Anda di halaman 1dari 8

MATRIK ANALISIS PENYEBAB PENGADUAN DAN ALTERNATIF PERBAIKAN PELAYANAN BIDANG PENDIDIKAN DASAR DIKOTA PROBOLINGGO

NO 1. Pernyataan Pengaduan Masih terjadi gangguan antar siswa (kekerasan, narget, usil) Penyebab Belum ada tata tertib yang mengatur kekerasan antar siswa Alternatif Perbaikan Internal Eksternal Sekolah membuat aturan/tata tertib terkait agar tidak terjadi kekerasan antar siswa Optimalisasi supervisi Kepala Sekolah jika ada kelas kosong atau tidak ada guru Pembinaan dan pengawasan terhadap guru piket Pemberian tambahan pelajaran budi pekerti, pendidikan anti kekerasan dan HAM kepada siswa di kelas dan diluar kelas masuk di mulok Memberdayakan siswa agar terlibat dalam deteksi dini untuk mencegah kekerasan antar siswa Sekolah mengajak wali murid, tokoh masyarakat untuk memberikan pengawasan perilaku anak lebih optimal Pemberian reward/penghargaan terhadap guru yang kreatif dalam pengadaan alat peraga Pengadaan komputer sebagai alat peraga

Jam kosong pada waktu pembelajaran tidak ada pengawasan Guru piket kurang berfungsi Pelajaran budi pekerti disekolah kurang

Pengaruh lingkungan keluarga dan masyarakat

2.

Media belajar yang kurang lengkap (komputer dan alat peraga)

Guru kurang kreatif dalam pembuatan alat peraga

Mengikutkan guru ikut diklat, lomba tentang inovasi pembelajaran

Belum ada pengadaan komputer disekolah

Pengadaan komputer kepada instansi terkait Meminta bantuan dana kepada wali murid Bekerja sama dengan dunia usaha untuk pengadaan

3.

Halaman sekolah sering banjir dan becek

Tidak ada drainase

Pembuatan drainase

komputer Bekerjasama dengan dunia usaha untuk mendapatkan dukungan pembangunan drainase

4.

Setiap tahun, buku paket ganti, meskipun isinya sama

5.

Jumlah ruang kelas kurang

6.

Penjaga sekolah malas dan suka marah

7.

Kamar mandi tidak layak

Drainase tidak Perawatan drainase berfungsi karena secara berkala tersumbat Informasi dari Memberikan informasi sekolah tentang kepada wali murid penggunaan buku tentang penggunaan paket kurang buku Paket, LKS dll dimengerti oleh wali murid Adanya kerjasama Sekolah mengusahakan penjualan buku pemenuhan buku antara penerbitan paket sesuai dengan dengan sekolah jumlah siswa Adanya alih fungsi Penambahan jumlah ruang menjadi ruang ruang guru Akibat Permen 39 Moving kelas tentang sertifikasi dengan kewajiban mengajar 24 jam sehingga ada pemekaran rombongan belajar Pemecahan kelas Moving kelas sebagai efektiftas bimbingan belajar Penjaga sekolah Melaksanakan jumat merangkap petugas bersih/kerja bakti kebersihan sekolah, Menggunakan jasa kebersihan harian lepas Kesejahteraan kurang Memberikan pekerjaan yang menghasilkan nilai tambah Tidak ada pembinaan Pelatihan/kunjungan atau pelatihan kesekolah lain penjaga tentang tupaksi sekolah tentang cara penjaga sekolah memberikan pelayanan yang baik Perilaku siswa yang Pembuatan dan tidak disiplin pemasangan tulisan motto tentang kebersihan di beberapa pojok sekolah Jumlah kamar mandi tidak sebanding

Pengadaan buku Paketoleh Diknas Kab/Kota dan pemerintah Propinsi maupun Pusat Penambahan ruang guru dan ruang kantor kepada pihak lain

