Anda di halaman 1dari 12

Kata Pengantar

Berlakunya Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009, tentang jabatan guru dan angka kreditnya akan mengatasi permasalahan pengembangan profesionalisme guru. Adanya perbedaan yang mendasar dengan Kepmenpan 084/1993 tahun 1993, utamanya adalah pemahaman tentang Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) dan system persyaratan kenaikan pangkat, berdampak dalam upaya mengatasi menumpuknya guru pada jabatan Guru Pembina/ IVa, dan dapat mengantarkan guru menjadi guru yang professional. Karya tulis ilmiah yang merupakan salah satu unsur PKB untuk kenaikan pangkat/ jabatan guru harus berkaitan dengan kegiatan nyata guru memperbaiki mutu proses pembelajaran dalam meningkatkan kualitas pendidikan di satuan pendidikannya. Disamping itu dapat menampung karya cipta kreativitas dan inovatif guru dalam mengembangkan teknologi, budaya dan pendidikan di masyarakat. Dari berbagai jenis karya tulis ilmiah, dan karya inovatif dalam pengembangan keprofesian berkelanjutan guru pada umumnya lebih menyukai melaksanakan dan menyusun laporan penelitian.Jenis penelitian yang paling sering dilakukan adalah penelitian tindakan kelas (PTK).Hal ini disebabkan adanya dampak langsung yang dirasakan guru dan siswa, dan mempunyai angka kredit besar.Bahan ajar Publikasi Ilmiah ini disampaikan pada Diklat Peningkatan Kompetensi Guru Produktif (Regional) Bidang Kurikulum.

Kepala Bidang Fasilitasi Peningkatan Kompetensi

Ir. Catur Priyo Nugroho, MM NIP. 196204221988031001

Daftar Isi

Kata Pengantar Daftar Isi Bab I. Pendahuluan

.. .. .. .. .. .. .. .. .. ..

i ii 1 1 2 5 5 7 7 9

A. Latar Belakang B. Pengembangan Keprofesian


Berkelanjutan Bab II. Publikasi Ilmiah Non Penelitian A. Presentasi Ilmiah B. Presentasi pada Forum Ilmiah C. Tinjauan/Kajian Ilmiah D. Karya Ilmiah Populer Daftar Pustaka

ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Terbitnya Permenpan dan reformasi birokrasi No. 16 tahun 2009, membawa berbagai perubahan yang mendasar berkaitan dengan jabatan fungsional guru dan angka kreditnya. Salah satu perbedaan dengan peraturan sebelumnya (Kepmenpan No 084 tahun 1993) adalah pola pengembangan profesi guru. Pada peraturan yang lama di nyatakan bahwa kenaikkan pangkat melalui pengembangan profesi dimulai pada pangkat Pembina, IVa, sedangkan peraturan baru, menyatakan kenaikkan pangkat/jabatan melalui pengembangan profesi dimulai guru pertama, IIIb.Disamping itu publikasi ilmiah pengembangan profesi guru juga harus ada kegiatan pengembangan diri. Besaran angka kredit, komponen pengembangan keprofesian guru maupun persyaratan yang dibutuhkan untuk kenaikan pangkat di setiap jenjang sangat berbeda dan bervariasi.Pada peraturan baru, guru Pertama, IIIa ke IIIb, sudah dituntut adanya pengembangan diri, walaupun tanpa membuat/menulis publikasi ilmiah inovatif. Pada peraturan lama untuk naik pangkat dari Penata Muda, IIIa sampai ke pangkat Guru Madya, IVa tidak mensyaratkan apapun, kecuali pengalaman kerja, sehingga sangat mudah dan cepat guru naik pangkat, akibatnya banyak kepangkatan guru menumpuk pada jenjang Guru Madya, IVa. Kendala utama rendahnya guru Pembina, IVa untuk naik ke jenjang lebih tinggi berdasarkan program lama (Kepmenpan 084 Tahun 1993) adalah rendahnya pemahaman guru tentang pengertian pengembangan profesi.Akibatnya banyak karya tulis yang disusun tidak berkaitan dengan pengembangan profesinya. Pengembangan profesi guru adalah pengalaman guru dalam menerapkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam meningkatkan mutu proses belajar mengajar, atau menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi pendidikan dan kebudayaan (Supardi, 2011). Dengan terbitnya Permennegpan dan RB No. 16 Tahun 2009, guru dituntut harus melaksanakan pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB), yang dilaksanakan sesuai kebutuhan, bertahap, berkelanjutan untuk meningkatkan profesionalitasnya. Kenaikan pangkat/jabatan melalui pengembangan keprofesian berkelanjutan ini dimulai sejak pangkat guru muda, IIIa.Upaya peningkatan professional guru harus muncul dari diri guru sendiri.Untuk itulah maka, pada Permennegpan baru ditetapkan bahwa mulai Guru Pratama, IIIa sampai Guru Utama, IVd wajib melakukan pengembangan diri, baik dengan mengikuti pendidikan dan latihan fungsional yang erat kaitannya dengan tupoksi guru,

