MUKADIMAH
Bahwa sesungguhnya pembinaan, pengisian, dan pengamanan negara yang
berdasarkan Pancasila adalah juga menjadi tanggung jawab generasi muda demi terbentuknya masyarakat adil dan makmur yang diridhoi Tuhan Yang Maha Esa. Institut Teknologi Bandung adalah lembaga pendidikan, penelitian ilmiah, dan pengabdian masyarakat yang dinamis sesuai dengan fungsinya dimana Jurusan Teknik Sipil ITB adalah jurusan yang cukup mempunyai peranan. Mahasiswa Teknik Sipil ITB merupakan unsur yang mutlak dan tak dapat dipisahkan dari Jurusan Teknik Sipil ITB, sadar akan tanggung jawabnya kepada Tuhan, tanah air, dan Bangsa Indonesia dan atas dasar bahwa kebutuhan bagi setiap individu di komunitas manapun, maka seluruh mahasiswa Teknik Sipil ITB secara sukarela menggabungkan diri dalam wadah organisasi kemahasiswaan dengan anggaran dasar sebagai berikut :
ANGGARAN DASAR
BAB I IDENTITAS
Pasal 1 : Nama Organisasi bernama HIMPUNAN MAHASISWA SIPIL INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG disingkat HMS ITB.
Pasal 2 : Tempat Kedudukan Berkedudukan di tempat Jurusan Teknik Sipil ITB berada
Pasal 3 : Waktu Didirikan pada tanggal 30 Mei 1954 untuk batas waktu yang tidak ditentukan.
Pasal 4 : Lambang Lambang HMS ITB adalah gambar seorang ahli Teknik Sipil memakai helm pengaman proyek dengan latar belakang konstruksi yang selesai dibangun di dalam sebuah lingkaran dengan dikelilingi oleh tulisan HIMPUNAN MAHASISWA SIPIL ITB.
Pasal 5 : Bendera Bendera HMS ITB adalah bendera dengan gambar lambang Himpunan berwarna kuning dengan latar belakang hitam.
Pasal 6 : Jaket Jaket HMS ITB adalah jaket warna hijau tua dengan lambang Himpunan di dada sebelah kiri.
Pasal 2 : Prinsip HMS ITB adalah organisasi yang berdasarkan prinsip-prinsip : 1. Kemandirian 2. Keadilan 3. Persamaan 4. Pemberdayaan
Pasal 3 : Tujuan 1. Membina kekeluargaan antaranggota khususnya dan antarmahasiswa pada umumnya. 2. Mengusahakan dan memperjuangkan kepentingan anggota dalam bidang studi, keprofesian, kreativitas, dan kesejahteraan. 3. Membimbing, menampung, dan menyalurkan potensi anggota untuk pengabdian, perjuangan, dan pembangunan negara Republik Indonesia.
BAB IV KEANGGOTAAN
Pasal 1 : Keanggotaan HMS ITB bersifat sukarela dan secara teknis adalah otomatis bagi mereka yang telah menjadi mahasiswa S-1 Teknik Sipil ITB, kecuali bagi mereka yang telah memilih untuk tidak menjadi anggotanya.
Pasal 2 : Ada empat macam anggota : 1. Anggota Muda 2. Anggota Biasa 3. Anggota Luar Biasa 4. Anggota Kehormatan
Pasal 3 : Anggota adalah pemegang kedaulatan tertinggi dalam organisasi yang dilakukan dalam Musyawarah Anggota (MA).
Pasal 2 : Bila Musyawarah Anggota (MA) dilakukan melalui Rapat Anggota (RA), maka harus disetujui sekurang-kurangnya tiga perempat dari jumlah anggota yang hadir.
Pasal 3 : Bila MA dilakukan melalui referendum, maka referendum sah bila jumlah suara yang masuk sekurang-kurangnya setengah dari jumlah suara yang masuk ditambah satu.
BAB X PEMBUBARAN
Himpunan hanya dapat dibubarkan oleh referendum yang khusus diadakan untuk itu, dengan disetujui sekurang-kurangnya tiga perempat dari jumlah anggota HMS ITB.
