Anda di halaman 1dari 13

RESUME TUGAS SOSIOLOGI

Disusun Oleh : Nama NIM : Zulfimar :10 04 064

Dosen Pembimbing : Dra.Yulia Tri Samiha.M.Pd

FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) RADEH FATAH PALEMBANG 2012

A.

Konsep Sosiologi & Sistem Sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang kehidupan manusia.Salah satunya adalah mempelajari sosialisasi dan pembentukan kepribadian. Kami membuat ringkasan dan mengidentifikasi hubungan antarakepribadian sosialisasi dan kebudayaan, dan juga mengidentifikasi tipekebudayaan khusus yang mempengarui kepribadian adalah bertujuanuntuk agar pembaca biasa lebih memahami sosialisasi dan pembentukankepribadian. * Konsep Sosiologi ~ Sosiologi berasal dari kata Socius = teman Logos = kata ~ Pengertian secara harfiah Sosiologi adalah ilmu yang membicarakan teman pergaulan . ~ Termasuk rumpun ilmu social ~ Bapak Sosiologi dunia adalah Aguste Comte (1798-1857) yang pertama kali memakai istilah sosiologi * Definisi Sosiologi ~ Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari jaringan hubungan manusia dalam hidup bermasyarakat. ~ Dalam hubungan antar manusia menimbulkan proses sosial dan struktur social ~ Keduanya menghasilkan kajian berupa peelapisan sosial,lembaga sosial, interaksi sosial dan sebagainya. * Karakteristik Sosiologi ~ Konsep atau teori sosiologi tidak pasti (berubah-rubah). ~ Bersifat kategoris dan empiris, artinya sosiologi tidak menganalisa apa yang bukan terjadi. ~ Bersifat umum, artinya berpusat pada gejala sosial shingga disebut ilmu murni (pure science). ~ Sosiologi mempelajari hal-hal yang abstrak. * Peran Sosiologi dalam Pembangunan Untuk kepentingan pembangunan, sosiologi disamping berperan sebagai ilmu murni juga berperan sebagai ilmu terapan. Hal ini memberkan cara

memecahkan masalah-masalah dalam pembangunan. Banyak ahli sosiologi yang bekerja pada badan-badan sosial, perusahaan dan sebagainya. Mereka melakukan penelitian dan pengolahan terhadap data-data akan permasalahan sosial. Tidak hanya itu pemerintah dalam menentukan kebijakan menyangkut kepentingan masyarakat, terlebih dahulu berkonsultasi kepada sosiolog. * Sosiologi yang diterapkan dalam pembelajaran di SMA ~ ~ Pengertian : pengetahuan mengenai hubungan-hubungan sosial antara warga masyarakat dalam kedudukan dan peran masing-masing. Fungsi : Menanamkan kesadaran dan pemahaman kemajemukan masyarakat akan perbedaan situasi sosial yang mempengaruhi perilaku warga masyarakat. ~ Tujuan : Untuk mengembangkan sikap dan perilaku siswa yang rasional dan kritis dalam menghadapai perbedaan dan masyarakat yang ditemui dalam kehidupan sehari-hari. NORMA DAN NILAI SOSIAL 1. Hubungan interaksi sosial dengan norma social Manusia adalah makhluk sosial yang hidup dalam pergaulan masyarakat. Manusia tidak bisa memenuhi kebutuhannya tanpa bantuan orang lain. Untuk itu, manusia diharuskan bisa berinteraksi dan bekerjasama dengan yang lainnya. Hubungan interaksi dan norma sosial bisa kita ketahui melalui gambaran berikut: Seseorang yang mengharap kesejahteraan hidup memerlukan jaminan keamanan yang diperoleh dari tingginya ketertiban. Ketertiban ini memerlukan pengaturan sosial kultural (norma-norma sosial. Norma sosial adalah pembatas / pengendalitingkah laku yang berada di luar individu yang tumbuh dari proses kemasyarakatan. Norma diperlukan untuk mencapai keserasian dalam masyarakat. Norma sosial dapat berupa aturan dengan sanksi yang menekan tingkah laku masyarakat.

