Anda di halaman 1dari 20

SIFAT - SIFAT UNSUR TRANSISI PERIODE KEEMPAT

Kelompok 7 Dina fitriana Meri nurfitriani Risman kurniawan sukenah

Definisi Unsur Transisi


Unsur transisi adalah unsur yang dapat menggunakanelektron pada kulit terluar dan kulit pertama terluar untuk berikatan dengan unsur-unsur yang lain. Unsur-unsur transisi periode keempat terdiri dari Skandium (Sc),Titanium (Ti), Vanadium (Va), Krom (Cr), Mangan (Mn),Besi (Fe), Kobalt (Co), Nikel (Ni), Tembaga (Cu), danSeng (Zn). Pada umumnya unsur-unsur transisi periode keempat mempunyai sifat khusus, antara lain ionnya berwarna, mempunyai beberapa tingkat oksidasi, dan senyawanya dapat membentuk ion kompleks.

BENTUK UNSUR TRANSISI PERIODE KEEMPAT

SIFAT-SIFAT UNSUR TRANSISI

Unsur-unsur yang terletak satu periode memiliki jumlah kulit yang sama, tetapi sifat kimianya berbeda.Sifat-sifat: 1. Semuanya logam 2. Biloksnya pasti positif 3. Pada umumnya mempunyai harga biloks lebih dari 1, kecualiSc (+3) dan Zn (+2)4. Pada umumnya, ionnya berwarna, kecuali Sc2+, Zn2+, danTi4+5. Dapat membentuk ion kompleks sebagai atom pusat.Contoh:Al2[Cu(OH)4]3Alumunium tetrahidrokso kuprat (II)[Zn(NH3)4]Cl2Tetraammin zink (II) klorida

SIFAT FISIKA UNSUR TRANSISI PERIODE KEEMPAT


sifat Jari jari atom Titik lebur Sc 1,44 Ti 1,32 V 1,22 Cr 1,18 Mn 1,17 Fe 1,17 Co 1,16 Ni 1,15 Cu 1,17 Z n 1, 2 5 4 2 0

1541

1660

1890

1857

1224

1535

1495

1455

1083

Titik didih
Massa jenis Energi ionisasi keelektr onegatif an

2831

3281

3380

2672

1962

2750

2870

2732

2567

9 0 7
7, 1 9 0 6 1, 6

3 631

4,5 658

6 650

7,2 652

7,2 717

7,9 759

8,9 758

8,9 737

8,9 745

1,3

1,5

1,6

1,6

1,5

1,5

1,8

1,8

1,9

SIFAT LOGAM

Unsur-unsur transisi periode keempat bersifat logam.Dalam logam terdapat ikatan logam. Ikatan ini menggambarkan adanya atom-atom logam yang kaku dan dikelilingi oleh lautan elektron sehingga elektronvalensi dapat bergerak bebas ke seluruh bagian kristal logam. Oleh karena itu logam transisi dikenal sebagai penghantar listrik dan panas yang baik, logamnya lebih keras dan memiliki titik didih atau titik leleh tinggi

SIFAT KEMAGNETAN

Sifat magnetik suatu spesi (atom, ion, atau molekul )ditentukan oleh struktur elektronnya Jika suatu spesi mempunyai elektron tidak berpasangan maka spesi tersebut bersifat faramagnetik, yang artinya bisa di tarik medan magnet.sebaliknya, jika spesi tidak mempunyai elektron berpasangan di sebut bersifat diamagnetik yang berarti tidak ditarik oleh medan magnet dan jika suatu spesi di tarik kuat oleh magnet di sebut feromagnetik misalnya besi , cobalt, nikel.

SIFAT KIMIA UNSUR TRANSISI PERIODE KEMPAT


Memiliki beberapa tingkat oksidasi sedangkan unsur golongan utama memiliki 1 jenis bilangan oksidasi. Membentuk ion komplek, sedangkan unsur golongan utama sebagian besar tidak bisa membentuk ion komplek. Bersifat katalitik , banyak senyawa unsur transisi di gunakan untuk katalis pada berbagai proses industri dan metabolisme pada tubuh mahluk hidup.