BAB XI
AD/ART HMS - ITB
9
ATURAN PERALIHAN
Pasal 1 : Status Bila terbentuk lembaga sentral pengganti KM ITB yang telah melalui proses representatif dan mempunyai legitimasi, maka HMS ITB merupakan organ lembaga itu dan mempunyai otonomi yang luas di dalam lingkungannya.
10
Pasal 2 : HMS ITB berperan dengan kedudukan yang sama tinggi dengan himpunan-himpunan mahasiswa yang lain di ITB.
BAB II KEANGGOTAAN
Pasal 1 : Anggota Muda 1. Anggota Muda adalah otomatis seluruh Mahasiswa Teknik Sipil ITB yang secara sukarela menjadi anggota HMS ITB kecuali yang telah memilih untuk tidak menjadi anggota HMS ITB. 2. Masa berlaku Anggota Muda ditetapkan oleh Badan Pengurus paling lama 12 bulan.
Pasal 2 : Anggota Biasa Anggota Biasa adalah Anggota Muda yang dinyatakan lulus dalam menjalani tahap pembinaan oleh HMS ITB.
Pasal 3 : Anggota Luar Biasa Anggota Luar Biasa adalah mahasiswa yang bukan lagi Mahasiswa Teknik Sipil ITB tapi telah menempuh proses pembinaan HMS ITB dan sedang kuliah di Jurusan Teknik Sipil ITB.
11
Pasal 4 : Anggota Kehormatan Terdiri atas orang-orang yang diangkat menjadi Anggota Kehormatan karena prestasi, jasa, dan dedikasi terhadap HMS ITB.
Pasal 5 : Pembinaan Anggota Pembinaan-pembinaan di ruang lingkup HMS ITB ditentukan oleh Badan Pengurus.
Pasal 6 : Hak dan Kewajiban Anggota Biasa 1. Setiap anggota berhak mendapat perlakuan yang sama dengan anggota lain. 2. Setiap anggota mempunyai hak untuk memilih dan dipilih. 3. Setiap anggota mempunyai hak suara dan mengeluarkan pendapat. 4. Setiap anggota mempunyai hak kontrol, recall, dan mosi tidak percaya. 5. Setiap anggota mempunyai hak bela diri. 6. Setiap anggota berkewajiban manaati AD/ART serta peraturan lainnya yang berlaku di HMS ITB. 7. Setiap anggota wajib memelihara, menjaga, dan bertanggung jawab atas nama baik HMS ITB. 8. Setiap anggota wajib membayar iuran.
Pasal 7 : Hak dan Kewajiban Anggota Muda 1. Anggota Muda wajib menyelesaikan proses pembinaannya untuk menjadi Anggota Biasa. 2. Bila Anggota Muda tidak lulus dalam pembinaannya menjadi Anggota Biasa, maka ia kehilangan status keanggotaannya di HMS ITB. 3. Hingga Anggota Muda menyelesaikan proses pembinaannya, maka ia belum memiliki hak-hak yang sama dengan Anggota Biasa.
Pasal 8 : 1. Anggota Luar Biasa dan Anggota Kehormatan mempunyai hak yang sama dengan Anggota Biasa, kecuali hak memilih, dipilih, mosi tidak percaya dan hak suara. 2. Anggota Kehormatan mempunyai kewajiban yang sama dengan Anggota Biasa, kecuali kewajiban membayar iuran.
12
Pasal 9 : Sanksi Setiap anggota dapat dikenai sanksi yang dijatuhkan oleh BP bersama dengan BPA apabila melanggar AD/ART atau peraturan-peraturan lain yang berlaku di HMS ITB. Sanksi dapat berupa : 1. Peringatan 2. Pemecatan Sementara 3. Pemecatan 4. Sanksi-sanksi lain
Pasal 10 : Status Anggota Biasa, Anggota Luar Biasa, dan Anggota Kehormatan hilang bila : 1. Meninggal dunia. 2. Sudah bukan lagi Mahasiswa Teknik Sipil, kecuali Anggota Kehormatan. 3. Dipecat/menyatakan diri keluar dari HMS ITB.