maupun kegiatan kolektif guru.Melalui modul ini diharapkan akan mampu memberikan jalan untuk mendalami serta mencari jalan menciptakan guru-guru yang professional. B. Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB) adalah pengembangan kompetensi guru yang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan, berkelanjutan untuk meningkatkan profesionalitasnya (Permenpan dan RB No. 16 Tahun 2009, Bab I Ketentuan Umum pasal 1 butir 5). PKB merupakan salah satu dari unsur utama yang kegiatannya dapat diberikan angka kredit. Unsur PKB terdiri dari tiga macam kegiatan (pasal 11, Permenpan dan RB No. 16 Tahun 2009), yaitu : * Pengembangan Diri: a) diklatfungsional;dan b) kegiatan kolektif Guru yang meningkatkan kompetensi dan/atau keprofesianGuru; * Publikasi Ilmiah: a) publikasi ilmiah atas hasil penelitian atau gagasan inovatif pada bidang pendidikan formal;dan b) publikasi bukutekspelajaran,bukupengayaan,danpedomanGuru; * Karya Inovatif: a) menemukan teknologitepatguna; b) menemukan/menciptakan karya seni; c) membuat/memodifikasi alat pelajaran/peraga/praktikum; dan d) mengikuti pengembangan penyusunan standar, pedoman, soal dan sejenis-nya;

Tabel. Perbandingan Peraturan Lama dan Baru tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya
No 1. 2. Sebutan Macam Pengembangan Profesi Guru Aspek Landasan Hukum Peraturan Lama Kepmenpan No. 84/1993 tanggal 24 Desember 1993 Pengembangan Profesi * Karya tulis ilmiah * Teknologi tepat guna * Alat peraga * Karya seni * Pengembangan kurikulum * Tidak ada * KTI hasil penelitian * Tinjauan ilmiah * Karya ilmiah popular * Prasaran ilmiah * Buku / modul * Diktat * Karya terjemahan Peraturan Baru Permenegpan dan RB No. 16 Tahun 2009, tanggal 10 Nopember 2009 Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan * Pengembangan diri * Publikasi ilmiah * Karya inovatif * Diklat fungsional * Kegiatan kolektif guru * Presentasi forum ilmiah * Hasil penelitian * Tinjauan ilmiah * Karya ilmiah popular * Artikel ilmiah * Buku pelajaran * Modul/diklat * Buku dalam bidang pendidikan * Karya terjemahan * Buku pedoman guru * Menemukan teknologi tepat guna * Menciptakan karya seni * Membuat alat pelajaran * Mengikuti penyusunan standar, pedoman, soal dan sejenisnya * Wajib sebagai syarat kenaikan pangkat gol IIIb, keatas dengan minimal angka kredit dan jenis publikasi ilmiah yang bervariasi

3.

4. 5.

Jenis pengembangan diri Macam Publikasi Ilmiah

6.

Macam karya inovatif

* Tekntologi tepat guna * Alat peraga * Karya seni * Pengembangan kurikulum * Wajib sebagai syarat kenaikkan pangkat gol IVa, keatas dengan minimal 12 angka kredit

7.

Persyaratan kenaikkan pangkat

Kalau memperhatikan kedua peraturan tersebut tampak bahwa pada peraturan baru jenis pengembangan profesi guru bukan hanya penulisan (a) karya tulis ilmiah yang diganti istilah Publikasi Ilmiah, (b) teknologi tepat guna, menciptakan karya senit, menyusun alat peraga/ bimbingan, dan mengembangkan kurikulum yang diganti istilah karya inovatif, tetapi yang lebih prinsip adalah adanya unsur pengembangan diri. Jumlah karya publikasi ilmiah pada peraturan baru lebih banyak, walaupun nilai setiap publikasi ilmiah berbeda.Hal ini harus dipahami oleh para guru dari yang pangkat guru Pertama, IIIa sampai guru Utama, IVe.

