ORGANISASI KEMAHASISWAAN
KELUARGA MAHASISWA ITB
ANGGARAN DASAR
KELUARGA MAHASISWA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
MUKADDIMAH
Bahwa sesungguhnya generasi muda memiliki peran dalam perjuangan pembangunan bangsa
dan negara yang mencita-citakan kebenaran, keadilan, dan kesejahteraan yang diridai Tuhan Yang
Maha Esa.
Institut Teknologi Bandung sebagai sebuah perguruan tinggi yang dinamis berkewajiban
menjalankan perannya sebagai lembaga pendidikan, penelitian ilmiah, dan pengabdian kepada
masyarakat demi mewujudkan cita-cita perjuangan bangsa Indonesia.
Sadar akan peran, fungsi, dan kewajibannya sebagai generasi muda bangsa, mahasiswa
Institut Teknologi Bandung bertekad untuk belajar, berkarya, dan berjuang dengan dilandasi oleh
rasa pengabdian dan tanggung jawab kepada Tuhan, bangsa, dan almamater.
Didorong oleh keyakinan dan kemurnian hati bahwa tekad tersebut dapat terlaksana dengan
usaha-usaha yang teratur, terencana, dan penuh kebijaksanaan, maka dengan ini mahasiswa Institut
Teknologi Bandung berhimpun dalam Keluarga Mahasiswa Institut Teknologi Bandung, menurut
anggaran dasar sebagai berikut:
BAB I
NAMA, WAKTU DAN KEDUDUKAN
Pasal 1 :
Pasal 2 :
KM-ITB disahkan kembali pada tanggal 19 bulan Januari tahun 1996 untuk waktu
yang tidak ditentukan.
Pasal 3 :
Pasal 4 :
Pasal 5 :
Sifat KM-ITB :
1. Mandiri
2. Kekeluargaan
3. Adil
4. Aspiratif dan partisipatif
5. Representatif
6. Efektif dan efisien
7. Transparan
BAB III
TUJUAN
Pasal 6 :
Tujuan
1. Ikut serta mengusahakan tujuan pendidikan untuk membentuk sarjana
yang berbudi pekerti, cakap, mandiri, berwawasan luas, demokratis, dan
bertanggung jawab.
Halaman 1 dari 26
dan
membina
rasa
persaudaraan
dan
kekeluargaan
di
Pasal 8 :
Pasal 9 :
Pasal 10 :
Pasal 11 :
Pasal 12 :
Pasal 13 :
Pasal 14 :
Himpunan
(HMIF),
Halaman 2 dari 26
Tim Beasiswa KM-ITB adalah badan eksekutif yang dikontrol oleh Kongres KM-ITB
dengan tetap memperhatikan sifat sosial dan tidak politis serta bertanggung jawab
kepada seluruh mahasiswa ITB dalam penyelenggaraan beasiswa KM-ITB
Pasal 16 :
Majelis Wali Amanat Wakil Mahasiswa, yang selanjutnya disingkat MWA WM adalah
perwakilan mahasiswa dalam majelis pemegang kekuasaan tertinggi di ITB.
Pasal 17 :
Tim MWA WM KM-ITB adalah Tim yang dibentuk oleh MWA WM untuk memudahkan
dan membantu tugas-tugas wakil mahasiswa di MWA.
BAB VIII
LAMBANG DAN BENDERA
Pasal 18 :
Pasal 19 :
Bendera KM-ITB berwarna dasar biru serta memuat lambang dan semboyan
Keluarga Mahasiswa ITB.
BAB IX
SEMBOYAN
Pasal 20 :
Pasal 21 :
Pasal 23 :
1. Pembubaran KM-ITB dilakukan melalui referendum.
Halaman 3 dari 26
keputusan disetujui oleh sekurang- kurangnya 2/3 jumlah anggota yang hadir
dalam Sidang Istimewa Kongres KM-ITB yang sah dan khusus untuk itu.
