Berdasar daerah: Dialek Jawa Dialek Melayu Dialek Batak Berdasar sarana: Ragam lisan Ragam tertulis
Terikat pada situasi, kondisi, ruang, dan Tidak terikat pada situasi, kondisi, waktu ruang, dan waktu Dipengaruhi tinggi rendah, panjang pendek, dan keras lemahnya suara Dipengaruhi oleh tanda baca
Bahasa yang digunakan dalam keperluan ilmiah adalah ragam tulis. Dalam kaitannya dengan hal ini, dikenal adanya pembakuan bahasa. Nantinya, pembakuan bahasa akan memunculkan ragam tersendiri yaitu ragam baku.
Pemakaian awalan me- dan ber- secara konsisten; Contoh: Ibunya dagang pakaian. Seharusnya: Ibunya berdagang pakaian Pemakaian kata penghubung bahwa atau karena (bila ada) secara konsisten; Contoh: Dia mengatakan anaknya hilang. Seharusnya: Dia mengatakan bahwa anaknya hilang.
Pemakaian partikel lah, -kah, dan pun (bila ada) secara eksplisit dan konsisten; Contoh: Bawa buku ini! Seharusnya: Bawalah buku ini!
Tidak menggunakan konstruksi yang bersifat kedaerahan; Contoh: Bajunya bagus (Klambine apik) Seharusnya: Baju ini bagus. Menghindari pemakaian unsur-unsur leksikal yang terpengaruh oleh unsur-unsur leksikal bahasa dialek atau bahasa sehari-hari; Contoh: Aku suka sama gaya bahasamu. Seharusnya: Aku menyukai gaya bahasamu.
Menghindari pemakaian unsur-unsur ketatabahasaan (seperti imbuhan) yang berasal dari bahasa daerah. Contoh: Aku ngecat dinding rumah. Seharusnya: Aku mengecat dinding rumah.