1. AMFOTERICIN B
Hasil fermentasi Streptomyces nodosus Kristal seperti jarum atau prisma berwarna kuning jingga, tidak berbau, tidak terasa, tidak larut dalam air, tidak stabil, tidak tahan suhu > 37oC, dpt bertahan sampai berminggu-minggu pada suhu 4oC
Mekanisme Kerja
Terikat pada ergosterol kerusakan fungsi barier membran, kehilangan beberapa bahan intrasel, kerusakan membran kematian sel Resistensi terjadi perubahan reseptor sterol pada membran sel
Farmakokinetik
Sedikit di absorbsi melalui sal. cerna Waktu paruh 24 48 jam pada dosis awal, diikuti eliminasi fase ke-2 dgn waktu paruh 15 hari Distribusi luas ke seluruh jaringan 95% terikat pada lipoprotein Dapat menembus sawar uri, CSS, humor vitreus, cairan amnion Ekskresi via ginjal lambat
Efek Samping
Amfoterisin B IV kulit panas, keringatan, sakit kepala, demam, menggigil, anoreksia, nyeri otot, flebitis, kejang, penurunan fungsi ginjal Anemia normositik normokrim (pada pemakaian jangka panjang)
Indikasi
Terapi awal untuk infeksi jamur serius Drug of choice untuk blastomikosis Amfoterisin B topikal korneal & keratitis mikotik
Amfoterisin B formulasi baru (amfoterisin B liposomal / formulasi lipid) tdd : 1.Amfoterisin B formulasi dispersi koloid (ABCD) dosis 3 4 mg/kgBB/hr dlm btk infus 3 4 jam 2.Amfoterisin B formulasi vesikel unilamelar (Ambisome) dosis 3 mg/kgBB/hr
3.Amfoterisin B kompleks lipid (ABLC) dosis 5 mg/kgBB/hr dalam infus dextrosa 5% selama 2 jam Tersedia juga amfoterisin B dalam bentuk krim, losio & salep 3%.
2. FLUSITOSIN
Merupakan anti jamur sintetik dari fluorinasi pirimidin Bentuk kristal putih, tidak bau, sedikit larut dalam air, mudah larut dalam alkohol
Mekanisme Kerja
Flusitosin sel jamur sintesis protein sel jamur terganggu oleh penghambatan langsung sintesis DNA oleh metabolit fluorourasil
Farmakokinetik
Absorbsi baik & cepat, diperlambat oleh makanan, antasida & neomisin Kadar puncak 70 80 g/ml dlm 1 2 jam stlh dosis 37,5 mg/kgBB Kadar dlm cairan otak 60 90% Dlm saliva kadar flusitosin kadar dlm darah 90% dikeluarkan mll filtrasi glomerulus Masa paruh eliminasi 3 6 jam Dpt dikeluarkan melalui hemodialisis atau peritoneal dialisis
Efek Samping
Anemia, leukopenia & trombositopenia Mual, muntah, diare, enterokolitis hebat SGOT/SGPT, hepatomegali Sakit kepala, pusing, mengantuk & halusinasi
Indikasi
Pemakaian tunggal untuk infeksi Cryptococcus neoformans, spesies Candida dan kromoblastomikosis Untuk infeksi lain di kombinasi dengan amfoterisin B
Triazol
A. Ketokonazol
Bersifat lipofilik & larut dlm air pd pH asam
Farmakokinetik
Absorbsi bervariasi antar individu, berkurang pada pH lambung , pemberian bersama AH2 atau antasida Ditemukan dlm urin, kelenjar lemak, liur, kulit yg infeksi, tendo, cairan sinovial, cairan vaginal Sebagian besar mengalami metabolisme lintas pertama
Farmakokinetik
84% berikatan dengan protein plasma (albumin), 15% dengan eritrosit, 1% bentuk bebas Ekskresi bersama cairan empedu, sebagian kecil via urin
Efek Samping
Mual, muntah, sakit kepala, vertigo, nyeri epigastrik, fotofobia Pruritus, parestesia, gusi berdarah, erupsi kulit, trombositopenia Peningkatan aktivitas enzim hati hepatotoksisitas Ginekomastia pada pria Gangguan haid KI : wanita hamil & menyusui
Indikasi
Histoplasmosis paru, tulang, sendi & jaringan lemak Kriptokokkus non meningeal Parakoksidiomikosis, dermatomikosis, kandidiasis (mukokutan, vaginal & oral)
Interaksi Obat
Pemberian bersama rifampisin, INH, fenitoin penurunan kadar ketokonazol Ketokonazol dapat meningkatkan kadar siklosporin, warfarin, midazolam
Kontraindikasi
Pemberian bersama terfenadin, astemizol, cisaprid perpanjangan interval QT dan aritmia ventrikel jantung
Posologi
Tablet 200 mg, krim 2%, shampo 2% Dosis : dewasa 200 400 mg/hr, anakanak 3,3 6,6 mg/kg/hr Lama terapi bervariasi : Kandidiasis vulvovaginal & Pt.versicolor 5 hari Mikosis profunda 6 12 bln.