BAB XIII
ATURAN PERALIHAN
Pasal 24 :
Pasal 25 :
Hal-hal lain yang tidak diatur dalam Anggaran Dasar akan diatur dalam Anggaran
Rumah Tangga.
Pasal 26 :
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga KM-ITB ini ditetapkan pada tanggal 9
Februari 2013 dalam Sidang Istimewa Kongres KM-ITB di Plaza Widya Nusantara Jl.
Ganesha 10 Bandung dan mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Pasal 27 :
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga KM-ITB ini merupakan perubahan
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga KM-ITB hasil Sidang Istimewa Kongres
Mahasiswa Institut Teknologi Bandung pada tanggal 9 Februari 2013
Pasal 28 :
Dengan ditetapkan Anggaran Dasar KM-ITB ini, maka Anggaran Dasar KM-ITB
sebelumnya dinyatakan tidak berlaku.
Disahkan oleh Kongres KM-ITB Bandung Tanggal 2 September 2013
Jam 22.55 WIB
Halaman 4 dari 26
Pasal 2 :
Pasal 3 :
Pasal 4 :
Pasal 5 :
Pasal 6 :
2.
3.
Setiap anggota KM-ITB berhak mendapatkan perlakuan yang sama dalam hal
membela diri, hak bicara, menyampaikan pendapat, dan mengikuti kegiatan
di KM-ITB.
4.
5.
Setiap anggota biasa yang sudah genap dua tahun memiliki hak untuk
memilih dan dipilih dalam Pemilu Raya KM-ITB
6.
Setiap anggota biasa yang belum genap dua tahun memiliki hak untuk
memilih namun tidak memiliki hak untuk dipilih dalam Pemilu Raya KM-ITB.
7.
Anggota Kehormatan KM-ITB tidak memiliki hak untuk dipilih dan memilih
dalam Pemilu Raya.
Pasal 7 :
Pasal 8 :
Halaman 5 dari 26
BAB II
KONGRES KM-ITB
Pasal 9 :
Kongres
KM-ITB
menentukan
garis
besar
kebijakan
dalam
kehidupan
kemahasiswaan di ITB.
Pasal 10 :
Pasal 11 :
Pasal 12 :
Pasal 13 :
rencana
program
atau
menghentikan
program
yang
setelah
Apabila Ketua Kabinet KM-ITB berhenti di tengah jabatannya, maka dipilih pejabat
sementara yang diangkat oleh Kongres KM-ITB untuk mengisi kekosongan jabatan
tersebut sampai terpilih Ketua Kabinet KM-ITB yang baru.
Pasal 15 :
Halaman 6 dari 26
6. Membatalkan
rencana
program
atau
menghentikan
program
yang
Apabila MWA Wakil Mahasiwa berhenti di tengah jabatannya, maka dipilih pejabat
sementara yang diangkat oleh Kongres KM-ITB untuk mengisi kekosongan jabatan
tersebut sampai terpilih MWA Wakil Mahasiwa yang baru.
Pasal 17 :
Pasal 18 :
Beasiswa KM-ITB
4. Meminta pertanggungjawaban Tim Beasiswa KM-ITB sewaktu-waktu apabila
dipandang perlu
5. Mengadakan audit keuangan terhadap Tim Beasiswa KM-ITB sesuai dengan
aspirasi Anggota KM-ITB
Pasal 19 :
Pasal 20 :
Pasal 21 :
Pasal 22 :
Kongres KM-ITB membuat ketetapan dan peraturan yang diperlukan untuk dapat
melaksanakan asas dan tujuan KM-ITB.
Pasal 23 :
Kongres KM-ITB mengubah Konsepsi KM-ITB dan AD/ART KM-ITB dalam rangka
perbaikan sistem KM-ITB.
Pasal 24 :
Kongres KM-ITB, melalui komisi yang terkait, mengontrol kinerja senator secara
periodik dan membuat batas kuantifikasi atas kehadiran senator.
