Anda di halaman 1dari 4

PAPER ETNOBOTANI HUBUNGAN ETNOBOTANI DENGAN ILMU LAINNYA Dosen Pengampu : Dra. Syamswisna, M.Si.

Disusun Oleh Damai Yanti Nurul Awaliah Reny Zukni Rufina Due Yulia F05109037 F05109012 F05109016 F05109035 F05109031

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK 2013

Etnobotani secara terminologi dapat dipahami sebagai hubungan antara botani (tumbuhan) yang terkait dengan etnik (kelompok masyarakat) di berbagai belahan bumi, dan masyarakat umumnya. Etnobotani adalah penelitian ilmiah murni yang mengunakan pengalama pengetahuan tradisional dalam memajukan dan improvisasi kualitas hidup, tidak hanya bagi manusia tetapi juga kualitas lingkungan, karena nilai nilai guna yang dimiliki dan digunakan secara antrophologis adalah konservasi tumbuhan tersebut harus dilakukan sebagai konsekuensinya. Etnobotani menekankan bagaimana mengungkap keterkaitan budaya masyarakat dengan sumberdaya tumbuhan di lingkungannya secara langsung ataupun tidak langsung. Penekanannya pada hubungan mendalam budaya manusia dengan alam nabati sekitarnya. Mengutamakan persepsi dan konsepsi budaya kelompok masyarakat dalam mengatur sistem pengetahuan anggotanya menghadapi tetumbuhan dalam lingkup hidupnya (Suryadarma, 2008). Etnobotani merupakan suatu ilmu yang kompleks dan dalam pelaksanaannya memerlukan pendekatan yan terpadu dari banyak disiplin ilmu antara lain taksonomi, ekologi, dan geografi tumbuhan, pertanian, kehutanan, sejarah, antropologi, dan ilmu lainnya (Chandra,1990). Seiring dengan kemajuan ilmu dan teknologi, ilmu botani berkembang dari hanya mengungkapkan pemanfaatankeanekaragaman jenis tumbuhan oleh masyarakat lokal, berkembang dengan pesat yang cakupannya interdisipliner meliputi berbagai bidang seperti sosial budaya (antropologi), botani, pertanian, arkeologi, paleobotani, fitokimia, ekologi, dan biologi konservasi, dan bidang lainnya. Keseluruhan bidang ilmu tersebut merupakan instrumen untuk meganalisis hubungan suatu kelompok masyarakat atau suatu etnik dengan sumber daya alam tumbuhan dan lingkungannya. Sehingga analisis studi etnobotani mencakup pengetahuan tradisional tentang biologi dan pengaruh manusia terhadap lingkungan biologis. Secara khusus, etnobotani mencakup beberapa bidang studi yang berhubungan engan keanekaragaman jenis tumbuhan, termasuk bagaimana masyarakat tersebut mengklasifikasikan dan menamakannya? Bagaimana mereka menggunakan dan mengelola? Bagaiman mereka mengeksploitasi dan pengaruhnya terhadap evolusinya? Sedangkan pengetahuan tradisional tentang lingkungan cakupannya meliputi pengetahuan tentang jenis dan klasifikasi tanah, cuaca, dan iklim, komponen biologi, dan lingkungan lokal. Pada dekade terakhir ini ruang lingkup etnobotani menjadi sangat luas, dapat dilihat dalam karya penelitian etnobotani diberbagai publikasi yang terdapat di beberapa jurnal seperti Journal of Ethnobiology, Journal of Ethnopharmacology, Ethnobotany,

Ethnoecology, dan lainnya. Ruang

lingkup penelitian etnobotani masa kini meliputi

beberapa bidang studi yang menganalisis semua aspek hubungan timbale balik antara suatu kelompok masyarakat atau etnik dengan keanekaragaman jenis tumbuhan dan lingkungannya. Purwanto (1999) telah mendeskripsikan ruang lingkup bidang penelitian etnobotani masa kini, seperti berikut: 1. Etnoekologi: mempelajari sistem pengetahuan tradisional tentang fenologi tumbuhan, adaptasi, dan interaksi dengan organisme lainnya, pengaruh pengelolaan tradisional terhadap lingkungan alam 2. Pertanian tradisional: mempelajari sistem pengetahuan tradisional tentang varietas tanaman dan sistem pertanian, pengaruh alam, dan lingkungan pada seleksi tanaman serta sistem pengelolaan sumberdaya tanaman. 3. Etnobotani kognitif: studi tentang persepsi tradisional terhadap keanekaragaman sumber daya alam tumbuhan, melalui analisis simbolik dalam ritual dan mitos, dn konsekuensi ekologisnya, organisasi dari sistem pengetahuan melalui studi etnotaksonomi. 4. Budaya materi: mempelajari sistem pengetahuan tradisional dan pemanfaatan tumbuhan dan produk tumbuhan dalam seni dan teknologi. 5. Fitokimia tradisional: studi tentang pengetahuan tradisional penggunaan berbagai jenis tumbuhan dan kandungan bahan kimianya, contohnya sebagai bahan insektisida lokal dan tumbuhan obat-obatan 6. Palaeoetnobotani: studi tentang interaksi masa lalu antara populasi manusia dengan tumbuhan yang mendasarkan pada interpretasi peninggalan arkeologi. Berdasarkan pada cakupan bahasa ilmu etnobotani yang sangat luas yang menganalisis berbagai sendi kehidupan masyarakat lkal dalam mengelola sumber daya tumbuhan, maka secara garis besar studi etnobotani tersebut dapat diaplikasikan ke dalam dua bidang utama yaitu: 1. Botani ekonomi, mencakup bidang studi: a. Pertanian: melakukan studi tentang identifikasi berbagai jenis tumbuhan untuk bahan pangan, serat-seratan, dan berbagai komoditi yang lain, konservasi tradisional terhadap plasma nutfah seperti jenis-jenis yang tahan terhadap penyakit, tahan kekeringan dan keunggulan lainnya. b. Seni dan kerajinan: mempelajari tentang pengembangan sumbe rpendapatan alternatif yang berkesinambungan. c. Farmasi: melakukan identifikasi tentang tumbuhan yang mengandung bahan kimia baru yang berdasarkan pada pengetahuan tradisional tentang tumbuhan obat-obatan.

2. Ekologi, mencakup bidang studi: a. Pengelolaan tumbuhan: melakukan identifikasi praktis yang kemungkinan dapat menunjang pemanfaatan tumbuhan yang lestari dari sumber daya biologis khususnya di daerah-daerah marginal. b. Keanekaragaman hayati: melakukan praktek konservasi untuk promosi konservasi biologi dan keanekaragaman genetic. c. Ekologi manusia: mempelajari tentang pengaruh aktivitas manusia terhadap lingkungan pada masa lalu dan masa sekarang.

DAFTAR PUSTAKA Suryadarma, IGP. 2008. Diktat kuliah Etnobotani. Purwanto, Y. 2000. Etnobotani dan Konservasi Plasma Nutfah Hortikultura: Peran Sistem Pengetahuan Lokal pada Pengembangan dan Pengelolaannya. Bogor: Prosiding Seminar Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional.

Anda mungkin juga menyukai