ditandai adanya sakit dada yang khas, lama sakit lebih dari 30 menit, tidak hilang dengan istirahat atau pemberian anti angina. Infark miokard akut biasanya terjadi akibat sumbatan mendadak arteri koronaria biasanya akibat trombus oklusif yang timbul pada plak yang ruptur (Subagjo, et al, 2011). Lokasi dan luas kematian jaringan otot tergantung pada letak arteri koroner yang tersumbat (Rokhaeni, et al, 2001). Trombus merupakan pembentukan gumpalan darah karena respon sistem pembekuan darah pada injuri (perlukaan/erosi/ruptur plak). Saat terjadi pembekuan, komponen seperti platelet/ trombosit, trombin dan fibrin (protein pembekuan darah) ikut berpartisipasi. Namun, jika trombus ini terbentuk di dalam lumen arteri koroner maka dapat menyumbat sebagian (parsial) maupun total aliran darah menuju miokard. Bersamaan dengan itu, terjadi pelepasan zat zat vasoaktif yang menyebabkan pembuluh darah arteri koroner vasokontriksi dan memperberat gangguan aliran koroner. Hal inilah yang menyebabkan iskemia miokard dan jika kebutuhan perfusi oksigen berhenti lebih dari 20 menit akan menyebabkan kematian miokard (nekrosis). Secara detail dapat dilihat pada bagan berikut :
Perlukaan/ Erosi/ Ruptur Plak di arteri koroner
Terbentuknya trombus
Metabolisme anaerob Penumpukan asam laktat Kelemahan jantung dan Nyeri pada daerah jantung
Iskemia miokard
Referensi Subagjo, A., Achyar., Ratnaningsih, E., Sugiman, T., Kosasih, A., Agustinus, R. (2011). Bantuan Hidup Jantung Dasar (BCLS) Indonesia. Jakarta: Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PP PERKI). Rokhaeni, H., Purnamasari, E., Rahayoe, A.U. (2001). Buku Ajar Keperawatan Kardiovaskuler, Pusat Kesehatan Jantung dan Pembuluh Darah Nasional Harapan Kita. Jakarta: Bidang Pendidikan dan Latihan PKJPDN Harapan Kita.