Anda di halaman 1dari 11

MINERALOGI Mineralogi merupakan ilmu bumi yang berfokus pada sifat kimia, struktur kristal, dan fisika (termasuk

optik) dari mineral. Studi ini juga mencakup proses pembentukan dan perubahan mineral. Pada awalnya, mineralogi lebih menitikberatkan pada sistem klasifikasi mineral pembentuk batuan. International Mineralogical ssociation merupakan suatu organisasi yang beranggotakan organisasi!organisasi yang mewakili para ahli mineralogi dari masing!masing negara. ktifitasnya mencakup mengelolaan penamaan mineral (melalui "omisi Mineral #aru dan $ama Mineral), lokasi mineral yang telah diketahui, dsb. Sampai dengan %&&' telah terdapat lebih dari '&&& spesies mineral yang diakui oleh IM . (ari kesemua itu, )*& dapat digolongkan +umum,, *& lainnya +terkadang,, dan sisanya +jarang, sampai +sangat jarang, #elakangan ini, dangan disebabkan oleh perkembangan teknik eksperimental (seperti defraksi neutron) dan kemampuan komputasi yang ada, telah memungkinkan simulasi prilaku kristal berskala atom dengan sangat akurat, ilmu ini telah berkembang luas hingga mencakup permasalahan yang lebih umum dalam bidang kimia anorganik dan fisika padat. Meskipun demikan, bidang ini tetap berfokus pada struktur kristal yang umumnya dijumpai pada mineral pembentuk batuan (seperti pada pero-skites, mineral lempung dan kerangka silikat). Secara khusus, bidang ini telah mencapai kemajuan mengenai hubungan struktur mineral dan kegunaannya. di alam, contoh yang menonjol berupa akurasi perhitungan dan perkiraan sifat elastic mineral, yang telah membuka pengetahuan yang mendalam mengenai prilaku seismik batuan dan ketidakselarasan yang berhubungan dengan kedalaman pada seismiogram dari mantel bumi. Sehingga, dalam kaitannya dengan hubungan antara fenomena berskala atom dan sifat!sifat makro, ilmu mineral (seperti yang umumnya diketahui saat ini) kemungkinan lebih berhubungan dengan ilmu material daripada ilmu lainnya. Kristal Kristal adalah suatu padatan yang atom, molekul, atau ion penyusunnya terkemas secara teratur dan polanya berulang melebar secara tiga dimensi. Secara umum, /at cair membentuk kristal ketika mengalami proses pemadatan. Pada kondisi ideal, hasilnya bisa berupa kristal tunggal, yang semua atom!atom dalam padatannya +terpasang, pada kisi atau struktur kristal yang sama, tapi, secara umum, kebanyakan kristal terbentuk secara simultan sehingga menghasilkan padatan polikristalin. Misalnya, kebanyakan logam yang kita temui sehari!hari merupakan polikristal.

