Anda di halaman 1dari 38

Sistem Persamaan Linier

A. Dasar-dasar sistem persamaan linier.


Bentuk a1x1 + a2x2 + + anxn = b disebut persamaan linier, dengan ai dan b adalah
skalar, dimana ai disebut koefisien dan b disebut konstanta dari persamaan.

Xi = x1,x2, ,xn disebut variabel.

Sekumpulan harga variabel-variabel tersebut, misalnya x1=k1, x2=k2 , , xn=kn disebut


jawab (solusi) dari persamaan apabila terpenuhi :

a1k1 + a2k2 + + ankn = b


k 1

k 2
solusi tersebut dapat kita tulis dalam notasi vektor [k1, k2, , kn] atau . dan disebut

.
k
n
solusi vektor dari persamaan.
Pandang m buah persamaan linier dengan n variabel :

a11x1 + a12x2 + + a1nxn = b1


a21x1 + a22x2 + + a2nxn = b2

ai1x1 + ai2x2 + + ainxn = bi

am1x1 + am2x2 + + amnxn = bm

dengan aij = koefisien dan bi = konstanta.

Himpunan Mahasiswa Matematika Statistika dan Ilmu Komputer


Dengan perkalian mariks sistem persamaan linier diatas dapat ditulis :

a11 a12 ... a1n x 1 b1


a b
21 a22 ... a2n x 2 2
M M M
AX = B A = , X = dan B =
ai1 ai2 ... ain x i bi
M M M

am1 am2 ... amn x n bn

Jadi matriks AX = B dapat kita tuliskan sebagai berikut :

a11 a12 ... a1n x1 b1


a x b
21 a22 ... a2n 2 2
M M M
=
ai1 ai2 ... ain x i bi
M M M

am1 am2 ... amn x n bn

Dari sistem persamaan linier diatas, yang akan kita tentukan adalah nilai-nilai dari
variabel-variabel x1, x2, , xn.
Salah satu cara untuk menyelesaikan persoalan tersebut adalah dengan mencari nilai
invers dari A, kita tulis :

X = A-1B

Sehingga persamaan matriks diatas dapat kita ubah menjadi


1
x 1 a11 a12 ... a1n b1
a
x 2 21 a22 ... a2n b
2
M M M
=
x i ai1 ai2 ... ain bi
M M M

x n am1 am2 ... amn bn

Himpunan Mahasiswa Matematika Statistika dan Ilmu Komputer


setelah itu akan kita dapatkan nilai-nilai dari masing-masing variabel x1, x2, , xn.

Berikut akan dijelaskan fungsi-fungsi dasar dalam Matlab dan Maple yang dapat
digunakan untuk menyelesaikan permasalahan sistem persamaan linier di atas.

B. SPL dalam MATLAB


Untuk menuliskan matriks dalam Matlab, lakukan langkah-langkah berikut :
o Dimulai dengan tanda [
o Memisahkan elemen-elemen baris (membentuk kolom) dengan koma (,) atau
spasi
o Menggunakan tanda titik-koma (;) untuk membentuk baris
o Mengakhiri matriks dengan tanda ]
Sebagai contoh, kita ketik :

a = [1 2 3 ; 4 5 6 ; 7 8 9]

Hasil dalam Matlab adalah

a =
1 2 3
4 5 6
7 8 9

Rangkaian Matriks
Matriks dapat dibuat dengan gabungan submatriks. Sebagai contoh :

b = [a 2*a ; -a [1 0 0 ; 0 1 0 ; 0 0 1]]
b =
1 2 3 2 4 6
4 5 6 8 10 12
7 8 9 14 16 18
-1 -2 -3 1 0 0
-4 -5 -6 0 1 0
-7 -8 -9 0 0 1

Himpunan Mahasiswa Matematika Statistika dan Ilmu Komputer


Kita dapat menggunakan fungsi repmat untuk mereplikasi sebuah matriks

a = [1 2 ; 3 4]
a =
1 2
3 4
repmat(a,2,3)
ans =
1 2 1 2 1 2
3 4 3 4 3 4
1 2 1 2 1 2
3 4 3 4 3 4

dari bentuk fungsi diatas, a adalah matriks yang akan kita replikasikan, 2 adalah
jumlah baris yang akan dibentuk oleh matriks a, dan 3 adalah jumlah kolom yang
akan dibentuk oleh matriks a.