Pasal 25 :
Dalam melakukan fungsi kontrol terhadap kinerja senator, Kongres KM- ITB
berkoordinasi dengan Himpunan Mahasiswa Jurusan.
Pasal 26 :
Halaman 7 dari 26
Pasal 27 :
Kongres KM-ITB membuat forum secara terbuka kepada seluruh Anggota KMITB untuk melaporkan kinerja Kongres KM-ITB di akhir kepengurusan.
Pasal 28 :
Kongres
KM-ITB
melakukan
penerjemahan
aspirasi
dalam
bentuk
Pasal 30 :
Pembentukan Kongres KM-ITB dapat dilakukan apabila minimal syarat 2/3 jumlah
perwakilan Himpunan Mahasiswa Jurusan telah terpenuhi.
Pasal 31 :
Keanggotaan:
1. Anggota Kongres KM-ITB merupakan perwakilan Himpunan Mahasiswa
Jurusan
2. Setiap Himpunan Mahasiswa Jurusan diwakili oleh satu orang anggota
Kongres KM-ITB
3. Pemilihan anggota Kongres KM-ITB dengan mekanisme sebagai berikut:
a. Anggota Kongres KM-ITB dipilih melalui mekanisme pemilu di
Himpunan Mahasiswa Jurusan.
b. Dalam kondisi tertentu, Himpunan Mahasiswa Jurusan tidak dapat
melakukan pemilu, maka dapat dilakukan mekanisme lain dengan
pemberitahuan terlebih dahulu kepada Kongres KM-ITB.
4. Anggota Kongres KM-ITB disebut senator dengan masa jabatan selama satu
tahun dan dapat dipilih kembali, sebanyak-banyaknya 2 periode.
5. Pergantian anggota Kongres KM-ITB diotonomikan kepada masing-masing
Himpunan Mahasiswa Jurusan.
Pasal 32 :
Pasal 33 :
Pasal 34 :
Pasal 35 :
Pasal 36 :
Halaman 8 dari 26
mekanisme
yang
diotonomikan
kepada
masing-masing
Himpunan
Mahasiswa Jurusan.
Pasal 37 :
Tim senator
1.
2.
3.
4.
Hal-hal yang berkaitan dengan tim senator yang tidak diatur dalam
AD/ART ditentukan lebih lanjut dalam rapat kongres
Pasal 38 :
Pimpinan Kongres
1. Ketua Kongres KM-ITB diangkat dari dan oleh anggota Kongres KM-ITB
dalam sidang paripurna
2. Ketua Kongres KM-ITB tidak berhak untuk mengatasnamakan Kongres KMITB dan mengeluarkan keputusan kecuali dari hasil keputusan sidang
3. Ketua Kongres KM-ITB bertanggung jawab terhadap anggota Kongres KMITB.
4. Bila Ketua Kongres KM-ITB tidak melaksanakan tugasnya atau melakukan
sesuatu yang melebihi haknya, dapat dimintai pertanggungjawaban
sekurang-kurangnya diusulkan oleh 1/5 anggota Kongres KM-ITB
Pasal 39 :
2.
3.
4.
Staf sekretariat tidak mempunyai hak suara dalam sidang Kongres KM-ITB
5.
Pasal 40 :
dengan cara
Waktu-waktu sidang
1. Kongres KM-ITB mengadakan sidang untuk mengesahkan Ketua Kabinet
KM-ITB, MWA Wakil Mahasiswa, Ketua Tim Beasiswa KM-ITB dan penentuan
garis besar kebijakan KM-ITB
2. Kongres KM-ITB bersidang sewaktu-waktu bila dipandang perlu oleh ketua
Kongres KM-ITB atau atas usul sekurang-kurangnya 1/5 anggota Kongres
KM-ITB
3. Kongres KM-ITB dapat bersidang atas permintaan Ketua Kabinet KM-ITB.
Halaman 9 dari 26
Pasal 42 :
Macam-macam sidang
1.