TINGKAT OKSIDASI

Unsur transisi periode keempat memiliki beberapa tingkat oksidasi misalnya Mn dapat memiliki tingkat oksidasi +2 (terdapat pada MnSO4 ) , +4 (terdapat pada MnO2), +6 terdapat pada K2MnO4), dan +7 (terdapat pada KMnO4).

unsur
Sc Ti V Cr Mn Fe Co Ni Cu Zn

Tingkat oksidasi
+3 +2,+3,+4 +2,+3,+4,+5 +2,+3,+4,+5,+6 +2,+3,+4,+6,+7 +2,+3 +2,+3 +2 +1,+2 +2

Tinkat oksidasi yang stabil


+3 +4 +5 +3,+6 +2,+4,+7 +2,+3 +2,+3 +2 +1,+2 +2

LIGAN
Ligan adalah spesi yang memiliki atom yang dapat menjadi donor sepasang elektron kepada ion pusat. Yang termasuk pada ligan sederhana adalah air, amonia dan ion klorida. Semua ligan-ligan tersebut memiliki pasangan elektron tak berikatan yang aktif pada tingkat energi paling luar. Pasanganelektron tak berikatan ini digunakan untuk membentuk ikatan koordinasi dengan ion logam

Ion Kompleks Terdiri dari Ion pusat dan Ligand 1. Ion pusat ion dari unsur-unsur transisi dan bermuatan positif. 2. Ligand molekul atau ion yang mempunyai pasangan elektron bebas. Misal : Cl-, CN-, NH3, H2O dan sebagainya. 3. Bilangan koordinasi adalah jumlah ligand dalam suatu ion kompleks. Antara ion pusat dan ligand terdapat ikatan koordinasi.

Daftar Ion Kompleks

1. Ion Kompleks positif : [Ag(NH3)2]+= Diamin Perak(I) [Cu(NH3)4]2+= Tetra amin Tembaga(II) [Zn(NH3)4]2+= Tetra amin Seng(II) [Co(NH3)6]3+= Heksa amin Kobal(III) [Cu(H2O)4]2+= Tetra Aquo Tembaga(II) [Co(H2O)6]3+= Heksa Aquo Kobal(III)

2.Ion Kompleks negatif [Ni(CN)4]2-= Tetra siano Nikelat(II) [Fe(CN)6]3-= Heksa siano Ferat(III) [Fe(CN)6]4-= Heksa siano Ferat(II) [Co(CN)6]4-= Heksa siano Kobaltat(II) [Co(CN)6]3-= Heksa siano Kobaltat(III)
.

Pada ion komplek, ikatan antara ion pusat dan ligan merupakan kovalen koordinasi . Ion pusat berfungsi sebagai akseptor pasangan elektron sedangkan ligan berfungsi sebagai donor pasangan elektron sehingga ion kompleks dapat terjadi jika terjadi ikatan antara ion pusat yang memiliki orbital kosong dan ligan yang memiliki pasangan elektron bebas.

TATA NAMA ION KOMPLEKS


Kation ditulis dulu daripada anion Ligan ditulis dulu daripada ion pusat Penamaan ligandi beri akhirano untuk anion , dengan akhiran ida diganti dengan o,at, menjadiato dan it menjadi ito Untuk NH3 = amin, NO = nitrosil, H2O = aqua CO = karbonil c) Alkil diberi nama seperti tata nama alkana.Contoh CH3 = metil C6H5 = fenil

Ligan yang menggunakan nama biasa tanpa diberi spasi Contoh(CH3)2SO4 = dimetilsulfatsida, C5N2N = piridin (C6H5)3P = trifenilfosfin Ligan N2 dan O2 disebut dinitrogen dan dioksigen Untuk menyebut banyaknya ligan yang sejenis digunakan awalan Yunani (misalnya di-, tri-, tetra-, penta-, heksa-). Nama atom pusat diikuti bilangan oksidasinya yang ditulis dengan angka romawi.

Untuk kompleks berupa kation atau molekul netral maka nama atom pusat tidak berubah. Adapun senyawa berupa anion kompleks negatif maka nama

atom pusat diakhiri dengan -at). Contoh Kompleks kation: [Cu(NH3)4]2+ = ion tetraamin tembaga (II) [Ag(NH3)2]+ = ion diamin perak (I) [Co(NH3)4Cl2]+ = ion tertraamin diklorokobalt (III) Kompleks netral: [Co(NH3)4(H2O)CN]Cl2 = tetraamin aquasianokobalt (II) klorida [Co(NH3)5CO3]Cl = pentaamin karbonatokobalt (II) Klorida

GEOMETRI ION KOMPLEKS

Menurut teori tolakan pasangan elektron valensi ion kompleks yang memiliki bilok 2, bentuk molekulnya linear, yang memiliki bilok 4 bentuk molekul nya tetrahedral, bergantung pada jenis orbital yang digunakan oleh ion pusatnya.

WARNA SENYAWA KOMPLEKS


Unsur transisi periode keempat membentuk senyawa berwarna karena adanya subkulit 3d yang tidak terisi penuh. Dengan demikian ion pusat dari ion komplek yang memiliki subkulit d yang tidak terisi penuh dapat menyerap radiasi dari sinar tampak jika sinar itu dipancarkan , ion kompleks itu menjadi tampak berwarna. Contoh: Ti 2+ berwarna hijau, V2+ berwarna ungu, Cr 2+ berwarna biru, dll.

Anda mungkin juga menyukai