Anda di halaman 1dari 16

KETETAPAN

KONGRES IKATAN MAHASISWA TEKNIK LINGKUNGAN INDONESIA NOMOR


2/TAP/KIMTLI/2018
TENTANG
ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN MAHASISWA
TEKNIK LINGKUNGAN INDONESIA

Menimbang:
1. Bahwa untuk membangun jaringan komunikasi antar mahasiswa Teknik Lingkungan di
Indonesia perlu dibentuk organisasi dengan jalan diadakan suatu forum bersama sebagai
wahana penyatuan persepsi yaitu Kongres Ikatan Mahasiswa Teknik Lingkungan
Indonesia
2. Bahwa sebagai landasan, arah dan tujuan dari Organisasi Ikatan Mahasiswa Teknik
Lingkungan Indonesia maka perlu adanya Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga Ikatan Mahasiswa Teknik Lingkungan Indonesia.

Mengingat:
1. Pasal 28E ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan
Nasional
3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 1999 tentang Perguruan
Tinggi sebagai Badan Hukum
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan
Pendidikan tinggi dan Pengelolaan Pendidikan Perguruan Tinggi
6. Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 155/U/1998
tentang Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi
7. Keputusan Sidang Kongres Ikatan Mahasiswa Teknik Lingkungan Indonesia 2018
nomor : 1/TUS/KIMTLI/2018 tentang Tata Tertib Kongres Ikatan Mahasiswa Teknik
Lingkungan Indonesia.

Memperhatikan:
Pembahasan peserta Kongres Ikatan Mahasiswa Teknik Lingkungan Indonesia
tentang peninjauan dan penetapan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Ikatan
Mahasiswa Teknik Lingkungan Indonesia

Menetapkan:
Ketetapan Sidang Kongres Ikatan Mahasiswa Teknik Lingkungan Indonesia 2018 nomor :
2/TAP/KIMTLI/2018 tentang Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Ikatan
Mahasiswa Teknik Lingkungan Indonesia.
ANGGARAN DASAR

BAB I
UMUM

Nama

Pasal 1

Organisasi ini bernama Ikatan Mahasiswa Teknik Lingkungan Indonesia yang selanjutnya
disingkat IMTLI

Waktu dan Tempat

Pasal 2

Organisasi ini berdiri pada tanggal 3 September 1992 dengan nama awal Ikatan Mahasiswa Teknik
Penyehatan Lingkungan Indonesia (IMTPLI) yang berganti nama menjadi IMTLI dan ditetapkan
tanggal 1 Maret 2001 pada Kongres Ikatan Mahasiswa Teknik Lingkungan Indonesia di
Sekolah Tinggi Teknik Lingkungan “YLH” Yogyakarta yang sudah berganti nama menjadi
Institut Teknologi Yogyakarta (ITY)

Kedudukan

Pasal 3

1. IMTLI berkedudukan di Indonesia


2. IMTLI berpusat di lembaga kemahasiswaan asal ketua pengurus besar

Asas

Pasal 4

IMTLI berasaskan Pancasila dan Tri Dharma Perguruan Tinggi

Kedaulatan

Pasal 5

Kongres IMTLI merupakan kedaulatan tertinggi


IMTLI
Sifat

Pasal 6

IMTLI bersifat Independen, Keprofesian dan Demokratis

Visi

Pasal 7

Mewujudkan lembaga mahasiswa teknik lingkungan yang profesional dan independen di


bidang teknik lingkungan dalam strategi global kehidupan berkelanjutan serta memberikan
kontribusi nyata untuk Negara Indonesia

Misi

Pasal 8

1. Membentuk Lembaga Mahasiswa Teknik Lingkungan yang profesional di bidang


teknik lingkungan dalam aksi global kehidupan berkelanjutan
2. Menumbuhkembangkan eksistensi IMTLI dengan mengadakan kegiatan yang
bertujuan untuk mempererat hubungan antar anggota dan pengabdian lingkungan
3. Merangkul seluruh mahasiswa Teknik Lingkungan Indonesia untuk bekerja sama menjadi
bagian dalam memberikan kontribusi nyata yaitu mewujudkan lingkungan hidup yang
lestari.

