Anda di halaman 1dari 7

DIET PADA PENDERITA GASTRITIS DI RUMAH

Oleh : Dian Fajriyah Pangestika 25010110120018

PEMINATAN GIZI FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS DIPONEGORO 2013

Definisi Gastritis adalah suatu peradangan atau perdarahan pada mukosa lambung yang disebabkan oleh faktor iritasi, infeksi dan ketidakteraturan dalam pola makan, misalnya makan terlalu banyak, terlalu cepat, terlambat makan, makan-makanan yang berbumbu pedas. Gastritis terbagi menjadi dua tipe yaitu gastritis akut dan gastritis kronis. Gastritis akut merupakan kelainan klinis akut yang menyebabkan perubahan pada mukosa lambung antara lain ditemukan sel inflamasi akut dan neitrofil, mukosa edema, serta pendarahan. Gastritis akut terdiri dari beberapa tipe yaitu gastritis stres akut, gastritis erosive kronis, gastritis eosinofilik. Semua tipe gastritis akut memiliki gejala yang sama. Episode berulang gastritis akut dapat menyebabkan gastritis kronis. Sedangkan gastritis kronis merupakan gangguan pada lambung yang ditandai dengan atrofi progresif epitel kelenjar disertai hilangnya sel parietal dan chief cell di lambung, dinding lambung menjadi tipis dan permukaan mukosa menjadi rata.

Penyebab Infeksi bakteri Gastritis disebabkan oleh bakteri Helicobacter Pylori yang masuk kedalam tubuh manusia melalui makanan yang terkontaminasi. Helicobacter Pylori hidup di lapisan mukosa yang melapisi dinding lambung dan jika kontaminasi terjadi saat kecil maka akan terus ada seumur hidup. Pemakaian obat penghilang rasa nyeri secara terus menerus Obat anti inflamasi non steroid (OAINS) seperti aspirin, ibuprofen, naproxen, dan piroxicam dapat menyebabkan peradangan pada lambung dengan cara mengurangi prostaglandin yang bertugas melindungi dinding lambung. Jika obat-obat tersebut dikonsumsi secara terus menerus dapat menyebabkan gastritis dan ulkus peptikum. Penggunaan alcohol dan kokain secara berlebihan Alkohol dan kokain dapat mengiritasi dan mengikis mukosa pada dinding lambung dan membuat dinding lambung lebih rentan terhadap asam lambung walaupun dalam kondisi normalsehingga dapat menyebabkan perdarahan.

Stres fisik Stres fisik akibat pembedahan besar, luka trauma, luka bakar, atau infeksi berat dapat menyebabkan gastritis, ulkus, serta perdarahan lambung. Hal ini disebabkan oleh penurunan aliran darah termasuk pada saluran pencernaan sehingga menyebabkan gangguan pada produksi mucus dan fungsi sel epitel lambung.

Stres psikologis Mekanisme terjadinya luka lambung akibat stress adalah melalui penurunan produksi mucus pada dinding lambung yang disebabkan oleh efek hormon norephinephrin dan pengaruh sistem saraf simpatis yang diproduksi pada saat stress. norephinephrin dan sistem saraf simpatis menyebabkan kapiler-kapiler di dinding lambung dan kapiler abdominal mengalami kontraksi sehingga menyebabkan produksi mucus berkurang dan menyebabkan hilangnya lapisan pelindung dinding lambung.

Kelainan autoimun Autoimmune atrhopic gastritis terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel sehat yang berada dalam dinding lambung. Hal ini mengakibatkan peradangan dan secara bertahap menipiskan dinding lambung, menghancurkan kelenjar-kelenjar penghasil asam lambung dan mengganggu produksi faktor intrinsic ( yaitu sebuah zat yang membantu tubuh mengabsorbsi vitamin B-12).

Penyakit bile-reflux Bile (empedu) adalah cairan yang membantu mencerna lemak-lemak dalam tubuh yang diproduksi oleh hati. Ketika dilepaskan, empedu akan melewati serangkaian saluran kecil menuju usus halus. Dalam kondisi normal, sebuah otot sphincter yang berbentuk seperti cincin akan mencegah empedu mengalir balik ke dalam lambung. Tapi jika katup ini tidak bekerja dengan benar, maka empedu akan masuk ke dalam lambung dan mengakibatkan peradangan dan gastritis.

Tanda dan gejala gastritis Rasa terbakar di lambung dan akan menjadi semakin parah jika sedang makan. Nyeri ulu hati. Mual dan muntah. Tekanan darah menurun, pusing.