Pelatihan untuk penjaga sekolah tentang memberikan pelayanan yang baik

Menambah jumlah kamar mandi sesuai jumlah siswa 1

dengan jumlah siswa Kurang pedulinya warga sekolah

kamar mandi untuk 40 org Mengadakan pembinaan kepada warga sekolah khususnya tentang kebersihan kamar mandi Piket kebersihan bagi siswa Petugas kebersihan melakukan pembersihan kamar mandi secara rutin pagi, istirahat pertama dan setelah istirahat kedua Melengkapi perlengkapan kamar mandi misalnya : gayung, sabun cuci, sikat lantai, pewangi lantai, serbet Pengadaan peralatan olah raga di programkan dalam anggaran setiap tahun Menunjuk salah seorang guru atau staf untuk merawat sarana olah raga Pengadaan/pembuatan tempat cuci tangan

Perawatan kamar mandi kurang kontinue

Kurangnya perlengkapan kebersihan yang disediakan oleh sekolah 8. Peralatan olah raga tidak lengkap Pengadaan peralatan olah raga yang tidak direncanakan atau di abaikan (di anggap tidak penting ) Kurangnya perawatan sarana olah raga yang sudah ada Pengadaan tempat cuci tangan didepan kelas Guru kurang menguasai modelmodel pembelajaran yang menarik

Pengadaan lapangan olahraga untuk siswa SDSMP/MTSN

9.

10.

Tidak ada tempat cuci tangan didepan kelas Guru mengajar hanya ceramah dan mencatat

11.

Alokasi waktu pelajaran agama kurang

Menyelenggarakan pelatihan untuk penguasaan modelmodel pembelajaran yang menarik Kurangnya alat Pengadaan alat peraga peraga untuk media (media pembelajaran pembelajaran oleh sekolah) Alokasi waktu - Menambah atau didalam kurikulum mengadakan ekstra hanya 3 jam dalam 1 kurikuler atau minggu (terbatas) penambahan jam bagi siswa diluar jam pelajaran agama - Memberikan

Pelatihan metode pembelajaran yang menarik di tingkat gugus sekolah (KKG/MGMP) Pengadaan alat peraga oleh Dinas Pendidikan Mengintensifkan kegiatan ramadhan

Mengajak walimurid dan

12.

Guru belum melakukan koreksi ulangan dan tugas siswa

Guru kurang konsisten dalam melaksanakan KBM

penugasan kepada siswa utk mengikuti keg keagamaan Membuat standar operasional tentang guru dalam memberikan ulangan atau tugas kepada siswa Mengintensifkan supervisi kelas oleh Kepala Sekolah

masy agar anak-anak tetap mengaji di mushola sampai remaja

Mengintensifkan supervisi kelas oleh Pengawas sekolah Pengadaan sarana prasarana UKS (Obat dan Peralatan) melalui usulan ke Dinkes

13.

Pelayanan UKS Belum maksimal

Sarana prasarana UKS belum lengkap Belum ada kerjasama dengan Puskesmas/MOU Jadwal layanan UKS belum ada Kesadaran warga sekolah belum maksimal tentang kesehatan Warga sekolah membuang sampah di sembarang tempat MOU dengan Puskesmas Menyusun Program UKS dan kegiatan UKS Melakukan pembinaan secara periodik dan pelatihan Jumat bersih, membuat tempat sampah dari bahan bekas Memberdayakan OSIS /tim kebersihan siswa untuk menjaga kebersihan sekolah Mengadakan lomba kebersihan antar kelas Warga sekolah diberi tanggungjawab One Men On Three, rindu asti, sagu sapo 9satu guru satu pohon), samu sapo ( satu murid satu pohon) Pengadaan alat kebersihan Membangun sarana ibadah Memfungsikan ruang yang kosong Meneruskan

14.