Struktur kristal mana yang akan terbentuk dari suatu cairan tergantung pada kimia cairannya sendiri, kondisi ketika terjadi pemadatan, dan tekanan ambien. Proses terbentuknya struktur kristalin dikenal sebagai kristalisasi. Meski proses pendinginan sering menghasilkan bahan kristalin, dalam keadaan tertentu cairannya bisa membeku dalam bentuk non!kristalin. (alam banyak kasus, ini terjadi karena pendinginan yang terlalu cepat sehingga atom!atomnya tidak dapat mencapai lokasi kisinya. Suatu bahan non!kristalin biasa disebut bahan amorf atau seperti gelas. 0erkadang bahan seperti ini juga disebut sebagai padatan amorf, meskipun ada perbedaan jelas antara padatan dan gelas. Proses pembentukan gelas tidak melepaskan kalor lebur jenis (#ahasa Inggris1 latent heat of fusion). "arena alasan ini banyak ilmuwan yang menganggap bahan gelas sebagai cairan, bukan padatan. 0opik ini kontro-ersial, silakan lihat gelas untuk pembahasan lebih lanjut. Struktur kristal terjadi pada semua kelas material, dengan semua jenis ikatan kimia. 2ampir semua ikatan logam ada pada keadaan polikristalin. logam amorf atau kristal tunggal harus diproduksi secara sintetis, dengan kesulitan besar. "ristal ikatan ion dapat terbentuk saat pemadatan garam, baik dari lelehan cairan maupun kondensasi larutan. "ristal ikatan ko-alen juga sangat umum. 3ontohnya adalah intan, silika dan grafit. Material polimer umumnya akan membentuk bagian!bagian kristalin, namun panjang molekul!molekulnya biasanya mencegah pengkristalan menyeluruh. 4aya 5an der 6aals lemah juga dapat berperan dalam struktur kristal. 3ontohnya, jenis ikatan inilah yang menyatukan lapisan!lapisan berpola heksagonal pada grafit. "ebanyakan material kristalin memiliki berbagai jenis cacat kristalografis. 7enis dan struktur cacat!cacat tersebut dapat berefek besar pada sifat!sifat material tersebut. Meskipun istilah +kristal, memiliki makna yang sudah ditentukan dalam ilmu material dan fisika /at padat, dalam kehidupan sehari!hari +kristal, merujuk pada benda padat yang menunjukkan bentuk geometri tertentu, dan kerap kali sedap di mata. #erbagai bentuk kristal tersebut dapat ditemukan di alam. #entuk!bentuk kristal ini bergantung pada jenis ikatan molekuler antara atom!atom untuk menentukan strukturnya, dan juga keadaan terciptanya kristal tersebut. #unga salju, intan, dan garam dapur adalah contoh!contoh kristal. #eberapa material kristalin mungkin menunjukkan sifat!sifat elektrik khas, seperti efek feroelektrik atau efek pie/oelektrik. "elakuan cahaya dalam kristal dijelaskan dalam optika kristal. (alam struktur dielektrik periodik serangkaian sifat!sifat optis unik dapat ditemukan seperti yang dijelaskan dalam kristal fotonik.

"ristalografi adalah studi ilmiah kristal dan pembentukannya Bapak Mineralogi Dunia Pada )**8, 8' tahun setelah 3olumbus menemukan daratan yang disebutnya $ew 6orld, sebuah buku dipublikasikan dari wilayah pertambangan di selatan 9eip/ig, 7erman. (itulis dalam bahasa latin buku itu bertajuk1 (e :e Metalicca (Sifat!sifat lami Metal). #uku yang terbagi dalam )% bab itu isinya membahas soal kandungan bijih besi, tambang, metode penambangan beserta alat!alat perlengkapannya, peleburan, kadar logam, tembaga, perak, timah, merkuri, dan antimoni. Memakai ilustrasi buku itu juga mengupas tentang emas, bismut, metal, dan seng. Penulisnya, seorang dokter asal 7erman Georg Bauer lebih dikenal sebagai Georgius Agricola. "arya yang maha hebat itu mendunia setelah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris. #uku itu pun terkenal dikalangan insinyur pertambangan. 0ak heran bila gricola pun dinobati sebagai penggagas ilmu geologi. (ia menyumbang studi lanjutan sistematik yang berkaitan dengan bumi, bebatuan yang terkandung di dalamnya, mineral, dan fosil. Menyumbang pengetahuan dasar tentang ilmu geologi pertambangan dan metalurgi, mineralogi, geologi struktur, dan palaentologi. 9ahir di Glauchau, 7erman Selatan, gricola belajar sastra ;unani dan 9atin di 9eip/ig <ni-ersity. Pada )*%%, dia belajar ilmu pengobatan. Pertama di 9eip/ig dan kemudian melanjutkan ke #ologna dan Padua, Italia. Setelah meraih gelar dokter pada )*%8. Setahun kemudian ia membuka praktik di 7oachimsthal. :upanya, gricola tak pernah benar!benar tertarik dengan profesinya sebagai dokter. "ehidupan di 7oachimsthal yang dikenal sebagai pusat pertambangan= khususnya perak= waktu itu telah meracuninya. gricola lantas banting stir dengan mempelajari pertambangan dan geologi. "ali ini gricola benar!benar serius. 0ak hanya belajar dia juga melakukan pengamatan lapangan. (an bukan hanya bebatuan dan mineral saja yang dipelajarinya. 0api juga setiap aspek teknologi pertambangan. Pindah ke 3hemnit/, )*>8 yang juga merupakan kota pusat pertambangan. (i sanalah gricola menulis bukunya yang termashyur itu1 (e :e Metallica yang rampung ditulisnya pada )***. 0ak lama kemudian di tahun yang sama gricola wafat. #uku itupun lantas dipublikasikan tanpa disaksikan olehnya, )**8.