Sidang istimewa
a. Sidang istimewa merupakan sidang khusus untuk pembahasan
perubahan Konsepsi, AD/ART KM-ITB, referendum dan landasan
kemahasiswaan KM-ITB.
b. Sidang istimewa dianggap sah bila dihadiri oleh 3/4 anggota
Kongres KM-ITB.
c. Keputusan sidang istimewa sah bila disetujui sekurang-kurangnya
2/3 anggota yang hadir.
2.
Sidang paripurna
a. Sidang paripurna merupakan kekuasaan tertinggi dalam Kongres
KM-ITB.
b. Sidang paripurna dianggap sah bila dihadiri oleh (n/2)+1 anggota
Kongres KM-ITB.
c. Sidang paripurna mempunyai wewenang untuk memilih ketua
Kongres KM-ITB, pengesahan Ketua Kabinet KM-ITB, MWA Wakil
Mahasiswa, Ketua Tim Beasiswa KM-ITB, membuat keputusankeputusan Kongres KM-ITB, menentukan garis besar kebijakan KMITB selama setahun masa jabatan dan hal- hal lain yang berkaitan
dengan pelaksanaan garis besar kebijakan KM-ITB.
3.
Sidang komisi
a. Setiap anggota Kongres KM-ITB memilih untuk menjadi anggota
salah satu komisi selama masa kerja Kongres KM-ITB.
b. Jumlah komisi ditentukan sesuai dengan kebutuhan.
c. Komisi Kongres KM-ITB dipimpin oleh seorang ketua dan dapat
dibantu oleh seorang manajer. Ketua komisi dipilih dari dan oleh
anggota komisi dengan dikukuhkan oleh Ketetapan Kongres KM-ITB.
d. Sidang komisi Kongres KM-ITB dipimpin oleh ketua komisi. Sidang
komisi diadakan untuk membahas lebih mendalam masalah
dibidangnya,
menentukan
rencana
kerja,
dan
menanggapi
Sidang darurat
a. Dalam hal sidang paripurna Kongres KM-ITB tidak dapat
dilaksanakan, maka atas usul Ketua Kongres KM-ITB atau sekurangkurangnya 1/5 anggota Kongres KM-ITB dengan persetujuan Ketua
Kongres KM-ITB dapat diadakan sidang darurat pengganti sidang
paripurna.
b. Sidang darurat dianggap sah apabila dihadiri oleh 1/5 anggota
Kongres KM-ITB.
c. Sidang
Halaman 10 dari 26
f.
Pasal 43 :
Pasal 44 :
dan
Unit
Kegiatan
Mahasiswa
untuk
melaksanaan
program
Halaman 11 dari 26
Pasal 47 :
Pada akhir masa jabatannya Kabinet KM-ITB wajib melakukan laporan kerja dan
kinerja dalam sebuah forum terbuka kepada seluruh Anggota KM-ITB.
Pasal 48 :
Pembentukan
1.
Ketua Kabinet KM-ITB dipilih oleh anggota biasa KM-ITB melalui sistem
Pemilu Raya KM-ITB.
2.
3.
Tata tertib dan cara pemilihan anggota Kabinet KM-ITB diatur oleh Ketua
Kabinet KM-ITB.
4.
5.
6.
Pasal 49 :
Kabinet KM-ITB adalah lembaga konsultatif atau koordinatif untuk programprogram himpunan dan unit kegiatan mahasiswa.
Pasal 50 :
Kepengurusan
1. Kabinet KM-ITB terdiri atas seorang ketua, sekretaris, bendahara, dan
ketua bidang atau sebutan sejenisnya.
2. Jumlah bidang atau sebutan sejenisnya disusun menurut kebutuhan.
3. Masa jabatan ketua Kabinet KM-ITB adalah satu periode kepengurusan dan
sesudahnya tidak dapat dipilih kembali.