Macam-macam norma berdasarkan tingkat penekanannya : 1) Tata cara (usage) Adalah proses interaksi yang berulang-ulang lalu menghasilkanpola tertentu dengan sanksi sangat ringan.contoh : tidak boleh bergurau saat makan. 2) Kebiasaan (folkways) Adalah perbuatan yang disukai masyarakat sehingga dilakukan secara berulangulang. Sanksinya berupa teguran, sindiran, dll. Folkways disebut juga norma ringan.contoh: berkata sopan danmenghormati orangtua. 3) Tata kelakuan (Mores) Adalah norma yang diambil dari ajaran agama, filsafat/nilai budaya. Pelanggarnya disebut orang jahat dan aneh contoh: orang-orang yang melakukan zina. Norma tata kelakuan berfungsi sebagai pembatas tingkah laku, mengidentifikasikan individu dengan kelompoknya, menjaga solideritas antar anggota. 4) Adat (costum) Adalah norma tidak tertulis namun sangat terintegrasi dengan masyarakat. Sanksinya berupa kucilan dari masyarakat. Contohnya: suami istri yang bercerai pada masyarakat lampung. 5) Hukum (Laws) Adalah norna yang tertulis dengan sanksi tegasberisi larangan, etentuandan perintah dalam bentuk Undang-Undang. Contoh : hukum perdata dan pidana. 6) Mode (Fashion) Adalah cara / gaya dalam membuat/melakukan sesuatu yang sering berubah. Bersifat massal dan masyarakat selalu berusaha bahwa dirinya iu modern. Misalnya dalam hal berpakaian dan gaya rambut. Apabila gaya tersebut tidak tepat pada kondisi maka akan timbul pergunjingan seperti mode pakaian yang seronok. 2. Hubungan Interaksi Sosial dengan Nilai Sosial Manusia memiliki cipta, rasa dan karsa yang berhubungan dengan aspek jasmani dan rohani. Hal ini membutuhkan suatu nilai. Nilai sosial adalah sikap/perasaan yang masyarakat terima untuk menentukan apa yang benar dan yang pantas. Bertujuan untuk menafsirkan objek yang bersifat material maupun non material. Nilai sosial bersifat

abstrak. Jika nilai sosial itu digabubg dalam suatu sistem disebut sistem nilai sosial. Nilai tradisional / kekolotan / konservatisme mempunyai pasangan nilai inovasisme, konservatisme timbul dari penekanan nilai ketertiban yang besar. Nilai spiritual dan material merupakan pasangan ideal yang selalu berkaitan dengan aspek jasmani dan rohai. Akan tetapi nilai material lebih diperhatikan dari pada nilai spiritual pada masa sekarang ini. Ciri-ciri nilai sosial 1. Tumbuh dari interaksi masyarakat 2. Dipelajari melalui proses sosialisasi 3. Memuaskan manusia dalam pemenuhan kebutuhan 4. Bersikap abstrak 5. Cenderung membentuk sistem bilai 6. Mengandung unsur emosi kejiwaan. 7. Mempengaruhi perkembangan pribadi Nilai mencerminkan kualitas pilihan dalam tindakan. Nilai juga memberikan perasaan identitas kepada masyarakat cukup sulit untuk mengetahui nilai-nilai yang dianut kelompok masyarakat. Menurut C. Kluckhohn semua nilai budaya alam semua kebudyaan pada dasarnya mengenal lima masalah pokok, yakni: a. hakikat tentang hidup manusia b. hakikat tentang karya manusia c. hakikat dari kedudukan manusia dalam ruang dan waktu d. hakikat hubungan manusia dengan alam sekitar e. hakikat hubungan manusia dengan sesamanya Fungsi Nilai sosial Mengarahkan perilaku dan pikiran masyarakat Memberi alat untuk menetapkan harga sosial suatu kelompok Penentu akhir dalam memenuhi peranan sosialnya Alat solidaritas dalam masyarakat Sebagai alat kontrol perilaku manusia.

Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Pengertian sistem menurut Wikipedia indonesia adalah sistem berasal dari bahasa Latin (systma) dan bahasa Yunani (sustma) adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi. Istilah ini sering dipergunakan untuk menggambarkan suatu set entitas yang berinteraksi, di mana suatu model matematika seringkali bisa dibuat. Syarat-syarat sistem : 1. Sistem harus dibentuk untuk menyelesaikan masalah. 2. Elemen sistem harus mempunyai rencana yang ditetapkan. 3. Adanya hubungan diantara elemen sistem. 4. Unsur dasar dari proses (arus informasi, energi dan material) lebih penting dari pada elemen sistem. 5. Tujuan organisasi lebih penting dari pada tujuan elemen. Pengertian Sistem Menurut Para Ahli Istilah sistem merupakan istilah dari bahasa yunani system yang artinya adalah himpunan bagian atau unsur yang saling berhubungan secara teratur untuk mencapai tujuan bersama. Pengertian sistem menurut sejumlah para ahli : 1. L. James Havery Menurutnya sistem adalah prosedur logis dan rasional untuk merancang suatu rangkaian komponen yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan maksud untuk berfungsi sebagai suatu kesatuan dalam usaha mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan. 2. John Mc Manama Menurutnya sistem adalah sebuah struktur konseptual yang tersusun dari fungsifungsi yang saling berhubungan yang bekerja sebagai suatu kesatuan organik untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan secara efektif dan efesien.

3. C.W. Churchman. Menurutnya sistem adalah seperangkat bagian-bagian yang dikoordinasikan untuk melaksanakan seperangkat tujuan. 4. J.C. Hinggins Menurutnya sistem adalah seperangkat bagian-bagian yang saling berhubungan. 5. Edgar F Huse dan James L. Bowdict Menurutnya sistem adalah suatu seri atau rangkaian bagian-bagian yang saling berhubungan dan bergantung sedemikian rupa sehingga interaksi dan saling pengaruh dari satu bagian akan mempengaruhi keseluruhan. B. Konsep Sistem Pendidikan (Pendekatan Masukan-Proses-Keluaran) Pendekatan Masukan-Proses-Keluaran yaitu : 1. Masukan Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan yang diproses. Masukan dapat berupa hal-hal yang berwujud (tampak secara fisik) maupun yang tidak tampak. Contoh masukan yang berwujud adalah bahan mentah, sedangkan contoh yang tidak berwujud adalah informasi (misalnya permintaan jasa pelanggan). 2. Proses Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna dan lbih bernilai, misalnya berupa informasi dan produk, tetapi juga bisa berupa hal-hal yang tidak berguna, misalnya saja sisa pembuangan atau limbah. Pada pabrik kimia, proses dapat berupa bahan mentah. Pada rumah sakit, proses dapat berupa aktivitas pembedahan pasien. 3. Keluaran Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem informasi, keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan sebagainya. C. Kurikulum Progdi PAI: Mengenal Tujuan Institusional Kurikulum dapat. dimaknai sebagai: suatu dokumen atau rencana tertulis mengenai kualitas pendidikan yang harus dimiliki oleh peserta didik melalui suatu pengalaman belajar. Pengertian ini mengandung arti bahwa kurikulum harus tertuang dalam satu atau beberapa dokumen atau rencana tertulis. Dokumen atau rencana tertulis