Fungsi Pembentuk Matriks


Dalam Matlab, disediakan fungsi yang mudah untuk membuat matriks sederhana.
Fungsi-fungsi tersebut antara lain :
o zeros matriks diisi dengan nilai 0
o ones matriks diisi dengan nilai 1
o rand matriks dengan elemen-elemen berdistribusi acak seragam
o randn matriks dengan elemen-elemen berdistribusi acak normal
o eye matriks identitas
Untuk menentukan besar ordo matriks, kita tambahkan jumlah baris dan kolom
dalam fungsi tersebut. Sebagai contoh :

a = zeros(2,4)
a =
0 0 0 0
0 0 0 0

b = ones(2,2)
b =
1 1
1 1

u = rand(1,3)
u =
0.9501 0.2311 0.6068

Himpunan Mahasiswa Matematika Statistika dan Ilmu Komputer


v = randn(4,5)
v =
1.1892 -0.1867 -0.1364 -0.0956 0.7143
-0.0376 0.7258 0.1139 -0.8323 1.6236
0.3273 -0.5883 1.0668 0.2944 -0.6918
0.1746 2.1832 0.0593 -1.3362 0.8580

eye(3,3)
ans =
1 0 0
0 1 0
0 0 1

Mengetahui Elemen Matriks


Untuk mengetahui nilai dari elemen matriks, kita menggunakan cara-cara sbb :
Mengetahui elemen baris ke-2 kolom ke-1
v(2)
ans =
-0.0376
Mengetahui elemen baris ke-1, 2 ,3 kolom ke-1
v([1 2 3])
ans =
1.1892 -0.0376 0.3273
Mengetahui elemen baris ke-3 kolom ke-4
v(3,4)
ans =
0.2944
Mengetahui semua elemen baris ke-2
v(2,:)
ans =
-0.0376 0.7258 0.1139 -0.8323 1.6236
Mengetahui elemen baris ke-3 kolom ke-2 s/d kolom ke-4
v(3,2:4)
ans =
-0.5883 1.0668 0.2944

Mengetahui elemen yang dihitung dari akhir elemen. Misalnya untuk mengetahui
elemen baris terakhir kolom keempat dari kolom terakhir hingga kolom terakhir
v(end,end-3:end)
ans =
2.1832 0.0593 -1.3362 0.8580

Himpunan Mahasiswa Matematika Statistika dan Ilmu Komputer


Menghapus Baris atau Kolom
Untuk menghapus elemen matriks dapat kita lakukan dengan memberikan perintah []
pada baris atau kolom yang akan kita hapus. Misalnya diberikan matriks a
a = [1 2 3 ; 4 5 6 ; 7 8 9]
a =
1 2 3
4 5 6
7 8 9
untuk menghapus baris ke-2 kita ketik perintah
a(2,:)=[]
a =
1 2 3
7 8 9

Operasi Matriks
Untuk pengoperasian matriks, kita harus mengetahui terlebih dahulu hukum-hukum
operasi matriks. Misalnya pada perkalian matriks A dengan matriks B, A x B. Jumlah
kolom matriks A harus sama dengan jumlah baris matriks B. Sebagai contoh :
A = [2 3 5 ; 1 2 3]
A =
2 3 5
1 2 3

B = [4 6 ; 1 2 ; 6 1]
B =
4 6
1 2
6 1

C = A*B
C =
41 23
24 13

Transpose
Untuk menentukan transpose suatu matriks digunakan simbol .
a = [2 3 4 ; 5 6 7]
a =
2 3 4
5 6 7

Himpunan Mahasiswa Matematika Statistika dan Ilmu Komputer


b = a'
b =
2 5
3 6
4 7

Determinan matriks
a = [1 2 ; 3 4]
a =
1 2
3 4
det(a)
ans =
-2

Invers matriks
a = [1 2 ; 3 4]
a =
1 2
3 4
inv(a)
ans =
-2.0000 1.0000
1.5000 -0.5000

Penerapan Matlab dalam sistem persamaan linier


Misalkan kita mempunyai sistem persamaan linier sebagai berikut :

2x + 4y + 3z + 2w = 1
3x + 6y + 5z + 2w = 1
2x + 5y + 2z 3w = 0
4x + 5y + 12z + 14 w = 0

Akan kita cari nilai-nilai dari x, y, z, w yang memenuhi susunan persamaan diatas.

Himpunan Mahasiswa Matematika Statistika dan Ilmu Komputer


Sistem persamaan diatas dapat kita tuliskan dalam bentuk perkalian matriks AX = B
sebagai berikut :

2 4 3 2 x 1

3 6 5 2 y 1
=
2 5 2 3 z 0

4 5 14 14 w 0

Disini kita dapat mencari nilai X dengan invers dari A, yaitu X = A-1B.

