Anda di halaman 1dari 21

Subdivisi Endokrinologi

Nama : Hajri Alamat : kab. Jeneponto Dikirim : RSUD Bantaeng Tanggal masuk : 15-92012 Umur : 14 tahun 4 bulan Kelamin : laki-laki Tgl lahir : 27-4-1998 Cukup bulan Tempat lahir : rumah , ditolong oleh bidan

KU : penurunan BB AT : penurunan BB diperhatikan sejak 3 tahun yang lalu. Riwayat sering lapar, haus, sering kencing diperhatikan sejak 3 tahun yang lalu. Demam (-), riwayat sering demam (+) sejak 3 tahun yang lalu, tidak terus menerus, kejang (-), menggigil (-). Anak mau makan dan minum BAB : biasa, kuning. Riwayat keluar cacing dari anus (+) 1 minggu sebelum masuk RS, saat di RS bantaeng diberi pirantel, cacing yang keluar seperti ampas kelapa. BAK : lancar, kuning Riwayat sakit typhus saat pertama kali mulai terjadi penurunan BB. Riwayat kontak dengan penderita TB dewasa (-) Riwayat penderita penyakit DM dalam keluarga disangkal. Riwayat berobat di RSUD Jeneponto kemudian di opname di RS Bantaeng selama 5 hari dan didiagnosis DM tipe 1, kemudian dirujuk ke RSWS

ASI : pernah, tidak ekslusif Status imunisasi


Belum pernah 1 + + + + + . . . . . . . + + + + + + + 2 3 4

imunisasi BCG Hep B Polio oral DPT Campak HPV HiB PCV Influenza MMR Tifoid Hep A Varicella

BB : 18 kg, TB : 139 cm, LLA : 11,5 cm LK : 52 cm, LD : 61 cm, LP : 48 cm BB/TB : 18/32 X 100% = 56,25 % Keadaan umum : sakit berat/gizi buruk/ GCS 15 (E4M6V5) TD : 110/80 mmHg, nadi : 104x/menit, pernapasan : 28x/mnt, suhu : 36,5 C Pucat (-), ikterus (-), sianosis (-), edema (-), mata: cekung (-) Kepala : mesosefal, normosefal Muka : simetris kiri= kanan, old man face (+)

rambut : kuning, lurus, kering Ubun-ubun besar : menutup (+) Mata : cekung (+) Telinga : otore (-) Hidung : epistaksis (-) Bibir : kering (-) Gigi : 2 2 1 2 2 1 2 2 2212 2122 karies (-) Tenggorok : hiperemis (-) Tonsil : T1- T1 hiperemis (-) Leher : kaku kuduk (-) Kel. Limfa : limfadenopati (-) Tasbeh : (-)

THORAKS : bentuk : simetris kiri=kanan payudara : tidak ada kelainan jantung: PP : iktus kordis tidak tampak PR : sela iga kiri=kanan PK : batas atas ICS III kiri batas kanan : lin. Parasternalis dextra PD: BJ I/II murni reguler bising (-) Paru : PP: iga gambang (+) simetris kiri = kanan PR : sela iga kiri=kanan PK : sonor kiri=kanan PD : BP : vesikuler BT : rhonki -/-, wheezing -/-

Abdomen PP : datar, ikut gerak napas PD : peristaltik (+) kesan normal PR : lien : tidak teraba hati : tidak teraba massa : (-) PK : timpani (+) Kelenjar2 limfa : tidak ada pembesaran Alat kelamin : tidak ada kelainan, panjang penis 4 cm, testis +/+ vol 4,3 cm Status pubertas A1 G2 P1 Anggota gerak : wasting (+), baggypants (+) kol,.vertebralis : gibbus (-), skoliosis(-) Refleks fisiologis KPR +/+ BPR +/+ kesan normal APR +/+ TPR +/+ Reflek patologis : babinsky (-) Kekuatan : 5 5 Tonus : N N 5 5 N N

Anak laki-laki umur 14 tahun 4 bulan MRS dirujuk dari RSUD Bantaeng dgn diagnosis DM tipe 1. keluhan utama penurunan BB diperhatikan sejak 3 tahun yang lalu, riwayat sering lapar , haus, sering kencing diperhatikan sejak 3 tahun yang lalu. Riwayat sering demam (+) sejak 3 tahun yang lalu. Tidak terus menerus,. Kejang (-) BAB : biasa, kuning. BAK :lancar, kuning. Riwayat penderita penyakit DM dalam keluarga disangkal, riwayat berobat di RSUD Bantaeng , selam 5 hari. Dirujuk dgn diagnosis DM tipe 1.