Tujuan

Pasal 9

Ikatan Mahasiswa Teknik Lingkungan Indonesia bertujuan :


a. mempererat rasa kekeluargaan antar mahasiswa teknik lingkungan se-Indonesia
b. membentuk Lembaga mahasiswa teknik lingkungan yang aktif dan responsif terhadap
masalah lingkungan
c. Turut andil dalam pergerakan bangsa yang mengutamakan kelestarian lingkungan.

Fungsi

Pasal 10

a. Wahana mempererat rasa kekeluargaan antar mahasiswa teknik lingkungan se-


Indonesia
b. Wahana komunikasi dan transfer informasi mahasiswa teknik lingkungan se-Indonesia
c. Wahana meningkatkan wawasan keilmuan, keprofesian di bidang teknik lingkungan
dan kemahasiswaan pada umumnya.
d. Wahana yang menyerap dan menyalurkan serta memantapkan peran mahasiswa teknik
Lingkungan dalam mengatisipasi dan menanggulangi persoalan-persoalan lingkungan
BAB II
ORGANISASI

Keanggotaan

Pasal 11

1. Anggota IMTLI adalah lembaga kemahasiswaan yang menaungi mahasiswa Teknik


Lingkungan disetiap Perguruan Tinggi di Indonesia.
2. Anggota IMTLI secara sah ditetapkan melalui Kongres IMTLI yang merupakan
Lembaga representasi mahasiswa secara langsung.

Keuangan

Pasal 12

Keuangan IMTLI bersumber dari:


a. Iuran anggota
b. Usaha-usaha yang sah dan halal
c. Sumbangan yang tidak mengikat

Kelengkapan Organisasi

Pasal 13

Kelengkapan Organisasi terdiri dari :


a. Kongres IMTLI
b. Dewan Pengawas Pusat IMTLI
c. Pengurus Besar IMTLI
d. Dewan Pengawas Regional IMTLI
e. Pengurus Regional IMTLI
f. Anggota
Lambang

Pasal 14

Lambang Organisasi IMTLI terdiri dari:


a. Bumi yang berbentuk bulat melambangkan visi dan misi IMTLI
b. Akar melambangkan suatu kehidupan dengan ciri dinamis yang selalu tumbuh dan
berkembang
c. Lima lingkaran yang sejajar melambangkan Pancasila
d. Lingkaran bertuliskan Ikatan Mahasiswa Teknik Lingkungan Indonesia
melambangkan kesatuan tujuan IMTLI
e. Lingkaran pelindung melambangkan kekuatan persatuan yang melingkupi IMTLI
f. Bingkai segi 8 melambangkan kekuatan persatuan yang melingkupi IMTLI
g. Warna hijau dan biru melambangkan kehidupan yang berkelanjutan
h. Warna kuning keemasan melambangkan kemuliaan dan kewibawaan
i. Warna hitam melambangkan keabadian
j. Warna o r a n y e melambangkan bumi dengan segala sumber daya yang terkandung
di dalamnya
k. Ungu muda melambangkan independensi IMTLI

Atribut
Pasal 15
Pasal baru tentang bendera dan Jaket.

BAB III
PENUTUP

Pembubaran IMTLI

Pasal 15

a. Hal pembubaran IMTLI ditetapkan pada sidang Kongres IMTLI setelah referendum
b. Badan yang melaksanakan ketentuan tentang referendum adalah Kongres IMTLI
c. Hasil referendum mengenai pembubaran IMTLI dianggap sah apabila ¾ anggota
menggunakan hak pilihnya

Aturan Penutup

Pasal 16

Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar akan diatur dalam Anggaran Rumah
Tangga
ANGGARAN RUMAH TANGGA