A = [2 4 3 2 ; 3 6 5 2 ; 2 5 2 -3 ; 4 5 14 14]
A =
2 4 3 2
3 6 5 2
2 5 2 -3
4 5 14 14

inv(A)
ans =
-23.000 29.0000 -12.8000 -3.6000
10.0000 -12.0000 5.2000 1.4000
1.0000 -2.0000 1.2000 0.4000
2.0000 -2.0000 0.6000 0.2000

Kita dapatkan nilai dari X = A-1B


B = [1 ; 1 ; 0 ; 0]
B =
1
1
0
0

X = inv(A) * B
X =
6.0000
-2.0000
-1.0000
0.0000

Jadi, nilai-nilai yang memenuhi x = 6, y = -2 , z = -1, w = 0.

Himpunan Mahasiswa Matematika Statistika dan Ilmu Komputer


C. MAPLE

Bentuk umum penulisan matriks :


Matrix(r, c, init, ro)

Keterangan parameter :

r = (pilihan) interval bilangan bulat atau bilangan bulat non-negatif dengan


batas kiri 1; jumlah baris dalam matriks.

c = (pilihan) interval bilangan bulat atau bilangan bulat non-negatif dengan


batas kiri 1; jumlah kolom dalam matriks.

init = (pilihan) procedure, tabel, array, list, Array, Matrix, himpunan persamaan,
ekspresi aljabar, nilai awal matriks.

ro = (pilihan) BooleanOpt (readonly), menentukan apakah nilai matriks tersebut


dapat diubah.

Penjelasan :
o Bentuk fungsi Matrix(..) adalah pembentuk struktur data matriks, seperti
matriks, vektor dan skalar. Semua parameter sifatnya optional(pilihan), boleh
digunakan ataupun tidak. Apabila tidak ada parameter, maka dianggap matriks
0x0.
o Bentuk fungsi Matrix(r) untuk membentuk matriks rxr, dimana nilai-nilainya
ditentukan oleh nilai fill dalam parameter f (standarnya adalah 0).
o Bentuk fungsi Matrix(r,c) untuk membentuk matriks rxc, dimana nilai-nilainya
ditentukan oleh nilai fill dalam parameter f (standarnya adalah 0). Jika jumlah
kolom (c) tidak ditentukan, maka ordo matriks mengikuti jumlah baris. Jumlah
kolom tidak dapat ditentukan jika tidak menentukan dulu jumlah barisnya.
o Bentuk fungsi Matrix(init) membentuk sebuah matriks yang bentuk dan nilai-
nilainya ditentukan oleh parameter init.
o Bentuk fungsi Matrix(r,c,init) membentuk sebuah matriks rxc yang nilai-nilai
awalnya ditentukan oleh parameter init (dan parameter f jika semua nilai dalam
matriks tidak ditentukan oleh init. Jika nilai-nilai awal matriks tidak ditentukan,
maka semua nilai elemen matriks dianggap 0 (nol).

Himpunan Mahasiswa Matematika Statistika dan Ilmu Komputer


Contoh penulisan matriks dalam Maple :

Matriks 2x2 dengan elemen 0

> Matrix(2);

0 0

0 0

Matriks 2x3 dengan elemen 0

> Matrix(2,3);

0 0 0

0 0 0

Matriks 2x3 dengan elemen 5

> Matrix(2,3,5);

5 5 5

5 5 5
Matriks 2x3 dengan elemen-elemen yang berbeda
> Matrix(2,3,[[1,2,3],[4,5,6]]);
1 2 3

4 5 6

Array
Bentuk fungsi : array(batas)
Contoh :
> a:=array(1..2);
a := array( 1 .. 2, [ ] )
> a[1]:=x;
a1 := x
> a[2]:=y;
a2 := y
> print(a);
[ x, y ]

Himpunan Mahasiswa Matematika Statistika dan Ilmu Komputer


Determinan Matriks
Bentuk fungsi : det(matriks)
Dalam menentukan determinan suatu matriks, matriks tersebut haruslah berbentuk
matriks bujursangkar. Perintah yang perlu ditambahkan disini adalah with(linalg).

> with(linalg);

> b:=Matrix(2,2,[[2,3],[4,1]]);
b :=
2 3

4 1
> det(b);
-10

Invers Matriks
Bentuk fungsi : inverse(matriks)
Matriks yang akan dicari inversnya harus berbentuk matriks bujursangkar. Disini juga
perlu ditambahkan perintah with(linalg).

> with(linalg);

> a:=Matrix(2,2,[[2,4],[6,5]]);
a :=
2 4

6 5
> inverse(a);
-5 2
14 7
3 -1

7 7

Penerapan Maple dalam Sistem Persamaan Linier


Misalkan diberikan suatu sistem persamaan linier sebagai berikut

2x + y + z = 4
x - y - z = -1
x + y + 2z = 4

Akan dicari nilai-nilai variabel x, y, z.