Sebelumnya, )*'8, gricola sempat menulis sebuah buku bertajuk (e ?rtu et 3ausis Subterraneorum. Isinya menjelaskan bahwa angin dan dan air merupakan unsur geologi yang dahsyat. 3ontohnya gempa bumi dan meletusnya gunung berapi akibat uap air di bawah tanah dan gas karena pemanasan di dalam bumi. 4@?M 4$@0

Studi mengenai magnetisasi telah dikenal sekitar 400 tahun yang lalu. Orang yang pertama kali melakukan penelitian magnetisasi bumi secara ilmiah adalah Sir William Gilbert(1540 160 !. Gilbert adalah "rang yang pertama kali melihat bah#a medan magnet bumi eki$alen dengan arah utara selatan sumbu r"tasi bumi. %enemuan Gilbert kemudian diperdalam "leh &an Wrede (1'4 ! untuk mel"kalisir endapan bi(ih besi dengan mengukur $ariasi magnet di permukaan bumi. )asil penelitiannya kemudian dibukukan "leh *halen (1'+,! dengan (udul -. *he /0aminati"n O1 2r"n Ore 3ep"site 4y 5agnetic 5easurement. yang kemudian men(adi pi"nir bagi pengukuran magnetisasi bumi (Ge"magnet! 5et"de magnet adalah salah satu met"de ge"1isika yang digunakan untuk menyelidiki k"ndisi permukaan bumi dengan meman1aatkan si1at kemagnetan batuan yang diidenti1ikasikan "leh kerentanan magnet batuan. 5et"de ini didasarkan pada pengukuran $ariasi intensitas magnetik di permukaan bumi yang disebabkan adanya $ariasi distribusi (an"mali! benda termagnetisasi di ba#ah permukaan bumi. &ariasi intensitas medan magnetik yang terukur kemudian dita1sirkan dalam bentuk distribusi bahan magnetik diba#ah permukaan6 kemudian di(adikan dasar bagi pendugaan keadaan ge"l"gi yang mungkin teramati. %engukuran intensitas medan magnetik dapat dilakukan di darat6 laut maupun udara. Susceptibilitas magnet batuan adalah harga magnet suatu batuan terhadap pengaruh magnet6 yang pada umumnya erat kaitannya dengan kandungan mineral dan "ksida besi. Semakin besar kandungan mineral magnetit di dalam batuan6 akan semakin besar harga susceptibilitasnya. 5et"da ini sangat c"c"k untuk pendugaan struktur ge"l"gi ba#ah permukaan dengan tidak mengabaikan 1akt"r k"ntr"l adanya kenampakan ge"l"gi di permukaan dan kegiatan gunungapi. 5et"de magnetik sering digunakan dalam ekspl"rasi minyak bumi6 panas bumi6 dan batuan mineral serta bisa diterapkan pada pencarian pr"speksi benda7benda arke"l"gi. 8.8 9n"mali 5agnet 9n"mali magnet ter(adi karena adanya $ariasi medan magnet kearah spasial secara regi"nal. %"la an"mali ini dicirikan "leh pergantian antara an"mali p"siti17negati1 dan se(a(ar dengan sumbu pemekarannya. %"la ini dikenal dengan sebutan :;"ne "1 striped magnetic an"malies.. )asil in$erse an"mali ini6 dengan dibantu "leh data radi"metri6 umur lantai samudra yang bertambah terhadap (arak dari sumbu pemekaran dan kecepatan rata7rata pemekarannya dapat diturunkan. 2ntensitas medan magnet dipermukaan bumi diukur menggunakan magnet"meter. )asil pengukuran dari magnet"meter ini berupa pen(umlahan dari medan magnet bumi utama6 $ariasi medan magnet bumi yang berhubungan dengan $ariasi kerentanan magnet batuan6 medan magnet remanen dan $ariasi harian akibat akti$itas di matahari. &ariasi medan magnet bumi yang berhubungan dengan $ariasi kerentanan magnet batuan sangat berhubungan dengan $ariasi k. )arga an"maly pada suatu titik amat digunakan dengan cara menghilangkan medan pertama6 ketiga6 dan keempat pada harga megnet pengukuran. 9n"mali magnetik dapat diturunkan dengan menggunakan hubungan %"iss"n<s dari persamaan yang berhubungan denganan"mali gaya berat (gra$itasi!. 4erdasarkan si1at medan magnet bumi dan si1at kemagnetan bahan pembentuk batuan6 maka

