Anda di halaman 1dari 2

2.2. Fraktur Humerus2.2.1.

Defenisi Fraktur humerus adalah hilangnya kontinuitas tulang , tulang rawan sendi,tulang rawan epifisial baik yang bersifat total maupun parsial pada tulang humerus. 2 2.2.2. Etiologi Kebanyakan fraktur dapat saja terjadi karena kegagalan tulang humerusmenahan tekanan terutama tekanan membengkok, memutar, dan tarikan. 2 Trauma dapat bersifat 2 :1. LangsungTrauma langsung menyebabkan tekanan langsung pada tulang dan terjadifraktur pada daerah tekanan. Fraktur yang terjadi biasanya bersifat kominutif dan jaringan lunak ikut mengalami kerusakan.2. Tidak langsungTrauma tidak langsung terjadi apabila trauma dihantarkan ke daerah yanglebih jauh dari daerah fraktur.Tekanan pada tulang dapat berupa 2 :1. Tekanan berputar yang menyebabkan fraktur bersifat oblik atau spiral2. Tekanan membengkok yang menyebabkan fraktur transversal3. Tekanan sepanjang aksis tulang yang dapat menyebabkan fraktur impaksi,dislokasi, atau fraktur dislokasi4. Kompresi vertikal yang dapat menyebabkan fraktur kominutif atau memecah5. Trauma oleh karena remuk 6. Trauma karena tarikan pada ligament atau tendon akan menarik sebagiantulang 2.2.3. Epidemiologi Di Amerika Serikat, fraktur diafisis humerus terjadi sebanyak 1,2% kasusdari seluruh kejadian fraktur, dan fraktur proksimal humerus terjadi sebanyak 5,7% kasus dari seluruh fraktur. 7 Sedangkan kejadian fraktur distal humerus terjadi sebanyak 0,0057% kasus dari seluruh fraktur. 8 Walaupun berdasarkan datatersebut fraktur distal humerus merupakan yang paling jarang terjadi, tetapi telahterjadi peningkatan jumlah kasus, terutama pada wanitu tua dengan osteoporosis.

8 Fraktur proksimal humerus sering terjadi pada usia dewasa tua denganumur rata-rata 64,5 tahun. Sedangkan fraktur proksimal humerus merupakanfraktur ketiga yang paling sering terjadi setelah fraktur pelvis dan fraktur distalradius. Fraktur diafisis humerus lebih sering pada usia yang sedikit lebih mudayaitu pada usia rata-rata 54,8 tahun. 7 2.2.4. Klasifikasi Fraktur humerus dapat diklasifikasikan sebagai berikut:1. Fraktur Proximal Humerus2. Fraktur Shaft Humerus3. Fraktur Distal Humerus 2.2.4.1. Fraktur Proksimal Humerus (9,10) Pada fraktur jenis ini, insidensinya meningkat pada usia yg lebih tua yang terkaitdengan osteoporosis. Perbandingan wanita dan pria adalah 2:1.Mekanisme trauma pada orang dewasa tua biasa dihubungkan dengankerapuhan tulang (osteoporosis). Pada pasien dewasa muda, fraktur ini dapatterjadi karena high-energy trauma , contohnya kecelakaan lalu lintas sepedamotor. Mekanisme yang jarang terjadi antara lain peningkatan abduksi bahu,trauma langsung, kejang, proses patologis: malignansi.Gejala klinis pada fraktur ini adalah nyeri, bengkak, nyeri tekan, nyeri padasaat digerakkan, dan dapat teraba krepitasi. Ekimosis dapat terlihat dinding dadadan pinggang setelah terjadi cedera. Hal ini harus dibedakan dengan cederatoraks.

Anda mungkin juga menyukai