Menimbang:
1. Bahwa untuk membangun jaringan komunikasi antar mahasiswa Teknik Lingkungan di
Indonesia perlu dibentuk organisasi dengan jalan diadakan suatu forum bersama sebagai
wahana penyatuan persepsi yaitu Kongres Ikatan Mahasiswa Teknik Lingkungan
Indonesia
2. Bahwa sebagai landasan, arah dan tujuan dari Organisasi Ikatan Mahasiswa Teknik
Lingkungan Indonesia maka perlu adanya Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga Ikatan Mahasiswa Teknik Lingkungan Indonesia.
Mengingat:
1. Pasal 28E ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan
Nasional
3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 1999 tentang Perguruan
Tinggi sebagai Badan Hukum
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan
Pendidikan tinggi dan Pengelolaan Pendidikan Perguruan Tinggi
6. Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 155/U/1998
tentang Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi
7. Keputusan Sidang Kongres Ikatan Mahasiswa Teknik Lingkungan Indonesia 2018
nomor : 1/TUS/KIMTLI/2018 tentang Tata Tertib Kongres Ikatan Mahasiswa Teknik
Lingkungan Indonesia.
Memperhatikan:
Pembahasan peserta Kongres Ikatan Mahasiswa Teknik Lingkungan Indonesia
tentang peninjauan dan penetapan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Ikatan
Mahasiswa Teknik Lingkungan Indonesia
Menetapkan:
Ketetapan Sidang Kongres Ikatan Mahasiswa Teknik Lingkungan Indonesia 2018 nomor :
2/TAP/KIMTLI/2018 tentang Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Ikatan
Mahasiswa Teknik Lingkungan Indonesia.
ANGGARAN DASAR
BAB I
UMUM
Nama
Pasal 1
Organisasi ini bernama Ikatan Mahasiswa Teknik Lingkungan Indonesia yang selanjutnya
disingkat IMTLI
Pasal 2
Organisasi ini berdiri pada tanggal 3 September 1992 dengan nama awal Ikatan Mahasiswa Teknik
Penyehatan Lingkungan Indonesia (IMTPLI) yang berganti nama menjadi IMTLI dan ditetapkan
tanggal 1 Maret 2001 pada Kongres Ikatan Mahasiswa Teknik Lingkungan Indonesia di
Sekolah Tinggi Teknik Lingkungan “YLH” Yogyakarta yang sudah berganti nama menjadi
Institut Teknologi Yogyakarta (ITY)
Kedudukan
Pasal 3
Asas
Pasal 4
Kedaulatan
Pasal 5
Pasal 6
Visi
Pasal 7
Misi
Pasal 8
Tujuan
Pasal 9
Fungsi
Pasal 10
Keanggotaan
Pasal 11
Keuangan
Pasal 12
Kelengkapan Organisasi
Pasal 13
Pasal 14
Atribut
Pasal 15
Pasal baru tentang bendera dan Jaket.
BAB III
PENUTUP
Pembubaran IMTLI
Pasal 15
a. Hal pembubaran IMTLI ditetapkan pada sidang Kongres IMTLI setelah referendum
b. Badan yang melaksanakan ketentuan tentang referendum adalah Kongres IMTLI
c. Hasil referendum mengenai pembubaran IMTLI dianggap sah apabila ¾ anggota
menggunakan hak pilihnya
Aturan Penutup
Pasal 16
Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar akan diatur dalam Anggaran Rumah
Tangga
ANGGARAN RUMAH TANGGA
BAB I
STRUKTUR ORGANISASI
Pasal 1
KONGRES
DPP PB
DPR PR
ANGGOTA
BAB II
KEANGGOTAAN
Anggota
Pasal 2
2.Lembaga Kemahasiswaan Teknik Lingkungan yang dimaksud pada ayat (1) ditetapkan pada
kongres IMTLI
Pasal 3
Hak
Pasal 4
1. Setiap anggota berhak mengeluarkan pendapat secara lisan maupun tulisan dan
diperlakukan sama
2. Setiap anggota berhak memilih dan dipilih
3. Setiap anggota mempunyai hak membela diri
4. Setiap anggota berhak mengikuti program yang dilaksanakan oleh IMTLI
5. Setiap anggota memiliki hak yang sama dalam menggunakan fasilitas IMTLI
6. Setiap anggota berhak mengadakan kegiatan yang mengatasnamakan IMTLI
dan tidak bertentangan dari ketetapan dengan sepengetahuan pengurus regional
Kewajiban
Pasal 5
1. Setiap anggota wajib menjunjung tinggi dan menaati AD/ART dan segala peraturan
yang berlaku di IMTLI.
