Anda di halaman 1dari 4

KAJIAN PENGADAAN LAHAN UNTUK KEPENTINGAN PUBLIK

BADAN PERENCANA PEMBANGUNAN NASIONAL

(BAPPENAS) REPUBLIK INDONESIA


LAPORAN

KAJIAN PENGADAAN LAHAN UNTUK


KEPENTINGAN PUBLIK
TIM KAJIAN
DIREKTORAT PERKOTAAN, TATA RUANG PERTANAHAN BAPPENAS
PUSTAKA:
DR. ARDI NOVRA

2007

DIREKTORAT PERKOTAAN, TATA RUANG DAN PERTANAHAN BAPPENAS

DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Perumusan Masalah ..
1.3. Maksud dan Tujuan
1.4. Ruang Lingkup
II. KERANGKA KAJIAN DAN METODOLOGI .
2.1. Kerangka Kajian ...
2.2. Metodologi ..
2.2.1. Tahap Desk Study ..................................
2.2.2. Focussed Group Discussion dan
Seminar ..
2.2.3. Study Kasus
III. PEMAHAMAN DAN PEMAKNAAN KEPENTINGAN
UMUM ...
3.1. Landasan Konseptual ..
3.2. Tinjauan Peraturan Perundangan ..
3.3. Pemaknaan Kepentingan Umum
IV. TINJAUAN KELEMBAGAAN GANTI RUGI DALAM
PENGADAAN TANAH UNTUK KEPENTINGAN
PUBLIK ...
4.1. Studi Kasus Pembangunan Waduk Jati Gede,
Kabupaten Sumedang, Provinsi Jabar ..
4.1.1. Deskripsi Singkat Proyek .
4.1.2. Organisasi dan Landasan Hukum
4.1.3. Proses Pengadaan Tanah
4.2. Studi Kasus Pembangunan Jalan Lingkar,
Kota Medan, Provinsi Sumatra Utara ...
4.2.1. Deskripsi Singkat Proyek .

i
1.1
1.1
1.3
1.6
1.7
2.1
2.1
2.6
2.6
2.6
2.6
3.1
3.1
3.6
3.7

4.1
4.1
4.1
4.4
4.6
4.11
4.11

4.2.2. Organisasi dan Landasan Hukum


4.2.3. Proses Pengadaan Tanah
4.2.4. Kesimpulan Sementara
4.3. Studi Kasus Pembangunan Jalan Lingkar,
Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat ..
4.3.1. Deskripsi Singkat Proyek .
4.3.2. Organisasi dan Landasan Hukum
4.3.3. Proses Pengadaan Tanah
4.4. Biaya Transaksi dalam Proses Pengadaan
Lahan
4.4.1. Identifikasi Biaya Transaksi
4.4.2. Landasan Hukum dan Biaya Transaksi
4.4.3. Faktor Penentu Biaya Transaksi .
4.4.4. Pengembangan Model Persamaan
Struktural Biaya Transaksi ..
4.5. Peluang Penataan Kelembagaan Ganti Rugi..
4.5.1. Prasyarat ..
4.5.2. Penataan Organisasi
4.5.3. Penataan Proses Pengadaan Lahan
V. ALTERNATIF KELEMBAGAAN PENGADAAN LAHAN
UNTUK KEPENTINGAN UMUM
5.1. Pengantar .
5.2. Alternatif Kelembagaan Konsolidasi Tanah
5.3. Pengalaman Pelaksanaan Konsolidasi Tanah
5.3.1. Pengalaman di Dalam Negeri ..
5.3.1.1. Pengadaan Tanah Untuk
Jalan Lingkar Barat (West
Ring
Road),
Di
Kota
Denpasar, Bali
5.3.1.2. Pengadaan Tanah untuk
Jalan A. Yani - Bandara
Supadio Di Kota Pontianak,
Kalimantan Barat ..

4.11
4.12
4.17
4.17
4.17
4.18
4.19
4.20
4.20
4.23
4.24
4.25
4.30
4.34
4.35
4.37
5.1
5.1
5.2
5.3
5.3

5.3

5.5

5.3.2. Pengalaman Penerapan Konsolidasi


Tanah Negera Lain ..
5.3.2.1. Serbia ..
5.3.2.2. Macedonia ..
5.3.2.3. Jepang
5.3.2.4. Taiwan
5.3.2.5. Jerman
5.3.2.6. Netherland .
5.3.3. Prasyarat dan Prospek Penerapan di
Indonesia ..
5.4. Alternatif Kelembagaan Bank Tanah (Land
Banking)
5.4.1. Konsep .
5.4.2. Kebijakan
Pengembangan
Bank
Tanah
5.4.3. Organisasi Bank Tanah
5.4.4. Organisasi Bank Tanah
5.4.5. Langkah-Langkah Pembentukan Bank
Tanah
5.5. Pengalaman Pengadaan Tanah Untuk
Pembangunan Jalan Tol .
VI. KESIMPULAN DAN SARAN ..
6.1. Kesimpulan .
6.2. Saran
LAMPIRAN ..

5.10
5.10
5.11
5.12
5.15
5.17
5.19
5.20
5.26
5.26
5.30
5.30
5.31
5.31
5.33
6.1
6.1
6.3
L-1

Anda mungkin juga menyukai