Anda di halaman 1dari 11

TUGAS ETIKA

Etika Profesi Sarjana Teknik Industri : Supervisor Pabrik


OLEH:
KELOMPOK 2
Nia Yesika (120403046)
Lia Armaya (120403047)
Andre Silaban (120403048)
Fadylla Nasution (120403049)
Savudan Sihombing (120403051)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI
MEDAN

1.

ETIKA PROFESI

1.1. Pengertian Etika Profesi


Etika didefinisikan sebagai the discpline which can act as the performance index
or reference for our control system. Dengan demikian, etika akan memberikan semacam
batasan maupun standar yang akan mengatur pergaulan manusia di dalam kelompok
sosialnya. Dengan demikian etika adalah refleksi dari apa yang disebut dengan self
control, karena segala sesuatunya dibuat dan diterapkan dari dan untuk kepentingan
kelompok sosial (profesi) itu sendiri. Menurut De George profesi adalah pekerjaan yang
dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk menghasilkan nafkah hidup dan yang
mengandalkan suatu keahlian.
Etika Profesi adalah suatu tindakan refleksi atau self control dalam pekerjaan yang
dilakukan untuk kepentingan sosial atau sendiri dalam suatu bidang keahlain tertentu.
Etika profesi sangat penting dalam bidang keteknikan dikarenakan suatu profesi harus
mempunyai tanggung jawab, keadilan, dan otonomi.
Tanggung jawab terhadap pelaksanaan pekerjaan itu dan terhadap hasil, serta
terhadap dampak dari profesi tersebut untuk kehidupan orang lain. Keadilan disini
menuntut suatu profesi memberikan kepada siapa saja apa yang menjadi haknya. Otonomi
dalam etika profesi dimaksudkan agar setiap profesional memiliki dan di beri kebebasan
dalam menjalankan profesinya.
Apabila profesi keteknikan dilakukan tanpa etika maka akan berakibat fatal
terhadap intuisinya, orang-orang yang bekerja dalam suatu intuisi tersebut, masyarakat
luas, serta akan berakibat fatal terhadap lingkungan. Profesi dalam bidang keteknikan
harus dilakukan dengan kesadaran penuh terhadap pengabdian kepada masyarakat.

1.2.

Etika Seorang Engineer


Etika pada engineering adalah suatu standar yang menjadi acuan seorang engineer

kepada publik , klien , pimpinan dan terhadap profesi nya sebagai seorang engineer , etika
akan menjadi arahan untuk engineer dalam mengembangkan , menyebarluaskan dan
meningkatkan kualitas skill atau keahliannya dalam bidang pekerjaan yang dia tangani
sekaligus bertanggung jawab terhadap keselamatan dan kesejahteraan masyarakat umum.

Dasar dan pedoman engineer yaitu :

Keselamatan

Integritas

Kompetensi

Ketiga hal ini menjadi sangat penting seorang engineer karena seorang engineer
dituntut untuk mampu bertanggung jawab dengan pekerjaannya kemudian Integritas yag
tinggi juga harus dimiliki oleh seorang engineer karena semua proses pekerjaan dari
seorang engineer harus berlandaskan fakta , jujur , terbuka dan mampu dipertanggung
jawabkan , dan tidak kalah penting adalah Kompetensi , seorang engineer harus
berkompeten karena dia lah yang akan merangkai atau menyusun suatu rancangan atau
suatu pekerjaan sehingga apabila engineering tidak berkomptensi maka bisa dipastikan
pekerjaannya akan tidak sesuai dengan yang seharusnya dikerjakan dan tentunya juga tidak
dapat dipetanggung jawabkan ke publik karena kurangya kompetensi atau kemampuan
yang benar - benar ahli dari seorang engineer

1.3.

Peranan Etika Profesi dalam Bidang Teknik Industri


Etika menjadi atribut pembeda yang membedakan antara manusia dengan mahluk

hidup yang lainnya. Manusia dikatakan sebagai mahluk yang memiliki sebuah derajat yang
tinggi di dunia ini, salah satunya karena adanya etika. Berikut ini adalah salah satu contoh
etika yang telah disepakati oleh suatu organisasi yaitu tentang kode etik seorang sarjana
Teknik Industri dan Manajemen Industri. Semoga menjadi contoh untuk kita semua.
Untuk lebih menghayati Kode Etik Profesi Sarjana Teknik Industri dan Manajemen
Industri Indonesia dalam operasionalisasi sesuai bidang masing-masing, dan sadar
sepenuhnya akan tanggung jawab sebagai warga negara maupun sebagai sarjana, akan
panggilan pertumbuhan dan pengembangan pembangunan di Indonesia maka kami Sarjana
Teknik Industri dan Manajemen Industri bersepakat untuk lebih mempertinggi pengabdian
kepada Bangsa, Negara dan Masyarakat. Selaras dengan dasar negara yaitu
PANCASILA maka disusunlah kode etik profesi berikut ini yang harus dipegang dengan
keyakinan bahwa penyimpangan darinya merupakan pencemaran kehormatan dan
martabat Sarjana Teknik dan Manajemen Industri Indonesia.