bentuk medan magnetik an"maly yang ditimbulkan "leh benda penyebabnya tergantung pada1.2nklinasi medan magnet bumi disekitar benda penyebab 8.Ge"metri benda penyebab .=ecenderungan arah dip"l dip"l magnet didalam benda penyebab 4.Orientasi arah dip"le dip"le magnet benda penyebbab terhadap arah medan bumi. 8. 2ntensitas 5agnetisasi Gaya magnet (>! adalah gaya tarik menarik ? t"lak7men"lak dari dua kutub magnet (m16m8! yang ber(arak r. )ukum @"l"umb> A m1.m8?(B.r8! 3imana B A k"nstanta permeabilitas magnet Suatu medan magnetik yang ditempatkan pada suatu medan magnet akan mengalami magnetisasi "leh imbas magnetik yang dide1inisikan sebagai2A5?& 3imana - 5 A m"men magnetik deikutub (dip"le! 2 A (arak antara kutub Cm dan m & A $"lum benda 5"men magnet (5! adalah besaran $ekt"r yang meman(ang dari kutub negati1 ke kutub p"siti1. 2ntensitas magnetik (2! adalah m"men magnet per satuan $"lume. 2ntensitas magnet ini sebanding dengan kuat medan magnet dan arahnya searah dengan medan magnet yang menginduksi. Susceptibility?kerentanan magnetik (k! merupakan tingkat kemagnetan suatu benda untuk termagnetisasi. 2 A k. ) 3imana- 2 A intensitas magnetik ) A kuat medan magnet Dilai k pada batuan semakin besar (ika dalam batuan tersebut semakin banyak di(umpai mineral7 mineral bersi1at magnetik. 4erdasarkan nilai k dibagi tiga kel"mp"k (enis material dan batuan peyusun lit"l"gi bumi6 yaitu%aramagnetik - 5empunyai nilai k yang bernilai p"siti1 @"nt"h - "li$ine6 bi"tit. >er"magnetik - 5empunyai nilai k yang sangat besar dan p"siti1 @"nt"h- besi dan nikel. 3iamagnetik - 5empunyai nilai k yang negati1 @"nt"h- gra1it6 gysum6 Euart; 8.4 Si1at 5agnetik 4atuan Si1at magnetik material pembentuk batuan batuan dapat dibagi men(adi 1.3iamagnetik 3alam batuan diamagnetik at"m at"m pembentuk batuan mempunyai kulit elektr"n berpasangan dan mempunyai spin yang berla#anan dalam tiap pasangan. Fika mendapat medan magnet dari luar "rbit6 elektr"n tersebut akan berpresesi yang menghasilkan medan magnet lemah yang mela#an medan magnet luar tadi mempunyai Susceptibilitas k negati1 dan kecil dan Susceptibilitas k tidak tergantung dari pada medan magnet luar. @"nt"h - bismuth6 gra1it6 gipsum6 marmer6 kuarsa6 garam.(Da@l! 8.%aramagnetisme