Himpunan Mahasiswa Matematika Statistika dan Ilmu Komputer


Sistem persamaan linier diatas dapat ditulis dalam bentuk perkalian matriks AX = B.
Kita tentukan matriks-matriksnya sebagai berikut:

2 1 1 x 4

A = 1 1 1 , X = y , B = 1

1 1 2 z 4

Untuk mendapatkan nilai x, y dan z dapat kita cari dengan menentukan invers
matriks A, sehingga persamaan menjadi X = A-1B.
Dengan menggunakan Maple, lakukan langkah-langkah berikut :

> with(linalg);
> A:=Matrix(3,3,[[2,1,1],[1,-1,-1],[1,1,2]]);
2 1 1
A := 1 -1 -1

1 1 2
> B:=Matrix(3,1,[[4],[-1],[4]]);
4
B := -1
4

> C:=inverse(A);
1 1
0
3 3

C := 1 -1 -1

-2 1
1
3
3
> multiply(C,B);
1
1

1

Jadi, hasil dari x, y, z masing-masing adalah 1, 1, 1.

Himpunan Mahasiswa Matematika Statistika dan Ilmu Komputer


Fungsi (MATLAB)
A. Deklarasi Fungsi

Fungsi memegang peranan penting dalam matematika. Fungsi secara analogi seperti
sebuah mesin yang apabila diberi inputan akan menghasilkan output berupa nilai.
Di Matlab kita dapat mendeklarasikan suatu fungsi dengan perintah inline

Contoh :
g = inline('t^2')
g = inline('sin(2*pi*f + theta)')
g = inline('sin(2*pi*f + theta)', 'f', 'theta')
g = inline('x^P1', 1)

g=inline('t^2')
g =
Inline function:
g(t) = t^2
g(3)
ans =
9

Note : syntax inline(expr,arg1,arg2,... ) dimana expr ialah expressi fungsi


tersebut, pada contoh : expr-nya ialah t^2 . Sedangkan arg1, arg2, ialah input argumennya
yang dalam hal ini bertindak sebagai variabel inputannya.

Kita dapat mengetahui nilai keluaran dari suatu fungsi yang telah dideklarasikan. Hal
ini dilakukan cukup dengan memasukkan nilai fungsinya , f(a) dimana f ialah
fungsi yang sudah kita buat, sedang a ialah bilangan yang bertindak sebagai inputan
seperti yang kita lihat pada contoh.

Misalkan kita ingin membuat fungsi dua variabel f(x,y)=xy-sin(xy) kita dapat
mendeklarasikannya dengan syntax :

f=inline('x*y-sin(x*y)')
f =

Himpunan Mahasiswa Matematika Statistika dan Ilmu Komputer


Inline function:
f(x,y) = x*y-sin(x*y)
f(2,3)
ans =
6.2794

Note : ingat bahwa expresi selalu diapit dengan tanda petik tunggal contoh cos(t) , log(x) .
Bila input argumen tidak diberikan, maka default fungsi tersebut dinyatakan dalam variabel x.
Perhatikan juga bahwa xy berbeda dengan x*y expressi yang kedua ialah yang benar karena
matlab akan membaca expresi yang pertama sebagai variabel xy sedangkan pada expresi yang
kedua, matlab akan membacanya sebagai variabel terpisah x, y yang dikalikan.

B. Plot Fungsi

Terkadang dalam analisa matematika, kita perlu melakukan analisa grafik. Akan
sangat berguna sekali bila fungsi yang kita telah deklarasikan dapat disajikan dalam
bentuk gambar. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan perintah ezplot
untuk fungsi 1 variabel. Dan ezcontour, ezmesh, ezmeshc , ezplot, ezplot3,
ezpolar, ezsurf.

Himpunan Mahasiswa Matematika Statistika dan Ilmu Komputer


Contoh :

f=inline('x^2')
f =
Inline function:
f(x) = x^2
ezplot(f)

Himpunan Mahasiswa Matematika Statistika dan Ilmu Komputer


Bandingkan dengan
ezplot ('x^2')

Akan menghasilkan tampilan yang sama

Himpunan Mahasiswa Matematika Statistika dan Ilmu Komputer


ezplot ('x^3')

Akan menghasilkan

Himpunan Mahasiswa Matematika Statistika dan Ilmu Komputer


Sedangkan untuk fungsi dengan dua variabel contohnya :
g=inline('y*log(x)');
ezmesh(g)

akan menghasilkan

Himpunan Mahasiswa Matematika Statistika dan Ilmu Komputer


Begitu juga dengan meggunakan perintah
ezplot3('sin(t)','cos(t)','t')

akan menghasilkan

Himpunan Mahasiswa Matematika Statistika dan Ilmu Komputer


ezplot3('(4+cos(1.5*t))*cos(t)','(2+cos(1.5*t))*sin(t)', ...
'sin(1.5*t)',[0,4*pi])

Akan menghasilkan

Himpunan Mahasiswa Matematika Statistika dan Ilmu Komputer


C. Jenis jenis fungsi

Dalam matlab terdapat berbagai macam macam fungsi. Selain fungsi buatan seperti di
atas, terdapat juga ber bagai fungsi yang telah disediakan oleh matlab

Fungsi matematika elementer : .