2. Setiap anggota wajib menjaga dan menjunjung tinggi nama baik IMTLI.
Sanksi
Pasal 6
1. Setiap anggota dapat dikenakan sanksi apabila melanggar AD/ART dan segala
peraturan yang berlaku di IMTLI
2. Sanksi dapat berupa:
a. Peringatan
b. Pencabutan hak keanggotaan
c. Pencabutan keanggotaan
3. Mekanisme penjatuhan sanksi
a. Peringatan pertama berupa surat teguran dalam jangka waktu 35 hari
b. Apabila peringatan pertama tidak diindahkan maka diberikan surat teguran
kedua dalam jangka waktu 20 hari setelah dikeluarkan
c. Apabila setelah 20 hari peringatan kedua tidak diindahkan maka
dilakukan pencabutan hak keanggotaanya.
d. Pencabutan keanggotaan dilakukan disaat kongres.
4. Pasal 6 ayat 2 point a dan b dikeluarkan oleh Ketua Pengurus Besar
5. Pasal 6 ayat 2 point c dikeluarkan oleh Ketua Pengurus Besar atas pertimbangan
dewan pengawas.
6. Apabila anggota IMTLI tidak menghadiri kongres sebanyak 2 kali berturut turut, maka
mekanisme penjatuhan sanksi sesuai pada pasal 6 ayat 3-5
BAB III
KONGRES IMTLI
Tugas
Pasal 7
Wewenang
Pasal 8
Peserta
Pasal 9
Peserta Kongres IMTLI adalah seluruh anggota IMTLI yang mengirimkan perwakilannya
Yang terdiri dari peserta penuh, peserta umum, dan peserta peninjau
Sidang
Pasal 10
Pasal 11
1. Persidangan dalam Kongres IMTLI terdiri dari Sidang Umum, Sidang Istimewa, dan
Sidang Paripurna.
2. Sidang-sidang tersebut mempunyai kekuatan hukum yang sama.
Pasal 12
1. Sidang Umum adalah sidang diawali Kongres IMTLI untuk menjalankan tugasnya
seperti yang termaktub dalam pasal 7 (tujuh) Anggaran Rumah Tangga
2. Sidang Umum berbentuk Sidang Pleno untuk menghasilkan keputusan dan
ketetapan Kongres IMTLI
3. Sidang Umum dianggap sah apabila dihadiri oleh 50 persen dari jumlah peserta Kongres
IMTLI + 1 peserta Kongres IMTLI
Pasal 13
Pasal 14
BAB IV
DEWAN PENGAWAS PUSAT
Pasal 15
Dewan Pengawas Pusat adalah satu orang utusan dari masing-masing anggota IMTLI di luar
pengurus yang idealnya pernah menjabat menjadi Pengurus Besar sebelumnya.
Pasal 16
Hak
Pasal 18
BAB V
PENGURUS BESAR
Pasal 19
1. Pengurus besar merupakan anggota yang diangkat dan diberhentikan oleh Ketua
Pengurus Besar dan ditetapkan melalui rapat kerja IMTLI
2. Masa jabatan pengurus besar IMTLI adalah satu periode kepengurusan seiring masa
jabatan Ketua Pengurus Besar IMTLI, namun dapat dipilih dan/atau mengajukan diri
kembali. Pengurus besar IMTLI membantu Ketua Pengurus Besar IMTLI untuk
melaksanakan tugasnya.