4. Persyaratan staf Kabinet KM-ITB:
a. Warga Negara Indonesia,
b. Anggota biasa KM-ITB dan tidak terkena sanksi akademik maupun
sanksi organisasi KM-ITB.
5. Ketua Kabinet KM-ITB dinyatakan berhalangan tetap bila:
a. Tidak lagi menjadi Anggota KM-ITB
b. Mengundurkan diri,
c. Diberhentikan oleh Kongres KM-ITB melalui referendum.
Pasal 51 :
Rapat Kabinet KM-ITB diatur dalam tata tertib organisasi Kabinet KM-ITB.
Halaman 12 dari 26
Pasal 52 :
Pasal 53 :
Pasal 54 :
Pasal 55 :
Pasal 56 :
Kepengurusan
1. Kepengurusan Himpunan Mahasiswa Jurusan merupakan hak otonomi
Himpunan Mahasiswa Jurusan menurut AD/ART masing-masing Himpunan
Mahasiswa Jurusan.
3. Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan bertanggung jawab kepada anggota
Himpunan Mahasiswa Jurusan.
Pasal 57 :
Pasal 58 :
Halaman 13 dari 26
BAB VII
UNIT KEGIATAN MAHASISWA
Pasal 59 :
Pasal 60 :
Anggota Unit Kegiatan Mahasiswa yang diakui oleh KM-ITB adalah mahasiswa S1
ITB yang sudah menjalani masa penerimaan anggota baru yang diselenggarakan
oleh setiap Unit Kegiatan Mahasiswa.
Pasal 61 :
Kepengurusan
1. Kepengurusan Unit Kegiatan Mahasiswa merupakan hak otonomi Unit
Kegiatan Mahasiswa
Unit Kegiatan
Mahasiswa.
2. Ketua Unit Kegiatan Mahasiswa dipilih oleh anggota Unit Kegiatan Mahasiswa
masing-masing melalui mekanisme internalnya.
3. Ketua Unit Kegiatan Mahasiswa bertanggungjawab kepada anggota Unit
Kegiatan Mahasiswa.
Pasal 62 :
2.
3.
4.
Unit Kegiatan Mahasiswa harus melakukan koordinasi dengan Kongres KMITB untuk kegiatan eksternal yang mengatasnamakan KM-ITB.
5.
6.
Pasal 63 :
Forum Rumpun Unit Kegiatan Mahasiswa adalah wadah aspirasi yang berfungsi
untuk menyalurkan aspirasi dari Unit Kegiatan Mahasiswa yang memiliki
kesamaan bidang.
Pasal 64 :
Anggota Forum Rumpun Unit Kegiatan Mahasiswa adalah perwakilan dari Unit
Kegiatan Mahasiswa.
Pasal 65 :
Halaman 14 dari 26
BAB IX
TIM BEASISWA KM-ITB
Pasal 66 :
Tim Beasiswa KM-ITB adalah badan eksekutif yang dikontrol oleh Kongres KM-ITB
dengan tetap memperhatikan sifat sosial dan tidak politis serta bertanggung
jawab kepada seluruh mahasiswa ITB dalam menjalankan tugasnya.
Pasal 67 :
2.
3.
Tim
Beasiswa
KM-ITB
memiliki
otonomi
untuk
membentuk
2.
3.
4.
5.
Pasal 69 :
Keuangan Tim Beasiswa KM-ITB dapat diaudit oleh civitas academica sewaktuwaktu bila dianggap perlu.
Pasal 71 :
Tim Beasiswa KM-ITB memiliki hak untuk mengatasnamakan KM-ITB dalam rangka
penyelenggaran beasiswa melalui mekanisme yang disepakati dengan Kongres
KM-ITB.
Pasal 72 :
Tim Beasiswa KM-ITB dalam kegiatannya bersifat sosial dan tidak politis.