Trigonometry.
sin - sinus.
sinh - sinus hiperbolik.
asin - invers sinus.
asinh - invers sinus hiperbolik.
cos - cosinus.
cosh - cosinus hiperbolik .
acos - invers cosinus .
acosh - invers cosinus hiperbolik.
tan - tangen.
tanh - tangen hiperbolik.
atan - invers tamgen.
atanh - invers tangen hiperbolik .
sec - secan.
sech - secan hiperbolik .
asec - invers secant.
asech - invers secan hiperbolik.
csc - cosecant.
csch - cosecan hiperbolik.
acsc - invers cosecant.
acsch - invers cosecan hiperbolik.
cot - cotangen.
coth - cotangen hiperbolik.
acoth - invers cotangen hiperbolik.

exponential.
exp - exponensial .
log - logaritma natural.
log10 - logaritma basis 10.
log2 - logaritma basis 2 .
pow2 - 2 berpangkat .
sqrt - penarikan akar .
nextpow2 - 2 berpangkat selanjutnya .

Himpunan Mahasiswa Matematika Statistika dan Ilmu Komputer


bilangan kompleks.
abs - nilai absolut.
angle - sudut fasanya .
complex - membuat bilangan kompleks
, Im dan Re nya .
conj - bilangan kompleks konjugate.
imag - bagian imaginer.
real - bagian real .
isreal - bernilai benar bila input real.

pembulatan dan sisa.


fix - dibulatkan menuju nol.
floor - pembulatan ke bawah.
ceil - pembulatan ke atas .
round - pembulatan ke bilangan bulat.
mod - sisa pembagian dengan
memperhitungkan tanda + -.
rem - sisa setelah pembagian .
sign - tandanya positif atau negatif .

Note : untuk mengetahui syntax lebih lanjut dari fungsi tersebut juga cara penggunaannya,
ketikkan help fungsi yang ingin dicari tanpa menggunakan tanda petik ganda. Contoh :
help pow2
Matlab akan menampilkan petunjuk penggunaannya secara lengkap.

Himpunan Mahasiswa Matematika Statistika dan Ilmu Komputer


Differensial (MAPLE)
1. Operator Differensial D
Bentuk perintahnya :
a. D(f)
b. D[i](f)

parameter :
f : ekspresi dapat berupa fungsi
i : bilangan bulat positif

keterangan :
Diberikan f, fungsi satu argumen, D(f) menghitung turunan fungsi f.
Contoh : D(sin); menjadi cos.
D(exp + cos^2 + Pi + tan); menjadi exp 2sincos + 1 + tan2

Diberikan f, fungsi n argumen, D[i](f) menghitung turunan parsial fungsi f dengan


argumen ke-i.
Contoh : f := ( x, y , z ) x ^ 2 * y + z ;
D[1](f);
( x, y , z ) 2 xy

Argumen f harus merupakan ekspresi aljabar sebagai suatu fungsi dapat berupa
konstanta, fungsi yang dikenal (seperti exp, sin), fungsi yang tak dikenal (seperti f, g),
operator panah ( seperti x x^2), dan perhitungan dan operator fungsi.

Sebagai contoh,
f + g, f * g, dan f @ g

adalah benar karena

(f + g)(x) = f(x) + g(x), (f * g)(x) = f(x) * g(x), dan (f @ g)(x) = f(g(x)),

dimana f @ g menunjukan fungsi komposisi.

Himpunan Mahasiswa Matematika Statistika dan Ilmu Komputer


D(f + g) = D(f) + D(g)
D(f * g) = D(g * f) = D(f) * g + D(g) * f
D(f @ g) = D(f) @ g * D(g)
dan sebagainya

catatan :
fungsi komposisi f dan g dinyatakan dengan f @ g bukan f(g).
D(sin(y)) adalah salah, yang benar D(sin @ y).
Untuk menunjukan suatu simbol adalah suatu konstanta bukan suatu fungsi, maka
menganggap (a, konstanta). Kemudian D akan menganggap D(a) adalah 0 dan
D(sin(a) * f) adalah sin(a) * D(f).

