Anda di halaman 1dari 26

PENYAKIT SKIZOPHRENIA

Epidemiologi
Prevalensi schizophrenia di US sekitar 0.6 % - 1.9 % Umumnya terjadi pada usia 20 40 thn Prevalensi seimbang baik pada perempuan maupun pada pria, awal terjangkiti lebih cepat terjadi pada pria yaitu pada usia 20-an thn sedangkan pada perempuan pada akhir 20-an atau awal 30 thn

Patofisiologi
Definisi Istilah skizophrenia diciptakan oleh Bleuler ( psikiater dari Swiss ) skhizo = split/membelah dan phren = pikiran terbelahnya antara emosi dan pikiran/intelektual merupakan penyakit psikiatrik yang menunjukkan sindrom yang heterogen, antara lain : pikiran aneh dan tidak teratur, delusi, halusinasi, dan kegagalan fungsi psikososial

Etiologi
Tidak diketahui dengan pasti Penelitian menyebutkan adanya struktur dan fungsi otak yang abnormal Terdapat hubungan kuat antara sistem dopaminergik dan serotonergik Jalur dopaminergik : jalur nigrostriatal (jalur dari substansia nigra menuju korpus striatum) - berkaitan dgn ESO antipsikotik, jalur mesolimbik, dan jalur mesocortical Berdasarkan penelitian, diketahui bahwa reseptor dopamin yang terlibat adalah reseptor dopamin-2 (D-2), yaitu terjadi peningkatan densitas reseptor D-2. penderita skizoprenia juga terjadi perubahan struktur otak, yaitu ukuran bagian otak tertentu menjadi lebih kecil dibanding pada orang normal

1.

2.

3.

Hipotesa Skizoprenia terkait dengan NT dopamin Umumnya obat antipsikotik mrmblokade reseptor Dopamin intraserebral (terutama reseptor D-2) dapat timbul gejala parkinsonism Obat-obatan dengan mekanisme kerja agonis Dopamin (CTH.AMPHETAMIN, LEVODOPA) dapat mencetuskan terjadinya gejala psikosis Peningkatan dari densitas dari reseptor dopamin pada beberapa bagian di serebral Hipotesa tersebut tidak diakui sepenuhnya karena obat antipsikotik hanya sebagian efektif pada kebanyakan pasien, dan obat efektif lainnya lebih memiliki afinitas untuk reseptor lain ( cth. D-4, 5-HT)

Blokade reseptor dopaminpada jalur mesocortical dan mesolimbic di SSP terkait dengan mekanisme kerja obat antipsikotik konvensional Beberapa obat juga berefek selain sebagai antipsikotik dapat memblokade alpha-adrenoreseptor shg menyebabkan ESO berupa(pelajari kembali tg saraf otonom) Afinitas Clozapin memblokade D-2 lebih lemah dibandingkan pada reseptor D-4 dan 5-HT-2a Berikut adalah tabel aksi kerja dari obat neuroleptik pada beberapa reseptor (terkait efek sbg antipsikotik dan ESO)

Obat

D2 Block

D4 Block 1 Block ++

5HT2 Block +

Muscarini H1 c Block Block + +

Most ++ phenothiazines &Thioxanthenes Thioridazine


++

++

+++

Haloperidol

+++

Clozapin

++

++

++

Molindon

++

Gejala dan Tanda


Gambaran klinis skizoprenia sangat bervariasi Episode psikotik yang pertamakali mungkin terjadi secara tiba-tiba atau biasanya diawali dengan kelakuan yang dapat berupa menarik diri dari pergaulan, pencuriga, dan aneh. Pada episode akut, pasien kehilangan kontak dengan realitas Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder ed 4 (DSMIV) membagi gejala skizoprenia menjadi 2 kategori, yaitu positif dan negatif

Gejala +

Gejala -

Delusions Halusinasi Prilaku aneh, tidak terorganisir Bicara tidak teratur Ilusi

Alogia Emosi tumpul Avolition

Anhedonia/asos iality Tidak mampu berkonsentrasi


1. 2. 3. 4. 1. 2. 3.

Beberapa contoh pertanyaan untuk menilai skizoprenia


Delusion Apakah anda merasa bahwa orang-orang berkomplot melawan anda? Apakah anda merasa bahwa anda pernah diamati dan dimata-matai Apakah ada seseorang yang pernah mencoba mengacau atau mengganggu anda? Apakah orang lain bisa membaca pikiran anda ? Halusinasi Apakah anda mendengar suara yang orang lain tidak dengar ? Apa yang dikatakannya ? Berapa sering suara-suara itu muncul? Pernahkah anda mendengar nama anda dipanggil padahal tidak ada seorangpun di sekeliling anda ? Pernahkah anda melihat sesuatu yang aneh yang tidak dapat anda jelaskan ?