Kebersihan sekolah kurang

Kurangnya sosialisasi gerakan GP Darling (Gerakan Peduli Sadar lingkungan menuju sekolah Adiwiyata) Kurangnya alatkebersihan Tidak ada lahan untuk mendirikan tempat ibadah

Kerjasama dengan badan lingkungan hidup dan sekolah Adiwiyata

15

Sarana Ibadah tidak ada

Membangun sarana ibadah

pembangunan tempat ibadah Pembangunan tempat ibadah yang belum selesai 16 Tidak ada tempat parkir khusus kendaraan siswa Bimbingan belajar untuk Mata pelajaran Unas kurang Tidak ada lahan untuk tempat parkir Menggalang dana dari wali murid dan masyarakat yang peduli Memanfaatkan lahan kosong untuk tempat parkir kendaraan siswa Membuat tempat parkir kendaraan siswa Program kegiatan Bimbel disinergikan Memsistemtiskan jadual akademis Memaksimal dana BOS untuk pengadaan soal Membuat ruangan perpustakaan Memfungsikan ruang kosong yang ada Meningkatkan pengamanan terhadap barang milik sekolah Menegur atau mengingatkan penjaga untuk mengunci sekolah Pembinaan warga sekolah melalui pendidikan karakter Melarang siswa didalam kelas waktu iistirahat Pembelian buku paket dianggarkan tahun depan secara bertahap sesuai dengan jumlah siswa Up date data siswa Melakukan perawatan buku secara intensif Meneruskan pembangunan tempat ibadah

17.

18.

Tidak ada ruang perpustakaan

Waktu untuk Bimbel kurang Jadwal akademik kurang sistematis Pengadaan soal UN kurang maksimal Tidak ada ruangan khusus perpustakaan

Membuat tempat parkir kendaraan siswa Kerjasama dengan GO, Primagama dan Airlangga

Membangun ruangan perpustakaan

19.

Sering terjadi kehilangan uang dan barang milik sekolah

Minimnya pengawasan terhadap barang milik sekolah Ruang Kelas tidak terkunci

Melakukan koordinasi dengan pihak kelurahan (Kamtibmas) dan tokoh masyarakat

20.

Jumlah buku paket yang kurang

Tingkat kesadaran kurang dan latar belakang warga sekolah yang berbeda Siswa selalu berada diruang kelas waktu istirahat Pengadaan buku paket tidak sesuai dengan jumlah siswa

Meningkatkan peran serta / partisipasi masyarakat Pembelian buku dari dana BOS untuk buku yang akan datang

21.

Mahalnya biaya masuk/daftar ulang awal

Tiap tahun jumlah siswa tidak sama Kurangnya perawatan sehingga banyak buku yang hilang atau rusak Adanya beban pembiayaan untuk seragam sekolah,

Meminimalkan biaya (termasuk pengadaan seragam oleh orang tua

Memaksimalkan bantuan dari BOSDA Prop/Kota untuk kebutuhan biaya awal tahun

tahun pelajaran

buku, (dana wisata), bimbingan belajar, ( SMP)

22.

Halaman Sekolah kurang luas Perbedaan perlakuan antara siswa yang kaya dan siswa yang miskin Guru kurang menguasai materi pelajaran

Luas tanah terbatas

sendiri, mis : seragam olah raga ) masuk sekolah/daftar ulang Sosialisasi dan membuat kesepakatan kepada wali murid terkait biaya pendidikan masuk/daftar ulang awal tahun Subsidi silang antara siswa Mengatur penataan Membangun gedung lahan sekolah bertingkat Relokasi gedung sekolah

23.

24.

Guru tidak profesional dalam menjalankan tugasnya Guru kurang mempunyai kompetensi sosial Persiapan guru sebelum mengajar kurang maksimal

Pembinaan dan supervisi kepada guru

Kondisi psikologi guru pada waktu mengajar bermasalah Guru mengajar bukan bidangnya 25. Guru kurang disiplin waktu Pelaksanaan PP 53 kurang tegas

Diadakan supervisi/pembinaan secara rutin oleh Kepala Sekolah dan Pengawas Konseling keluarga guru Belajar lebih giat lagi untuk meningkatkan kompetensinya Mensosialisasikan PP 53 dan peraturan lainnya Menerapkan reward dan punishmen Kepala sekolah dan pengawas memberikan pembinaan terus menerus tentang kedisiplinan guru Pembinaan pengelolaan ekonomi rumah tangga Perlu kebijakan penyehatan gaji guru Laporan keuangan disebarkan / dipasang

Pelatihan untuk guru (KKG/Workshop)

Guru takut datang kesekolah karena bebang hutang

26.