2. diff atau Diff turunan atau turunan parsial


Bentuk perintahnya :

a. diff(a, x1, x2, ..., xn)

b. Diff(a, x1, x2, ..., xn)

c. diff(a, [x1, x2, ..., xn])

d. Diff(a, [x1, x2, ..., xn])

parameter :

a : expresi aljabar

x1, x2, ..., xn : nama

keterangan :

diff digunakan untuk turunan parsial ekspresi a berkenaan dengan x1, x2, ..., xn,
berturut-turut. Penggunaan yang paling sering adalah diff(f(x),x), untuk menghitung
turunan fungsi f(x) berkenaan dengan x.

Catatan jika n lebih dari satu, penggunaan diff sama dengan menggunakan diff secara
berulang. Dengan demikian diff(f(x), x, y) adalah sama dengan diff(diff (f(x), x), y).

Operator $ digunakan untuk higher-order turunan, contohnya diff(f(x),x$4) adalah


sama dengan diff(f(x),x,x,x,x) dan diff(g(x,y),x$2,y$3) adalah setara dengan
diff(g(x,y),x,x,y,y,y)

Himpunan Mahasiswa Matematika Statistika dan Ilmu Komputer


Contoh : diff(sin(x), x); menjadi cos(x)

diff(sin(x), y); menjadi 0

diff(sin(x), x$3); menjadi -cos(x)

diff(x*sin(cos(x)), x); menjadi sin(cos(x))-x cos(cos(x)) sin(x)

diff(tan(x), x); menjadi 1 + tan( x) 2


Diff(tan(x), x); menjadi tan(x)
x


Diff(tan(x), x) = Diff(tan(x), x); menjadi tan(x) =1 + tan( x) 2
x


diff(f(x), x); menjadi f (x )
x


diff(f(x,y), x, y); menjadi f ( x, y )
yx

diff(f(x,y), x, y)- diff(f(x,y), y, x); menjadi 0


diff(g(x, y, z), x, z, z) = diff(g(x, y, z), [x, z, z]); menjadi f ( x, y, z )
zx
2

diff(g(x, y, z),[]); manjadi g(x, y, z) ket : tidak ada turunannya.

Himpunan Mahasiswa Matematika Statistika dan Ilmu Komputer


Lebih Jauh Tentang
MATLAB
A. Matematika Sederhana
Seperti kalkulator, MATLAB dapat mengerjakan matematika sederhana seperti
penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Sedangkan operator yang
digunakan adalah:
+ : Operator Penjumlahan
- : Operator Pengurangan
* : Operator Perkalian
/ : Operator Penjumlahan
^ : Operator Pemangkatan

Contoh:
4+1
ans =
5

4*5+3
ans =
23

2^3
ans =
8

B. Variabel
Seperti bahasa komputer lainnya, MATLAB mempunyai aturan penamaan variabel
yaitu sebagai berikut:
Nama variabel dibedakan antara huruf kecil dan huruf besar.
Panjang maksimal nama variabel adalah 31 karakter, dan karakter ke-32 dan
seterusnya diabaikan.
Nama variabeel harus diawali dengan huruf, boleh diikuti dengan sembarang
bilangan, huruf, atau garis bawah.
Variabel tidak boleh memuat tanda baca, karena banyak diantaranya mempunyai
arti tersendiri dalam MATLAB.

Himpunan Mahasiswa Matematika Statistika dan Ilmu Komputer


Contoh:

Item item iTem ItEm


Data1, Data_1 {BENAR}
1Data, Data:, Da-ta {SALAH}

MATLAB juga mempunyai variabel khusus yaitu:

Variabel Khusus Nilai


ans nama variabel untuk hasil apapun
pi Phi
eps Epsilon
flops jumlah operasi floating point
inf tak berhingga, misalnya 1/0 ( infinit )
nan atau nan bukan suatu bilangan, misalnya 0/0
I dan j bilangan kompleksi = j = -1
nargin jumlah argumen input suatu fungsi
nargout jumlah argumen output suatu fungsi
realmin bilangan real positif terkecil yang dapat digunakan
realmax bilangan real positif terbesar yang dapat digunakan

Pemberian nilai suatu variabel digunakan operator = .


Contoh:
data=4
data =
4

data1=20
data1 =
20

Jika anda telah menyimpan suatu nilai pada suatu variabel, untuk mengetahui dan
menghapus variabel apa saja yang telah anda simpan digunakan perintah who, whos,
clear, clear all.