PASAL 1:
Dalam melaksanakan tugas yang dipercayakan kepadanya Sarjana Teknik Industri dan
Manajemen Industri akan selalu mengerahkan segala kemampuan dan pengalamannya
untuk selalu berupaya mencapai hasil yang terbaik didalam keluhuran budi dan
kemanfaatan masyarakat luas secara bertanggung jawab.
PASAL 2:
Dalam melaksanakan tugas yang melibatkan disiplin dan pengetahuan lain, Sarjana Teknik
Industri dan Manajemen Indutstri akan senatiasa menghormati dan menghargai
keterlibatan mereka, dan akan selalu mendayagunakan disiplin Teknik Indutri dan
Manajemen Industri akan dapat lebih dioptimalkan dalam upaya mencapai hasil terbaik.
PASAL 3:
Sarjana Teknik Industri dan Manajemen Industri bertanggung jawab atas pengembangan
keilmuan dan penerapannya dimasyarakat, dan akan selalu berupaya agar tercapai kondisi
yang efisien dan optimal dalam segenap upaya bagi perbaikan dalam pembangunan dan
pemeliharaan sistem.
PASAL 4:
Sarjana Teknik Industri dan Manajemen Industri mempunyai rasa tanggung jawab yang
tinggi dan di dalam melaksanakan tugasnya tidak akan melakukan perbuatan tidak jujur,
mencemarkan atau merugikan sesama rekan sekerja.
PASAL 5:
Sarjana Teknik Industri dan Manajemen Industri akan selalu bersikap dan bertindak
bijaksana terhadap sesama rekannya dan terutama kepada rekan mudanya; selalu
mengusahakan kemajuan untuk meningkatkan kemampuan dan kecakapan, bagi dirinya
pribadi, bagi masyarakat maupun bagi pengebangan Teknik Industri dan Manajemen
Industri

di

Indonesia

2.

SUPERVISOR PABRIK

2.1

Pengertian Supervisor Pabrik


Supervisor berasal dari kata supervise yang maknanya adalah mengawasi. Seorang

supervisor adalah seseorang yang menangani orang-orang yang memproduksi dan atau
melakukan kinerja pelayanan. Seorang supervisor bertanggung jawab untuk hasil atas
orang-orang yang diawasi terutama mutu dan jumlah dari produk dan pelayanan.Seorang
supervisor juga bertanggung jawab melakukan pertemuan sesuai dengan kebutuhan
karyawan guna membicarakan kepentingan dan tugas.
Bidang ini mengawasi jalannya sistem produksi di pabrik. Supervisor membutuhkan
pengetahuan tentang ergonomi kerja, statistik dan ilmu teknik industri lainnya.

Supervisor adalah seorang manajer yang bertanggungjawab kepada manajer yang


lebih tinggi dan tugas utamanya memimpin pekerja pada taraf operasional. Para supervisor
adalah barisan terdepan dari manajemen yang langsung berhadapan dengan para pekerja.
Jadi supervisor termasuk dalam jajaran manajemen, namun memiliki fungsi yang berbeda
dari para manajer yang lain. Para manajer yang lain bertanggungjawab dan membawahi
sesama manajer, jadi membawahi orang-orang yang termasuk satu kelompok. Supervisor
tidak demikian, ia mempunyai hubungan kerja dengan dua kelompok yang berbeda. Ke
atas bertanggungjawab kepada kelompok manajer, ke bawah memimpin kelompok kerja.
Agar dapat menjalankan fungsinya dengan baik, supervisor harus dapat diterima dan
dihormati oleh kedua kelompok tersebut. Ini berarti bahwa supervisor harus menjadi
anggota rangkap dari dua kelompok. Ia berdiri dengan satu kaki dalam kelompok manajer
dan kaki lain dalam kelompok pekerja. Jika demikian bagaimanakah peranan supervisor
dalam organisasi/perusahaan.

2.2.

