www.penyuluhthl.wordpress.com
95% lahan pertanian di Indonesia mengandung C-organik kurang dari 1%. (Batas minimum bahan organik yang dianggap layak untuk lahan pertanian antara 4-5%). Penurunan pH pada lahan pertanian akibat pemakaian urea dan ZA terus menerus. Fakta di lapangan menunjukkan rekomendasi pemukan urea pada tahun 1970 berkisar 100-150 kg/ha. Saat ini berkisar 300-350 kg/ha. Penggunaan pupuk N-sintetik secara berlebihan juga menurunkan efesiensi P dan K.
Page 2
BO 5% Udara 20-30%
Mineral 45%
Air 20-30%
Pupuk organik padat adalah pupuk yang terbuat dari bahan organik dengan hasil akhir berbentuk padat.
Pupuk organik cair adalah pupuk yang terbuat dari bahan organik dengan hasil akhir berbentuk cair. Pupuk cair : pupuk kandang cair, biogas, pupuk cair limbah organik, pupuk cair limbah manusia. Mengandung zat tertentu seperti mikrooganisme yang jarang dimiliki oleh pupuk organik padat. Jika dicampur pupuk organik padat, maka dapat mengaktifkan unsur hara yang ada dalam pupuk organik padat.
Pertanian
Jerami dan sekam padi, gulma, daun, batang dan tomgkol jagung, semua bagian vegetatif tanaman, batang pisang, sabut kelapa Kotoran padat, limbah ternak cair, limbah pakan ternak, tepung tulang, cairan proses biogas
Pupuk Hijau
Tanaman air
Penambat nitrogen
Lanjutan..
Industri
Limbah padat
Serbuk gergaji kayu, blotong, kertas, ampas tebu, kelapa sawit, pengalengan makanan, pemotongan hewan
Limbah cair
Alkohol, kertas, bumbu masak (MSG), kelapa sawit (POME) Tinja, kencing, dapur, kota dan permukiman
Sampah
Kandungan Hara Makro Kotoran Padat dan Cair Beberapa Jenis Ternak
Jenis Ternak Jenis Kotoran Kandungan Hara Makro (%)
Nitrogen
Kuda Padat Cair Kerbau Padat Cair Domba Padat Cair Sapi Padat Cair Babi Padat 0.56 1.24 0.26 0.62 0.65 1.43 0.33 0.52 0.57
Fosfor
0.13 0.004 0.08 0.22 0.01 0.11 0.01 0.17
Kalium
0.23 1.26 0.14 1.34 0.14 0.55 0.13 0.56 0.38
Kalsium
0.12 0.32 0.33 0.33 0.11 0.26 0.007 0.06
Cair
0.31
0.05
0.81
Tahukah anda yang mempengaruhi kecepatan penguraian bahan organik ? Rasio Karbon dan Nitrogen (Rasio C/N) bahan organik
Rasio C/N bahan yang ideal untuk proses pengomposan adalah 20 sampai 30
Dik : Kotoran ternak (kambing) Rasio C/N 20 : 1 12 kg Sekam Rasio C/N 10 : 1 6 kg Dedak Rasio C/N 150 : 1 2 kg Dit : Rasio C/N bahan Bokashi ? Jwb :
12 x 20 6 x10 2 x150 30
12 6 2
Rasio C/N
18 : 1 6 : 1 hingga 10 : 1 12 : 1 hingga 20 : 1 15 : 1 40 : 1 hingga 125 : 1 50 : 1 hingga 70 : 1 100 : 1 500 : 1 20 : 1
Kotoran Ayam
Kotoran Kuda Kotoran Kambing Sekam
10 : 1
25 : 1 20 : 1 10 : 1
Dedak
Rumput-tumputan
150 : 1
12 : 1 hingga 25 : 1
Ditaburkan di atas permukaan tanah (broadcast) pada saat pengolahan lahan. Dicampur dengan media tanam lainnya untuk persemaian atau pengisian lubang tanam Ditanam disepanjang larikan atau disekeliling tanaman (side dressing). Disebar di atas permukaan tanaman. Diberikan langsung sebagai penutup lubang tanam.
Proses pengenceran disesuaikan dengan karakteristik tanaman. Pemberian pupuk orgaik cair diberikan 1-2 minggu sekali. Disemprotkan langsung ke daun, terutama untuk tanaman epifit. Disiram ke sekeliling tanaman, atau dalam larikan. Diberikan pada saat pengolhan tanah bersamaan dengan pupuk organik padat.