Anda di halaman 1dari 13

Kolon spastik, irritable, mukus

DEFENISI :
Nyeri perut / discomfort - gangguan pola bab / defekasi, chaotic bowel habbit, kembung tanpa kelainan organik/ biokimia. IBS=Sindroma klinik

PREVALENSI

USA + EROPA : + 20%,

Hanya 10% berobat ke dokter keluarga, 30 % rujukan gastro 20-50 %, keluhan berobat sering tidak mampu bekerja / kualitas hidup. Penderita lebih banyak pada umur 30-65 thn dibandingkan diatas 65 thn (keganasan kolon!)

> 2,5 : 1 ; semua umur, hati-hati > 40 thn

ETIOLOGI
Faktor luas usus / Intestinal sensation Faktor psikososial Faktor saluran cerna / Motilitas

1. Paska gastroenteritis ( MUNMEN ) 2. Intoleransi makanan :makanan sama keluhan (-) 3. Faktor Psikologikal : 50 % simptom - stress emosional, depresi ! - bukan penyebab ! Brain Gut

Interaksi

4. Hipolaktasi : simtom tidak membaik setelah stop laktose, Singapura 100% hipolaktasiIBS = 20 % 5. Serat : tidak ada bukti multi faktorial ?

PATOFISIOLOGI : Gangguan motilitas


Myoelektrik motilitas abnormal : - motilitas kolon resting spastik kolon / IBS - motilitas kolon resting diare

- reaksi terhadap cholesytokinin dan makanan


- stress emosional motilitas kolon / IBS

- Gangguan Diet ( pola makan) - Gangguan Motilitas - Gangguan persepsi - Gangguan psikilogis

- Perubahan tingkah laku


- Penyakit peradangan - Hipersensitivitas usus
( Drossman 1988, Whitehead 1988)

Pathophysiology Of IBS
5_HT mediated visceral sensitivity & gut motility Brain-gut interaction Visceral hyperalgesia Dysmotility Psychological Disorder Fibre deficiency 1950 1960 1970 1980 1990 2000

Kriteria Roma I (1989)


Dua atau lebih dari hal-hal berikut:

1. Perubahan frekwensi defekasi


2. Perubahan bentuk tinja 3. Perubahan passage tinja

4. Tinja berlendir
5. Kembung (bloating) dan distensi

KRITERIA ROMA II 1992


Nyeri / discomfort : 12 minggu dalam kurun waktu 12 bulan disertai dua dari tiga keluhan berikut : 1.Keluhan berkurang setelah defekasi atau

2.Disertai perubahan frekwensi defekasi atau


3.Disertai perubahan konsistensi defekasi

Simptoms untuk mendukung diagnosa:


1.Gangguan frekwensi ( > 3 / hari atau < 3 / mgg ) > 2 2.Gangguan konsistensi tinja 3.Gangguan passage tinja 4.Tinja Lendir 5.Kembung/ distensi

SIMTOM : MANNING
Sakit perut sering bersamaan dengan defekasi, mencret. Sakit membaik setelah defekasi Kembung

Tinja berlendir
Tidak puas setelah defekasi Sakit perut pada IBS diperberat dengan stress emosi, berkurang bila defekasi.

GI & non GI :
GI, nause, cepat kenyang non GI sering berobat kebidanan (50%)

PD : tidak jelas kemungkinan rasa sakit pada penekanan kolon


PEMERIKSAAN

umur < 40 tahun, keadaan umum baik, BB tetap, periksa darah rutin bila perlu sigmoidoskopi Umur > 40 tahun hati hati dengan kanker Ba. Enema & kolonoskopi
Diare kronik kolitis & crohns disease ( penyakit crohns ) Ballon distensi ( threshold sakit rendah )

KLASIFIKASI IBS :
Predominant sakit / nyeri Prodominant diare , BAB darah / steatorhea + BB periksa ! Predominant konstipasi Predominant berubah ubah / alternans, pola defekasi berubah ubah ( diare dan konstipasi) Defisiensi laktulose Ca Colon Divertikulosis IBD

DD :

PENATALAKSANAAN
- Hanya 30 % yang sembuh, 50 % perbaikan dengan plasebo

We retard what we cannot repel, we palliate what we cannot cure


1. Diet : Tipe diare : serat dikurangi.

Tipe konstipasi : serat disertai pemberian air 30 gr / hari, biasa 10 gr, tingkatkan perlahan 3-4 minggu mencegah perasaan sakit/gembung, kurangi kopi, alkohol, gandum, susu, coklat, bawang.
2. Reassurance : intervene psikologi Berikan pengertian bahwa penyakit tidak bahaya dan bukan kanker.

Tes Propoksi : 3 bulan dengan bahan sama.

Bulking Agent :
Kombinasi :

Metamucil / Isogel
Methylcellulose Duspatalin

Bulking agent
anti stress (anxiolytic) Diare : Imodium pasien refakter ? baik Hypnoterapi :

90%
baik

PROGNOSE : :
- kebidanan & bedah

Berpindah ke dokter lain kemungkinan dioperasi

MANAGEMENT OF IRRITABLE BOWEL


1
st

Visit

History and physical examination Make clinical diagnosis of IBS


Arrange investigation

Reassurance explanation 2
nd

CRP ?

Visit

Emphasize the normal result of investigation Start appropriate therapy

Anda mungkin juga menyukai