Rincian Kegiatan Guru Kelas dan Mata Pelajaran (Permendiknas No 35 Tahun 2010 Tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru Dan Angka Kreditnya)
Guru Pertama IIIa w w w w w w GuruMud a IIIb IIIc IIId w w w w w w w w w w w h w w w w w w w w h w w w w w w w w h GuruUta ma IVd IVe w w w w w w w w w w h w w w w w w w w h

No

RincianKegiatan

GuruMadya IVa w w w w w w w w w h IVb w w w w w w w w w h IVc w w w w w w w w w h

1. Menyusun kurikulumpembelajaranpada satuanpendidikan. 2. Menyusunsilabus pembelajaran. 3. Menyusunrencanapelaksanaan pembelajaran. 4. Melaksanakankegiatan pembelajaran. 5. Menyusunalatukur/soalsesuai matapelajaran. 6. Menilaidan mengevaluasi prosesdanhasil belajarpadamata pelajaran dikelasnya. 7. Menganalisishasil penilaian pembelajaran.

w 8. Melaksanakan pem- belajaran/perbaikan w danpengayaan dengan memanfaatkan hasilpenilaiandan evaluasi. 9. Melaksanakanbimbingandan konselingdikelas w yangmenjadi tanggungjawabnya(khusus guru kelas). 10. Menjadipengawas penilaiandan evaluasiterhadap prosesdanhasil belajar tingkat sekolah/madrasah dannasional. 11. Membimbingguru pemuladalam programinduksi. 12. Membimbingsiswa dalam kegiatan ekstrakurikuler proses pembelajaran. 13. Melaksanakan pengembangan diri. 14. Melaksanakan publikasiilmiah dan/ataukarya inovatif. 15. PresentasiIlmiah. h

th h

th h

h h

h h

h h

h h

h h

h h

h h

w=3 w=3 w=3 w=4 w=4 w=4 w=5 w=5 w ds ds ds ds ds ds ds ds ds tw w=4 w=6 w=8 w=12 w=12 w=14 w=20 w tw tw tw tw tw tw w tw tw

Keterangan: Rinciankegiatan1sampaidengankegiatan12merupakansatu kesatuan(paket) w=wajib;tw=tidakwajib;h=berhak;th=tidakberhak;ds =deskripsidiri

BAB II PUBLIKASI ILMIAH NON PENELITIAN Publikasi ilmiah non penelitian merupakan bagian yang tidak dapat diabaikan oleh guru dalam memilih jenis publikasi ilmiah yang akan digunakan untuk mengusulkan kenaikkan pangkat. Sejak menduduki jabatan Guru Muda, IIIb.Seharusnya sudah dapat menulis salah satu atau beberapa jenis publikasi ilmiah.Disamping itu adanya ketentuan bahwa pada kenaikan pangkat/jabatan mulai Guru Madya, IVd keatas wajib membuat publikasi ilmiah non penelitian. A. Presentasi Ilmiah Kegiatan ini hanya khusus untuk kenaikan dari Guru Madya, IVc ke Guru Utama, IVd.Guru Madya, pangkat Pembina Utama Madya, golongan ruang IV/c yang akannaik jabatan/pangkat menjadi Guru Utama, pangkat Pembina Utama Madya,golongan ruang IV/d, angka kredit yang dipersyaratkan untuk kenaikanjabatan/pangkat, paling sedikit 14 (empat belas) angka kredit dari sub unsurpubliksi ilmiah dan/atau karya inovatif, dan paling sedikit 5 (lima) angka kreditdari sub unsur pengembangan diri (pasal 17 poin 7 Permenegpan dan RB Nomor 16 Tahun 2009). Presentasi ilmiah dilakukan secara telah lisan dan terbuka dihadapan Tim Penilai Pusat. Guru yang akan melakukan presentasi diwajibkan membuat makalah ringkasan kegiatan yang telah dilakukan sebagaimana telah dibuktikan melalui publikasi ilmiahnya. Makalah tersebut menjelaskan secara ringkas dan lengkap semua kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB) yang telah dilakukan meliputi kegiatan pengembangan diri dan publikasi ilmiah dan atau karya inovatif yang telah disetujui. Makalah tersebut paling tidak menjelaskan tentang uraian rinci dari setiap macam kegiatan PKB yang terdiri dari pengembangan diri yang dilakukan meliputi : Nama kegiatan pengembangan diri Waktu dan tempat kegiatan Tujuan kegiatan Proses kegiatan dan hasil yang diperoleh Guru yang bersangkutan Tindak lanjut yang telah dilakukan dari hasil pengnembangan diri