3i dalam paramagnetik terdapat kulit elektr"n terluar yang belum (enuh yakni ada elektr"n yang spinnya tidak berpasangan dan mengarah pada arah spin yang sama. Fika terdapat medan magnetik luar6 spin tersebut berpresesi menghasilkan medan magnet yang mengarah searah dengan medan tersebut sehingga memperkuatnya. 9kan tetapi m"men magnetik yang terbentuk ter"rientasi acak "leh agitasi termal6 "leh karena itu bahan tersebut dapat dikatakan mempunyai si1at Susceptibilitas k p"siti1 dan sedikit lebih besar dari satu. Susceptibilitas k bergantung pada temperatur. @"nt"h - pir"ksen6 "li$in6 garnet6 bi"tit6 am1ib"lit dll. 3alam benda7benda magnetik6 medan yang dihasilkan "leh m"men7m"men magnetik at"mik permanen6 cenderung untuk membantu medan luar6 sedangkan untuk dielektrik7dielektrikmedan dari dip"l7dip"l selalu cenderung untuk mela#an medan luar6 apakah dielektrik mempunyai dip"l7dip"l yang terinduksi atau di"rientasikan. .>err"magnetic *erdapat banyak kulit electr"n yang hanya diisi "leh suatu electr"n sehingga mudah terinduksi "leh medan luar.keadaan ini diperkuat lagi "leh adanya kel"mp"k7kel"mp"k bahan berspin searah yang membentuk dip"le7dip"l magnet (d"main! mempunyai arah sama6 apalagi (ika didalam medan magnet luar. 5empunyai si1at susceptibilitas k p"siti1 dan (auh lebih besar dari satu. Susceptibilitas k bergantung dari temperature. @"nt"h - besi6 nikel6 k"balt. 4.9nti1err"magnetik %ada bahan anti1err"magnetik d"main7d"main tadi menghasilkan dip"le magnetic yang saling berla#anan arah sehingga m"men magnetic secara keseluruhan sangat kecil. 4ahan anti1err"magnetik yang mengalami cacat kristal akan mengalami medan magnet kecil dan suseptibilitasnya seperti pada bahan paramagnetic suseptibilitas k seperti paramagnetic6 tetapi harganya naik sampai dengan titik curie kemudian turun lagi menurut h"kum curie7#eiss. @"nt"h - hematit ( >e8O !. 5.>errimagnetik %ada bahan 1errimagnetik d"main7d"main tadi (uga saling antiparalel tetapi (umlah dip"l pada masing7masing arah tidak sama sehingga masih mempunyai resultan magnetisasi cukup besar. Suseptibilitasnya tinggi dan tergantung temperatur. @"nt"h - magnetit ( >e O4 !6 ilmenit ( >e*iO !6 pirh"tit ( >eS !. 4erdasarkan pr"ses ter(adinya maka ada dua macam magnet 5agnet induksi ( bergantung pada suseptibilitasnya menyebabkan an"maly pada medan magnet bumi !. 5agnet permanen - bergantung pada se(arah pembentukan batuan tadi.

=emagnetan kristal adalah si1at mineral terhadap gaya tarik magnet. Gntuk mengetahui hal tersebut6 dapat dilakukan dengan cara mendekatkan mineral dengan magnet. Si1at yang ter(adi berupamineral tertarik "leh magnet atau mineral tidak tertarik "leh magnet. =emagnetan ter(adi ketika ada suatu ketidakseimbangan dalam struktur susunan i"n7i"n besi.

4esi ditemukan dalam dua prinsip i"nik yang dinamakan i"n besi belerang (1err"us i"ns! dan i"n asam besi (1erric i"ns!. 2"n besi belerang bermuatan C8 H sedangkan i"n asam besi bermuatan C . =edua i"n mempunyai perbedaan at"mic radii karena muatan yang lebih tinggi pada i"n asam besi menarik elektr"n yang mengelilingi i"n secara kuat. )al ini dapat mend"r"ng kearah i"n yang berbeda yang sedang ditempatkan dalam p"sisi terpisah pada suatu struktur kristal. /lektr"n bergerak dari besi belerang ke i"n asam besi yang bermuatan lebih p"siti1 menciptakan suatu medan magnet yang lemah. Si1at kemagnetan suatu mineral dibedakan men(adi yaitu -

1. Ferromagnetik 5ineral 1err"magnetik ialah mineral yang dapat ditarik "leh magnet dengan kuat. @"nt"h mineral >err"magnetik

5agnetite 5aghemite %yrrh"tite


besi dan nikel.