B. Itrakonazol
Dapat diberikan per oral & IV Aktivitas anti jamur > & efek samping > daripada ketokonazol Absorbsi sempurna bila bersama makanan Rifampisin menurunkan kadar plasma itrakonazol
Efek Samping
Mual Muntah Kemerahan Pruritus Lesu Pusing Edema kaki Parestesia Kehilangan libido
Indikasi
Blastomikosis Histoplasmosis Koksidioidomikosis Tinea versicolor Kandidiasis
Sediaan
Kapsul 100 mg, suspensi 10 mg/ml
Dosis
Dermatofitosis : 100 mg/hr (T.kapitis, T.korporis/krutis selama 2 mgg; T.pedis et manus selama 4 mgg) Tinea unguium : 200 mg/hr 3 bln. Pulse therapy : 400 mg/hr 1 mgg, kuku tangan 2 PT, kuku kaki 3 PT Tinea versicolor : 200 mg/hr 1 mgg Vaginal candidosis : 2x200 mg/hr atau 1x200 mg/hr selama 3 hr Mikosis profunda : itrakonazol IV 2x200 mg/hr, diikuti 200 mg/hr 12 hr
C. Flukonazol
St. fluorinated bis triazol Absorbsi sempurna Kadar plasma setelah pemberian oral = IV Kadar dalam cairan serebrospinal 50 90% kadar plasma Waktu paruh eliminasi 25 jam
Efek Samping
Gangguan saluran cerna Urtikaria, eosinofilia, SSJ, gangguan fungsi hati, trombositopenia
Interaksi Obat
Pemberian bersama akan : kadar plasma fenitoin & sulfonilurea kadar plasma warfarin & siklosporin
Sediaan
Kapsul 50 & 150 mg
Dosis
T.kapitis : 6 mg/kgBB/hr 2-3 mgg T.korporis/kruris : 150 mg/mgg 2-4 mgg T.pedis et manus : 150 mg/mgg 2-6 mgg T.unguium : 150 mg/mgg (kuku tangan : 3-6 bln ; kuku kaki : 9-12 bln) T.versicolor : 300 mg diulangi 2 mgg kemudian Kandidosis kutis : 250 mg/mgg 2-4 mgg Vaginal kandidosis : 150 mg single doses
D. Vorikonazol
Anti jamur baru golongan triazol
Indikasi
Aspergillosis sistemik Infeksi jamur berat oleh Scedosporium aplospermun & Fusarium sp Candida sp, Cryptococcus sp & Dermatophyte sp
Absorbsi baik, kadar puncak 2 jam 60% terikat dengan protein Kadar dalam CSS : 30 68% 80% di ekskresi via urin
Efek Samping
Gangguan penglihatan sementara (pandangan kabur, fotofobia) Reaksi fotosensitivitas Kenaikan kadar transaminase serum sementara
Interaksi Obat
Jangan diberi bersma rifampisin, karbamazepin, kuinidin Pemberian bersama ranitidin, omeprazole, fenitoin, benzodiazepin dan golongan statin penyesuaian dosis
Sediaan
Tablet 50 & 200 mg Suspensi oral (40 mg/ml) Bubuk untuk IV 200 mg
Dosis
Dosis oral : BB > 40 kg : 400 mg (intrval 12 jam) BB < 40 mg : 200 mg (intrval 12 jam) Dilanjutkan BB> 40 mg : 200 mg tiap 12 jam BB < mg : 2x100 mg/hr
Dosis
Pasien dengan gangguan fungsi hati ringan-sedang : dosis muat seperti biasa tetapi dosis pemeliharaan dikurangi 50% Pasien dengan klirens kreatinin < 50 mL/mnt/mengalami dialisis hanya boleh vorikonazol IV
4. KASPOFUNGIN
Anti jamur sistemik kelas baru : Ekinokandin
Bekerja menghambat sintesis B (1,3)D-glukan, st komponen esensial yg membtk dinding sel jamur 97% terikat protein, masa paruh eliminasi 9 11 jam Metabolisme lambat via hidrolisis & asetilasi Ekskresi via urin sedikit
Indikasi
Kandidiasis invasif Kandidiasis esofagus Kandidiasis orofarings Aspergillosis invasif
Efek Samping
Demam Mual Muntah Flushing Pruritus
Interaksi Obat
konsentrasi takrolimus & siklosporin kadar kaspofungin bila diberi bersama karbamazepin, deksametason, fenitoin, rifampisin
Dosis
Hari pertama 70 mg IV dosis tunggal dilanjutkan 50 mg dosis tunggal IV (1 jam), 14 hari Untuk pasien insufisiensi hati sedang dosis pemeliharaan 35 mg/hr
5. TERBINAFIN
Derivat alilamin sintetik struktur naftitin
Farmakokinetik
Absorbsi baik, bioavailabilitas 40% 90% terikat protein plasma, terakumulasi di kulit, kuku & jaringan lemak Waktu paruh : 12 jam
Efek Samping
Gangguan saluran cerna, sakit kepala, rash. SSJ / NET, hepatotoksisitas, neurotropenia
Sediaan
Tablet oral 250 mg, krim & gel 1%
Dosis
