Anda di halaman 1dari 2

VENNY TRI HARLANI (G1D01005) KEL. 4 (SGD 2 MINGGU IV) APA BEDANYA ???!

Komunikasi adalah proses dalam kehidupan sehari-hari dimana dalam dengan komunikasi seseorang mampu bertukar informasi dengan orang lain. Komunikasi dalam dunia kesehatan disebut juga komunikasi teraupetik. Komunikasi dalam dunia kesehatan pun sangat penting hal ini dapat dilihat ketika seorang dokter atau perawat menanyakan keadaan pasien. Oleh karena itu, dalam tulisan ini akan membahas lebih lanjut apa itu komunikasi biasa dan komunikasi teraupetik serta perbedaan antara keduanya. Komunikasi adalah proses interpersonal yang melibatkan bahasa verbal maupun nonverbal dalam bertukar informasi (Potter, 2005). Komunikasi merupakan hal terpenting dalam kehidupan seseorang dimana dengan berkomunikasi ia mampu mendapat informasi dari orang lain maupun lingkungan sekitarnya. Menurut Indrawati (2003), Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang direncanakan secara sadar, bertujuan dan kegiatannya dipusatkan untuk kesembuhan pasien. Komunikasi teraupetik merupakan bagian komunikasi biasa namun dalam komunikasi ini bersifat lebih khusus yang bertujuan dalam proses peningkatan derajat kesehatan pasien. Dalam komunikasi teraupetik, seorang perawat harus mampu mendengarkan, merasakan dan memahami apa yang menjadi pikiran dan perasaan seorang pasien (Mundakir, 2006). Komunikasi biasa dan komunikasi teraupetik memiliki kesamaan dimana pada keduanya memiliki tujuan yang sama yaitu komunikasi untuk menyampaikandan menerima informasi. Selain itu, komunikasi biasa berbeda dengan komunikasi teraupetik dimana terdapat komunikasi biasa lebih memiliki berbagai macam tujuan dari komunikasi teraupetik yaitu memungkinkan seseorang untuk menetapkan, mempertahankan, dan meningkatkan kontak dengan orang lain, yang tidak terbatas hanya pada tim perawatan kesehatan dan klien, melainkan kemungkinan untuk dilakukan pada semua orang atau masih bersifat umum (Hidayat,2008). Tahapan komunikasi biasa juga berbeda dengan komunikasi terapeutik. Komunikasi biasa hanya memiliki tahapan antar elemen komunikasi yaitu dari sender yang membawa meesage kepada receiver melalui suatu cara yang disebut channel. Dalam tahapan menuju receiver seringkali terdapat noise atau gangguan dan terakhir adanya suatu feedback. Sedangkan pada komunikasi terapeutik meliputi 4 tahap khusus yang dimulai dari pra-interaksi, orientasi, tahap kerja, dan berakhir pada tahap terminasi. Tahap prainteraksi adalah waktu di mana perawat merencanakan pendekatan. Pada tahap ini perawat mengumpulkan data tentang klien, mengeksplorasi perasaan, fantasi dan ketakutan diri perawat, dan membuat rencana pertemuan dengan klien. Tahap orientasi adalah tahap ketika perawat dan klien bertemu untuk pertama kalinya dimana merupakan tahap menentukan bagaimana hubungan perawat-klien selanjutnya. Perawat memberikan salam, tersenyum pada klien dengan memperkenalkan nama perawat, menjelaskan kegiatan dan tujuan yang akan dilakukan, penjelasan tujuan, waktu, terminasi dan menjaga kerahasiaan klien. Hal ini disebut juga dengan kontrak. Tahap ketiga yaitu tahap kerja di mana perawat berupaya untuk mencapai tujuan selama fase orientasi. Perawat menanyakan keluhan utama, dan sesuai prosedur. Tahap kerja terdapat konfrontasi,

kesiapan, pemaparan diri, dan perpaduan komunikasi dengan tindakan keperawatan. Terakhir, tahap terminasi yaitu tahap perpisahan, yang sudah dikatakan pada saat tahap orientasi kapan berakhirnya hubungan dengan menyimpulkan hasil kegiatan pada tahap ini dimana terdapat evaluasi proses dan hasil, memberikan reinforcement positif, menetapkan rencana kegiatan berikutnya (waktu, tempat) mengakhiri kegiatan dengan memberikan salam pada klien (Potter, 2005). Pelaksanaan komunikasi teraupetik harus menggunakan teknik-teknik terapeutik agar berjalan dengan baik dan sesuai dengan tujuan. Teknik- teknik komunikasi teraupetik antara lain mendengar aktif, penerimaan, klarifikasi, fokus, observasi, menawarkan informasi, diam dan memelihara ketenangan. Bersikap asertif, menyimpulkan, giving recognition , offering self , offering general leads, memberikan pertanyaan terbuka, penempatan urutan dan waktu, mendukung deskripsi dan persepsidari seorang pasien juga penting dalam komunikasi ini. Selain itu, mencoba mengobservasi bahasa nonverbal klien menjadi hal utama yang harus dilakukan dalam komunikasi terapeutik (Potter, 2005). Kesimpulan dari tulisan sebelumnya adalah perbedaan antara komunikasi biasa dengan komunikasi terapeutik dapat terlihat dari definisi dan tujuan komunikasi antara keduanya. Selain itu, tahapan komunikasi pada komunikasi biasa berbeda dimana komunikasi terapeutik memiliki tahapan khusus yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan klien begitu pula dengan teknik yang lebih mengutamakan pada observasi bahasa nonverbal klien.

Referensi Hidayat, A.Aziz Alimul. 2008. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika. Mundakir. 2006. Komunikasi Keperawatan Aplikasi dan Pelayanan. Yogyakarta : Graha Ilmu. Potter, Patricia A., Anne Griffin Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan :Konsep, Proses, dan Praktik., Ed. 4. Jakarta : EGC. Videback, Sheila. 2008. Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta : EGC.

Anda mungkin juga menyukai