Page 5 of 12

Uraian rinci setiap publikasi dan atau karya inovatif yang telah dilakukan meliputi : Macam publikasi dan atau karya inovasi Abstrak atau ringkasan dan penjelasan hasil publikasi dan atau karya inovatif

Disamping makalah diatas, guru yang bersangkutan wajib menyiapkan tayangan dalam bentuk power point untuk disajikan dalam waktu 30 menit. Hasil presentasi yang ditetapkan oleh tim penilai merupakan bagian persyaratan wajib untuk kenaikkan pangkat dari Guru Madya, IVc ke Guru Utama, IV d. B. Presentasi pada Forum Ilmiah Guru seringkali diundang untuk mengikuti pertemuan ilmiah. Tidak jarangjuga mereka diminta memberikan presentasi, baik sebagai pemrasaran ataupun pembahas pada pertemuan ilmiah tersebut.Untuk keperluan tersebut guru membuat prasaran ilmiah. Menurut Supardi (juga mereka diminta memberikan presentasi, baik sebagai pemrasaran ataupun pembahas pada pertemuan ilmiah tersebut. Untuk keperluan tersebut guru membuat prasaran ilmiah. Menurut Supardi (juga mereka diminta memberikan presentasi, baik sebagai pemrasaran ataupun pembahas pada pertemuan ilmiah tersebut. Untuk keperluan tersebut guru membuat prasaran ilmiah. Menurut Supardi (juga mereka diminta memberikan presentasi, baik sebagai pemrasaran ataupun pembahas pada pertemuan ilmiah tersebut. Untuk keperluan tersebut guru membuat prasaran ilmiah. Menurut Supardi (juga mereka diminta memberikan presentasi, baik sebagai pemrasaran ataupun pembahas pada pertemuan ilmiah tersebut. Untuk keperluan tersebut guru membuat prasaran ilmiah. Menurut Supardi (juga mereka diminta memberikan presentasi, baik sebagai pemrasaran ataupun pembahas pada pertemuan ilmiah tersebut. Untuk keperluan tersebut guru membuat prasaran ilmiah. Menurut Supardi (juga mereka diminta memberikan presentasi, baik sebagai pemrasaran ataupun pembahas pada pertemuan ilmiah tersebut. Untuk keperluan tersebut guru membuat prasaran ilmiah. Menurut Supardi (juga mereka diminta memberikan presentasi, baik sebagai pemrasaran ataupun pembahas pada pertemuan ilmiah tersebut. Untuk keperluan tersebut guru membuat prasaran ilmiah.Menurut Supardi (2011) Prasaran ilmiah adalah sebuah tulisan ilmiah berbentuk makalah yang berisikan ringkasan laporan hasil penelitian, gagasan, tinjauan atau pendapat yang berkaitan dengan pembahasan suatu masalah, yang disampaikan dalam forum ilmiah, seminar,

Page 6 of 12

lokakarya, symposium, atau sejenisnya.Prasaran tersebut disampaikan atas usulan penulis atau permintaan dari panitia penyelenggara pertemuan ilmiah. Prasaran ilmiah sekurang-kurangnya memenuhi persyaratan sebagai berikut : 1. Isinya berupa gagasan ilmiah yang berfungsi sebagai perluasan pengetahuan atau keilmuan bagi peserta, sesuai dengan bidang ilmu dalam forum pertemuan ilmiah tersebut. 2. Langkah sajiannya runtut dan menunjukkan satu kesatuan bermakna bagi bagi perluasan khasanah keilmuan maupun perbaikan dalam praktek pembelajaran. 3. Lengkap, menyajikan ide atau gagasan penting, atau hasil penelitian

Pada umumnya karya tulis ilmiah yang berupa prasaran dalam pertemuan ilmiah mempunyai kerangka sebagai berikut : Bagian awal : beriri judul, keterangan pada bagian apa prasaran ilmiah tersebut disajikan, waktu penyajian, tempat dan penyelenggaraannya Bagian Isi : berisi (a) pengantar yang dapat berupa ringkasan, atau ungkapan latar belakang, atau uraian yang mengantarkan pembacanya kepada

permasalahan utama, (b) paparan masalah utama, dan ide, gagasan atau pembahasan masalah disertai kajian teori yang relevan. Ide gagasan dapat disertai contoh-contoh implementasinya, dan (c) penutup yang berupa ringkasan, atau uraian hal-hal yang penting Bagian akhir : Berupa daftar pustaka