Contoh:
Mengetahui variabel yang sudah disimpan
who
Your variables are:
ans data data1

Himpunan Mahasiswa Matematika Statistika dan Ilmu Komputer


whos
Name Size Bytes Class
ans 1x1 8 double array
data 1x1 8 double array
data1 1x1 8 double array
Grand total is 3 elements using 24 bytes

Menghapus variabel data:


clear data data1

Menghapus semua variabel


clear all

C. Komentar
Semua teks sesudah tanda % dianggap sebagai statement komentar dan tidak akan
dieksekusi oleh MATLAB

Contoh:
who %digunakan untuk melihat variabel tersimpan
Your variables are:
ans data data1

D. Format Penampilan Angka


Untuk menampilkan hasil proses numerik, MATLAB memiliki beberapa aturan:

Perintah MATLAB Keterangan


format short 5 digit
format long 16 digit
format short e 5 digit dengan eksponen
format long e 16 digit dengan eksponen
format short g lebih baik daripada format short atau format short e
format long g lebih baik daripada format long atau format long e
format hex Hexadesimal
format bank 2 desimal
format + positif, negatif, atau nol
format rat aproksimasi rasional

Himpunan Mahasiswa Matematika Statistika dan Ilmu Komputer


E. Operator Relasi
Operator relasi MATLAB terdiri dari semua pembandingan nilai, hasil dari
pembandingan operator relasi akan bernilai 1 jika pernyataan benar dan 0 jika
pernyataan salah. Operator relasi di MATLAB terdiri dari:

Operator Relasi Keterangan


< Kurang dari
<= Kurang dari atau sama dengan
> Lebih dari
>= Lebih dari atau sama dengan
= Sama dengan
~= Tidak sama dengan

Contoh:
5>0
ans =
1

4<3
ans =
0

F. Operator Logika
Sama seperti operator relasi, operator logika juga akan menghasilkan nilai 1 jika
pernyataan benar dan 0 jika pernyataan salah. Operator logika di MATLAB terdiri
dari:

Operator Logika Keterangan


& AND
| OR
~ NOT

Contoh:
(9<4)&(5>1)
ans =
0
(9<4)|(5>1)
ans =
1

Himpunan Mahasiswa Matematika Statistika dan Ilmu Komputer


~(5>1)
ans =
0

Himpunan Mahasiswa Matematika Statistika dan Ilmu Komputer


Kontrol Program
Kontrol program sangat berguna karena memungkinkan komputasi-komputasi yang
lalu mempengaruhi komputasi yang akan datang. Tersedia empat struktur kontrol
program di MATLAB yaitu; loop for, loop while, konstruksi if-else-end, dan
konsruksi switch-case.

A. Loop for
Loop for digunakan untuk melakukan pengulangan perintah sebanyak suatu jumlah
yang tetap. Bentuk umum loop for adalah:

for x= array
perintah-perintah
end

Contoh:
Menghitung nilai dari 3!
h=1
h =
1

for i=1:3
h=h*i
end

outputnya sebagai berikut:


h =
1
h =
2
h =
6

Himpunan Mahasiswa Matematika Statistika dan Ilmu Komputer


B. Loop while
Dengan loop while perintah-perintah akan diulangi beberapa kali selama semua
elemen dalam ekspresi adalah benar. Bentuk umum loop while adalah:

while ekspresi
perintah-perintah
end

Contoh:
Menghitung nilai dari 3!
while i<=3
h=h*i
i=i+1
end

outputnya sebagai berikut:


h =
1
i =
2
h =
2
i =
3
h =
6
i =
4

C. Konstruksi if-else-end
Konstruksi if-else-end digunakan untuk menjalankan perintah-perintah yang
memenuhi suatu ekspresi tertentu.
o Bentuk if-else-end yang paling sederhana adalah sebagai berikut:

if ekspresi
perintah-perintah
end

Perintah-perintah di antara if-else-end akan dikerjakan jika semua elemen di dalam


ekspresi adalah benar.

Himpunan Mahasiswa Matematika Statistika dan Ilmu Komputer


Contoh:
Perhitungan diskon pembelian CD:

CD=2000; %harga CD satuan dalam Rp.


beli=50; %jumlah pembelian
Harga=CD*beli; %harga sebelum diskon
if (beli>=50) %perhitungan diskon
diskon=25/100
end

Outputnya sebagai berikut:


diskon =
0.2500

Total=Harga*(1-diskon) %Total harga setelah diskon


Total =
75000

o Bentuk if-else-end dengan dua pilihan adalah sebagai berikut:

if ekspresi
perintah dikerjakan jika benar
else
perintah dikerjakan jika salah
end

Contoh:
Perhitungan diskon pembelian CD:
CD=2000; %harga CD satuan dalam Rp.
beli=50; %jumlah pembelian
Harga=CD*beli; %harga sebelum diskon
if (beli>=75) %perhitungan diskon jika beli minimal 50 CD
diskon=25/100
else %diskon Cuma-cuma untuk pelatihan
diskon=5/100
end