T.Pedis : 250 mg/hr 2 mgg T.korporis/kruris : 250 mg/hr 2 4 mgg T.pedis et manus : 250 mg/ht 2 6 mgg T.unguium : 250 mg/hr (kuku tangan 6 mgg ; kuku kaki 12 mgg)
1. GRISEOFULVIN
diisolasi dari Penicillium griseovulfin dierckx
Mekanisme Kerja
Menghambat mitosis sel jamur dgn menganggu sintesis & polimerisasi asam nukleat
Farmakokinetik
Absorbsi kurang baik, bila diberi bersama makanan berlemak Di metabolisme di hati, metabolit utama 6-metilgriseofulvin Waktu paruh 24 jam, 50% dari dosis oral dikeluarkan via urin dalam bentuk metabolit Dpt ditemukan dalam lapisan tanduk 4 8 Jam setelah pemberian oral
Efek Samping
Leukopenia, granulositopenia Demam, pandangan kabur, insomnia fungsi motorik, sinkop, pusing Mual, muntah, diare, flatulensi Albuminuria Reaksi fotosensitivitas, urtikaria, eritema multiforme
Interaksi Obat
metabolisme warfarin, kontrasepsi oral Barbiturat menghambat absorbsi griseofulvin
Sediaan
Tablet 125 mg & 500 mg Ultramicrokristal 350 mg
Dosis
Dewasa : 500 1000 mg/hr Anak-anak : < 25 kg 10 mg/kgBB/hr, > 25 kg 250 500 mg/kgBB/hr
A. Mikonazol
Turunan imidazol sintetik yg relatif, spektrum anti jamur lebar Bentuk kristal putih, tidak berwarna, tidak berbau, sebagian kecil larut dalam air, lebih larut dalam pelarut organik
Mekanisme Kerja
Menyebabkan kerusakan dinding sel jamur permeabilitas terhadap zat intrasel Gangguan sintesis asam nukleat atau penimbunan peroksida dlm sel jamur
Indikasi
Dermatofitosis T.versicolor Kandidiasis mukokutan
Efek Samping
Iritasi Rasa terbakar Maserasi
Sediaan
Krim 2%, bedak tabur 2xsehari selama 2 4 mgg Krim 2% intravaginal 1xsehari (malam) selama 7 hari Gel 2% : kandidiasis oral
B. Klotrimazol
Bentuk bubuk tidak berwarna, tidak larut dalam air, larut dalam alkohol & kloroform, sedikit larut dalam eter Memiliki efek anti jamur & anti bakteri Mekanisme kerja mikonazol
Indikasi
T.korporis, T.kruris, T.pedis T.Versikolor Infeksi kulit & vulvovaginitis oleh C.albicans
Efek Samping
Rasa terbakar, eritema, edema, gatal, urtikaria
Sediaan
Krim & larutan 1% 2xsehari Krim vaginal 1%, tablet vaginal 100 mg sekali sehari (malam) selama 7 hari Tablet vaginal 500 mg dosis tunggal.
4. NISTATIN
dihasilkan oleh Strept. Noursei
Bubuk berwarna kuning kemerahan, higroskopis, berbau khas, sukar larut dalam kloroform & eter, mudah terurai dalam air
Mekanisme Kerja
amfoterisin B Lebih toksik Tidak diserapi via sal. cerna, kulit maupun vagina
Indikasi
Infeksi kandida di kulit, selaput lendir & sal. cerna
Efek Samping
Mual, muntah, diare ringan
Sediaan
Krim, bubuk, salep, suspensi, obat tetes 100.000 U/gr atau mL Tablet 250.000 & 500.000 U Tablet vagina 100.000 U
Indikasi
Kandidosis mulut & esofagus 3 4 x 500.000 1.000.000 U Tablet vagina 1 2 x sehari 14 hr
2. ASAM UNDESILENAT
Cairan kuning, bau khas yg tajam Dosis biasa fungistatik Dosis fungisidal Tersedia : Salep campuran 5% undesilenat dan 20% seng undesilenat Bedah & aerosol 2% undesilenat & 20% seng undesilenat
3. HALOPROGIN
St. anti jamur sintetik, btk kristal putih kekuningan, sukar larut dlm air, larut dlm alkohol Bersifat fungisidal terhadap Epidermophyton, Trichophyton, Microsporum & M.furfur Absorbsi sedikit melalui kulit ES : iritasi lokal, rasa terbakar, vesikel, meluasnya maserasi & sensitisasi Tersedia : krim & lotion 1%
4. SIKLOPIROKS OLAMIN
Anti jamur berspektrum luas Indikasi : dermatofitosis, kandidiasis, T.versicolor Tersedian : krim1% dioles 2xsehari
T.pedis
__________________________________________________________ Condition Topical Therapy Oral Therapy __________________________________________________________ Onychomycosis Griseofulvin, Terbinafine, Itraconazole, Fluconazole Candidiasis localized Azole -