Pasal 20
Pasal 21
Susunan Pengurus
Pasal 22
Ketua IMTLI
Pasal 23
1. Ketua IMTLI, dipilih secara langsung oleh anggota IMTLI melalui Kongres IMTLI
2. Syarat-syarat tentang calon Ketua Pengurus Besar IMTLI adalah :
a. Calon ketua merupakan demisioner pengurus besar IMTLI sebelumnya
BerKetuhanan Yang Maha Esa
b. Warga Negara Indonesia dan berdomisili di Indonesia
c. Menjunjung tinggi Pancasila dan Tri Darma Perguruan Tinggi
d. Sehat jasmani dan rohani
e. Mengerti dan memahami AD/ART dan GBHO IMTLI yang telah ditetapkan
f. Anggota lembaga kemahasiswaan Teknik Lingkungan yang terdaftar di IMTLI
g. Peserta penuh Kongres IMTLI
3. Masa jabatan Ketua Pengurus Besar IMTLI, adalah satu periode kepengurusan
terhitung sejak pelantikan / serah terima jabatan dari Ketua Pengurus Besar IMTLI
yang lama dan setelah itu tidak dapat dipilih kembali.
Pasal 24
1. Melaksanakan visi dan misi serta program kerja IMTLI dengan dibantu oleh Pengurus IMTLI.
2. Mengadakan rapat kerja dan rapat koordinasi.
3. Menyampaikan laporan pertanggungjawaban kepada anggota IMTLI melalui Kongres IMTLI.
4. Memberikan tanggapan atau jawaban terhadap pertanyaan dan/atau rekomendasi dari Dewan
Pengawas.
Pasal 25
1. Memiliki hak prerogatif terhadap status keanggotaan anggota, atas pertimbangan Dewan
Pengawas Pusat IMTLI.
2. Menetapkan dan memutuskan peraturan IMTLI yang tidak bertentangan dengan
peraturan di atasnya.
3. Membentuk tim pelaksana agenda kerja, yang kemudian disahkan dengan surat
keputusan ketua Pengurus Besar IMTLI.
4. Memiliki hak prerogatif dalam pemilihan Pengurus besar.
5. Memiliki hak menjawab didalam Kongres IMTLI.
6. Memiliki hak untuk membela diri dalam Kongres IMTLI.
7. Memiliki hak untuk mengundurkan diri.
Pasal 26
Alat Kelengkapan
Pasal 27
BAB VI
DEWAN PENGAWAS REGIONAL
Pasal 28
Dewan Pengawas Regional adalah satu orang utusan dari masing-masing anggota IMTLI di luar
pengurus yang berada di daerah regional tersebut yang idealnya pernah menjabat menjadi
Pengurus Regional.