itu berisikan pernyataan mengenai kualitas yang harus dimiliki seorang peserta didik yang mengikuti kurikulum tersebut. Makna kurikulum adalah pengalaman belajar. Pengalaman belajar di sini dimaksudkan adalah pengalaman belajar yang dialami oleh peserta didik seperti yang direncanakan dalam dokumen tertuhs. Pengalaman belajar peserta didik tersebut adalah konsekuensi langsung dari dokumen tertulis yang dikembangkan oleh dosen/instruktur/pendidik. Dokumen tertulis yang dikembangkan dosen ini dinamakan Rencana Perkuliahan/Satuan Pembelajaran. Pengalaman belajar ini memberikan dampak langsung terhadap hasil belajar mahasiswa. Oleh karena itu jika pengalaman belajar ini tidak sesuai dengan rencana tertulis maka hasil belajar yang diperoleh peserta didik tidak dapat dikatakan sebagai hasil dari kurikulum. Ada enam dimensi pengembangan kurikulum untuk pendidikan tinggi yaitu pengembangan ide dasar untuk kurikulum, pengembangan program, rencana perkuliahan/satuan pembelajaran, pengalaman belajar, penilaian dan hasil. Keenam dimensi tersebut dapat dikelompokkan ke dalam tiga kategori yaitu Perencanaan Kurikulum, Implementasi Kurikulum, dan Evaluasi Kurikulum. Perencanaan Kurikulum berkenaan dengan pengernbangan Pokok Pikiran/Ide kurikulum dimana wewenang menentukan ada pada pengambil kebijakan urtuk suatu lembaga pendidikan. Sedangkan Implementasi kurikulum berkenaan dengan pelaksanaan kurikulum di lapangan (lembaga pendidikan/kelas) dimana yang menjadi pengembang dan penentu adaIah dosen/tenaga kependidikan. Evaluasi Kurikulum merupakan kategori ketiga dimana kurikulum dinilai apakah kurikulum memberikan hasil yang sesuai dengan apa yang sudah dirancang ataukah ada masalah lain baik berkenaan dengan salah satu dimensi ataukah keseluruhannya. Dalam konteks ini evaluasi kurikulum dilakukan oleh tim di luar tim pengembang kurikulum dan dilaksanakan setelah kurikulum dianggap cukup waktu untuk menunjukkan kinerja dan prestasinya. Tujuan Institusional adalah tujuan yg harus dicapai oleh setiap lembaga pendidikan.. Dg kata lain tujuan ini dapat diartikan sebagai kualifikasi yg harus dimiliki siswa setelah menempuh atau dapat menyelesaikan program di suatu lembaga pendidikan tertentu. Tujuan Institusional juga merupakan tujuan untuk mencapai tujuan umum yang

dirumuskan dalam bentuk kompetensi kelulusan tiap jenjang pendidikan,, seperti standar kompetensi pendidikan dasar, menengah, atas, kejuruan dan tinggi.. Ini bertujuan untuk meletakan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikui pendidikan lebih lanjut sesuai dg kejujurannya.

D. Kompetensi Guru Komputernsi guru mempunyai 4 kompetensi yaitu : 1. Kompetensi Padegogik Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial, cultural, emosional, dan intelektual - Menguasai teori belajar dan prinsip pembelajaran yang mendidik. - Mengembangkan kurikulum yang terkait mata pelajaran yang diampu. - Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik - Memanfaatkan TIK untuk kepentingan pembelajaran. - Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik. - Berkomunikasi efektif, empatik, dan santun ke peserta didik. - Menyelenggarakan penilaian evaluasi proses dan hasil belajar. 2. Kompentensi Keahlian - Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, social dan budaya bangsa - Penampilan yang jujur, berakhlak mulia, teladan bagi peserta didik dan masyarakat. - Menampilkan dirisebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa - Menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru, dan rasa percaya diri. - Menjunjjung tinggi kode etik profesi guru. 3. Kompentensi Sosial. - Bersikap inkulif, bertindak obyektif, serta tidak diskriminatif karena pertimbangan jenis kelamin, agara, raskondisifisik, latar belakang keluarga, dan status sosial keluarga.

- Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua dan masyarakat. - Beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah RI yang memiliki keragaman social budaya. - Berkomunikasi dengan lisan maupun tulisan. 4. Kompentensi Profesional - Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung pelajaran yang dimampu - Mengusai standar kompentensi dan kompetensi dasar mata pelajaran/bidang pengembangan yang dimampu - Mengembangkan materi pembelajaran yang dimampu secara kreatif. - Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif - Memanfaatkan TIK untuk berkomunikasi dan mengembangakan diri. E. Posisi Sosdik dalam Kurikulum Progdi PAI Tugas utama seorang guru adalah membimbing, mengajar, serta melatih peserta didik secara professional sehingga dapat mengantarkan peserta didiknya kepada pencapaian tujuan pendidikan. Sehingga untuk melaksanakan tugas tersebut guru harus berpedoman pada suatu alat yang disebut kurikulum. Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pengajaran, serta cara yang digunakan dalam menyelenggarakan belajar mengajar (UU No. 2 Tahun 1989) dan ini bertujuan sebagai arah, pedoman, atau sebagai rambu-rambu dalam pelaksanaan proses pembelajaran (belajar mengajar). Kurikulum merupakan syarat mutlak bagi pendidikan di sekolah, hal ini berarti bahwa kurikulum merupakan bagian yang tak terpisahkan dari pendidikan atau pembelajaran. Setiap praktik pendidikan diarahkan pada pencapaian tujuan-tujuan tertentu, apakah berkenaan dengan penguasaan pengetahuan, pengembangan pribadi, kemampuan sosial, ataupun kemampuan bekerja. Untuk menyampaikan bahan pelajaran, ataupun mengembangkan kemampuan-kemampuan tersebut diperlukan metode penyampaian serta alat-alat bantu tertentu. Untuk menilai hasil dan proses pendidikan, juga diperlukan cara-cara dan alat-alat penilaian tertentu pula. Keempat

hal tersebut, yaitu tujuan, bahan ajar, metode-alat, dan penilaian merupakan komponenkomponen utama kurikulum. Dengan berpedoman pada kurikulum, interaksi pendidikan antara guru dan siswa berlangsung. Interaksi ini tidak berlangsung dalam ruang hampa, tetapi selalu terjadi dalam lingkungan tertentu, yang mencakup antara lain lingkungan fisik, alam, sosial budaya, ekonomi, politik, dan religi. Kurikulum mempunyai kedudukan sentral dalam seluruh proses pendidikan. Kurikulum mengarahkan segala bentuk aktivitas pendidikan demi tercapainya tujuantujuan pendidikan. Kurikulum merupakan suatu rencana pendidikan, memberikan pedoman dan pegangan tentang jenis, lingkup, dan urutan isi, serta proses pendidikan dan kurikulum merupakan suatu bidang studi, yang ditekuni oleh para ahli atau spesialis kurikulum, yang menjadi sumber konsep-konsep atau memberikan landasan-landasan teoritis bagi pengembangan kurikulum berbagai institusi pendidikan.

DAFTAR PUSTAKA

http://netbisnisonline.blogspot.com/2009/06/konsep-sosiologi.html http://liavietri.blogspot.com/2010/02/pengertian-sistem.html http://hartinainagemina.blogspot.com/2012/05/pendekatan-konsep-sistem-dalam-proses.html Depdiknas, 2000. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 010/0/2000 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta:Depdiknas Mulyasa, E, 2004. Kurikulum Berbasis Kompetensi, Bandung : Remaja Rosda Karya. Yamin, H. Martinis. 2005. Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi. Jakarta: Gaung Persada Press. Yamin, H. Martinis. 2006. Profesionalisme Guru & Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Gaung Persada Press. http://www.kampus-info.com/2012/05/4-kompetensi-guru.html http://rahmanjampea.blogdetik.com/2010/04/09/kedudukan-kurikulum-dalam-pendidikan/

Anda mungkin juga menyukai