Pasal 73 :
di
Halaman 15 dari 26
BAB X
MWA WAKIL MAHASISWA DAN TIM MWA WAKIL MAHASISWA KM-ITB
Pasal 74 :
Pengertian
1. Majelis Wali Amanat (MWA) Wakil Mahasiswa adalah perwakilan
mahasiswa dalam majelis pemegang kekuasaan tertinggi di ITB.
2. Tim MWA Wakil Mahasiswa KM-ITB adalah tim untuk memudahkan dan
membantu tugas- tugas wakil mahasiswa di MWA.
Pasal 75 :
Pasal 76 :
Pasal 77 :
Pasal 78 :
Pasal 79 :
Kongres KM-ITB berhak untuk menarik perwakilan mahasiswa dari MWA ITB.
BAB XI
KEUANGAN
Pasal 80 :
Anggaran
1. Kabinet KM-ITB pada awal masa tugasnya berkewajiban menyusun
Anggaran Pendapatan dan Belanja KM-ITB yang disetujui oleh Kongres KMITB.
2. Dalam hal dibutuhkan perubahan Anggaran Pendapatan Belanja KM-ITB,
Halaman 16 dari 26
Iuran Anggota
1. Iuran Anggota dipungut pada permulaan tahun ajaran.
2. Besar dan pemungutan iuran Anggota KM-ITB diserahkan kepada
kebijaksanaan Kabinet KM-ITB dengan persetujuan Kongres KM-ITB.
3. Dana yang diperuntukkan untuk Kongres KM-ITB adalah 15% dari iuran
Anggota KM-ITB yang diperoleh Kabinet KM-ITB.
Pasal 82 :
Dana Sumbangan
1. Dana Sumbangan adalah dana yang didapat dari berbagai macam sumber di
luar KM-ITB.
2. Himpunan Mahasiswa Jurusan dan Unit Kegiatan Mahasiswa yang
memperoleh Dana Sumbangan dengan membawa nama KM-ITB harus
memberi laporan kepada Kabinet KM-ITB.
Pasal 83 :
Pasal 84 :
Pasal 85 :
Identitas KM-ITB adalah jaket almamater ITB, atribut dengan lambang KM-ITB,
dan bendera KM-ITB.
Pasal 86 :
Pasal 87 :
Pasal 88 :
Pasal 89 :
Pemilu Raya KM-ITB adalah mekanisme untuk memilih Ketua Kabinet KM-ITB dan
MWA Wakil Mahasiswa.
Halaman 17 dari 26
Pasal 90 :
Penyelenggaraan
1.
2.
3.
Pasal 91 :
Pasal 92 :
Pasal 93 :
Musyawarah
Kerja
Halaman 18 dari 26
1. Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga KM-ITB akan diatur dalam ketetapan dan keputusan Kongres KM-ITB.
2. Dengan ditetapkannya Anggaran Rumah Tangga KM-ITB ini, maka
Anggaran Rumah Tangga KM-ITB sebelumnya dinyatakan tidak berlaku.
Disahkan oleh Kongres KM-ITB Bandung Tanggal 2 September 2013
Jam 22.55 WIB
Halaman 19 dari 26
PENJELASAN
ANGGARAN DASAR dan ANGGARAN RUMAH TANGGA
KELUARGA MAHASISWA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
ANGGARAN DASAR KM-ITB
MUKADDIMAH
Sudah Jelas.
BAB I
artinya
sistem
dan
mekanisme
yang
diberlakukan
dalam
kehidupan
Halaman 20 dari 26
6. Efektif dan efisien, artinya struktur, mekanisme, dan fungsi berbagai elemen yang
dibentuk dalam organisasi dapat berjalan secara efektif dan efisien. Birokratisasi,
dualisme fungsi, dan tumpang-tindihnya peran antar badan kelengkapan tidak
dimungkinkan terjadi.
7. Transparan artinya sistem yang dipergunakan dalam mekanisme organisasi harus dapat
dipertanggungjawabkan
secara
terbuka.