BAB I
STRUKTUR ORGANISASI

Pasal 1

KONGRES

DPP PB

DPR PR

ANGGOTA

BAB II
KEANGGOTAAN

Anggota

Pasal 2

1.Lembaga Kemahasiswaan Teknik Lingkungan yang mendaftarkan diri sebagai


anggota baru IMTLI dengan cara :
a. Mengajukan surat permohonan secara tertulis untuk menjadi anggota IMTLI yang
ditujukan kepada Ketua Pengurus Besar IMTLI dengan membuat surat tembusan melalui
Pengurus Regional
b. Mempunyai kelembagaan mahasiswa yang mempunyai sekretariat tetap dibuktikan
dengan surat pernyataan dari Perguruan Tinggi
c. Memiliki struktur organisasi dan landasan organisasi secara tertulis
d. Adanya surat keputusan yang dikeluarkan dari perguruan tinggi mengenai legalitas
lembaga kemahasiswaan tersebut
e. Mengumpulkan silabus atau kurikulum yang sesuai dengan keprofesian teknik
lingkungan
f. Memenuhi mata kuliah dalam silabus atau kurikulum yang telah ditentukan minimal 50%
dari jumlah mata kuliah + 1 mata kuliah
g. Mengikuti Kongres IMTLI sebanyak 2 kali dalam kurun waktu 3 tahun

2.Lembaga Kemahasiswaan Teknik Lingkungan yang dimaksud pada ayat (1) ditetapkan pada
kongres IMTLI
Pasal 3

Keanggotaan IMTLI dapat hilang karena:


a. Mengundurkan diri
b. Dicabut keanggotaannya
c. Lembaga Kemahasiswaan yang bersangkutan bubar

Hak

Pasal 4

1. Setiap anggota berhak mengeluarkan pendapat secara lisan maupun tulisan dan
diperlakukan sama
2. Setiap anggota berhak memilih dan dipilih
3. Setiap anggota mempunyai hak membela diri
4. Setiap anggota berhak mengikuti program yang dilaksanakan oleh IMTLI
5. Setiap anggota memiliki hak yang sama dalam menggunakan fasilitas IMTLI
6. Setiap anggota berhak mengadakan kegiatan yang mengatasnamakan IMTLI
dan tidak bertentangan dari ketetapan dengan sepengetahuan pengurus regional

Kewajiban

Pasal 5

1. Setiap anggota wajib menjunjung tinggi dan menaati AD/ART dan segala peraturan
yang berlaku di IMTLI.
2. Setiap anggota wajib menjaga dan menjunjung tinggi nama baik IMTLI.

Sanksi

Pasal 6

1. Setiap anggota dapat dikenakan sanksi apabila melanggar AD/ART dan segala
peraturan yang berlaku di IMTLI
2. Sanksi dapat berupa:
a. Peringatan
b. Pencabutan hak keanggotaan
c. Pencabutan keanggotaan
3. Mekanisme penjatuhan sanksi
a. Peringatan pertama berupa surat teguran dalam jangka waktu 35 hari
b. Apabila peringatan pertama tidak diindahkan maka diberikan surat teguran
kedua dalam jangka waktu 20 hari setelah dikeluarkan
c. Apabila setelah 20 hari peringatan kedua tidak diindahkan maka
dilakukan pencabutan hak keanggotaanya.
d. Pencabutan keanggotaan dilakukan disaat kongres.
4. Pasal 6 ayat 2 point a dan b dikeluarkan oleh Ketua Pengurus Besar
5. Pasal 6 ayat 2 point c dikeluarkan oleh Ketua Pengurus Besar atas pertimbangan
dewan pengawas.
6. Apabila anggota IMTLI tidak menghadiri kongres sebanyak 2 kali berturut turut, maka
mekanisme penjatuhan sanksi sesuai pada pasal 6 ayat 3-5
BAB III
KONGRES IMTLI

Tugas

Pasal 7

Kongres IMTLI mempunyai tugas:


a. Memutuskan Tata Tertib Kongres IMTLI
b. Menetapkan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga IMTLI
c. Menetapkan Garis-Garis Besar Haluan Organisasi IMTLI
d. Membahas usulan dan menetapkan Rekomendasi IMTLI
e. Memilih dan menetapkan Ketua Pengurus Besar IMTLI periode baru
f. Membentuk dan menetapkan dewan pengawas IMTLI
g. Membahas dan menetapkan hal-hal yang dianggap perlu

