Anda di halaman 1dari 12

BED SITE TEACHING SOFT TISUE TUMOR Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Program Kepaniteraan Klinik Bagian

Ilmu Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Disusun oleh : Sapta Faradillah 20080310079 Diajukan Kepada : dr. Sunarto, Sp. B

BAGIAN ILMU BEDAH RSUD SETJONEGORO WONOSOBO FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2013

HALAMAN PENGESAHAN BED SITE TEACHING SOFT TISUE TUMOR Diajukan Untuk Memenuhi sebagian Syarat Kelulusan Program Profesi Dokter Di Bagian Ilmu Bedah RSUD Setjonegoro Wonosobo

Disusun Oleh SAPTA FARADILLAH 2008 031 0079

Telah dipersentasikan pada: Tanggal: 01 Februari 2013

Disahkan oleh, Dokter Pembimbing

(dr. Sunarto, Sp. B)

DAFTAR ISI
I.IDENTITAS............................................................................................ 4 II.ANAMNESIS......................................................................................... 4 A.Keluhan Utama................................................................................ 4 B.RPS (Riwayat penyakit Sekarang)....................................................4 C.RPD (Riwayat Penyakit Dahulu).......................................................5 D.Riwayat Sosial dan Riwayat Pribadi.................................................5 E.RPK (Riwayat Penyakit Keluarga).....................................................5 F.Anamnesis Sistemik.........................................................................5 III.RESUME ANAMNESIS..........................................................................6 IV.PEMERIKSAAN FISIK............................................................................6 A.Keadaan Umum............................................................................... 6 B.Vital Sign.......................................................................................... 6 C.Status Generalis............................................................................... 6 D.Status Lokalis .................................................................................. 9 V.DIAGNOSIS BANDING........................................................................10 VI.PEMERIKSAAN PENUNJANG DIAGNOSTIK..........................................10 A.Hasil Pemeriksaan Penunjang Diagnostik......................................10 1.Laboratorium darah....................................................................10 VII.DIAGNOSIS...................................................................................... 11 VIII.PENATALAKSANAAN DAN TERAPI...................................................11

BED SIDE TEACHING


SOFT TISUE TUMOR

I.

IDENTITAS Nama Umur Alamat Agama No. RM Ruangan Tanggal : Much. Romadhon : 60 tahun : Selomerto, Wonosobo : Islam : 55 12 49 : POLI BEDAH : 22 Januari 2013

Jenis Kelamin : Laki-Laki

II.

ANAMNESIS

Anamnesis dilakukan secara Auto anamnesis pada tanggal 22 Januari 2013 di Poli Bedah. A. Keluhan Utama Terdapat benjolan besar di punggung kanan. B. RPS (Riwayat penyakit Sekarang) Pasien datang ke POLI BEDAH RSUD setjonegoro dengan keluhan terdapat benjolan besar didaerah punggung kanan yang sangat mengganggu, pasien mengaku memiliki benjolan tersebut 10 tahun ini, benjolan tersebut pertama kali muncul dengan ukuran kecil 2*2cm yang semakin lama semakin membesar. Rasa panas dan nyeri pada benjolan tidak dikeluhkan oleh pasien. Pasien tidak mengeluhkan adanya rasa pusing, demam, mual maupun muntah.

C. RPD (Riwayat Penyakit Dahulu) Adanya riwayat benjolan kecil pada daerah punggung kanan yang sekarang membesar dan cukup mengganggu tetapi pasien menyangkal pernah memiliki riwayat benjolan didaerah lain dan menyangkal pernah memiliki penyakit yang menular. Pasien memiliki riwayat Hipertensi. D. Riwayat Sosial dan Riwayat Pribadi Pasien adalah laki-laki berusia 60 tahun yang memiliki kebiasaan mengkonsumsi makanan tinggi lemak dan kolesterol seperti daging. Pasien tinggl dan bekerja dilingkungan yang cukup sehat dan bersih karena berada jauh dari pusat kota dan tidak berada di sekitar pabrik. E. RPK (Riwayat Penyakit Keluarga) Pasien mengaku tidak ada penyakit yang spesifik dalam anggota keluarga seperti tumor ganas dan penyakit turunan lainnya tetapi pasien mengaku anaknya memiliki benjolan kecil didaerah tangan kanan dan cucunya juga memiliki benjolan pada daerah pergelangan tangan kirinya. F. Anamnesis Sistemik a. Kepala : tidak pusing dan tidak demam : tidak tampak konjungtiva anemis dan tidak tampak sklera ikterik, pandangan tidak kabur. c. Telinga d. Hidung e. Bibir dan mulut f. Leher dan tenggorokan g. Thorax h. Sistem Pencernaan i. Genital : pendengaran normal, tidak keluar cairan dan tidak terdapat nyeri. : tidak keluar cairan, tidak gatal. : kering, tidak ada sariawan, : tenggorokan terasa kering tetapi tidak sakit ketika menelan : tidak sesak dan tidak nyeri : tidak nyeri perut, pasien belum BAB 2 hari : tidak ada keluhan b. Mata