Mekanisme-mekanisme
pengambilan
BANDUNG
danUNTUK
TUHAN,
BANGSA
DAN
Halaman 21 dari 26
BAB IX SEMBOYAN
Pasal 20 : Sudah Jelas.
BAB X KEUANGAN
Pasal 21 : Sudah Jelas.
BAB XI PERUBAHAN KONSEPSI, ANGGARAN DASAR, ANGGARAN RUMAH TANGGA DAN LANDASAN
KEMAHASISWAAN KM-ITB
Pasal 22 : Aturan-aturan tersebut harus dipenuhi agar perubahan Konsepsi, AD/ART, dan Landasan
Kemahasiswaan KM-ITB dianggap sah. Jika menggunakan konvensi atau aturan- aturan lain
maka perubahan Konsepsi, AD/ART, dan Landasan Kemahasiswaan KM-ITB tidak sah. Yang
dimaksud landasan kemahasiswaan adalah dasar-dasar kemahasiswaan KM-ITB (misal :
Rancangan Umum Kaderisasi (RUK)).
BAB XII PEMBUBARAN KM-ITB
Pasal 23 : Aturan-aturan tersebut harus dipenuhi agar pembubaran KM-ITB diangap sah. Jika
menggunakan konvensi atau aturan-aturan lain maka pembubaran KM-ITB dianggap tidak
sah.
BAB XIII PERATURAN PERALIHAN
Pasal 24 : Masa peralihan adalah masa dimana Kongres KM-ITB belum dapat terbentuk oleh suatu hal.
BAB XIV PENUTUP
Pasal 25 : Sudah Jelas.
Pasal 26 : Sampai tahun 2013 telah terjadi 6 (enam) kali Amendemen AD/ART KM ITB.
Pasal 27 : Sudah Jelas.
Pasal 28 : Sudah Jelas.
Halaman 22 dari 26
Halaman 23 dari 26
Mahasiswa Elektroteknik
Halaman 24 dari 26
Pasal 62 : 1. Yang dimaksud dengan koordinasi di sini adalah dalam bentuk pembagian wilayah kerja.
Untuk penanganan aspirasi diotonomikan kepada masing-masing forum rumpun unit, 2.
Sudah Jelas, 3. Sudah Jelas, 4. Sudah Jelas, 5. Sudah Jelas, 6. Sudah Jelas.
BAB VIII FORUM RUMPUN UNIT KEGIATAN MAHASISWA
Pasal 63 : Terdapat lima forum rumpun unit kegiatan mahasiswa yaitu forum rumpun unit keagamaan,
olahraga, seni budaya, media, dan pendidikan.
Pasal 64 : Sudah Jelas.
Pasal 65 : Sudah Jelas.
BAB IX TIM BEASISWA KM-ITB
Pasal 66 : Sifat sosial berarti Tim Beasiswa KM-ITB bekerja demi kepentingan umum seluruh anggota
KM-ITB terkait kesejahteraan ekonomi. Tidak politis berarti Tim Beasiswa KM-ITB bekerja
dengan terbebas dari kepentingan politik kelompok/golongan tertentu.
Pasal 67 : Sudah Jelas.
Pasal 68 : Sudah Jelas.
Pasal 69 : 1. Arahan Kerja (AK) Tim Beasiswa KM-ITB dibuat dengan kesepakatan bersama antara Tim
Beasiswa KM-ITB dan Kongres KM-ITB, 2. Sudah Jelas, 3. Sudah Jelas, 4. Sudah Jelas.
Pasal 70 : Audit Keuangan untuk mengaudit keuangan Tim Beasiswa mengenai aliran dana, dana
internal, dan dana simpanan. Audit ini dapat diajukan oleh badan maupun perorangan
sesuai dengan mekanisme dan ketetapan Kongres KM-ITB.
Pasal 71 : Sudah Jelas.
