Anda di halaman 1dari 4

PENERAPAN FORMULA HILEY UNTUK TIANG-TIANG KAYU (FRICTION PILE) PADA BANGUNAN RSU DUMAI Rony Ardiansyah*) Masrizal*)

I. PENDAHULUAN Tiang pancang kayu telah digunakan sejak zaman Romawi, detail tiang sudah dijelaskan oleh Vitruvius pada tahun 58 M. Tiang kayu hingga saat ini masih umum dipakai dihampir seluruh dunia. Dalam beberapa situasi menunjukkan bahwa pondasi tiang kayu cukup handal, dan dapat dianggap cukup murah. Panjang pondasi tiang dibatasi oleh tinggi pohon, umumnya di daerah sekitar Pekanbaru dan Dumai berkisar 4 s/d 8 meter, tiang-tiang yang lebih dari 10 meter dianggap tidak ekonomis lagi. Tiang pancang kayu akan tahan lama dan tidak mudah busuk apabila tiang kayu tersebut selalu terendam penuh di bawah muka air tanah. Sesudah keruntuhan dari pada menara (menara lonceng) penggalian-penggalian memperlihatkan bahwa tiang pancang dari kayu yang telah dipancang ratusan tahun masih dalam keadaan yang baik. Latar Belakang Pada keadaan tanah di bawah kedalaman dimana pondasi telapak dan plat akan didirikan terlalu lemah atau terlalu kompresible untuk menyediakan daya dukung yang cukup, maka beban perlu dipindahkan kematerial yang lebih kuat di tanah yang lebih dalam . Dari percobaan soil investigation dengan sondir tes medium pada lokasi bangunan, sebanyak 5 titik sondir dengan radius 25 meter ditemui Perlawanan Tanah (Qc) atau perlawanan konus berkisar antara 0.00 s/d 12.00 kg/cm 2, pada kedalaman mencapai 20.00 meter dari top soil. Pemilihan pondasi tiang kayu sebagai friction cukup beralasan untuk kondisi yang demikian karena pondasi tiang kayu tidak dapat dipancang pada tanah yang keras (Qc tidak lebih dari 20 kg/cm2 pengalaman penulis berdasarkan pelaksanaan di lapangan selama ini) tanpa mengalami kerusakan akibat pemancangan yang keras sewaktu dipancang ke tanah. Meskipun demikian tiang pancang dengan diameter 15 cm dapat menahan beban berkisar 500 s/d 1.500 kg untuk tiang single pile. Walaupun tiang kayu hingga saat ini masih dipergunakan dihampir seluruh daerah. Namun untuk memperhitungkan daya dukung izin dinamis atau perilaku selama pemancangan dan kapasitas tiang yang ditentukan oleh kemampuan tanah di sekeliling untuk menghasilkan gesekan kulit itu hampir tidak pernah dihitung secara teknis. Formula Hiley untuk kondisi demikian dapat menghasilkan suatu perhitungan teknis yang cukup bisa dipertanggung jawabkan. II. PERANGKAT DAN PROSEDUR PERCOBAAN Perangkat percobaan yang digunakan adalah sebagaimana yang terlihat pada gambar berikut ini :

Pada suatu steling kaki-tiga dipasang balok pengendali (hammer) dan sebuah katrol di ujung atas. Kemudian tali pengentak ditarik oleh mesin diesel yang sudah dirancang khusus untuk keperluan ini, dan kemudian tarikan itu dilepaskan. Hammer jatuh ke tiang pancang percobaan yang akan turun masuk ke dalam tanah. Berat hammer 350 kg (seperti umumnya dipergunakan untuk pemancangan), Tinggi pengangkatan 1.00 meter. Hasil pendataan pemancangan (Pile Record) berturut-turut sbb : Tabel 1. Pile Record
Tinggi Jatuh Nomor (Drof of hamer) Urutan (meter) 1. 1 2. 1 3. 1 4. 1 5. 1 6. 1
*)

Setting 2.85 0.75 0.15 0.26 0.21 0.21

Keterangan Berat Hammer pukul yang dipakai adalah 350 kg. Lokasi : Gedung B (Belakang)

Gambar 1. Steling

7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. Pengentak 14. 15. 16.

1 1 1 1 1 1 1 Tangan 1 1 1

0.14 0.19 0.21 0.23 0.30 0.21 0.12 0.13 0.14 0.16

Rata- rata sepuluh pukulan terakhir = 18.40 cm

Dosen Fakultas Teknik Universitas Islam Riau

17. 18. 19.

1 1 0.5

0.14 0.15 0.05

Tabel 2.
Nomor Urutan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. Tinggi jatuh (Drof of Hamer) (meter) 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 Tinggi Jatuh (Drof of Hamer) (meter) 1 1 1

Pile Record
Keterangan Berat Hammer pukul yang dipakai adalah 350 kg. Lokasi : Gedung C (Muka) Rata- rata sepuluh pukulan terakhir = 08.70 cm

Setting 1.15 0.45 0.25 0.20 0.20 0.30 0.20 0.25 0.25 0.14 0.23 0.14 0.15 0.15 0.14 0.14 0.13 0.14 0.09 0.11 0.15 0.08 0.08 0.11 0.08 0.07 0.10 0.10 0.07 0.11 0.10 0.12 0.09 0.07 0.09 0.05 0.04 0.03

4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28.

