Anda di halaman 1dari 3

PERSALINAN

Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta, dan selaput ketuban keluar dari
uterus ibu. Persalinan dimulai (inpartu) sejak uterus berkontraksi dan menyebabkan
perubahan pada serviks (membuka dan menipis) (JNPK-KR DepKes RI, 2008; 37)
Bentuk Persalinan Berdasarkan Definisi Menurut Mochtar (1998:91)
a. Persalinan Spontan
Bila persalinan seluruhnya berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri.
b. Persalinan Buatan
Bila persalinan dengan bantuan tenaga dari luar
c. Persalinan biasa (normal) atau persalinan spontan adalah proses Lahirnya
bayi pada LBK dengan tenaga ibu sendiri, tanpa bantuan alat-alat serta tidak
melukai ibu dan bayi yang umumnya berlangsung kurang dari 24 jam
d. Persalinan luar biasa (abnormal) ialah persalinan pervaginam dengan
bantuan alat-alat atau melalui dinding perut dengan operasi caesarea

Cara melahirkan seorang ibu seringkali dipengaruhi kebudayaan yang berlaku di
sekitarnya. Begitu pula dengan ritual dan kebiasaan yang mereka lakukan sebelum
atau setelah persalinan. Berikut beberapa ritual persalinan yang biasa dilakukan para
ibu di berbagai belahan dunia.
Eropa
Para ibu di Belanda merasa lebih nyaman dan senang melahirkan di rumah.
Sehingga, negara tersebut pun tercatat sebagai pelaku homebirth tertinggi di Eropa.
Setelah melahirkan, para ibu akan dibantu oleh perawat untuk mengurusi semua
kebutuhan ia dan bayinya, termasuk menyelesaikan pekerjaan rumah tangga.
Sementara di Jerman, bayi baru lahir akan dibungkus dalam kemeja ayahnya
terlebih dahulu, sebelum diserahkan pada ibunya. Hal ini dilakukan agar bayi
memiliki kesempatan untuk merasakan ikatan dengan kedua orangtuanya.
Asia
Di Cina, seorang ibu yang baru melahirkan wajib beristirahat di rumah selama
sebulan setelah melahirkan. Mereka akan dibantu oleh seorang asisten atau ibu
mertua dalam menyelesaikan semua pekerjaan rumah tangga dan juga menjaga Si
Bayi.
Di Jepang, bumil tidak dianjurkan mengalami kenaikan berat badan melebihi 10 kg
selama masa kehamilan. Sebab para bidan yakin, kenaikan berat badan yang
berlebihan akan mempersulit proses persalinan. Para suami pun dilarang masuk ke
ruang bersalin. Sementara di desa nelayan terpencil Jepang, wanita terbiasa
melahirkan di laut.
Wanita di India Utara, harus berjuang untuk bisa melahirkan dengan layak. Di sana,
rumah sakit sangat jauh dan tak bisa ditempuh dengan kendaraan. Maka mau tak
mau, mereka harus berjalan jauh untuk bisa ke rumah sakit. Mereka menggunakan
tenaga hewan untuk untuk menarik kendaraan mereka, dan dilanjutkan dengan
helikopter. Dalam kondisi hamil besar, wanita hamil dan keluarganya harus
menempuh medan yang membahayakan dan jauh. Belum lagi mereka harus
bertarung dengan dinginnya udara.
Amerika
Wanita di Suku Indian mentato tubuh mereka menjelang proses persalinan, wanita-
wanita yang membantu dalam proses persalinan pun memakai tato di seluruh tubuh,
untuk tujuan tertentu. Proses persalinannya dengan posisi jongkok dan tangan
memegang kayu yang berada di atas kepalanya untuk menahan berat tubuh.
Menurut penduduk asli Amerika, apabila bumil senang merajut saat hamil, maka
rajutannya harus diselesaikan sebelum ia melahirkan, supaya prosesnya tidak
terhambat. Setelah bayi lahir, wanita Amerika pun akan mendapatkan jabatan
tangan formal dari setiap orang yang ditemuinya.
Di Hawai, yang merupakan negara bagian Amerika, proses melahirkan bisa dibantu
dengan lumba-lumba , dimana awalnya ibu yang akan melahirkan sebelumnya
sudah berenang dulu dengan lumba-lumba sebagai perkenalan, proses waterbirth
atau melahirkan di dalam air membuat ibu menjadi relaks selama persalinan.

Walaupun proses persalinan berbeda-beda dari beberapa negara , inti utama
nya adalah mengupayakan kelangsungan hidup dan mencapai drajat kesehatan
yang tinggi bagi ibu dan bayinya melalui berbagai upaya yang terintegrasi dan
lengkap secara intervensi minimal, sehingga prinsip keamanan dan kualitas
pelayanan dapat terjaga pada tingkat optimal.

Anda mungkin juga menyukai