Keringat dingin. Nadi cepat. Kadang berat badan menurun. Nafsu makan menurun secara drastic, wajah pucat, suhu badan naik, keluar keringat dingin. Perut terasa nyeri, pedih (kembung dan sesak), di bagian atas perut (ulu hati). Merasa lambung terasa sangat penuh setelah makan. Sulit tidur karena gangguan rasa sakit pada daerah perut.

Tujuan diet Memberikan makanan yang adekuat dan tidak mengiritasi lambung. Menghilangkan gejala penyakit. Menetralisir asam lambung dan mengurangi produksi asam lambung. Mempertahankan keseimbangan cairan. Mengurangi gerakan peristaltik lambung. Memperbaiki kebiasaan makan.

Syarat diet Syarat diet pada penderita gastritis dirumah tidak sulit karena kita hanya perlu memperhatikan kebiasaan makan penderita dan menyediakan menu makanan yang sesuai dengan syarat makanan yang boleh dikonsumsi oleh penderita gastritis. Berikut ini merupakan syarat diet pada penderita gastritis: Makanan yang disajikan harus mudah dicerna dan tidak merangsang. Kebutuhan energi dan zat gizi lain terpenuhi. Diet tinggi protein dan rendah lemak. Pilih lemak yang tidak jenuh karena lebih mudah dicerna daripada lemak jenuh. Porsi makan yang diberikan kecil, tetapi frekuensi pemberian lebih sering. Makanan harus diolah dengan cara dikukus, direbus atau dipanggang. Hindari mengolah makanan dengan cara digoreng. Makanan tidak mengandung bumbu rempah yang tajam.

Hindari alkohol, kopi, dan minuman ringan lainnya.

Makanan yang dianjurkan Sumber karbohidrat Beras (dibubur atau ditim), kentang direbus atau dipanggang, macaroni, misoa, bihun, roti, biskuit, tepung-tepungan, gula. Sumber protein Daging sapi empuk, hati, ikan, ayam giling, telur (direbus), susu, tahu, tempe, kacang hijau. Sayuran dan buah Sayuran yang tidak banyak mengandung serat dan gas seperti bayam, labu siam, wortel, buncis, tomat. Buah-buahan seperti papaya, pisang, sawo, jeruk manis. Sumber lemak Margarin dan mentega untuk menumis. Minuman Sirup, susu, teh, sari buah. Bumbu Gula, garam, bawang putih, bawang merah, kunyit, dsb.

Makanan yang tidak dianjurkan Sumber karbohidrat Ketan, beras tumbuk, ubi, singkong, talas, jagung, roti, gandum, cake. Sumber protein Daging, ikan, ayam yang berlemak dan digoreng, telur digoreng, tahu dan tempe digoreng, kacang merah. Sayuran dan buah Sayuran mentah, berserat tinggi, dan menimbulkan gas, seperti daun singkong, kol, lobak, sawi, dan asparagus. Buah-buahan yang tinggi serat seperti jambu biji, nanas, kedondong, durian, nangka, dan buah dikeringkan. Sumber lemak Lemak hewani, makanan bersantan kental, makanan yang digoreng.

Minuman Alkohol, minuman bersoda, kopi. Bumbu Cuka, cabe, merica.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim 2013, Diet Penyakit Saluran Cerna, diakses tanggal 25 April 2013 <http://www.scribd.com/document_downloads/direct/137148645?extension=ppt&ft= 1366886631&lt=1366890241&user_id=63968743&uahk=WEC+4yyiyG62APX2xm 3dNZqIi2k> Prio, A Zainal 2009, Pengaruh Teknik Relaksasi Progresif Terhadap Respon Nyeri dan Frekuensi Kekambuhan Nyeri pada Lanjut Usia dengan Gastritis di Wilayah Kerja Puskesmas Pancoran Mas Kota Depok, diakses tanggal 24 April 2013 < http://lontar.ui.ac.id/file?file=digital/124577-TESIS0601%20Asm%20N09pPengaruh%20Tehnik-Literatur.pdf> Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta 2013 , Tinjauan Pustaka Pola Makan, diakses tanggal 24 april 2013 < http://www.library.upnvj.ac.id/pdf/3keperawatanpdf/207312041/bab2.pdf> Universitas Sumatera Utara 2013, Tinjauan Pustaka Gastrointestinal, diakses tanggal 24 april 2013 < http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/31624/4/Chapter%20II.pdf>

Anda mungkin juga menyukai