Wewenang

Pasal 8

Kongres IMTLI mempunyai wewenang:


a. Membuat ketetapan dan keputusan yang hanya dapat dibatalkan pada Kongres IMTLI
b. Membuat peraturan pelaksanaan selain AD/ART yang diperlukan untuk keperluan
organisasi
c. Menetapkan pimpinan sidang Kongres IMTLI
d. Menetapkan pertanggungjawaban Pengurus Besar IMTLI periode sebelumnya
e. Meminta laporan Dewan Pengawas Pusat periode sebelumnya
f. Melaksanakan Ketentuan tentang referendum

Peserta

Pasal 9

Peserta Kongres IMTLI adalah seluruh anggota IMTLI yang mengirimkan perwakilannya
Yang terdiri dari peserta penuh, peserta umum, dan peserta peninjau

Sidang

Pasal 10

Tata tertib diatur dan diputuskan dalam persidangan Kongres IMTLI

Pasal 11

1. Persidangan dalam Kongres IMTLI terdiri dari Sidang Umum, Sidang Istimewa, dan
Sidang Paripurna.
2. Sidang-sidang tersebut mempunyai kekuatan hukum yang sama.
Pasal 12

1. Sidang Umum adalah sidang diawali Kongres IMTLI untuk menjalankan tugasnya
seperti yang termaktub dalam pasal 7 (tujuh) Anggaran Rumah Tangga
2. Sidang Umum berbentuk Sidang Pleno untuk menghasilkan keputusan dan
ketetapan Kongres IMTLI
3. Sidang Umum dianggap sah apabila dihadiri oleh 50 persen dari jumlah peserta Kongres
IMTLI + 1 peserta Kongres IMTLI

Pasal 13

1. Sidang Istimewa dapat dilaksanakan untuk:


a. Meminta pertanggungjawaban dan membebastugaskan Ketua Pengurus Besar jika
mengundurkan diri dan atau terbukti melanggar AD/ART, GBHO, dan atau ketetapan
Kongres IMTLI lainnya.
b. Memilih dan menetapkan pengganti Ketua Pengurus Besar yang telah
dibebastugaskan dan atau berhalangan tetap sampai periode kepengurusan berakhir
2. Sidang Istimewa dapat dilakukan apabila disetujui oleh 2/3 peserta Kongres IMTLI.

Pasal 14

1. Sidang paripurna adalah sidang yang meminta pertanggungjawaban pengurus besar


IMTLI
2. Sidang paripurna berbentuk sidang pleno untuk mendengarkan pertanggungjawaban
pengurus besar IMTLI
3. Sidang paripurna dianggap sah apabila dihadiri oleh 50% dari jumlah peserta Kongres
IMTLI +1 peserta Kongres IMTLI

BAB IV
DEWAN PENGAWAS PUSAT

Pasal 15

Dewan Pengawas Pusat adalah satu orang utusan dari masing-masing anggota IMTLI di luar
pengurus yang idealnya pernah menjabat menjadi Pengurus Besar sebelumnya.

Pasal 16

1. Dewan Pengawas Pusat terdiri dari koordinator dan anggota.


2. Mekanisme pemilihan koordinator diatur dengan keputusan Dewan Pengawas Pusat.
3. Dalam melaksanakan tugasnya, koordinator dan anggota dapat dibantu oleh
kelengkapan-kelengkapan yang dianggap perlu.