Pasal 29
Pasal 30
Hak
Pasal 31
BAB VII
PENGURUS REGIONAL
Pasal 32
1. Pengurus Regional merupakan anggota yang diangkat dan diberhentikan oleh ketua
Regional dan ditetapkan melalui rapat kerja regional IMTLI
2. Masa jabatan Pengurus Regional adalah satu periode kepengurusan seiring jabatan ketua
Pengurus Besar IMTLI namun dapat dipilih dan / atau mengajukan diri kembali
3. Pengurus Regional membantu Ketua Regional untuk melaksanakan tugasnya.
4. Pengurus Regional berasal dari satu Regional yang sama
Pasal 33
Pengurus Regional berhak untuk membuat Program Kerja atas nama IMTLI dengan persetujuan
dari Pengurus Besar
Pasal 34
Susunan Pengurus
Pasal 35
Ketua Regional
Pasal 36
1. Ketua Regional dipilih secara langsung oleh seluruh Anggota Regional melalui
musyawarah regional
2. Syarat-syarat mengenai calon Ketua Regional
a. Calon ketua regional merupakan demisioner pengurus regional
b. BerKetuhanan Yang Maha Esa
c. Warga Negara Indonesia dan berdomisili di Regionalnya masing-masing
d. Menjunjung tinggi Pancasila dan Tri Darma Perguruan Tinggi
e. Sehat jasmani dan rohani
f. Mengerti dan memahami AD/ART dan GBHO IMTLI yang telah ditetapkan
g. Anggota lembaga kemahasiswaan Teknik Lingkungan yang terdaftar di IMTLI
h. Peserta penuh kongres IMTLI.
3. Masa jabatan Ketua Regional adalah satu periode kepengurusan terhitung 30 hari sejak
kongres IMTLI dilaksanakan.
Tugas dan Kewajiban Ketua Regional
Pasal 37
1. Melaksanakan visi dan misi serta Program Kerja IMTLI dengan dibantu oleh Pengurus
Regional
2. Mengadakan rapat kerja dan Rapat Koordinasi dengan Pengurus Regional
3. Menyampaikan laporan pertanggung jawaban kepada Anggota Regional melalui
Musyawarah Regional
4. Menyampaikan laporan pertanggung jawaban kepada Pengurus Besar sebelu Kongres
5. Memberikan tanggapan atau jawaban terhadap pertanyaan dan / atau rekomendasi dari
Dewan Pengawas Regional
6. Bertanggung jawab kepada Pengurus Besar IMTLI
Pasal 38
1. Membentuk tim pelaksana agenda kerja ditingkat Regional dan kemudian di sahkan
dengan surat keputusan ketua Pengurus Besar IMTLI
2. Memiliki hak Prerogatif dalam pemilihan Pengurus Regional
3. Memiliki hak menjawab dalam kongres IMTLI
4. Memiliki hak untuk membela diri dalam Kongres IMTLI
5. Memiliki hak untuk mengundurkan diri
Alat Kelengkapan
Pasal 39
BAB VIII
PERIODE KEPENGURUSAN
Pasal 40
Pasal 41
1. Setiap perwakilan anggota IMTLI yang mengikuti Kongres IMTLI berhak mengajukan
diri sendiri atau satu orang perwakilan lainnya
2. Setiap calon ketua pengurus besar IMTLI diminta kesediaannya oleh pemimpin sidang
untuk dicalonkan sebagai ketua pengurus besar IMTLI
3. Setiap calon ketua pengurus besar IMTLI menyampaikan pokok-pokok
pikirannya meliputi tanggung jawab dan tantangan sebagai ketua pengurus besar
IMTLI, gerakan mahasiswa teknik lingkungan, wawasan mengenai disiplin ilmu
Teknik Lingkungan, situasi aktual nasional khususnya yang berhubungan dengan
profesi teknik lingkungan, wawasan keorganisasian selama 10 menit kemudian
dibuka forum selama-lamanya 20 menit
Pelaksanaan
Pasal 42
Pasal 43
Pemilihan Ketua IMTLI dinyatakan sah apabila diikuti oleh minimal 50 persen dari jumlah
peserta Kongres IMTLI + 1 peserta Kongres IMTLI
BAB X
PERUBAHAN AD/ART
Pasal 44
Perubahan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga hanya dapat dilakukan pada Sidang
Umum Kongres IMTLI
Pasal 45
1. Anggaran Rumah Tangga merupakan bagian tak terpisahkan dari Anggaran Dasar
2. Hal-hal yang belum diatur dalam AD/ART ini akan diatur dalam aturan lainnya
3. AD/ART ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Aula LPPPTK KPTK, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
Hari : Sabtu
Tanggal : 22 Desember 2018
Pukul :
Arga Krisna
Ketua merangkap anggota