Laporan Keuangan

Laporan keuangan hanya ditempel

Sekolah tidak diketahui wali murid

dipapan informasi

Laporan tidak dipasang di papan pengumuman Laporan hanya untuk atasan atau diknas

Sekolah kurang aktif memberi informasi tentang laporan keuangan Komite kurang aktif menyampaikan laporan keuangan kepada wali murid 27. Wali Murid tidak terlibat dalam penyusunan RKS Perencanaan sekolahh hanya diwakili oleh Paguyuban kelas dan komite saja

28.

Kurangnya pengawasan jajanan di sekolah

Perencanaan sekolah hanya dilakukan oleh pihak sekolah sendiri Kepedulian pihak sekolah terhadap penjual jajanan masih kurang. Tidak ada kantin

di tempat strategis sekitar sekolah Laporan keuangan disisipkan lewat buletin sekolah Laporam keuangan dipasang di papan pengumuman Laporan selain dilaporkan selain keatasa/diknas juga diinformasikan ke wali murid Sekolah harus proaktif menginformasikan laporan keuangan melalui forum-forum yang ada Laporan keuangan selain disampaikan komite juga diinformasikan kepada wali murid Menginformasikan RKS melalui pleno wali murid Dalam menyusun RKS hendaknya melibatkan wali murid melalui kotak saran dan pleno wali murid Perencanaan sekolah dilakukan oleh komite sekolah dan wali murid Membuat tata tertib bagi penjual jajanan disekolah Membuat kantin dengan menyediakan jajanan sehat disekolah Sekolah melakukan penyuluhan tentang jajan sehat terhadap wali murid Membuat peraturan sekolah tentang penjual jajanan disekolah

Komite aktif melaporkan keuangan sekolah kepada wali murid

Perlu keterlibatan Komite Sekolah dalam hal mengawasi jajanan sekolah

Belum adanya penyuluhan terhadap wali murid tentang jajan yang sehat Banyak penjual dari luar sekolah

Mengarahkan anak agar tidak membeli jajanan di luar sekolah 29. Meja, kursi, lemari & kipas angin di ruang kelas kurang layak Usia barang habis masa pakainya Barang yang rusak dibiarkan saja Memperbaiki barang yang sudah rusak Melakukukan pemeliharaan secara berkala Mengganti barang yang sudah habis masa pakainya

30.

Tambahan pelajaran Bahasa Inggris & komputer kurang Pagar sekolah kurang layak/ tidak berpagar

Kurangnya perangkat komputer Kurangnya jam pelajaran Bahasa Inggris & komputer Pagar sekolah sudah tua/habis masa pakainya Kurangnya perawatan & pemeliharaan pagar sekolah Pembiaran terhadap genteng mlorot/pecah

31.

Menambah perangkat komputer Menambah jam pelajaran tambahan utk komputer dan bahasa inglish Melakukan pembangunan pagar Perawatan secara pagar secara berkala

Komite minta bantuan ke dunia usaha

Pembuatan pagar

32.

Atap sekolah bocor

Membenahi atap yang bocor/pecah

33.

Tidak ada penjaga keamanan sekolah

Kekecewaan terhadap hukuman yang diterima hingga melempar genteng Merasa lingkungan sekolah sudah aman Penjaga sekolah merangkap petugas kebersihan sekolah

Memberikan hukuman yang bisa menyenangkan atau mendidik Melakukan koordinasi dengan masyarakat Mengangkat penjaga keamanan/ penjaga malam sekolah Perlu adanya pengontrolan keamanan sekolah secara berkala

Anda mungkin juga menyukai