Tugas dan Wewenang Dewan Pengawas Pusat


Pasal 17

1. Mengawasi kinerja Pengurus IMTLI dalam melaksanakan ketetapan Kongres IMTLI.


2. Memberi masukan kepada Pengurus IMTLI guna kemajuan IMTLI
3. Mengusulkan dan mengadakan sidang istimewa bila dianggap perlu.
4. Menampung dan menindaklanjuti aspirasi dan pengaduan anggota IMTLI
5. Menyelenggarakan Kongres IMTLI yang pelaksanaan diserahkan kepada penitia
terpilih dari salah satu lembaga.
6. Memberi masukan kepada pengurus besar berdasarkan hasil evaluasi kinerja PB IMTLI
demisioner untuk kemajuan IMTLI di masa yang akan datang

Hak

Pasal 18

1. Memiliki hak bertanya kepada pengurus IMTLI.


2. Memberikan memorandum kepada Ketua IMTLI.

BAB V
PENGURUS BESAR

Pasal 19

1. Pengurus besar merupakan anggota yang diangkat dan diberhentikan oleh Ketua
Pengurus Besar dan ditetapkan melalui rapat kerja IMTLI
2. Masa jabatan pengurus besar IMTLI adalah satu periode kepengurusan seiring masa
jabatan Ketua Pengurus Besar IMTLI, namun dapat dipilih dan/atau mengajukan diri
kembali. Pengurus besar IMTLI membantu Ketua Pengurus Besar IMTLI untuk
melaksanakan tugasnya.

Hak Pengurus Besar

Pasal 20

Membuat keputusan yang dianggap perlu dalam menjalankan GBHO IMTLI

Kewajiban Pengurus Besar

Pasal 21

1. Melaksanakan dan menjunjung tinggi asas dan tujuan IMTLI


2. Menjunjung tinggi AD/ART IMTLI
3. Menyerap dan menyalurkan aspirasi setiap anggota IMTLI
4. Pengurus besar menyampaikan pertanggungjawaban kepada anggota IMTLI melalui
Kongres IMTLI.

Susunan Pengurus
Pasal 22

1. Pengurus besar IMTLI sekurang-kurangnya terdiri dari :


a. Ketua Pengurus Besar
b. Sekretaris
c. Bendahara
2. Pembentukan kepengurusan merupakan hak prerogatif Ketua Pengurus Besar Terpilih

Ketua IMTLI

Pasal 23

1. Ketua IMTLI, dipilih secara langsung oleh anggota IMTLI melalui Kongres IMTLI
2. Syarat-syarat tentang calon Ketua Pengurus Besar IMTLI adalah :
a. Calon ketua merupakan demisioner pengurus besar IMTLI sebelumnya
BerKetuhanan Yang Maha Esa
b. Warga Negara Indonesia dan berdomisili di Indonesia
c. Menjunjung tinggi Pancasila dan Tri Darma Perguruan Tinggi
d. Sehat jasmani dan rohani
e. Mengerti dan memahami AD/ART dan GBHO IMTLI yang telah ditetapkan
f. Anggota lembaga kemahasiswaan Teknik Lingkungan yang terdaftar di IMTLI
g. Peserta penuh Kongres IMTLI
3. Masa jabatan Ketua Pengurus Besar IMTLI, adalah satu periode kepengurusan
terhitung sejak pelantikan / serah terima jabatan dari Ketua Pengurus Besar IMTLI
yang lama dan setelah itu tidak dapat dipilih kembali.

Tugas dan Kewajiban Ketua IMTLI

Pasal 24

1. Melaksanakan visi dan misi serta program kerja IMTLI dengan dibantu oleh Pengurus IMTLI.
2. Mengadakan rapat kerja dan rapat koordinasi.
3. Menyampaikan laporan pertanggungjawaban kepada anggota IMTLI melalui Kongres IMTLI.
4. Memberikan tanggapan atau jawaban terhadap pertanyaan dan/atau rekomendasi dari Dewan
Pengawas.