j. Kaki dan tangan k. Kulit l. Kejiwaan m. Berat Badan

: gerak aktif pada semua ekstremitas dan tidak terasa sakit : tidak ada keluhan dan kelainan : tampak tenang dan tak tampak kesakitan : normal

III.

RESUME ANAMNESIS Seorang laki-laki berusia 60 tahun dating ke POLI BEDAH RSUD setjonegoro dengan keluhan terdapat benjolan besar pada puggung kanan yang cukup mengganggu, pasien tidak mengeluhkan adanya rasa panas dan nyeri pada benjolan. Benjolan tersebut diawali oleh benjolan kecil yang muncul 10 tahun yll. Saat ini pasien tidak mengeluhkan adanya pusing maupun demam, mual dan muntah juga disangkal pasien.

IV.

PEMERIKSAAN FISIK

A. Keadaan Umum Baik dan tenang serta tidak tampak kesakitan. Kesadaran : compos mentis, dengan GCS : E4V5M6 = 15. B. Vital Sign TD : 130/90 mmHg N : 76 kali/menit RR : 24 kali/menit T : 36.9

C. Status Generalis 1. Kulit: tidak tampak pucat, berkeringat, tidak terlihat hipo maupun hiper pigmentasi. 2. Kepala: a. Bentuk mesocepal, simetris, dan tidak ada deformitas maupun jejas serta hematom.
6

b. Ekspresi muka: tenang walaupun tampak kesakitan. c. Rambut: hitam, lurus, distribusi merata, dan tidak mudah dicabut. d. Mata: visus mata normal, conjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, tidak ada edema palpebra, mata tidak merah, pupil isokor, reflek cahaya positif, tidak exofthalmus. e. Telinga: Pendengaran baik, serumen minimal, tinnitus tidak ada, nyeri tekan tragus tidak ada. f. Hidung: tidak ditemukan nafas cuping hidung, discharge tidak ada, tidak ditemukan hiperemis dan pembengkakan pada konka. g. Mulut: bibir tidak sianosis, terlihat kering, tidak ada stomatitis, lidah tidak kotor dan tidak tremor, tidak ada atrofi papil lidah, uvula dan tonsila tidak membesar dan tidak hiperemis, tidak ditemukan caries gigi dan gigi belum tumbuh secara lengkap. 3. Leher a. Tidak tampak deviasi trakhea dan trakhea tampak simetris membelah leher b. Kelejar tiroid tidak membesar dan tidak ada pembesaran limponodi leher. c. JVP tidak meningkat 4. Thorax Pulmo a. Inspeksi simetris, tidak ada jejas, tidak ada ketinggalan gerak, Sifat pernafasan thoraco abdominal, irama nafas normal. b. Palpasi Tidak ada pembesaran limfonodi axillaris, vokal fremitus teraba dan terasa simetris, tidak ada nyeri tekan dan tidak teraba massa pada regio thorax.

c. Perkusi Seluruh lapang sonor, batas atas hepar SIC VI midclavicula kanan. d. Auskultasi Suara dasar paru vesikuler, tidak ada suara tambahan baik berupa wheezing maupun ronkhi. Jantung a. Inspeksi b. Palpasi c. Perkusi : Ictus Cordis tidak tampak : Ictus cordis teraba pada SIC V LMC sinistra. : Batas-Batas Jantung Kanan atas Kiri atas : SIC II Linea Para Sternalis Dextra : SIC II LMC sinistra

Kanan bawah: SIC IV LPS dextra Kiri bawah : SIC IV LMC sinistra d. Auskultasi Suara jantung I dan II tunggal dengan irama reguler, tidak terdengar adanya bising jantung. 5. Abdomen a. Inspeksi : Datar dan perut sejajar dengan dada , tidak ada jejas maupun bekas luka, tak tampak adanya gerakan maupun gambaran usus. b. Auskultasi : terdengar peristaltik usus dalam batas normal. c. Palpasi : Tidak ada defans muskular dan distensi pada seluruh lapang abdomen, tidak terdapat nyeri tekan , serta tidak teraba massa. d. Perkusi 6. Anogenital Tidak ditemukan adanya kelainan baik berupa tanda-tanda radang, maupun benjolan. : Timpani, pekak beralih negatif.