Agar karya tulis ilmiah yang berupa prasaran ilmiah dapat dinilai harus memenuhi kriteria : (a) Membahas masalah dibidang pendidikan formal, dan (b) surat pengesahan dari panitia seminar yang menyatakan bahwa penulis telah menyajikan karya ilmiah dalam seminar apa, dimana, dan kapan pelaksanaannya (c) materi seminar (bukti fisik) disyahkan oleh ketua panitia seminar/pertemuan ilmiah. Makalah pendamping dan tidak disajikan, tidak dapat dinilai.

Page 7 of 12

C. Tinjauan/Kajian Ilmiah Karya tulis ilmiah adalah karya tulis guru yang berisi ide/gagasan penulis dalam upaya mengatasi berbagai masalah pendidikan dan pembelajaran yang ada di suatu sekolah. Tinjauan atau ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri dapat ditulis dalam bentuk buku, dimuat/diterbitkan secara nasional, atau regional; dalam bentuk artikel yang dimuat di majalah/ jurnal ilmiah, dan dapat pula dalam bentuk makalah yang disampaikan dalam seminar atau pertemuan ilmiah lainnya, atau ditulis sebagai karya limiah popular.

D. Karya Ilmiah Populer Karya ilmiah popular merupakan tulisan ilmiah yang dipublikasikan di mediamassa (Koran, majalah, atau sejenisnya), yang mengetengahkan masalah hangat, dengan bahasa popular, mudah dipahami oleh pembaca. Karya ilmiah popular dalam kaitan dengan upaya pengembangan profesi guru merupakan kelompok tulisan yang lebih mengutarakan tentang pengetahuan, ide, gagasan pengalaman penulis yang

menyangkut kependidikan dan atau pembelajaran yang dituangkan dalam bahasa yang popular dan sederhana. Materi tulisannya tetap dituntut untuk mengacu keproses berfikir ilmiah (ada hal yang dipermasalahkan, ada kajian teori yang relevan, ada pembahasan/analisis data dan simpulan).Jadi karya tulisnya tidak hanya sekedar informative. Ruang lingkup permasalahan dalam lingkup pendidikan diutamakan yang terkait dengan masalah pendidikan atau proses pembelajaran. Agar publikasi ilmiah yang berupa karya ilmiah popular dapat dinilai, sekurang-kurangnya perlu memenuhi persyaratan : 1. Isi sajiannya berupa pengetahuan popular yang ditandai oleh tema/topic yang sedang actual, dan berkenaan dengan masalah kependidikan 2. Langkah sajiannya dijiwai denkugan cara berfikir ilmiah (ada hal yang

dipermasalahkan, adanya dukungan teori yang terkait, pembahasan yang menunjuk kan adanya gagasan penulis, dan simpulan), atau dapat diterima oleh nalar secara benar dan runtut 3. Alur penyajiannya tidak kaku sehingga enak dibaca, mudah dicerna oleh pembaca, tanpa menuntut upaya yang berat untuk memahaminya 4. Menggunakan bahasa yang sederhana, mudah dipahami isinya oleh pembaca dari segala tingkat pendidikan.
Page 8 of 12

Bahan atau naskah seyogyanya disiapkan berupa naskah yang sering dihadapi dalam tugas keseharian dilapangan, misalnya strategi mengatasi kecemasan siswa dalam menghadapi ujian nasional, Keteladanan guru dalam menumbuhkan kedisiplinan sisa Strategi mengajar matematika yang baik di SMK

Pilihlah media massa yang memungkinkan dapat memuat tulisan anda, baik media masa tingkat nasional maupun tingkat provinsi.

Page 9 of 12

Daftar Pustaka
1. Kepmenpan No. 84 Tahun 1993 Tentang Jabatan Fungsional Guru Dan Angka Kreditnya 2. Permenpan dan Reformasi Birokrasi No. 16 Tahun 2009 Tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya 3. Permendiknas No 35 Tahun 2010 Tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru Dan Angka Kreditnya 4. Supardi. 2011. Publikasi Ilmiah Non Penelitian. Dalam Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Bagi Guru.

Page 10 of 12

Anda mungkin juga menyukai