Hak dan Wewenang Ketua IMTLI

Pasal 25

1. Memiliki hak prerogatif terhadap status keanggotaan anggota, atas pertimbangan Dewan
Pengawas Pusat IMTLI.
2. Menetapkan dan memutuskan peraturan IMTLI yang tidak bertentangan dengan
peraturan di atasnya.
3. Membentuk tim pelaksana agenda kerja, yang kemudian disahkan dengan surat
keputusan ketua Pengurus Besar IMTLI.
4. Memiliki hak prerogatif dalam pemilihan Pengurus besar.
5. Memiliki hak menjawab didalam Kongres IMTLI.
6. Memiliki hak untuk membela diri dalam Kongres IMTLI.
7. Memiliki hak untuk mengundurkan diri.
Pasal 26

Ketua Pengurus Besar IMTLI bertanggung jawab kepada Kongres IMTLI

Alat Kelengkapan

Pasal 27

Dalam menjalankan tugas pengurus besar mempunyai alat kelengkapan:


a. Rapat kerja nasional, dilakukan sekurang-kurangnya satu kali dalam setahun dan
dihadiri oleh pengurus IMTLI dan anggota
b. Rapat Pengurusan dilakukan untuk koordinasi

BAB VI
DEWAN PENGAWAS REGIONAL

Pasal 28

Dewan Pengawas Regional adalah satu orang utusan dari masing-masing anggota IMTLI di luar
pengurus yang berada di daerah regional tersebut yang idealnya pernah menjabat menjadi
Pengurus Regional.

Pasal 29

1. Dewan Pengawas Regional terdiri dari koordinator dan anggota.


2. Mekanisme pemilihan koordinator diatur dengan keputusan Dewan Pengawas Regional.
3. Dalam melaksanakan tugasnya, koordinator dan anggota dapat dibantu oleh
kelengkapan-kelengkapan yang dianggap perlu.

Tugas dan Wewenang Dewan Pengawas


Regional

Pasal 30

1. Mengawasi kinerja Pengurus Regional dalam melaksanakan ketetapan musyawarah


regional
2. Memberi masukan kepada Pengurus Regional guna kemajuan IMTLI
3. Menampung dan menindaklanjuti aspirasi dan pengaduan anggota IMTLI

Hak

Pasal 31

1. Memiliki hak bertanya kepada Pengurus Regional.


2. Memberikan memorandum kepada Ketua Regional.

BAB VII
PENGURUS REGIONAL

Pasal 32

1. Pengurus Regional merupakan anggota yang diangkat dan diberhentikan oleh ketua
Regional dan ditetapkan melalui rapat kerja regional IMTLI
2. Masa jabatan Pengurus Regional adalah satu periode kepengurusan seiring jabatan ketua
Pengurus Besar IMTLI namun dapat dipilih dan / atau mengajukan diri kembali
3. Pengurus Regional membantu Ketua Regional untuk melaksanakan tugasnya.
4. Pengurus Regional berasal dari satu Regional yang sama

Pasal 33

Pengurus Regional berhak untuk membuat Program Kerja atas nama IMTLI dengan persetujuan
dari Pengurus Besar

Tugas dan Wewenang Pengurus Regional

Pasal 34

1. Melaksanakan dan menjunjung tinggi asas dan tujuan IMTLI


2. Menjunjung tinggi AD/ART IMTLI
3. Melaksanakan mandat yang diberikan oleh Pengurus Besar

Susunan Pengurus

Pasal 35

1. Pengurus Regional IMTLI sekurang-kurangnya terdiri dari


a. Ketua Regional
b. Sekertaris
c. Bendahara
2. Pembentukan kepengurusan regional merupakan hak Prerogatif ketua Regional terpilih
dengan sepengetahuan Pengurus Besar

Ketua Regional

Pasal 36

1. Ketua Regional dipilih secara langsung oleh seluruh Anggota Regional melalui
musyawarah regional
2. Syarat-syarat mengenai calon Ketua Regional
a. Calon ketua regional merupakan demisioner pengurus regional
b. BerKetuhanan Yang Maha Esa
c. Warga Negara Indonesia dan berdomisili di Regionalnya masing-masing
d. Menjunjung tinggi Pancasila dan Tri Darma Perguruan Tinggi
e. Sehat jasmani dan rohani
f. Mengerti dan memahami AD/ART dan GBHO IMTLI yang telah ditetapkan
g. Anggota lembaga kemahasiswaan Teknik Lingkungan yang terdaftar di IMTLI
h. Peserta penuh kongres IMTLI.
3. Masa jabatan Ketua Regional adalah satu periode kepengurusan terhitung 30 hari sejak
kongres IMTLI dilaksanakan.
Tugas dan Kewajiban Ketua Regional

