Anda di halaman 1dari 2

Ekstraksi Vakum Pengertian Ekstraksi vakum merupakam tindakan obstetrik yang bertujuan untuk mempercepat kala pengeluaran dengan

sinergi tenaga mengedan ibu dan ekstraksi pada bayi. Oleh karena itu, kerjasama dan kemampuan ibu untuk mengekspresikan bayinya, merupakan faktor yang sangat penting dalam menghasilkan akumulasi tenaga dorongan dengan tarikan ke arah yang sama. Tarikan pada kulit kepala bayi, dilakukan dengan membuat cengkraman yang dihasilkan dari aplikasi tekanan negatif (vakum). Mangkuk logam atau silastik akan memegang kulit kepala yang akibat tekanan vakum, menjadi kaput artifisial. Mangkuk dihubungkan dengan tuas penarik (yang dipegang oleh penolong persalinan), melalui seutas rantai. Ada 3 gaya yang bekerja pada prosedur ini, yaitu tekanan interauterin (oleh kontraksi) tekanan ekspresi eksternal (tenaga mengedan) dan gaya tarik (ekstraksi vakum). Sejak abad ke 17, diusahakan menciptakan alat yang dapat melahirkan kepala janin tanpa mengadakan tekanan kepadanya, dan tidak memerlukan begitu banyak tempat dalam rongga panggul, seperti halnya dengan cunam. Baru pada tahun 1957, Malstrom berhasil membuat alat yang dinamakan ekstraktor vakum, yang dapat dipakai dengan hasil yang memuaskan, dan berdasar atas prinsip penyelenggaraan vakum antara kepala janin dan alat penarik sehingga kepala mengikuti gerakan alat tersebut. Alat tersebut terdiri atas : Sejenis mangkok dari logam yang agak mendatar dalam berbagai ukuran (diameter 30 sampai 60 mm) dengan lubang ditengah- tengahnya. Pipa karet yang pada ujung yang satu dihubungkan dengan mangkok dan pada ujung yang lain dengan suatu alat penarik dari logam. Rantai dari logam yang berhubungan dengan alat bundar dan datar; alat tersebut dimasukkan ke dalam rongga mangkok sehingga dapat menutup lubangnya; selanjutnya rantai dimasukkan ke dalam pipa karet dan, setelah ditarik kuat, dikaitkan kepada alat penarik; Pipa karet yang pada ujung yang satu dihubungkan dengan alat penarik dan pada ujung yang lain dengan botol penampung cairan yang terisap (lendir, darah, air ketuban dan sebagainya) Manometer dan pompa tangan untuk menghisap udara, yang berhubungan dengan botlo penampung dan menyelenggarakan cakum antara mangkok dan kepala janin. Teknik pelaksanaan Untuk memfleksikan kepala janin dengan traksi, letakkan penghisap di median flexing point (simetris di sutura sagitalis dengan batas posterior berada pada fontanel posterior) Besar tekanan penghisap sekitar 100 mmHg. Pastikan tidak ada jaringan lunak tidak menghambat proses, maka tekanan ditingkatkan hingga 500-600 mmHg. Idealnya, episiotomi dapat dihindarkan karena proses ini dapat berjalan secara dinamis.

Prosedur harus dihentikan bila sudah terjadi 3 kali pelepasan dari perekatan pada kepala janin. Ekstraktor vakum digunakan pada presentasi belakang kepala. Indikasi dan kondisi sama pada ekstraksi dengan cunam, hanya dalam keadaan darurat ada toleransi mengenai syarat pembukaan lengkap. Dalam keadaan terpaksa, ekstraksi dengan ekstraktor vakum dapat dilakukan pada pembukaan yang belum lengkap tetapi sedikitnya 7 cm. Dan juga, ekstrakstor vakum dapat digunakan apabila presentasi belakang kepala janin sudah mencapai Hodge II tetapi belum sampai Hodge III, asalkan tidak dijumpai disproporsi sefalopelvik. Dalam pelaksanaannya, mangkok yang dipilih harus sesuai dengan besarnya pembukaan, keadaan vagina, turunnya kepala janin dan tenaga untuk tarikan yang diperlukan. Umumnya dipakai adalah mangkok dengan ukuran diameter 50 cm. Komplikasi Bila syarat terpenuhi seperti pembukaan sudah lengkap atau hampir lengkap, kepala janin sudah sampai Hodge III dengan tidak adanya disproporsi sefalopelvik, janin dalam presentasi belakang kepala dan kepala janin tidak lembek seperti padan maserasi atau prematuritas, bahaya kegagalan atau timbulnya komplikasi tidak besar. Yang mungkin terjadi adalah luka atau nekrosis jaringan diluar tengkorak anak pada tempat pemasangan mangkok dan infeksi bila syarat asepsis dan antisepsis kurang.

Anda mungkin juga menyukai