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0.5

0.44 0.40 0.26 0.40 0.22 0.23 0.19 0.17 0.19 0.15 0.13 0.15 0.13 0.05 0.09 0.13 0.13 0.13 0.11 0.12 0.10 0.11 0.09 0.08 0.04

Lokasi : Gedung B (Muka) Rata- rata sepuluh pukulan terakhir = 11.30 cm

Tabel 4.
Nomor Urutan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. Tiggi Jatuh (drof of Hamer) (meter) 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Pile Record
Keterangan Berat Hammer pukul yang dipakai adalah 350 kg. Lokasi : Gedung C (Belakanng) Rata- rata sepuluh pukulan terakhir = 09.50 cm

Masuk 1.30 0.47 0.32 0.29 0.24 0.16 0.19 0.18 0.16 0.15 0.19 0.21 0.19 0.19 0.16 0.14 0.11 0.10 0.10 0.12 0.20 0.11 0.05 0.11 0.08 0.10 0.09 0.11 0.10 0.08

Tabel 3.
Nomor Urutan 1. 2. 3.

Pile Record
Keterangan Berat Hammer pukul yang dipakai adalah 350 kg.

Setting 1.20 0.47 0.33

III. ANALISA TEORITIK A. Analisa Statis (Static Pile Capacity) Data : Panjang tiang kayu (meter) Diameter tiang (cm) Jumlah Hambatan Pelekat (JHP) hasil sondir (kg/cm) Faktor keamanan Sf = 5 JHP tiang Rumus = Q tiang = Sf Daya dukung tiang :

No. 1. 2. 3. 4.

Tabel 5. Daftar Perhitungan Daya Dukung Tiang dengan Analisa Statis Panjang tiang JHP tiang Q tiang (meter) (kg/cm) (cm) (kg) 6.60 68 17.50 467,0750 6.20 138 17.50 947,8875 6.20 118 17.50 810,5125 6.20 108 17.50 741,8250 Jumlah 2967,3000 Rata-rata 741,8250

B. Analisa Dinamis Hiley Formula (Dynamic Pile Capacity) Data : Berat hammer W = 350 kg Panjang tiang = 6,2 meter Diameter tiang = 15 cm Berat tiang (dengan Gs = 900 kg/m3) wp = 98,6067 kg Efisiensi (Droup hammer) eh = 0,85 Koefisien Pukulan Representatif (Representative values of coefficient for wood piles) n = 0.25 Elastisitas tekanan sementara (Temporary Elastis Compression) K = 1,016 Eh = Wh H = Tinggi jatuh S = Set atau penetrasi per pukulan yang diperkenankan (rata-rata 10 pukulan terakhir) S = 18 cm Faktor keamanan Sf = 2,5 Rumus = Q tiang
eh Eh W + n 2 wp 1 = KFT W + wp Sf S + 1 K 2

Daya dukung tiang : Tabel 6. Daftar Perhitungan Daya Dukung Tiang dengan Analisa Dinamis Panjang tiang Diameter tiang S Q tiang No. (meter) (cm) (cm) (kg) 1. 6.60 68 18,4 539,2931966 2. 6.20 138 8,7 1118,6372480 3. 6.20 118 11,3 877,6757305 4. 6.20 108 9,5 1035,531078 Jumlah 3571,137253 Rata-rata 892,7843133 IV. KESIMPULAN 1. Beban maksimum portal utama pada bangunan tidak bertingkat RSU Dumai ini adalah 34,572 ton. Perhitungan daya dukung dinamis (dynamic capacity pile) dari jumlah 64 batang tiang memberi daya dukung izin sebesar 36,593 ton. Bangunan ini dibangun pada bulan Mei 1977, sampai saat ini bulan Agustus 2001, belum dan tidak didapat tanda-tanda penurunan (seetlement bangunan). Hal ini adalah sebagai bukti bahwa formula Hiley cukup dapat dipertanggung jawabkan dalam mengevaluasi daya dukung hasil pemancangan. 2. Dari hasil rata 4 titik sondir perhitungan daya dukung single pile dengan static capacity pile, diperoleh daya dukung izin rata-rata sebesar 741,825 kg. Dan dari hasil rata 4 titik percobaan pemancangan, perhitungan daya dukung singgle pile dengan dinamic capacity pile, diperoleh daya dukung izin rata-rata sebesar 892,7843133 kg. Hal ini menggambarkan bahwa Formula Hiley untuk tiang kayu pada kondisi tersebut di atas adalah rumusan perhitungan yang cukup ekonomis.

3. Formula Hiley pada percobaan tersebut di atas untuk tanah rawa dengan Qc besar dari 0,00 s/d 12,00 kg/cm2. Diberikan suatu Koefisien yang penulis beri nama Koefisien Faktor Tanah (KFT = 1), maka untuk kondisi tanah yang berbeda dapat dievaluasi kembali untuk menentukan Koefisien Faktor Tanah (KFT) tersebut. Daftar Pustaka Joseph E. Bowles, Foundation Analysis and Design, McGraw-Hill International Book Company Ralph B. Peck-Walter E. Hanson-Thomas H. Thornburn, 1986, Teknik Fondasi, Gadjah Mada University Press Sarjono Hs. Ir., 1984, Pondasi Tiang Pancang, Penerbit Sinar Wijaya Surabaya T. William Lambe and Robert V. Whitman, 1969, Soil Mechanics, Massachutts Institute of Technology Heinz Frick Ir., Peralatan Pembangunan, Penerbit Kanisius, Yogyakarta

Gambar 2. Grafik Sondir 1

Gambar 3. Grafik Sondir 2

Gambar 4. Grafik Sondir 3

Gambar 5. Grafik Sondir 4

Anda mungkin juga menyukai