2. Paramagnetik 5ineral paramagnetik ialah mineral yang dapat ditarik "leh magnet6 tetapi tertarik dengan lemah. @"nt"h mineral paramagnetik Siderite @hr"mite

@"lumbite >ranklinite 2lmenite *antalite6 dll


oli-ine, biotit.

3. Diamagnetik 5ineral diamagnetik adalah mineral yang tidak dapat ditarik sedikitpun "leh magnet (tidak terpengaruh "leh gaya tarik magnet!. )al ini ter(adi karena dalam mineral ini tidak terdapat unsur besi (>e!. @"nt"h mineral diamagnetik %ir"lusit =uarsa

Serpentin6 dll
grafit, gysum, Auart/

=ristal memiliki berbagai si1at khas6 dimana kita dapat menentukan kristal tersebut dengan menggunakan ke khasan dari suatu kristal. 4erikut si1at7si1at khas dari mineral A. Rasa

Iasa bukanlah yang pertama atau mungkin yang terakhir dalam mendiskripsi mineral. Damun6 rasa kadang7kadang merupakan suatu karakteristik yang sangat baik dan suatu kunci dalam mengidenti1ikasi beberapa mineral. Gmumnya mineral yang biasa dirasa?dicicipi adalah garam7batuan atau halit6 tetapi ada beberapa lain mineral yang mempunyai suatu rasa yang membedakan. =etika merasakan suatu mineral6 (anganlah langsung men(ilat mineral tersebut karena kemungkinan mineral tersebut beracun. )al yang perlu dilakukan yaitu membasahi (ari lalu sentuhkan (ari tersebut ke mineral kemudian (ilatlah (ari tersebut. 3engan cara ini6 seandainya mineral tersebut beracun maka hanya sedikit racun yang masuk ke mulut. 4eberapa mineral mempunyai rasa yang unik dan tidak dapat diuraikan kecuali garis besarnya6 tetapi dengan berlatih dan menc"ba6 mineral bisa dengan mudah dikenali. 4erikut ini beberapa c"nt"h mineral yang mempunyai rasa tertentu 7 4"ra0(alkali manis! 7 @halcanthit(l"gam manis! 7 Glauberit(pahit agak asin! 7 )alit (asin! 7 )anksit (asin! 7 Sil$it (pahit! B. Ketembusan Cahaya

=etembusan cahaya adalah kemampuan mineral untuk mele#atkan cahaya?sinar. Si1at ini dibedakan men(adi kel"mp"k6 yaitu 1. *I9DS%9I9D 52D/I9J *ransparan mineral ialah si1at mineral dimana mineral tersebut mampu mele#atkan cahaya dan

tembus pandang seperti kaca. @"nt"h transparan mineral 7 *"pa; 7 =alsit 8. *I9DSJG@/D* 52D/I9J *ranslucent mineral ialah si1at mineral dimana mineral tersebut tembus cahaya tetapi tidak tembus pandang. @"nt"h translucent mineral 7 Witherit 7 Gipsum . O%9= 52D/I9J Opak adalah si1at mineral dimana mineral tidak tembus cahaya meskipun dalam bentuk helaian?lembaran yang sangat tipis. 4iasanya mineral ini mempunyai kilap metalik. @"nt"h Opak mineral 7 4i0byite 7 )ematit C. BAU MI !RA" 4eberapa mineral mempunyai bau tertentu. %ada umumnya6 bau mineral tidaklah begitu tercium kecuali mineral tersebut baru sa(a digali. @"nt"h mineral yang memiliki bau yaitu 5ineral sul1ur dan (uga kel"mp"k mineral sul1ida ( markasit6 galena6 kalk"sit6 dll! mempunyai bau yang sangat menyengat dan khas. 9rsen"pirit (mineral arsenik yang beracun! berbau seperti ba#ang putih ketika mineral ini dihancurkan. D. R!AK#I D! $A A#AM 5ineral yang dapat bereaksi dengan asam cenderung merupakan kel"mp"k mineral karb"nat. =el"mp"k ini dicirikan dengan adanya gugus ani"n k"mpleks6 yaitu @O 87. Ieaksi dengan asam akan menyebabkan mineral men(adi tidak stabildan akan memutuskan ikatan dan membentuk air dan @O8. Sebagai c"nt"h kalsit6 reaksinya yaitu@a@O C 8)(C1! 7777777K @a(C8! C )8O C @O8 (gas! %ada reaksi ini ter(adi suatu gelembung dan buih. Gelembung dan buih ini merupakan reaksi yang menandai adanya i"n karb"nat. Gntuk mendeteksi i"n karb"nat biasanya digunakan asam )@l. I/9=S2 4OW/D
Sebelum membahasa tentang reaksi bowen, ada baiknya kita tahu tentang batuan beku. #atuan beku adalah batuan yang terbentuk dari membekunya magma cair yang terdesak ke permukaan bumi dan mengalami pendinginan. Magma ialah materi kental, panas, berpijar dan merupakan senyawa silikat yang berada di bawah kondisi tekanan dan suhu yang tinggi di dalam tubuh bumi.