Keterampilan Supervisor Pabrik


Setidaknya seorang supervisor memiliki beberapa macam keterampilan yang

berhubungan dengan posisinya sebagai supervisor. Beberapa keterampilan itu antara lain :
1. Keterampilan dalam kepemimpinan (leadership)
Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang bisa menjalin hubungan yang harmonis
dengan yang dipimpin
- Working on : wibawa (power on)
- Working for : pembantu bagi orang yang disupervisi
- Working mithin : bersama-sama

2. Keterampilan dalam proses kelompok


Supervisor harus terampil :
- Membangkitkan semangat kerjasama
- Merumuskan tujuan
- Merencanakan bersama
- Mengambil keputusan bersama
- Menciptakan tanggung jawab bersama
- Menilai dan merivisi bersama

3. Keterampilan dalam hubungan insani (human relation)


Supervisor tidak semata-mata berurusan dengan aspek meteril tetapi berhadapan dengan
manusia-manusia yang berbeda perilaku.
- Hubungan pribadi : pribadi orang yang bersangkutan
- Hubungan fungsionil : fungsi yang dijalankan seseorang
- Hubungan instrumental : didasarkan atas pandangan memperalat bawahan
- Hubungan konsensionil : didsarkan atas kebiasaan atau kelaziman yang berlaku.

4. Keterampilan dalam administrasi personal


Supervisor harus terampil :
- Menyeleksi anggota/karyawan baru
- Mengorientasi anggota/karyawan baru
- Menempatkan dan menugaskan sesuai kecakapan
- Membina anggota/karyawan baru

5. Keterampilan dalam evaluasi (evaluation)


Supervisor harus terampil :
- Merumuskan tujuan dan norma-norma
- Mengumpukan fakta-fakta perubahan
- Menterapkan kriteria dan menyusun pertimbangan
- Merevisi rencana yang disusun

2.3.

Kode Etik Profesi Supervisor Pabrik


A. Ketentuan Hukum Kode Etik Profesi Supervisor Pabrik
Kode Etik Profesi Supervisor Pabrik ialah aturan tertulis yang harus dipedomani oleh

setiap Insinyur Proses di Indonesia dalam melaksanakan tugas profesi sebagai Supervisor
dalam suatu Pabrik
Pedoman Tingkah Laku Supervisor Pabrik ialah penjelasan dari kode etik profesi seorang
Supervisor Pabrik yang menjadi pedoman bagi mereka, baik dalam menjalankan tugas
profesinya dalam bekerja di suatu pabrik proses maupun dalam kehidupan sosial sebagai
anggota masyarakat.
Etika kerja seorang Supervisorpabrik merupakan serangkaian nilai, tingkahlaku
moral, dan kebiasaan, tanpa adanya prinsip diskriminasi seperti misalnya jenis kelamin,
ras, agama, dan sebagainya, yang patut dimiliki oleh semua Supervisor Pabrik dan
tercermin dalam sikap dan Professionalisme kerja yang menghasilkan nilai tambah
terhadap perusahaan dan masyarakat.

B. Maksud dan Tujuan Kode Etik Profesi Supervisor Pabrik


Kode etik profesi Supervisor Pabrik bertujuan untuk membentuk karakter dan membina
seorang Insinyur Proses sebagai Supervisor Pabrik serta mengawasi perilakunya.
Kode etik profesi Supervisor Pabrik berguna juga sebagai sarana kontrol sosial dan
pencegah timbulnya kesalahpahaman dan konflik antar sesama Insinyur dan dengan
masyarakat luas.

C. Etika Kerja Profesi Supervisor Pabrik

Seorang

Supervisor

Pabrik

harus

mempertahankan

dan

meningkatkan

integritas,reputasi, professionalisme, dan sikap sebagai seorang Insinyur Proses.


1)Seorang Supervisor Pabrik harus berusaha meningkatkan kompetensi dan wibawa
profesi keteknikan selama melaksanakanpekerjaannya.
2) Seorang Supervisor Pabrik dalam bekerja harus bersikap jujur, tidak berpihak, dan
bertanggung jawab.
3)Seorang Supervisor Pabrik harus membangunreputasi Professionalnya melalui
kesempurnaanpekerjaan mereka dan tidak boleh bersaingsecara tidak jujur
dengan pekerja lain dalamlingkungan perusahaan.
4) Setiap Supervisor Pabrik diwajibkanmenggunakan seragam perusahaan
selama jam bekerja.
5) Setiap Supervisor Pabrik diwajibkan untuk hadirtepat waktu saat bekerja.
6) Setiap Supervisor Pabrik agar berpakaian baikdan sopan. Dalam
berpenampilan harus rapidan bersikap yang ceria.
7) Seorang Supervisor Pabrik harus dapat bekerja kooperatif.

Setiap Supervisor Pabrik menggunakan pengetahuan dan keahliannya di dalam pabrik


untuk kemajuan dan kesejahteraan manusia.
1) Seorang Supervisor Pabrik menggunakan prinsipmanajemennya untuk mengelola
diri sendiri,mengelola pekerjaan, dan mengelola bawahan.