Pasal 37

1. Melaksanakan visi dan misi serta Program Kerja IMTLI dengan dibantu oleh Pengurus
Regional
2. Mengadakan rapat kerja dan Rapat Koordinasi dengan Pengurus Regional
3. Menyampaikan laporan pertanggung jawaban kepada Anggota Regional melalui
Musyawarah Regional
4. Menyampaikan laporan pertanggung jawaban kepada Pengurus Besar sebelu Kongres
5. Memberikan tanggapan atau jawaban terhadap pertanyaan dan / atau rekomendasi dari
Dewan Pengawas Regional
6. Bertanggung jawab kepada Pengurus Besar IMTLI

Hak dan Wewenang Ketua Regional

Pasal 38

1. Membentuk tim pelaksana agenda kerja ditingkat Regional dan kemudian di sahkan
dengan surat keputusan ketua Pengurus Besar IMTLI
2. Memiliki hak Prerogatif dalam pemilihan Pengurus Regional
3. Memiliki hak menjawab dalam kongres IMTLI
4. Memiliki hak untuk membela diri dalam Kongres IMTLI
5. Memiliki hak untuk mengundurkan diri

Alat Kelengkapan

Pasal 39

Dalam menjalanakan tugas pengurus regional mempunyai alat kelengkapan:


a. Rapat Kerja Regional
b. Rapat Koordinasi Regional

BAB VIII
PERIODE KEPENGURUSAN

Pasal 40

Periode kepengurusan IMTLI adalah 1 tahun masa kepengurusan


BAB IX
PEMILIHAN KETUA PENGURUS BESAR IMTLI

Mekanisme Pemilihan Ketua Pengurus Besar IMTLI

Pasal 41

1. Setiap perwakilan anggota IMTLI yang mengikuti Kongres IMTLI berhak mengajukan
diri sendiri atau satu orang perwakilan lainnya
2. Setiap calon ketua pengurus besar IMTLI diminta kesediaannya oleh pemimpin sidang
untuk dicalonkan sebagai ketua pengurus besar IMTLI
3. Setiap calon ketua pengurus besar IMTLI menyampaikan pokok-pokok
pikirannya meliputi tanggung jawab dan tantangan sebagai ketua pengurus besar
IMTLI, gerakan mahasiswa teknik lingkungan, wawasan mengenai disiplin ilmu
Teknik Lingkungan, situasi aktual nasional khususnya yang berhubungan dengan
profesi teknik lingkungan, wawasan keorganisasian selama 10 menit kemudian
dibuka forum selama-lamanya 20 menit

Pelaksanaan

Pasal 42

Pemilihan Ketua Pengurus Besar IMTLI, dilakukan pada Kongres IMTLI.

Syarat Sah Pemilihan Ketua IMTLI

Pasal 43

Pemilihan Ketua IMTLI dinyatakan sah apabila diikuti oleh minimal 50 persen dari jumlah
peserta Kongres IMTLI + 1 peserta Kongres IMTLI

BAB X
PERUBAHAN AD/ART

Pasal 44

Perubahan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga hanya dapat dilakukan pada Sidang
Umum Kongres IMTLI

Pasal 45

1. Anggaran Rumah Tangga merupakan bagian tak terpisahkan dari Anggaran Dasar
2. Hal-hal yang belum diatur dalam AD/ART ini akan diatur dalam aturan lainnya
3. AD/ART ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Aula LPPPTK KPTK, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
Hari : Sabtu
Tanggal : 22 Desember 2018
Pukul :

KONGRES IKATAN MAHASISWA TEKNIK LINGKUNGAN INDONESIA


PRESIDIUM SIDANG I

Arga Krisna
Ketua merangkap anggota

PRESIDIUM SIDANG II PRESIDIUM SIDANG III

Rafly Rizqullah Nurdin Komang Ayu Santi Saraswati


Wakil ketua merangkap anggota Wakil ketua merangkap anggota

Anda mungkin juga menyukai