#atuan beku terbentuk menjadi beberapa jenis. 7enis!jenis batuan beku tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu 1 ). komposisi magma %. kecepatan magma untuk mendingin. #owen adalah seorang ilmuwan berkebangsaan "anada yang berhasil bereksperimen dan berhasil menjelaskan tentang hubungan antara kecepatan mendingin suatu magma dengan pembentukan macam!macam tipe batuan. Pada cairan magma yang mendingin dan membeku, ukuran kristal mineral berangsur! angsur membesar dan ada yang mengendap. "ristal yang tetap tinggal pada cairan magma bereaksi dengan kristal yang lain kemudian membentuk suatu mineral yang baru. #ermacam!macam tipe batuan beku dapat terbentuk sangat bergantung dari mineral!mineral yang ada pada magma cair pada awalnya. #owen menggolongkan pembentukan batu tersebut ke dalam dua kelompok, yaitu reaksi ferromagnesium yang tidak menerus (discontinuous) dan reaksi feldspar plagioclase yang terus menerus (continuous) . Reaksi feldspar plagioclase menerus (continuous) ialah reaksi dimana mineral batuan yang terbentuk mempunyai komposisi yang berbeda tetapi mempunyai struktur kimia yang sama . Sedangkan reaksi ferromagnesium yang tidak terus menerus (discontinuous) ialah reaksi dimana mineral-mineral batuan yang terbentuk mempunyai komposisi kimia yang berlainan dan struktur kristal yang berlainan. <rutan reaksi #owen untuk reaksi ferromagnesium yang tidak terus menerus yaitu 1 Mineral yang paling awal dinyatakan dari magma yang berkomposisi basalt yaitu oli-ine dan kalsium!rich plagioklas. Saat proses pendinginan, reaksi oli-in dengan sisa cairan membentuk mineral yang baru, yaitu piroksin. :eaksi piroksin berubah ke bentuk ampibole, dan ampibole membentuk biotit. (an dari sini terlihat bahwa dari mineral awal menuju mineral akhir mempunyai struktur kristal yang berbeda. :eaksi #owen ini dapat membantu kita untuk memahami mengapa mineral tertentu cenderung terjadi B muncul bersama!sama di dalam batuan beku gunung berapi. Sebagai contoh yaitu batu karang yang mafic, batu basal dan gabbro yang cenderung berisi mineral oli-ine, pyroCene, dan calcium!rich plagioclase feldspar. Mineral tersebut adalah mineral yang mengkristal pada temperatur yang tinggi. 3ontoh lain yaitu batu karang sialic atau felsic seperti granit dan rhyolite cenderung berisi kwarsa, kalium feldspar, sodium!rich plagioclase feldspar, dan kadang!kadang musco-ite. Mineral tersebut adalah mineral yang mengkristal pada temperatur yang lebih rendah. :eaksi #owen juga membantu kita dalam memahami mengapa mineral tertentu tidak terjadi bersama!sama di dalam batuan beku gunung berapi. Sebagai contoh, oli-ine dan kwarsa tidak mungkin untuk terjadi di dalam batuan beku gunung berapi yang sama, sebab oli-ine adalah suatu mineral temperatur tinggi, dan kwarsa adalah suatu mineral temperatur rendah.

Anda mungkin juga menyukai