Tugas Kti Bindo
Tugas Kti Bindo
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan YME karena atas rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul '' PENDIDIKAN ANAK USIA DINI PEMBENTUK KEPRIBADIAN ANAK'' untuk persyaratan tugas akhir semester mata pelajaran Bahasa Indonesia tanpa hambatan yang berarti. Dalam kata pengantar ini saya ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu dalam penyelesaian karya ilmiah ini. Terima kasih saya ucapkan kepada : 1. Ibu Dra. Saitin, M. Si. sebagai kepala SMA Negeri 1 Puri Mojokerto yang telah memberi kesempatan dan dorongan kepada penulis; 2. Ibu Sofiah, S. Pd sebagai guru bahasa Indonesia yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan makalah ini; 3. Perpustakaan SMA Negeri 1 Puri yang menyediakan buku-buku sebagai referensi dalam pembuatan karya ilmiah ini. 4. Kedua orang tua kami yang telah memberi dorongan dan sekaligus membantu dalam proses penyelesaian makalah ini; Dengan pembutan karya ilmiah ini semoga saya mendapatkan nilai sesuai denagn usaha yang saya lakukan untuk menyelesaikan makalah ini secara maksimal. Tak ada gading yang tak retak begitu pula makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi saya pada khususnya dan kita semua pada umumnya. Amin
BAB I PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengaruh PAUD terhadap kepribadian anak 2. Mengetahui bagaimana pengaruh PAUD terhadap kepribadian anak 3. Mengetahui metode PAUD yang sesuai untuk pengembangan kepribadian anak.
1.6 Hipotesis
PAUD dapat mempengaruhi pengembangan dan pembentukan kepribadian anak karena metode yang digunakan sesuai, yaitu bermain sambil belajar, dengan demikian minat anak untuk belajar dan menyerap segala yang diajarkan lebih besar. Ditambah lagi, pada usia dini, anak akan lebih mudah menerima segala yang diajarkan. Anak anak juga masih belum dicemari oleh pengaruh buruk lingkungan, mereka justru diajarkan untuk selalu berbuat baik. Di PAUD anak anak juga dapat belajar bersosialisasi dengan teman sebayanya. Hal ini akan mengajarkan kepada anak anak cara bersosialisasi dengan sesamanya. Sementara anak yang tidak mengenyam PAUD akan lebih lambat dalam bersosialisasi dengan teman sebayanya.
Sebagai individu, anak usia dini adalah suatu organisme yang merupakan suatu kesatuan jasmani dan rohani yang utuh dengan segala struktur dan perangkat biologis dan psikologisnya sehingga menjadi sosok yang unik. Sebagai makhluk sosio-kultural, ia perlu tumbuh dan berkembang dalam suatu lingkungan sosial tempat ia hidup dan perlu diasuh dan dididik sesuai dengan nilai-nilai sosio-kultural yang sesuai dengan harapan masyarakatnya. Anak usia dini mengalami suatu proses perkembangan yang fundamental dalam arti bahwa pengalaman perkembangan pada masa usia dini dapat memberikan perkembangan yang membekas dan berjangka lama sehingga melandasi proses perkembangan anak selanjutnya. Ia memiliki sejumlah potensi baik potensi fisik-biologis, kognisi maupun sosio-ekonomi. Ia adalah individu yang sedang mengalami proses perkembangan sangat pesat serta merupakan pembelajar yang aktif dan energik. Para ahli psikologi perkembangan sepakat usia dini (0-4 tahun) adalah sebagai the golden age atau masa emas dalam tahap perkembangan hidup manusia. Dikatakan sebagai masa emas, karena pada masa ini tidak kurang dari 100 miliar sel otak siap untuk distimulasi agar kecerdasan seseorang dapat
berkembang secara optimal di kemudian hari. Dalam banyak penelitian menunjukkan, kecerdasan anak usia 0-4 tahun akan terbangun 50 persen dari total kecerdasan yang akan dicapai pada usia 18 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa usia 4 tahun pertama adalah masa-masa paling menentukan dalam membangun kecerdasan anak dibandingkan masa-masa sesudahnya. Artinya, nilai pada usia tersebut anak tidak mendapatkan rangsangan yang maksimal, maka potensi tumbuh kembang anak tidak akan teraktualisasikan secara optimal. Anak yang mendapatkan pembinaan sejak usia dini akan dapat meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan fisik dan mental, yang secara langsung maupun tidak langsung akan berdampak pada peningkatan prestasi belajar, atas kerja dan produktivitas. Pada akhirnya anak akan lebih mampu untuk mandiri dan mengoptimalkan potensi yang dimiliki. Gambaran di atas menunjukkan betapa pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) untuk anak-anak kita. Kalau dulu banyak orang beranggapan bahwa pendidikan untuk anak hanya akan efektif bila dimulai dari usia TK atau SD, maka persepsi tersebut harus diluruskan. Karena pendidikan anak yang dimulai dari TK atau SD sebenarnya sudah ketinggalan kereta.
pendidikan pada masa dini akan melandasi proses dan hasil penelitian selanjutnya Secara lebih luas dari aspek sosio-kultural, PAUD dapat merupakan suatu realisasi dari hak anak untuk hidup dan berkembang sesuai dengan potensi yang dimiliki. Melalui PAUD, pewarisan nilai-nilai masyarakat dapat dilakukan sehingga dapat menyiapkan anak sebagai generasi penerus untuk masa depan. Bahkan secara ekonomik, PAUD dapat merupakan investasi bagi masa depan karena anak yang terdidik dan berkembang baik secara ekonomis akan menguntungkan pada masa yang akan datang.