Fisis : KU : sakit berat/gizi buruk/GCS 15 (E4M6V5) TD : 110/80 mmhg, N: 104x/mnt, P : 28x/mnt S : 36,5 C mata : cekung (+), bibir : kering (+), old man face paru : iga gambang (+) jantung : BJ I/II murni reguler abdomen : peristaltik (+) kesan normal hepar, lien tidak teraba ekstremitas : wasting (+), baggy pants (+) skor dehidrasi : KU :2 mulut :2 mata :2 turgor :1 nadi :1 pernapasan : 1 =9

Skor TB : kontak dgn penderita : 0 uji tuberkulin : belum di lakukan status gizi :2 demam :1 batuk :0 limfadenopati :0 pembengkakan sendi : 0 Foto thoraks :1 4 Potensi genetik: =TB ayah + 13+ TB ibu 8,5 2 =170+13+148 8,5 2 =165,5 8,5 = 157- 174 cm

Darah rutin Urin rutin Feses rutin Elektrolit GDS Ureum kreatinin SGOT SGPT Protein total Albumin Kolesterol HBA1C, C . Peptide, foto thoraks, bone age manus S Bilas lambung, mantoux tes, kultur darah dan tes sensitivitas

IVFD NaCl 0,9% 16 tpm Ampisilin 500 mg/ 6 jam / iv Gentamisin 50 mg/ 12 jam/ iv Insulin 1 IU/ kg BB/ hari = 18 IU hari
Dibagi : Lantus 9 IU Homulin R diberikan dosis terbagi 3 IU untuk masingmasing pagi, siang, malam.

Fase stabilisasi hari I


o energi (80) 1496 o Protein(1) 20 gr o Susu formula 75 6x200 cc o Makanan lunak 3x150 kkal o Vit A 1x 200.000 IU o Kcl 3x467 mg o Asam folat 1x 5 mg o Vit B comp 2x1 tab o Vit C 2x1 tab

Diabetes melitus

Suatu sindroma dari gangguan homeostatis energi yang disebabkan oleh defisiensi insulin atau aksinya dan mengakibatkan abnormalitas metabolisme karbohidrat , protein dan lemak.

Klasifikasi DM tipe I

Kriteria Glukosuria, ketonuria, PG >200 mg/ dl

DM tipe II
Tipe Lain

GDP > 140 mg/dl


Tipe 1 atau 2 dengan kriteria yang berhubungan dengan sindrom genetik(termasuk fibrosis kistik), kelainan lainnya GDP <140 mg/dl dengan GD2PP >140 mg/dl selama TTGO Dua atau lebih abnormalitas sebagai berikut selama TTGO: GDP >105 mg/dl satu jam pertama >190 dua jam >165 tija jam >145

Glukosa toleransi terganggu Diabetes gestasional

Poliuria, polidipsi, polifagi, berat badan menurun dan kadar glukosa darah sewaktu > 200 mg/ dl (11,1 mmol/ L) Pada penderita yang asimtomatik ditemukan kadar glukosa darah sewaktu > 200 mg/ dl atau kadar glukosa darah puasa lebih tinggi dari normal dengan tes toleransi glukosa yang terganggu pada lebih dari satu kali pemeriksaan Kadar C peptide > 0,85 mg/ ml Kadar HbA1c>7 %

Anak menderita DM apabila : Kadar GDP 140 mg/dl (7,8 mmol/ L) atau kadar glukosa darah pada jam ke-2 200 mg/dl (11,1 mmol/ L) Anak dikatakan menderita TTG terganggu apabila : kadar GDP < 140 mg/dl (7,8 mmol/ L) dan kadar glukosa darah pada jam ke-2 140-199 mg/dl(7,8-11,1 mmol/L) Anak dikatakan normal apabila : Kadar GDP (plasma) < 110 mg/dl(6,7 mmol/ L) dan kadar glukosa darah pada jam ke-2 (vena) < 140 mg/dl (7,8 mmol/L)

Insulin Pengaturan makanan Olahraga Pemantauan mandiri Kontrol metabolik

Konfirmasi keadaan ketoasidosis diabetik (KAD) Rehidrasi Pemberian insulin Koreksi elektrolit Pemeriksaan analisis gas darah/ elektrolit Dietetik Edukasi

Anda mungkin juga menyukai