Pasal 72 : Sifat sosial berarti Tim Beasiswa KM-ITB bekerja demi kepentingan umum seluruh anggota
KM-ITB terkait kesejahteraan ekonomi. Tidak politis berarti Tim Beasiswa KM-ITB bekerja
dengan terbebas dari kepentingan politik kelompok/golongan tertentu.
Pasal 73 : 1. Sudah Jelas, 2. Sudah Jelas, 3. Sudah Jelas.
BAB X MWA WAKIL MAHASISWA DAN TIM MWA WAKIL MAHASISWA KM-ITB
Pasal 74 : 1. Sudah Jelas, 2. Sudah Jelas.
Pasal 75 : 1. Sudah Jelas, 2. Sudah Jelas, 3. Sudah Jelas, 4. Sudah Jelas, 5. Sudah Jelas, 6. Sudah
Jelas.
Pasal 76 : 1. Sudah Jelas, 2. Sudah Jelas.
Pasal 77 : 1. Sudah Jelas, 2. Sudah Jelas, 3. Sudah Jelas, 4. Sudah Jelas, 5. Sudah Jelas, 6. Sudah
Jelas.
Pasal 78 : Sudah Jelas.
Pasal 79 : Sudah Jelas.
BAB XI KEUANGAN
Pasal 80 : 1. Sudah Jelas, 2. Sudah Jelas, 3. Sudah Jelas.
Pasal 81 : 1. Sudah Jelas, 2. Sudah Jelas, 3. Sudah Jelas.
Pasal 82 : 1. Sudah Jelas, 2. Sudah Jelas.
Pasal 83 : 1. Sudah Jelas, 2. Sudah Jelas.
Pasal 84 : 1. Sudah Jelas, 2. Sudah Jelas, 3. Sudah Jelas.
BAB XII IDENTITAS DAN ATRIBUT KM-ITB
Pasal 85 : Sudah Jelas.
Pasal 86 : Sudah Jelas.
Pasal 87 : Sudah Jelas.
Halaman 25 dari 26
Pasal 88 : Mekanisme pengatasnamaan atau pernyataan sikap KM-ITB diatur dalam Ketetapan
Kongres KM-ITB.
BAB XIII PEMILU RAYA KM-ITB
Pasal 89 : Sudah Jelas.
Pasal 90 : 1. Sudah Jelas, 2. Sudah Jelas, 3. Sudah Jelas.
BAB XIV REFERENDUM
Pasal 91 : Mekanisme referendum tidak mereduksi kewenangan Kongres KM-ITB karena kongres-lah
yang menentukan kebijakan mana yang perlu memakai referendum atau tidak.
Pasal 92 : Sudah Jelas.
Pasal 93 : Sudah Jelas.
BAB XV PERUBAHAN KONSEPSI, ANGGARAN DASAR, ANGGARAN RUMAH TANGGA DAN LANDASAN
KEMAHASISWAAN KM-ITB
Pasal 94 : 1. Aturanaturan tersebut harus dipenuhi agar perubahan Konsepsi, Anggaran Dasar,
Anggaran Rumah Tangga, dan Landasan Kemahasiswaan KMITB dianggap sah. Jika
menggunakan konvensi atau aturanaturan lain maka perubahan Konsepsi, AD/ART, dan
Landasan Kemahasiswaan KMITB tidak sah. Yang dimaksud landasan kemahasiswaan
adalah dasar-dasar kemahasiswaan KM-ITB (misal : Rancangan Umum Kaderisasi (RUK)),
2. Sudah Jelas.
BAB XVI ATURAN MASA PERALIHAN
Pasal 95 : 1. Sudah Jelas,
2. Aturan-aturan tersebut harus dipenuhi agar peruba-han AD/ART KM-ITB dianggap sah.
Jika menggunakan konvensi atau aturan-aturan lain maka peru-bahan AD/ART KM-ITB
tidak sah.,
3. Sudah Jelas.
BAB XVII PENUTUP
Pasal 96 : 1. Sudah Jelas, 2. Sudah Jelas
Halaman 26 dari 26