100%
4.3.1. Analisis Hasil Uji Coba
Pengiriman Data Serial
Dari Tabel 4.1 dan Tabel 4.2,
diperoleh hasil yang sesuai dengan
kondisi ideal sebanyak dua puluh 3 kali
percobaan dari dua puluh 8 kali
percobaan. 5 kali percobaan mengalami
gangguan atau terjadi kesalahan dalam
pengiriman data. Kesalahan terjadi ketika
tombol start ditekan, buzzer tidak
berbunyi sehingga terjadinya pengiriman
data yang salah dan pengiriman data juga
terjadi saat tombol reset ditekan. Dengan
menggunakan rumus I, maka didapatkan
persentase kesalahan dalam uji coba ini
adalah :
% =
5
28
100%
= 17,86 %
Jumlah kesalahan yang terjadi
masih sedikit jika dibandingkan dengan
jumlah percobaan yang dilakukan
sehingga bisa disimpulkan bahwa uji
coba pengiriman data serial dapat
dikatakan berhasil.
4.3.2. Analisis Hasil Uji Coba
Gangguan Push-Button
Berdasarkan data yang didapat
pada Tabel 4.3 sampai Tabel 4.7,
diperoleh hasil yang sesuai dengan
kondisi ideal sebanyak 100 kali
percobaan dari 110 kali percobaan. 10
kali percobaan mendapatkan hasil yang
tidak sesuai dengan kondisi ideal.
Kesalahan terjadi saat tombol start
ditekan untuk peserta berjumlah empat.
Penekanan Push-Button lainnya
mempengaruhi dan mengganggu kerja
alat ketika buzzer tidak berbunyi. Dengan
menggunakan rumus I, maka didapatkan
persentase kesalahan dalam uji coba ini
adalah sebesar :
% =
10
110
100%
= 9,09 %
Jumlah kesalahan yang terjadi
masih sedikit jika dibandingkan dengan
jumlah percobaan yang dilakukan
sehingga bisa disimpulkan bahwa Push-
Button yang digunakan bersifat
independen atau tidak saling terhubung
dan tidak saling mengganggu fungsi satu
sama lain.
4.3.3. Analisis Hasil Uji Coba
Gangguan Air Pada Push-Button
Berdasarkan Tabel 4.8 dan Tabel
4.9, diperoleh hasil yang sesuai dengan
kondisi ideal sebanyak 26 kali percobaan
dari 32 kali percobaan. 6 kali percobaan
mendapatkan hasil yang tidak sesuai.
Kesalahan terjadi ketika lempeng besi
atau bagian bawah dari Push-Button
terkena air. Kerja alat menjadi terganggu
dan membuat alat mengirim data yang
salah disebabkan Push-Button yang
terkena air seperti terhubung padahal
tidak ditekan. Dengan menggunakan
rumus I, maka didapatkan persentase
kesalahan dalam uji coba ini sebesar :
% =
6
32
100%
= 18,75 %
Jumlah kesalahan yang terjadi
masih sedikit jika dibandingkan dengan
jumlah percobaan yang dilakukan
sehingga bisa disimpulkan bahwa Push-
Button tahan terhadap air, namun model
alat harus dirancang sedemikian rupa agar
bagian bawah Push-Button tidak terkena
air untuk meminimalisasi kesalahan yang
dapat terjadi.
5. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari analisa dan hasil uji coba
yang telah dilakukan, dapat diambil
kesimpulan bahwa alat ini dapat
mengirimkan data ke laptop atau
notebook secara serial dengan
menggunakan usb to serial converter
untuk memberikan informasi status
peserta yang didiskualifikasi dan status
peserta yang telah mencapai finish pada
aplikasi antarmuka Delphi.
Alat ini juga mempunyai Push-
Button sebagai masukan yang bekerja
secara independen atau tidak saling
mempengaruhi. Ketika salah satu Push-
Button ditekan, penekanan Push-Button
lainnya tidak akan mempengaruhi data
yang dikirimkan sehingga bisa
meminimalisasi kesalahan pengiriman
data dari status peserta.
Desain model dari alat ini juga
harus dirancang sedemikian rupa agar
bagian bawah Push-Button yang terdapat
lempeng besi untuk mengalirkan arus
listrik dapat terlindungi untuk
meminimalisasi kesalahan masukan dari
Push-Button karena air merupakan
konduktor atau penghantar listrik yang
baik sehingga bisa membuat Push-Button
menjadi aktif meskipun tidak ditekan.
5.2 Saran
Setelah pembuatan dan uji coba
alat ini, ada beberapa hal yang bisa
ditambahkan untuk mempermudah
penggunaan alat ini dan mempercanggih
sistem yang telah dibuat, yakni :
1. Penggantian catu daya atau
sumber tegangan untuk alat dari
menggunakan adaptor menjadi
menggunakan batu baterai dengan
batas tegangan antara 9V 12 V
agar alat ini bisa digunakan tanpa
memerlukan sumber listrik.
2. Menggunakan usb-to-serial
converter apabila alat
dihubungkan dengan laptop atau
notebook yang tidak memiliki port
serial DB9.
3. Penggantian Push-Button dengan
sensor sentuh atau sensor berat
untuk mempercepat waktu
tanggap dari mekanisme
diskualifikasi dan pencatatan
waktu para peserta.
4. Perancangan model alat ini harus
diperhatikan agar bagian bawah
dari Push-Button dapat terlindung
untuk meminimalisasi kesalahan
dari Push-Button yang terkena air.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Blocher Richard. 2006. Dasar
Elektronika. Andi, Yogyakarta.
[2] Budiharto Widodo. 2005.
Perancangan Sistem dan Aplikasi
Mikrokontroler. Elex Media
Komputindo, Jakarta.
[3] Budiharto Widodo. 2010. Elektronika
Digital dan Mikroprosesor. Andi,
Yogyakarta.
[4] Setiawan Rachmad. 2006.
Mikrokontroler MCS-51. Graha
Ilmu, Yogyakarta.
[5] Tim Laboratorium Mikroprosesor.
Pemrograman Mikrokontroler
AT89S51. Andi Offset, Yogyakarta.
[6] Tim Peneliti dan Pengembangan
Wahana Komputer. 2006. Teknik
Antarmuka Mikrokontroler dengan
Komputer Berbasis DELPHI.
Salemba Infotek, Jakarta.
[7] Anonymous. 14 Juli 2012. Resistor.
http://mulok-
elektro.blogspot.com/2012/07/resisto
r_19.html.
[8] Irfan. 15 Juli 2012. Push Button.
http://soulful89.wordpress.com/2011/
09/24/push-button/.
[9] Mujiatno, Sigit. 21 Juli 2012. Prinsip
Kerja Kapasitor.
http://bocahisonan.blogspot.com/201
1/09/prinsip-kerja-capasitor.html.
[10] Tjahyadi, Christanto. 22 Juli 2012.
Saklar Bounce dan Debounce.
http://christianto.tjahyadi.com/mikro
kontroler/bounce-dan-debounce.html.
[11] Yudhi. 22 Juli 2012. Pull-up Resistor
dan Pull-down Resistor.
http://lab.binus.ac.id/pk/diskusi/foru
m_posts.asp?TID=19.
[12] Darmawan Lubis, Ahdiat. 6 Agustus
2012. Transistor.
http://ahd1at.blogspot.com/p/transist
or.html.