4.

Pasien didiagnosis menderita skizoprenia jika gejala gejala ( positif dan negatif ) muncul secara terus-menerus ( sedikitnya 6 bulan ), dgn sedikitnya 1 bulan telah menunjukkan gejala-gejala tersebut Pasien skizoprenia tidak mampu belajar dari pengalaman Pasien skizoprenia tidak mampu memahami pentingnya pengobatan Pasien mengalami episode sembuh, umumnya mengalami tanda-tanda residual

Prognosis
Cukup baik jika pemicunya diketahui, sejarah pre-morbid bagus dan ada dukungan keluarga 20-30 % kemungkinan bisa kembali normal 20-30 % mengalami perbaikan / gejala berkurang 40 60 % mungkin tidak akan kembali normal seumur hidupnya

Sasaran Terapi
Bervariasi, berdasarkan fase dan keparahan penyakit 1. Pada fase akut, mengurangi atau menghilangkan gejala psikotik 2. Pada fase stabilitasi dan pemeliharaan, mengurangi resiko kekambuhan dan meningkatkan adaptasi pasien terhadap kehidupan dalam masyarakat

Strategi Terapi
Menggunakan obat-obat antipsikotik/neuroleptik

Tatalaksana Terapi
1.
2. 3.

Terapi non-farmakologi : Psikoterapi : terapi tambahan, terutama jika pasien sudah berespon thd obat Rehabilitasi : pelatihan berbagai skills ( living skills, social skills,etc ) Family education

QuickTime a nd a TIFF (U nc ompres se d) d ec ompres so r are n eed ed to s ee th is picture.

Terapi Farmakologi

Dibedakan 2 jenis obat, yaitu 1. Obat tipikal ( tradisional atau konvensional, generasi pertama ) Cth. : CPZ, Fluphenazine, Haloperidol, Loxapine, Molindon, Mesoridazine, Pherphenazine, Thioridazine, thiothixene, trifluoperazine 2. Obat atipikal ( generasi kedua ) Cth. Aripiprazole, clozapine, olanzapine, quetiapine, risperidone, ziprasidone

Golongan Antipsikotik tipikal/generasi 1:

jenis

Dosis tradisional (mg) 100 2 2 10 10 50 10 100 4 5

Dosis umum (mg/hari) 100-800 2-20 2-20 10-80 10-100 50-400 10-64 100-800 4-40 5-40

Dosis maksimum (mg/hari) 2000 40 100 250 225 500 64 800 60 80

Chlorpromazine Fluphenazine Haloperidol Loxapine Molindone Mesoridazine Perphenazine Thioridazine Trifluoperazine

Antipsikotik atipikal/generasi2:

Aripiprazole Clozapin Olanzapine Quetiapine Risperidon e Risperidon e Ziprasidone

NA NA NA NA NA

15-30 50-500 10-20 250-500 2-8 25-50 2

30 900 20 800 16 50 2mingguan 200

NA

mingguan 40-160

Perbedaan antara Gol tipikal vs Atipikal


Tipikal - Generasi pertama/lama - Memblok reseptor D2(dopamine) - Efek samping ekstra piramidal besar - Efektif untuk mengatasi gejala positif. Atipikal - Generasi kedua/baru - Memblok reseptor 5-HT2, blockade dopamine rendah - Efek samping ekstra piramidal lebih kecil - Efektif untuk mengatasi gejala positf dan negatif.

1. 2. 3.

Pada pemberian terapi farmakologi pasien skizoprenia, dapat dibedakan menjadi 3 tahap, yaitu : Terapi serangan akut Terapi stabilisasi : dilakukan setelah 2 minggu Terapi pemeliharaan : terapi jangka panjang

Ad 1. Tujuan terapi ( 7 hr pertama ) : mengurangi agitasi,hostility, agresi dan anxiety. Terapi : dapat diberikan gol BDZ (lorazepam 2 mg setiap 30 menit) terbukti efektif mengurangi agitasi dan mengurangi dosis obat antipsikotik yang dibutuhkan dan mengurangi efek samping. Bila terjadi agitasi berat, dapat diberikan obat potensi tinggi, haloperidol 2-5 mg im setiap 60 menit Ad. 2 Terapi yang dilakukan pada minggu ke 2-3 = terapi stabilisasi Tujuan : meningkatkan sosialisasi dan perbaikan kebiasaan (self care habits ) dan perasaan Diperlukan terapi 6-8 minggu untuk mendapat respon yang diharapkan Pada pasien kronis, diperlukan 3-6 bln Terapi dilakukan dengan obat atipikal ( obat tipikal : dosis ekuivalen CPZ 300-1000 mg ) Terapi tidak bisa menyembuhkan, hanya mengurangi gejala