Pasal 2 : Hak dan Kewajiban 1. BP melaksanakan azas, prinsip, dan tujuan HMS ITB. 2. BP wajib menjunjung tinggi AD/ART. 3. BP mewakili dan mengoordinasi segala kegiatan anggota baik ke luar maupun ke dalam. 4. BP wajib memberikan pertanggungjawaban pada masa akhir jabatannya kepada MA atau sewaktu-waktu bila diminta oleh anggota melalui BPA. 5. BP wajib memberikan keterangan sewaktu-waktu bila diminta oleh BPA.
13
6. BP bersedia memberikan keterangan sewaktu-waktu bila diminta oleh Pimpinan ITB sesuai dengan hierarkinya atau pihak-pihak lain yang berkepentingan. 7. BP membuat program kerja sesuai dengan azas, prinsip, dan tujuan HMS ITB dan disetujui BPA. 8. BP bersama-sama dengan BPA berhak menjatuhkan sanksi kepada anggota. 9. BP mengangkat Anggota Kehormatan dalam suatu keputusan. 10. BP wajib memberitahukan seluruh keputusan yang diambil oleh BPA sebelum dijalankan. 11. BP wajib memberitahukan seluruh keputusan yang diambil oleh BPA meninjau keputusan yang telah diambil oleh BPA. 12. Apabila BP tidak menerima keputusan yang telah diambil oleh BPA, BP dapat mengajukan banding ke MA melalui referendum.
Pasal 3 : Rapat BP 1. Rapat Pleno BP dihadiri semua anggota BP. 2. Rapat Harian BP sekurang-kurangnya dihadiri oleh anggota inti BP (Ketua Umum, Sekretaris Umum, dan Bendahara Umum). 3. Rapat Pleno BP sah apabila dihadiri oleh lebih dari setengah dari jumlah anggota BP.
Pasal 4 : Syarat-syarat Calon Ketua Himpunan 1. Warga Negara Indonesia 2. Sah sebagai anggota HMS ITB dan tidak sedang terkena sanksi. 3. Sudah satu tahun menjadi anggota biasa HMS ITB. 4. Menjalankan kewajiban sebagai anggota dengan baik. 5. Tidak sedang aktif sebagai pengurus organisasi lain.
Pasal 5 : Pembentukan BP 1. Ketua Umum HMS ITB dicalonkan oleh sekurang-kurangnya 20 anggota. 2. Ketua Umum HMS ITB dipilih dalam suatu masa pemilihan yang langsung, bebas, dan rahasia. 3. Pemilihan diadakan pada suatu masa pemilihan oleh panitia pemilih. 4. Panitia dibentuk oleh BPA.
14
5. Calon Ketua Umum HMS ITB tidak duduk dalam panitia pemilihan. 6. Setiap anggota mempunyai satu hak suara. 7. Calon Ketua Himpunan yang mendapat suara terbanyak menyusun pengurus yang diminta pengesahannya dalam Musyawarah Anggota. 8. Ketentuan lain tentang pemilihan diatur oleh panitia dengan persetujuan BPA.
Pasal 6 : Masa Jabatan dan Pembubaran BP 1. BP mempunyai masa jabatan paling lama 12 bulan. 2. Bila masa jabatan BP akan diperpanjang karena sesuatu hal, harus diajukan ke BP baru. 3. Sesudah pengurus baru terbentuk, maka BP lama menyerahkan jabatannya ke BP baru. 4. Inventarisasi yang sudah di-clearing-kan oleh panitia verifikasi, diserahkan kepada BP baru. 5. Pengurus dapat dibubarkan oleh mosi tidak percaya dari anggota yang diajukan oleh sekurang-kurangnya 25 anggota dan disetujui oleh suara terbanyak dalam Rapat Anggota yang khusus diadakan untuk itu. 6. Jika mosi tidak percaya disetujui, pengurus lama demisioner harus membentuk pengurus baru melalui prosedur dalam AD/ART.
