemeriksa misalnya suruh pasien focus pada mata kanan pemeriksa). Kemudian pemeriksa bersiap mengubah posisi pasien kembali dengan merebahkan pasien kea rah sebaliknya. Pasien direbahkan ke sisi yang berlawanan.

Anda mungkin juga menyukai