Ad.3 Tujuan : mencegah kekambuhan Umumnya pasien skizoprenia yang tidak mendapat pengobatan akan kambuh dalam waktu 1-3 thn Minimal diberikan 1 thn sejak sembuhdari episode akut, kemungkinan diperlukan terapi hingga 5 thn dgn dosis yang dapat diturunkan perlahan.

Obat Klorpromazin Flufenazin Haloperidol Loksapin Perfenazin Tioridazin Tiotiksen Molindon Klozapin Olanzapin Quetiapin Risperidon ziprasidon

Sedasi ++++ + + +++ ++ ++++ + + ++++ ++ ++ + ++

Ek strapiramidal +++ ++++ ++++ +++ +++ +++ ++++ +++ + ++ + ++ ++

Antikolinergik +++ + + ++ ++ ++++ + ++ ++++ ++ + + +

Ortostatik ++++ + + +++ ++ ++++ + ++ ++++ ++ ++ ++ ++

KONSEP PENTING
Patofisiologi skizophrenia dapat melibatkan satu atau lebih neurotransmiter Manifestasi klinis skizophrenia dapat berupa gejala positif, negatif, dan gangguan fungsi kognitif Evaluasi pasien (sejarah, status mental, fisik, analisa lab) perlu dilakukan untuk menegakkan dx skizophrenia dan mengidentifikasi gx lain pada pasien

Pemilihan antipsikotik terbaik untuk tiap pasien berdasarkan efikasi dan efek samping obat

Penelitian thn 2002 dan 2006


Ka rakteristik Jeni s kelami n Ka tegori 1. Lak i-lak i 2. Pere m pu a n Um ur (t a hun ) 3. 7-12 4. 13-19 5. 20-65 6. >65 Pen d id ika n 7. SD 8. SLTP 9. SLTA/ sede r aj a t 10. Un iversit a s/ seder aja t 11. Tid a k Sekolah 12. Tid a k ada keter a nga n St a tus ma rit a l 13. Kaw in 14. Tid a k ka w in Pekerjaa n 15. Be kerja 16. Tid a k beker ja Jumla h 2002 2006 56 260 84 14 125 1 31 44 46 5 194 2 19 425 8 112 108 195 29 Pe rsen (% ) 2002 2006 40 57,27 60 10 89,3 0,70 22,14 31,43 32,86 3,57 42,73 0,44 4,19 93,61 1,76 24,67 23,79 42,95 6,39

5 9

10 -

3,57 6,43

2,2 -

26 114 10 130

162 292 63 391

18,57 81,43 7,14 92,86

35,68 64,32 13,88 86,12

Profil penggunaan obat antipsikotik


Karakteristik Golonga n Ant ipsikotik Kategori 1. Tip ika l Jumlah 2002 2006 129 387 67 Persen (%) 2002 2006 92,14 85,24 7,86 14,76 2. Kombi na si 11 Tip ika l da n Atipika l 3. 1-10 4. 11-20 5. 21-30 6. >30 Penggun aa n a nt ipsikotik Ju mla h item oba t 7. Tun gga l 8. Kombi na si 9. 1-3 10. 4-5 11. >5 1 139 103 36 1

Lama dur a si penggun a an obat (ha ri)

42 95 78 239 454 314 133 7

0,72 99,28 73,57 25,71 0,72

9,25 20,93 17,18 52,64 100 69,16 29,30 1,54

Profil Hasil Terapi


Karakteristik Keadaa n kelu a r pa sien Kategori 1. Sembuh 2. Per ba ika n 3. Dr opping out 4. Belu m sembuh 5. Tid a k ada keter a nga n Sta tus keluar pa sien A. Ata s persetu ju a n dokter B. La ri C. Lai n-la in D. Tid a k a da keter a nga n Jumlah 2002 2006 23 11 109 2 6 131 400 6 13 24 368 Persen (%) 2002 2006 16,43 2,42 77,86 1,43 4,28 93,57 88,11 1,32 2,86 5,29 81,06

3 6 -

4 57 25

2,14 4,29 -

0,88 12,56 5,50

Anda mungkin juga menyukai