medis-neurologis, psikososial-kultural, dan pendidikan mengimplikasikan suatu pandangan yang komprehensif tentang anak usia secara singkat kajian tersebut menyimpulkan bahwa anak usia dini (sejak lahir hingga 6 tahun) adalah sosok individu makhluk sosial kultural yang sedang mengalami suatu proses perkembangan yang sangat fundamental bagi kehidupan selanjutnya dengan memiliki sejumlah potensi dan karakteristik tertentu.
sekaligus menjadi generasi penerus dari masyarakat yang bersangkutan, maka PAUD hendaklah berlandaskan dan sekaligus turut mengembangkan nilai-nilai sosio-kultural yang berkembang pada masyarakat yang bersangkutan. Lebih lanjut, prinsip ini juga mempersyaratkan perlunya PAUD untuk memanfaatkan potensi lokal, baik itu berupa keragaman sosial budaya maupun berupa sumber-sumber daya potensial yang ada di masyarakat.
1) Mencontoh berbagai bentuk (silang, sgitiga, bujursangkar) 2) Menggambar bebas 3) Menggunting kertas 4) Melipat kertas
2. Perkembangan Kemampuan Berbahasa 1) Berbicara lancar dengan kalimat sederhana 2) Menyebutkan sebanyak- banyaknya nama benda 3) Bercerita tentang kejadian di sekitarnya 4) Menceritakan gambar berseri 5) Mengikuti beberapa perintah sekaligus 6) Membuaat sebanyak banyaknya kata
3. Perkembangan Kemampuan Kecerdasan 1) Menyebutkan urutan bilangan dari 1-10 2) Menyebutkan warna 3) Menyusun kembali kepingan puzzle 4) Memasang benda sesuai pasangan 5) Menggambar orang dengan 2-3 bagian 6) Kemampuan berkonsentrasi lebih lama 7) Bertambahnya pengalaman tentang pengertian berbagai fungsi
4. Perkembangan kemampuan menolong diri sendiri 1) Dapat memotong makanan dengan pisau 2) Mengikat tali sepatu 3) Mandi sendiri 4) Menyisir rambut 5. Perkembangan kemampuan bergaul 1) Bermain dan berkomunikasi dengan anak lain 2) Berani dan mempunyai rasa ingin tahu yang besar 3) Menunjukkan perhatian terhadap perbedaan jenis kelamin
B. Perkembangan Anak Usia 5-6 Tahun Anak usia 5-6 tahun adalah anak yang periang dan imajinatif. Mereka tiada hentinya bergerak dan menggunakan gerakan tubuhnya secara kreatif.
1. Perkembangan Kemampuan Motorik a. Kemampuan Motorik Kasar 1) Merangkak dengan berbagai variasi 2) Berjalan lurus, berjingkat, mengangkat tumit, membawa cangkir, dsb. 3) Berlari lurus, berjingkat, angkat tumit, dsb. 4) Berjalan di atas papan titian 5) Meloncat dari ketinggian 20-50 cm 6) Melompat dengan satu kaki
b. Motorik halus 1) Mencontoh berbagai gerakan dan bentuk 2) Menjiplak angka 1-5 3) Menjahit sederhana 4) Menjiplak bentuk-bentuk
2. Perkembangan Bahasa 1) Menirukan kembali urutan angka 2-4 2) Mengikuti beberapa perintah sekaligus 3) Berbicara lancar dengan kalimat sederhana 4) Bercerita tentang kejadian di sekitarnya 5) Memberikan informasi tentang suatu hal 6) Menceritakan gambar 7) Menyebutkan sebanyak- banyaknya nama benda dan binatang
3. Perkembangan Kemampuan Kecerdasan 1) Menyebut urutan bilangan 1-20 2) Mengelompokkan benda 3) Mengenal perbedaan berbagai macam sifat benda 4) Mengenal sebaab akibat 5) Menggunakan alat sekolah secara benar
4. Perkembangan kemampuan menolong diri sendiri 1) Membersihkan sikat gigi tanpa dibantu 2) Menjaga keamanan diri 3) Menyisir rambut sendiri 4) Ke toilet sendiri 5. Perkembangann kemampuan bergaul 1) Dapat bergaul dengan semua teman sebaya 2) Tenggang rasa terhadap orang lain 3) Mengendalikan emosi secara wajar dalam pergaulan 4) Mengembangkan sikap simpati maupun empati
3.2 Saran PAUD merupakan hal yang sangat esensial dalam upaya untuk membentuk kepribadian yang baik dari anak anak sejak dini. Tetapi, hendaknya dalam memberikan pengajaran, mentor atau guru serta orangtua tidak melupakan bahwa usia anak anak adalah usia untuk bermain. Jadi alangkah baiknya apabila pembelajaran yang dilakukan terhadap anak tersebut dilakukan sambil bermain.
DAFTAR PUSTAKA
Arismantoro,ed.2008. Tinjauan Berbagai Aspek CHARACTER BUILDING, Bagaimana Mendidik Anak Berkarakter. Jakarta : Tiara Wacana. Sjarkawi.2008. Pembentukan Kepribadian Anak.Jakarta : Bumi Aksara
Daftar Isi Halaman Judul. Kata Pengantar. Daftar Isi. Bab I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang. 1.2 Rumusan Masalah. 1.3 Tujuan.. 1.4 Metode Penelitian. 1.5 Manfaat Penulisan. 1.6 Hipotesis.. Bab II Penjelasan 2.1 Pengertian PAUD.. 2.2 Tujuan Diselenggarakan PAUD 2.3 Pentingnya PAUD.. 2.4 Konsep pembelajaran. 2.5 Prinsip PAUD.. 2.6 Perkembangan anak usia 4-5 tahun. Bab III Penutup 3.1 Kesimpulan 3.2 Saran Daftar Pustaka..