Pasal 2 : Syarat-syarat Anggota BPA 1. Warga Negara Indonesia. 2. Sah sebagai Anggota Biasa HMS ITB dan tidak terkena sanksi yang dijatuhkan HMS ITB. 3. Menjalankan kewajiban sebagai anggota dengan baik.
15
Pasal 3 : Struktur 1. BPA dipimpin oleh Sekjen BPA. 2. BPA terdiri atas sekurang-kurangnya dua komisi, yaitu Komisi Pengawas dan Komisi Pekerja.
Pasal 4 : Hak dan Kewajiban 1. Anggota BPA wajib menjunjung tinggi AD/ART. 2. BPA wajib mengawasi jalannya kepengurusan Himpunan. 3. BPA mempunyai Hak Tanya, Hak Amandemen, dan Hak Kontrol. 4. BPA mempunyai hak untuk memberikan pertimbangan kepada BP. 5. BPA bertanggung jawab kepada MA. 6. BPA dapat membatalkan keputusan yang diambil oleh BP.
Pasal 5 : Rapat BPA 1. BPA bersidang sekurang-kurangnya satu kali dalam setahun. 2. BPA dapat bersidang jika sekurang-kurangnya seperempat dari jumlah anggota BPA meminta untuk diadakan sidang. 3. Setiap anggota BPA mempunyai satu suara. 4. Keputusan-keputusan dalam sidang BPA diadakan dengan jalan Musyawarah. Cara pemungutan suara hanya bila musyawarah gagal. 5. Jika diadakan pemungutan suara, maka keputusan dalam rapat BPA sah bila sekurang-kurangnya disetujui oleh dua pertiga jumlah anggota BPA. 6. Keputusan sidang BPA harus diumumkan kepada anggota selambat-lambatnya dua hari sesudah sidang.
Pasal 6 : Pembentukan BPA 1. Pemilihan anggota BPA dilaksanakan oleh panitia pemilihan yang dibentuk oleh BPA masa jabatan sebelumnya. 2. Anggota BPA dipilih melalui angkatan dalam pemilu angkatan yang bebas, rahasia, langsung.
16
3. Jumlah anggota BPA pada tiap angkatan dibagi 25 dan bila hasilnya bilangan pecahan, maka diadakan pembulatan ke atas. 4. Ketua Angkatan secara otomatis menjadi anggota BPA. 5. Hasil pemilihan disahkan oleh MA. 6. Ketentuan lain yang belum tercantum, diatur oleh panitia dengan persetujuan BPA masa jabatan sebelumnya. 7. Anggota BPA tidak diperkenankan merangkap menjadi anggota BP.
Pasal 7 : Masa Jabatan Anggota BPA 1. BPA mempunyai masa jabatan 12 bulan 2. Sesudah BPA baru terbentuk, maka BPA lama menyerahkan jabatannya kepada BPA baru. 3. Anggota BPA dapat ditarik dengan mosi tidak percaya oleh seperempat jumlah anggota dalam angkatannya dan harus disahkan oleh BPA.
17
Pasal 2 : Referendum 1. Referendum diadakan dalam hal : a. BP ingin membatalkan keputusan BPA. b. Perubahan AD/ART. c. Pembubaran. 2. Referendum dilaksanakan oleh BP. 3. Hasil referendum harus diakui oleh BPA. 4. Hasil referendum wajib ditaati oleh seluruh badan-badan perlengkapan organisasi.
BAB VI PERBENDAHARAAN
Pasal 1 : Iuran 1. Iuran anggota dipungut sekali dalam satu semester. 2. Besar iuran diserahkan kepada kebijaksanaan anggota.
18
Kami HMS ITB bersatu padu Di bawah almamater ITB tercinta Melangkah dengan gagah dan perkasa meraih cita-cita Berbakti dan berkarya tuk negara Indonesia Tak gentar akan rintangan dan cobaan Dengan smangat ayo maju terus Hidup HMS ITB!!
19