7. Ekstremitas Tidak ada deformitas, tidak ada nyeri gerak aktif dan pasif, gerakan bebas dan aktif. Akral hangat dan tidak oedem. D. Status Lokalis 1. Inspeksi Tampak benjolan didaerah punggung kanan dengan ukuran kira-kira 15*15cm, pada kulit sekitar benjolan tak tampak adanya hipo atau hiperpigmentasi, eritem maupun pus, tak tampak adanya eskar/bekas luka.

Benjolan di punggung 2. Palpasi: kelembaban kulit baik, tidak ditemukan adanya fluktuasi pada area benjolan, benjolan besar tunggal pada daerah punggung dengan ukuran 15*15cm, dengan konsistensi kenyal padat, berbatas tegas, dan mobile. Pada benjolan tidak terdapat tanda-tanda radang seperti color, dolor, Rubor maupun fungsio lesa/ penurunan fungsi.

V.

DIAGNOSIS BANDING Diagnosis banding pada kasus ini adalah beberapa jenis soft tissue tumor seperti: Lipoma Fibroma Lipofibroma Neurofibroma Atheroma Hemangioma fibrosarkoma Liposarkoma cold abses

VI.

PEMERIKSAAN PENUNJANG DIAGNOSTIK Pemeriksaan penunjang yang dilakukan di RSUD Setjonegoro adalah pemeriksaan Labolatorium berupa darah rutin dan kimia klinik. Usulan pemeriksaan penunjang lainnya adalah USG Biopsi X-ray foto palos A. Hasil Pemeriksaan Penunjang Diagnostik 1. Laboratorium darah
Darah Rutin

Hemoglobin Leukosit Eosinofil Basofil Netrofil Limfosit Monosit Hematokrit Eritrosit Tromboit MCV

: 13.5 ( 12.8-16.8) g/dL : 12.6 ( 4.5-13.0 ) 10^3 /uL : 3.30 (2 4)% : 0,1 (0 1)% : 31.50 (50 70)% : 59.40 (25 - 40)% : 6.30 (2 8)% : 40 (40-52)% : 4.7 (4.40-5.90) 10^6 /uL : 350 ( 150-400 ) 10^3 /uL : 86 (80 100)fl

10

MCH MCHC Trombosit

: 29 (26 34)pg : 33 (32 36)g/dl : 210 ( 150 400 ) 10^3 /uL : 2 ( 1 -3 ) menit : 4 ( 3 6 ) menit

Masa Perdarahan/BT Masa Pembekuan/CT Kimia Klinik SGOT SGPT

: 27 ( 0-50) U/L : 16 (0-50) U/L

VII.

DIAGNOSIS Soft tissue tumor Susp. Lipoma

VIII. PENATALAKSANAAN DAN TERAPI Usulan terapi pada pasien ini adalah dilakukan tindakan invasive berupa Exterpasi masa. Exterpasi masa memiliki 2 fungsi yaitu sebagai tindakan terapi dan diagnosis. Setelah dilakukan exterpasi harus diikuti dengan terapi Konservative yang bertujuan untuk mengobati luka operasi berupa pemberian antibiotic dan pemberian analgesic.

11

DAFTAR PUSTAKA

1. Bruch dkk., 2010. Clinical Oral Medicine And Pathology. Humana Press. London. Hal. 22-23.
2. De jong, Sjamsuhidayat. 2010. Buku Ajar Ilmu Bedah Ed 3. Jakarta: EGC

3. Eversole,L.R., 2011. Clinical Outline Of Oral Pathology: Diagnosis And Treatment. Ed.4. PMPH. USA. Hal.222-223. 4. Fraqiskos,. 2011. Oral Surgery. Ed, 1. Springer. Berlin. Hal 283-285
5. Greenberg dkk., 2008. Burkets Oral Medicine. Ed,11. BC Decker Inc.

India. Hal 6. Langlais & Miller., 1998.Atlas Berwarna Kelainan Rongga Mulut Yang Lazim. Alih bahasa, Budi Susetyo. Editor Lilian Juwono. Jakarta. Hipokrates. Hal 80-83.
7. Price, Sylvia Anderson. 1995. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Ed 4. Jakarta: EGC. 8. Swartz mark H. 1995. Buku Ajar Diagnostik Fisik. Jakarta: EGC

12

Anda mungkin juga menyukai