2) Seorang Supervisor Pabrik melalui keahliannyadalam pemrosesan harus dapat


mengatur danmenentukan bagaimana seharusnya pabrik yangdikelolanya terhadap
lingkungan sekitar.

Seorang

Supervisor

Pabrik

harusmengutamakan

keselamatan,

kesehatan,

dankesejahteraan masyarakat dalam melakukantugas professionalnya.


1) Setiap Supervisor Pabrik saat datang ke tempat bekerjadiharuskan dalam
kondisi yang fit dan prima. Untuk itu,seorang Supervisor Pabrik dilarang
membawa obat-obatan sejenis narkoba ataupun minuman keras dansejenisnya
ke dalam lingkungan perusahaan.
2) Setiap Supervisor Pabrik harus dapat menjadi seorangpribadi yang teliti
dalam hal mengawasi jalannya suatusistem.
3) Seorang Supervisor Pabrik tidak diperkenankanmeninggalkan pekerjaannya
sebelum ia menyelesaikannya ataupun terlebih dahulu meminta izinkepada
atasannya atau yang berwenang dalam pekerjaantersebut.

Seorang Supervisor Pabrik harus senantiasaberupaya melaksanakan profesinya


sesuaidengan standar profesi yang tertinggi.

Seorang Supervisor Pabrik diharuskanmengguakan waktu kerjanya ataupun waktu


yangdiberikan untuk dapat menghasilkan sesuatuyang dapat memajukan kinerja
perusahaan.

Setiap Supervisor Pabrik harus selalu berhati-hatidalam mengumumkan dan


mengaplikasikanpenemuan maupun hasil penelitian yang bersifatketeknikan atau
hal baru yang belum dilakukanpengujian terhadap penemuan tersebut.

Seorang

Supervisor

Pabrik

dilarang

untukmengeluarkan

informasi

tentang

perusahaantanpa persetujuan dari pihak atasan ataupundepartemen terkait. Apabila


disetujui pihakatasan maupun departemen terkait, maka dapatdisampaikan secara
objektif dan terpercaya.

Seorang Supervisor Pabrik tidak diperkenankanmenggunakan fasilitas perusahaan


untukkepentingan pribadi diluar kepentingan yangberhubungan dengan perusahaan.

Dalam menggunakan sumber daya perusahaan,seorang Supervisor akan menggunakannya


dengan efisien dan efektif.

Setiap Supervisor Pabrik dilarang melakukanperbuatan yang bersifat KKN (Korupsi, Kolusi,
danNepotisme).
1) Hadiah, uang, pemberian, maupun penawaranterkait dengan pihak-pihak yang
memiliki hubunganusaha harus melalui persetujuan atasan secaralangsung.

Dalam menyampaikan keluhan kerja sebaiknyadisampaikan melalui jalur-jalur yang tepat, yakni
melalui Departemen/Divisi Sumber Daya Manusia.

Seorang Supervisor tidak diperbolehkan memilikipekerjaan diluar kantor yang


mengurangi waktu atauperhatian yang seharusnya diberikan padapekerjaannya.

Seorang Supervisor Pabrik tidak boleh berhubungandengan orang yang bukan sesama
perusahaan untukmenyembunyikan tindakan yang tidak etis.
1) Setiap Supervisor Pabrik tidak boleh diketahuiberhubungan atau memperbolehkan
pemakaian namanya atau nama perusahaan yang diketahuinyadalam kerja sama bisnis
dengan orang atauperusahaan yang dipercaya atau diyakininya,terlibat dalam
bisnis atau praktek professional yangcurang

Supervisor

Pabrik

harus

bertindak

secaraprofessional

untuk

setiap

perusahaandan/atau pabrik dan harus menghindarikonflik kepentingan.

Apabila terdapat masalah yang tidak dapatterselesaikan, seorang Supervisor


Pabrikdiperbolehkan membangun tim unit kerjayang efektif untuk secara terampil
memecahkan masalah dan membuat solusi terhebat.

3.

KESIMPULAN
1) Etika muncul pada bidang profesi demi menjaga nama dan tujuan profesi itu sendiri.
2) Etika akan menjadi arahan untuk engineer dalam mengembangkan , menyebarluaskan dan
meningkatkan kualitas skill atau keahlian nya dalam bidang pekerjaan yang dia tangani.
3) Seorang supervisor adalah seseorang yang diberi tugas dan tanggung jawab untuk mengelola

sebuah produksi dan pelayanan kepada kosumen, membimbing dan mengarahkan bawahan
guna mencapai tujuan organisasi, mengatur jadwal kerja dan pekerjaan teknis lainnya

Anda mungkin juga menyukai