Outputnya sebagai berikut:


diskon =
0.2500

Total=Harga*(1-diskon) %Total harga setelah diskon

Himpunan Mahasiswa Matematika Statistika dan Ilmu Komputer


Total =
112500

o Bentuk if-else-end dengan banyak pilihan adalah sebagai berikut:

if ekspresi1
perintah dikerjakan jika ekspresi1 benar
elseif ekspresi2
perintah dikerjakan jika ekspresi2 benar

elseif ekspresi3
perintah dikerjakan jika ekspresi3 benar
.
.
.
else
perintah dikerjakan jika tidak ada ekspresi yang benar
end

Contoh:
Menentukan suatu nilai positif/negatif/nol ???
nilai=4;
if nilai>0 %pengujian apakah nilai > 0
('positif')
elseif nilai<0 %pengujian apakah nilai < 0
('negatif')
else %jika nilai tidak lebih ataupun kurang dari 0
('nol')
end

Outputnya sebagai berikut:


ans =
positif

D. Konstruksi switch-case
Jika pengujian ekspresi sangat banyak, maka penggunaan switch-case sangatlah tepat
untuk digunakan. Bentuk konstruksi switch-case adalah sebagai berikut:
switch ekspresi
case test_ekspresi1
deret_perintah1
case test_ekspresi2
deret_perintah2

Himpunan Mahasiswa Matematika Statistika dan Ilmu Komputer


case test_ekspresi3
deret_perintah3
.
.
.
otherwise
deret_perintah yang akan dikerjakan jika semua test tidak
dipenuhi
end

Contoh:
Mengkonversikan x dari centimeter ke inchi, feet, meter, milimeter, dan centimeter.
x=2.7;
unit='m';
switch unit %konversi x ke meter
case {'inch','in'}
y=x*2.54;
case {'feet','ft'}
y=x*2.54*12;
case {'meter','m'}
y=x/100;
case {'milimeter','mm'}
y=x*10
case {'centimeter','cm'}
y=x;
otherwise
('kode unit salah')
end

Outputnya sebagai berikut


ans =
0.0270

Himpunan Mahasiswa Matematika Statistika dan Ilmu Komputer


POLINOMIAL
Dalam MATLAB, polinomial direpresentasikan sebagai matriks baris 1 n dimana
entri-entrinya adalah koefisien-koefisien polinomial tersebut dalam urutan dari
deerajat tertinggi n hingga derajat terendah.

Contoh:
P( x ) = 2 x 3 5 x 2 + 7 dituliskan sebagai:

P=[2 -5 0 7]
P =
2 -5 0 7

A. Akar polinomial
Akar polinomial dapat dicari dengan menggunakan fungsi roots(p), contoh:

P=[2 -5 0 7];
roots(P)
ans =
1.7500 + 0.6614i
1.7500 - 0.6614i
-1.0000

B. Perkalian
Perkalian polinomial dikerjakan dengan fungsi conv(A,B), contoh:

A=[2 3 1 4];
B=[2 4 1];
conv(A,B)
ans =
4 14 16 15 17 4

C. Penjumlahan
Penjumlahan dan pengurangan dikerjakan dengan operator penjumlahan (+) dan
pengurangan (-) dengan ketentuan ukuran matriks dari kedua polinomial harus sama,
contoh:

Himpunan Mahasiswa Matematika Statistika dan Ilmu Komputer


A=[2 3 1 4];
B=[0 2 4 1];
A+B
ans =
2 5 5 5

D. Pembagian
Pembagian polinomial dikerjakan dengan menggunakan fungsi deconv(A,B) dengan
ketentuan derajat polinomial yang dibagi harus lebih besar atau sama dengan
polonomial pembaginya dan tidak koefisien terdepan dari polinomial tidak boleh
nol , contoh:

A=[2 3 1 4];
B=[2 4 1];
deconv(A,B)
ans =
1.0000 -0.5000

E. Turunan
MATLAB juga menyediakan fungsi untuk menentukan suatu turunan polinomial,
yaitu dengan menggunakan fungsi polyder(P), contoh:

A=[2 3 1 4];
polyder(A)
ans =
6 6 1

F. Membuat grafik polinomial


Di MATLAB polinomial dapat direpresentasikan dengan suatu grafik dengan
menggunakan fungsi polyval(P,x), contoh:
A=[2 3 1 4];
polinomial yang akan di plot

x=linspace(-3,3);
menentukan 100 data point antara -3 sampai 3

v=polyval(A,x);
menentukan nilai polinomial dengan 100 data point tersebut sebagai domainnya

Himpunan Mahasiswa Matematika Statistika dan Ilmu Komputer


plot(v,x), title ('2x^3+3x^2+x+4'), xlabel('x'), ylabel('y')
mengevaluasi A(x) ke dalam diagram kartesian

Himpunan Mahasiswa Matematika Statistika dan Ilmu Komputer

Anda mungkin juga menyukai